Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Penempatan Dan Kepuasan Kerja Terhadap Intensi Turnover Perawat Di Rumah Sakit Umum Anissa Tangerang Shelly Yulia; Dicky Dewanto Tjatur; Alih Germas Kodyat
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (599.316 KB) | DOI: 10.52643/marsi.v2i1.419

Abstract

Tingkat turnover perawat di RSU An-Nisa Tangerang selama tahun 2013 – 2015 terakhir menunjukan angkat rata-rata 28% per tahun. Angka tersebut merupakan angka yang tinggi jika dibandingkan dengan standard normal yang berkisar antara 5% - 10% per tahun.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh penempatan dan kepuasan kerja terhadap intensi turnover perawat di Rumah Sakit Umum An-Nisa Tangerang Banten.  Penempatan dan kepuasan kerja menjadi variabel bebas yang mempengaruhi intensi turnover perawat.  Dimensi penempatan di dalam penelitian ini mencakup prestasi akademik, pengalaman, kesehatan fisik dan mental, status perkawinan, dan faktor usia. Sedangkan dimensi kepuasan kerja mencakup upah, promosi, supervisi, jaminan sosial,  penghargaan, peraturan dan prosedur, rekan kerja, karakteristik pekerjaan dan komunikasi.Sampel yang digunakan adalah perawat yang bekerja di semua unit dalam rumah sakit. Jumlah sampel yang ditetapkan pada penelitian ini sebanyak 60 responden. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel ini adalah dengan menggunakan purposive sampling, sementara metode analisis data yang digunakan adalah analisa regresi linier berganda, dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 22. Hasil pengujian terhadap hipotesis menunjukkan bahwa variabel penempatan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap intensi turnover yang ditunjukkan dengan nilai signifikansi sebesar 0,155. Sedangkan kepuasan kerja berpengaruh terhadap intensi turnover dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Hasil nilai koefisien determinasi menunjukkan variabel kepuasan kerja memberikan pengaruh sebesar 34% terhadap intensi turnover. Kata kunci : penempatan, kepuasan kerja, intensi turnover
Analisis Perencanaan Terhadap Kebutuhan Obat di Instalasi Farmasi RS Kartika Pulomas Desy Kartika Ningsih; Dicky Dewanto Tjatur; Yanuar Jak; Djajang Djajang; Fresley Hutapea
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (473.549 KB) | DOI: 10.52643/marsi.v2i1.416

Abstract

Perencanaan obat adalah upaya penetapan jenis, jumlah, dan mutu obat sesuai dengan kebutuhan. Perencanaan obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Kartika Pulo Mas dilakukan oleh Kepala IFRS dengan menggunakan metode konsumsi yaitu dengan data dari pemakaian sebelumnya. Dengan hanya menggunakan metode konsumsi tidak dapat diketahui obat apa saja yang harus diprioritaskan dalam perencanaan, juga tidak dapat diketahui kapan saatnya memesan obat yang tepat. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif melalui teknik in-depth interview. Data diperoleh dari perencanaan kebutuhan obat yang ada di Instalasi farmasi Rumah Sakit Kartika Pulo Mas selama 3 bulan. Tujuan penelitian ini Untuk mengetahui proses perencanaan kebutuhan obat di Instalasi Farmasi RS Kartika Pulo Mas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan kebutuhan obat di Rumah Sakit Kartika Pulo Mas belum berjalan dengan baik sehingga masih terjadi kekosongan obat, belum terbentuk Komite Farmasi dan Terapi, belum tersusunnya formularium. Perencanaan belum berjalan dengan baik dikarenakan belum ada sistem informasi rumah sakit yang dapat menyebabkan data kebutuhan obat tidak optimal sehingga sering terjadi keterlambatan pihak farmasi membuat usulan kebutuhan obat, sehingga dalam proses perencanaan kebutuhan obat selalu berubah-ubah.Kata Kunci                           : Farmasi, perencanaan, Kebutuhan obat
Dampak Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pada Unit Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah S.K.Lerik Kupang Dicky Dewanto Tjatur; Sonya Dewi Wulandari; Nurcahyo Andarusito; Gemala Hatta
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.014 KB) | DOI: 10.52643/marsi.v2i2.407

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi dan gambaran secara terinci mengenai pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Rumah Sakit bidang farmasi menurut Keputusan Menkes RI No. 129 tahun 2008 di Unit Farmasi RSUD S.K.Lerik Kupang. Desain studi penelitian ini adalah studi kasus dengan metode pendekatan secara mixed method, yaitu kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kualitatif untuk memperoleh informasi mengenai hal-hal yang mempengaruhi proses pelaksanaan pelayanan resep. Penelitian kuantitatif untuk memperoleh data pencapaian Standar Pelayanan Minimal rumah sakit bidang farmasi di Unit RSUD S.K.Lerik Kupang. Pada penelitian ini, analisis data secara kualitatif dilakukan untuk menelaah input dan proses yang terdapat pada pelayanan resep. Analisis data kuantitatif menggunakan teknik analisis univariat (analisis deskriptif) untuk menganalisis output  pencapaian SPM Rumah Sakit bagian farmasi di Unit farmasi RSUD S.K.Lerik Kupang. Pencapaian SPM bidang farmasi di Unit Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah S.K.Lerik Kupang dipengaruhi faktor input : SDM, jenis pasien, jenis resep, ketersediaan obat, peresepan obat, sarana-prasarana, formularium obat dan SOP pelayanan resep serta faktor proses pelayanan resep yang meliputi : penerimaan resep dan pemberian harga obat, pembayaran, pengambilan, peracikan obat dan pemberian etiket obat dan penyerahan obat. Hasil penelitian didapatkan rata-rata waktu tunggu pelayanan resep jadi tunai 13,03 menit, resep jadi jaminan 11,29 menit, resep racikan tunai 25,29 menit, resep racikan jaminan 22 menit; tidak adanya kesalahan pemberian obat 100%; kepuasan pelanggan 84,1%; penulisan resep sesuai formularium 85%.  Pihak farmasi RSUD S.K.Lerik Kupang dapat menentukan waktu tunggu pelayanan resep obat jadi ≤ 15 menit dan obat racikan ≤ 30 menit.Kata kunci : Rumah Sakit Bidang Farmasi, waktu tunggu pelayanan, kepuasan pelanggan