Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGUJIAN VIABILITAS BENIH WERU (Albizia procera Benth.) Eliya Suita; NFN Nurhasybi
Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan Vol 2, No 1 (2014): Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan
Publisher : Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC)/ Balai Penelitian dan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/bptpth.2014.2.1.9-17

Abstract

Untuk mendukung keberhasilan penanaman, diperlukan penyediaan benih bermutu.  Di bawah kondisi alam benih sulit berkecambah. Untuk mempercepat perkecambahan dan mendorong keseragaman berkecambah, benih harus diberi perlakuan pendahuluan terlebih dahulu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengujian perlakuan pendahuluan dan metode uji yang tepat untuk benih Weru. Metode uji meliputi pengujian perlakuan pendahuluan: Kontrol (tanpa perlakuan), Benih direndam dalam air kelapa selama 1, 2 dan 24 jam, benih disiram air panas (suhu 1000 C) kemudian dibiarkan dingin selama 24 jam, benih direndam dengan H2SO4 selama 10 dan 20 menit, kemudian benih di tabur dengan metode : UDK (Uji Di atas Kertas), UAK (Uji Antar Kertas), UKDdp (Uji Kertas Digulung dengan posisi didirikan), Media pasir tanah (1:1), Media pasir tanah (1:1) ditutup plastik selama 1 minggu pertama. Kadar air benih weru cukup rendah, yaitu di bawah 10%, sehingga dapat dimasukkan dalam kategori benih ortodoks. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pendahuluan dan metode uji perkecambahan terbaik untuk jenis weru adalah benih direndam dengan H2SO4 selama 10 menit dengan metode uji UKDdp yang menghasilkan daya berkecambah dan kecepatan berkecambah (93% dan 18,08%KN/etmal).
POTENSI REGENERASI ALAMI SURIAN (Toona sinensis) MELALUI PENYIMPANAN BENIH DI TANAH NFN Nurhasybi; Dede Jajat Sudrajat
Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan Vol 2, No 1 (2014): Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan
Publisher : Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC)/ Balai Penelitian dan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/bptpth.2014.2.1.37-47

Abstract

Rehabilitasi hutan dan lahan secara umum dilakukan dengan pola penanaman yang bergantung pada ketersediaan benih, perbanyakan tanaman dan penyiapan bibit di persemaian. Kondisi di alam memperlihatkan hutan dan lahan memperbaiki dirinya melalui benih yang tersimpan didalamnya, yang akan tumbuh apabila dormansinya terpatahkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi alami yang mampu mempertahankan viabilitas benih jenis pionir sesuai dengan karakteristik benih. Sasaran yang hendak dicapai adalah diketahuinya informasi daya simpan benih jenis surian ( Toona sinensis) di alam (bawah tegakan hutan dan tempat terbuka) pada kondisi mikro. Rancangan percobaan untuk pelaksanaan penelitian berupa rancangan acak lengkap pola faktorial meliputi faktor : (a) tapak (a1. di bawah tegakan dan a2. di tempat terbuka), (b) wadah simpan/ kemasan benih (b1. aluminium foil, b2. toples, b3. kain blacu, b4. kawat kasa) dan (c) Periode simpan (c1. 0, c2. 2, c3. 4, c4. 6, c5. 8, c6. 10 minggu). Parameter yang diamati adalah kadar air dan daya berkecambah. Hasil penelitian menunjukkan benih suren hanya dapat bertahan selama 4 minggu (daya berkecambah 46 %) dalam penyimpanan di tanah. Penyimpanan setelah melalui periode 2 minggu umumnya viabilitas benih mengalami penurunan sangat besar hingga mencapai 20 %. Benih suren memerlukan wadah simpan yang semi permeable. Fluktuasi kadar air benih suren bergerak dari kadar air awal 8 – 10 % hingga 38 – 40 %.
PERUBAHAN VIABILITAS DAN BIOKIMIA BENIH BAMBANG LANANG (Michelia champaca Linn.) PADA BERBAGAI TINGKAT PENGERINGAN DAN METODE PENYIMPANAN Naning Yuniarti; NFN Nurhasybi
Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan
Publisher : Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC)/ Balai Penelitian dan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.051 KB) | DOI: 10.20886/bptpth.2015.3.1.31-41

Abstract

Selama pengeringan dan penyimpanan, benih bambang lanang mengalami proses kemunduran benih. Kemunduran benih adalah mundurnya mutu viabilitas benih yang dapat menyebabkan perubahan menyeluruh di dalam benih baik fisik, fisiologis maupun kimiawi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan viabilitas dan kandungan biokimia benih bambang lanang pada berbagai tingkat pengeringan dan metode penyimpanan. Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) berpola faktorial dengan 2 faktor, yaitu : faktor lama pengeringan (0, 24, 48, 72, jam) dan faktor metode simpan (0 minggu/kontrol, 2 minggu+ruang  suhu  kamar,  2  minggu+kulkas,  dan  2  minggu+DCS).     Hasil  yangdiperoleh yaitu : (1) Tingkat pengeringan dan metode penyimpanan berpengaruh nyata terhadap nilai kadar air, daya berkecambah, dan kandungan biokimia (lemak, karbohidrat, protein) benih bambang lanang, (2) Semakin lama pengeringan dan setelah penyimpanan, akan menyebabkan adanya perubahan viabilitas (kadar air dan daya berkecambah) dan kandungan biokimia (lemak, karbohidrat, dan protein) benih bambang lanang pada berbagai tingkat pengeringan dan metode penyimpanan, yaitu menurunnya nilai kadar air dan daya berkecambah, meningkatnya kadar lemak dan protein, serta menurunnya kadar karbohidrat pada benih bambang lanang, dan (3) Benih bambang lanang yang disimpan di ruang suhu kamar dapat menghasilkan viabilitas benih yang lebih baik dibandingkan dengan di DCS dan kulkas.