Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Analisis Perlakuan Risiko Medicarion Error Di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Karitas Didik Hari Santosa; Grace Rumengan; Nurcahyo Andarusito
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.293 KB) | DOI: 10.52643/marsi.v5i1.1298

Abstract

Latar belakang: Medication error merupakan tantangan bagi Rumah Sakit dalam bidang keselamatan pasien karena berdampak merugikan bagi pasien. Tujuan: menganalisis medication error tahap prescribing, transcribing, dispensing dan administration di Instalasi Farmasi RS Karitas. Metode: deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif melalui wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen. Telaah dokumen resep pada bulan februari 2021 Hasil: Dari 400 resep yang teridentifikasi risiko medication error teridentifikasi risiko pada tahap prescribing yang terbanyak adalah tidak adanya paraf dokter (92%), salah membaca nama obat (12%) pada tahap transcribing, salah/tidak lengkap menulis etiket (80%) pada tahap dispensing dan salah waktu pemberian obat (40%) pada tahap administration. Penilaian risiko menunjukkan risiko yang teridentifikasi pada level/bands hijau dan biru. Tindak lanjut: investigasi sederhana dengan prosedur rutin. Perlakuan risiko yang dilakukan mengadakan komunikasi kepada petugas yang terlibat dalam berbagai tahapan pemberian obat. Kesimpulan: teridentifikasinya risiko medicarion error di instalasi farmasi RS Karitas yaitu tidak adanya paraf dokter pada tahap prescribing, salah membaca nama obat pada tahap transcribing, salah/tidak lengkap menulis etiket pada tahap dispensing, dan salah waktu pemberian obat pada tahap administration. Saran: Sebaiknya RS Karitas menggunakan sistem peresepan elektronik (e-prescribing) dalam upaya menurunkan jumlah kasus medication error, pelatihan oleh unit diklat tentang kebijakan, SPO dan alur proses di instalasi farmasi bagi apoteker dan asisten apoteker baru untuk mempercepat adapatasi di instalasi farmasi RS Karitas.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kinerja Karyawan Di RS Kartika Kasih Sukabumi Hans Widjaja Putra; Cicilia Windiyaningsih; Nurcahyo Andarusito
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.404 KB) | DOI: 10.52643/marsi.v4i2.994

Abstract

Kartika Kasih Hospital experienced an increase in the number of patients in 2019 by 28.1% compared to 2018 and the number of BOR 78.6% this increase had an impact on decreased employee performance. The results of performance measurement in 2019 found that 59.5% of employees underperform. The research objective is to analyze and prove the effect of individual characteristics, motivation, work environment, and job satisfaction on employee performance. The applied research method, cross-sectional design with a sample of 122 employees out of 173 employees who fall into the inclusion criteria. The object of research at Kartika Kasih Hospital which is located at Jl.Jend. A Yani No 18 A, Sukabumi City in December 2019-July 2020. Collecting data with mental capacity tests and questionnaires that have been tested for validity and reliability. The results of the study using binary logistic regression analysis prove that education, length of work, mental capacity, work motivation, satisfaction, and work environment together have an effect of 33.7%. The mental capacity variable is the dominant variable having an OR value of 3,460 (95% CI, 1,145-10,457), the work environment variable has an OR value of 2,636 (95% CI, 1,080-6,434), the education variable has an OR value of 1,380 (95% CI, 0.508- 3,749), the length of work variable has an OR value of 0.398 (95% CI, 0.136-1.165), the motivation variable has an OR value of 0.187 (95% CI, 0.077-0.453) and the satisfaction variable has an OR value of 0.457 (95% CI, 0.193-1.083) ). There is no relationship between age, gender, and basic personality on performance. Suggestions for conducting regular evaluations to determine the mental capacity of employees to make positive changes, analyzing workloads with salary compensation, conducting good supervision, and evaluating motivation, satisfaction, and work environment
Analisis Pengelolaan Obat Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Jantung Bina Waluya Jakarta Timur Tahun 2019 Meity Bachtiar; Alih Germas; Nurcahyo Andarusito
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 3, No 2 (2019): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.916 KB) | DOI: 10.52643/marsi.v3i2.545

Abstract

Pengelolaan persediaan obat adalah suatu sistem yang sangat penting dalam mendukung pengelolaan barang dan jasa. Peran terpenting pada sistem persediaan yaitu untuk memperlancar kegiatan operasional. Kekurangan obat akan mengakibatkan terlambatnya pelayanan pasien. Ketersediaan obat yang tepat pada waktu yang tepat dan tempat yang tepat akan membantu tujuan organisasi dalam melayani pasien, produktivitas, keuntungan dan kembali modal. Rumah Sakit Jantung Binawaluya Jakarta Timur telah menerapkan pengelolaan persediaan obat. Penelitian ini bertujuan menganalisis input dan proses pengelolaan obat di instalasi rawat inap Rumah Sakit Jantung Binawaluya Jakarta Timur Tahun 2019. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan sistem. Penentuan informan menggunakan metode purposive sampling dan diperoleh informan sebanyak 4 orang. Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa keadaan SDM dari segi kuantitas telah mencukupi, tetapi kualitasnya masih perlu ditingkatkan. Ketersediaan fasilitas masih belum mencukupi. Proses perencanaan dan pengadaan persediaan obat dilakukan setiap saat ketika persediaan obat mencapai titik pemesanan. Proses penyimpanan masih terkendala masalah fasilitas yang masih perlu ditingkatkan. Pendistribusian dilakukan dengan UDD. Pengawasan dan pengendalian dilakukan secara periodik dan berkelanjutan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, disarankan agar dilakukan analisis kebutuhan pelatihan bagi SDM terkait pengelolaan obat. Diperlukan adanya penambahan fasilitas penyimpanan obat serta perlu dipertimbangkan adanya SIM RS terpadu
Dampak Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pada Unit Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah S.K.Lerik Kupang Dicky Dewanto Tjatur; Sonya Dewi Wulandari; Nurcahyo Andarusito; Gemala Hatta
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.014 KB) | DOI: 10.52643/marsi.v2i2.407

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi dan gambaran secara terinci mengenai pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Rumah Sakit bidang farmasi menurut Keputusan Menkes RI No. 129 tahun 2008 di Unit Farmasi RSUD S.K.Lerik Kupang. Desain studi penelitian ini adalah studi kasus dengan metode pendekatan secara mixed method, yaitu kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kualitatif untuk memperoleh informasi mengenai hal-hal yang mempengaruhi proses pelaksanaan pelayanan resep. Penelitian kuantitatif untuk memperoleh data pencapaian Standar Pelayanan Minimal rumah sakit bidang farmasi di Unit RSUD S.K.Lerik Kupang. Pada penelitian ini, analisis data secara kualitatif dilakukan untuk menelaah input dan proses yang terdapat pada pelayanan resep. Analisis data kuantitatif menggunakan teknik analisis univariat (analisis deskriptif) untuk menganalisis output  pencapaian SPM Rumah Sakit bagian farmasi di Unit farmasi RSUD S.K.Lerik Kupang. Pencapaian SPM bidang farmasi di Unit Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah S.K.Lerik Kupang dipengaruhi faktor input : SDM, jenis pasien, jenis resep, ketersediaan obat, peresepan obat, sarana-prasarana, formularium obat dan SOP pelayanan resep serta faktor proses pelayanan resep yang meliputi : penerimaan resep dan pemberian harga obat, pembayaran, pengambilan, peracikan obat dan pemberian etiket obat dan penyerahan obat. Hasil penelitian didapatkan rata-rata waktu tunggu pelayanan resep jadi tunai 13,03 menit, resep jadi jaminan 11,29 menit, resep racikan tunai 25,29 menit, resep racikan jaminan 22 menit; tidak adanya kesalahan pemberian obat 100%; kepuasan pelanggan 84,1%; penulisan resep sesuai formularium 85%.  Pihak farmasi RSUD S.K.Lerik Kupang dapat menentukan waktu tunggu pelayanan resep obat jadi ≤ 15 menit dan obat racikan ≤ 30 menit.Kata kunci : Rumah Sakit Bidang Farmasi, waktu tunggu pelayanan, kepuasan pelanggan
Analisis Faktor-Faktor Keterlambatan Pengembalian Berkas Rekam Medis Rawat Inap Ke Bagian Rekam Medis RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu Kinanti Putri Larasati; Alih Germas Kodyat; Nurcahyo Andarusito
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.595 KB) | DOI: 10.52643/marsi.v1i1.430

Abstract

Ketepatan waktu pengembalian berkas rekam medis rawat inap ke bagian rekam medis menurut standar prosedur operasional RSUD dr. M. Yunus Bengkulu adalah 2x24 jam setelah pasien pulang. Namun pada studi pendahuluan didapatkan bahwa masih terdapatnya keterlambatan pengembalian berkas rekam medis rawat inap yang mencapai 40-50% dari  total berkas rawat inap yang dikembalikan. Tingginya tingkat keterlambatan pengembalian  ini tentunya dapat berdampak negatif pada mutu pelayanan rumah sakit. Penelitian ini bertujuan mengetahui prevalensi keterlambatan pengembalian berkas rekam medis dari instalasi rawat inap ke bagian rekam medis RSUD dr. M. Yunus Bengkulu selama bulan Mei dan Juni 2016 serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Metode penelitian adalah penelitian Observasional, dengan rancangan analitik kuantitatif. Sampel penelitian berjumlah 30 berkas yang diambil secara random dengan teknik Purposive sample dari total berkas yang masuk selama bulan Mei dan Juni 2016.Hasil penelitian didapatkan bahwa keterlambatan pengembalian berkas rekam medis rawat inap pada bulan Mei 2016 sejumlah 44,5% dari total berkas yang masuk ke bagian rekam medis selama bulan Mei 2016 dan 41,5% dari total seluruh berkas yang masuk kebagian rekam medis selama bulan Juni 2016. Hasil analisis hubungan variabel bebas dan variabel terikat menggunakan uji Chi-square menunjukkan hubungan persepsi petugas administrasi dengan keterlambatan menghasil kan p value 0,023, dan hubungan persepsi dokter dengan keterlambatan menghasilkan p value 0,008. Dari hasil analisis data didapatkan bahwa terdapat hubungan antara jenis kelamin petugas administrasi, persepsi petugas administrasi dan persepsi dokter dengan keterlambatan pengembalian berkas rekam medis. Saran dilakukan evaluasi dan monitoring terhadap standar prosedur operasional tentang alur berkas rawat inap di RSUD dr. M. Yunus Bengkulu.                    Kata Kunci : Keterlambatan, Berkas Rekam Medis
Analisis Waktu Tunggu Pasien Poliklinik Obgyn Untuk Mendukung Pelayanan Prima Di Rumah Sakit Ibu dan Anak Andhika Putri Zayanthy; Agusdini Banun Saptaningsih; Nurcahyo Andarusito
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (503.812 KB) | DOI: 10.52643/marsi.v1i1.431

Abstract

Waktu tunggu adalah waktu yang digunakan pasien untuk mendapatkan pelayanan kesehatan mulai tempat pendaftaran sampai masuk ke ruang pemeriksaan dokter. Waktu tunggu pasien merupakan salah satu komponen yang potensial menyebabkan ketidakpuasan bagi pasien. Lama waktu tunggu pasien mencerminkan bagaimana RS mengelola komponen pelayanan yang disesuaikan dengan situasi dan harapan pasien. Waktu tunggu pasien merupakan salah satu hal yang memberikan pengaruh terhadap kepuasan pasien dan berdampak kepada mutu pelayanan kesehatan. Penelitian ini terbatas pada pasien poliklinik Obgyn yang melakukan proses pendaftaran sampai pelayanan di poliklinik Obgyn oleh dokter spesialis Obgyn di RSIA Andhika bulan Juli – Sepetmber tahun 2016. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif dengan mengungkapkan fakta-fakta yang terjadi selama penelitian. Dari hasil penelitian didapatkan kesimpulan bahwa rata-rata waktu tunggu pasien poliklinik Obgyn yaitu 87 menit. Sedangkan berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Rumah Sakit yang telah ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kesehatan RI No.129/Menkes/SK/II/2008 tentang waktu tunggu pasien yaitu kurang atau sama dengan 60 menit. Oleh karena itu harus dilakukan perbaikan untuk mempersingkat waktu tunggu yang dibutuhkan pasien dalam mendapatkan pelayanan yang prima di RSIA Andhika. Kata Kunci : Waktu Tunggu, Poliklinik Obgyn, Pelayanan Prima
Analisis Kepatuhan Tenaga Kesehatan Dalam Kelengkapan Pengisian Berkas Rekam Medis di Ruang Penyakit Dalam RSUD Berkah Pandeglang Muhammad Guruh Susanto; Cicilia Windyaningsih; Nurcahyo Andarusito
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 7, No 1 (2023): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/marsi.v7i1.2928

Abstract

RSUD Berkah Pandeglang adalah salah satu lembaga pelayanan kesehatan di Kabupaten Pandeglang yang terus berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, dimana penyelenggaraan rekam medis yang baik adalah salah satu kuncinya. Masalah yang sering timbul dalam penyelenggaraan rekam medis adalah dalam proses pengisian berkas yang tidak lengkap, terbukti dari didapatkanya angka tertinggi berkas rekam medis yang tidak lengkap sebesar 17%. Penelitian ini merupakan studi kuantitatif dengan desain studi cross-sectional. Metode kuantitatif dilakukan dengan pengisian kuesioner terhadap responden terhadap Tenaga Kesehatan yang bertugas di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam RSUD Berkah Pandeglang mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan tenaga kesehatan dalam pengisian berkas rekam medis. Seluruh petugas di Ruang Penyakit Dalam RSUD Berkah Pandeglang sikap yang baik, mampu memahami SPO dan bisa berkoordinasi dengan baik dengan unit rekam medis, memiliki pengetahuan yang baik terhadap rekam medis yang terdapat dirumah sakit namun usia dan lama bekerja didapatkan memiliki pengaruh terhadap kelengkapan berkas rekam medis. Pembentukan tim yang berisi petugas senior secara usia maupun lama kerja dengan petugas junior di ruang penyakit dalam khususnya untuk perawat belum dilakukan sehingga terdapat ketidak lengkapan rekam medis yang telah diisi dari ruang penyakit dalam.Kata kunci : Kepatuhan, Rekam Medis, Tenaga Kesehatan
Analisis Formula Jasa Layanan Perawat Dalam Sistem Remunerasi di Ruang Rawat Inap Rsud Berkah Pandeglang Agus Santoso; Cicilia Windyaningsih; Nurcahyo Andarusito
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 7, No 1 (2023): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/marsi.v7i1.2924

Abstract

Remunerasi akan mempengaruhi kinerja pegawai sekaligus dapat meningkatkan kinerja di rumah sakit, sebagai intitusi pelayanan kesehatan yang merupakan sumber daya manusia khususnya dalam pemberian jasa perawat yang diberikan rumah sakit sebagai kompensasi masih sangat kecil. Beberapa variabel yang di gunakan sebagai dasar remunerasi, dimana penelitian ini untuk mengembangkan indek remunerasi keperawatan di rumah sakit berkah pandeglang dengan proses pengumpulan data kualitatif dengan menitikberatkan pada wawancara dengan menggunakan kuisioner dan observasi partisipasipatoris membuat analisi datanya berupa analisis tekstual berupa catatan lapangan yang tidak terstruktur. Hasil indek remunerasi diperoleh dari jabatan, pendidikan, masa kerja, beban kerja, pangkat/golongan resiko kerja Dari hasil wawancara 12 perawat dari masing masing 6 ruangan rawat inap, 81,4 %  mengatakan kompensasi tidak sesuai dengan beban kerja dan 11,6 % ditemukan pula perawat yang mengalami penurunan kinerja. Yang menjadi populasi sebanyak 315 pegawai dan  6 ruangan rawat inap sebanyak 103 orang perawat. Dari hasil analisa formula remunerasi jasa pelayanan perawat menunjukan bahwa variabel indek yang akan mempengaruhi terhadap jasa layanan. Disarankan kepada manajemen Rumah Sakit Umum Berkah Pandeglang untuk menetapkan peraturan dalam pembagian jasa layanan paramedis.Kata kunci : Analisis formula Jasa layanan Perawat