Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN PEMBANGUNAN DI KOTA PALOPO I Ketut Patra; Nurlinda Sabani
Jurnal Ekonomi Pembangunan STIE Muhammadiyah Palopo Vol 3, No 1 (2017)
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah (LPPI) Universitas Muhammadiyah Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (614.934 KB) | DOI: 10.35906/jep01.v3i1.169

Abstract

Abstrak: Salah satu teori yang menjelakan perlunya pengeluaran pemerintah adalah Publik Expenditur theory. Teori ini menjelakan bahwa pemerintah perlu melakukan intervensi dalam perekonomian akibat adanya kegagalan pasar (market failure) yang menyebabkan pasar tidak dapat melakukan kegiatan terutama alokasi barang dan jasa secara efisisen. Bentuk intervensi pemerintah tersebut berupa memproduksi barang dan jasa, melakukan kebijan fiskal dan moneter, menyediakan kebutuhan masyarakat yang bersifat publik (public goods). Beberapa faktor yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah : jumlah penduduk, PDRB dan Tingkat inflasi mempengaruhi pengeluara pembangunan di Kota Palopo. Penelitian ini bertujuan menelaah lebih lanjut faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran pembangunan yang cendrung semakin meningkat di Kota Palopo, untuk dapat memberikan solusi, arah dan kebijakan pembangunan sehingga berdampak positif bagi masyarakat di Kota Palopo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis Regresi Linier Berganda yang merupakan turunan dari persamaan Cobb-Douglas.. Dengan menggunakan program SPSS. Versi 22. LnY = β0 +β1LnX1 + β2LnX2 + β3LnX3 + e Hasil penelitian dan uji hipotesis dengan menggunakan uji t dengan £ 0,05 menunjukan bahwa Jumlah penduduk dan inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap pengeluaran pembangunan sedangkan PDRB berpengaruh signifikan terhadap pengeluaran pembangunan. Sementara menggunakan Uji F ketiga variabel tersebut secara simultan berpengaruh terhadap pengeluaran pembangunan di Kota Palopo. Kata kunci: pengeluaran Pembangunan, Penduduk, PDRB dan Inflasi
POLA PEMBINAAN UMKM USAHA PENGOLAHAN IKAN KERING DI KELURAHAN PONJALAE TAPONG KECAMATAN WARA KOTA PALOPO I ketut Patra; Nurlinda Sabani
Equilibrium : Jurnal Ilmiah Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah (LPPI) Universitas Muhammadiyah Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.363 KB) | DOI: 10.35906/je001.v6i1.165

Abstract

Abstrak: Usaha perikanan tangkap di Kota Palopo merupakan salah satu usaha agribisnis di Provinsi Sulawesi Selatan. Kondisi geografis Provinsi Sulawesi Selatan yang terletak di sepanjang pesisir selatan pulau Sulawesi dan Teluk Bone sangat mendukung ketersediaan sumberdaya hasil laut yang melimpah. Guna peningkatan nilai tambah dan pemanfaatan hasil laut yang berlimpah, terutama untuk ikan-ikan yang bernilai ekonomi rendah jika dijual dalam bentuk segar, maka upaya pengawetan dengan cara pengeringan sangat strategis. Pengolahan ikan kering di Kota Palopo dilakukan secara tradisional dengan memanfaatkan energi matahari. Ikan segar dibeli secara curah dengan jenis keragaman yang bervariasi tergantung dengan musim, selanjutnya ikan dibersihkan, diberi garam, dan dikeringkan di atas para-para yang telah tersedia dalam waktu sekitar 8-10 jam per proses produksi. Ikan kering tersedia sepanjang waktu, namun jenisnya bervariasi. Usaha pengolahan ikan kering di Kota Palopo sangat berprospek untuk dikembangkan, berdasarkan hasil analisis model pembiayaan yang telah dilaksanakan diketahui bahwa usaha pengolahan ikan kering ini layak untuk dikembangkan. Analisis keuangan dan kelayakan proyek usaha pengolahan ikan kering sesuai asumsi yang digunakan adalah layak untuk dilaksanakan dengan nilai NPV Rp 6.062.902,923, IRR 1,23%, Net B/C 3,001, dan PBP 28,9 bulan atau 2,4 tahun. Industri ini juga mampu melunasi kewajiban angsuran kredit kepada bank. Selain itu industri ikan kering ini juga sangat tahan terhadap kenaikan biaya variabel maupun penurunan pendapatan, karena usaha ini masih dianggap layak walaupun kenaikan biaya variabel atau penurunan pendapatan terjadi sampai 10%. Secara umum dapat disampaikan bahwa industri ikan kering mempunyai peranan penting dalam rangka memenuhi kebutuhan sumber protein dan lemak yang berharga murah bagi masyarakat. Perkembangan usaha perikanan tangkap merupakan faktor pendukung terbesar bagi usaha pengolahan ikan kering agar dapat memasok ikan segar sebagai bahan baku usaha pengolahan dengan harga yang murah dan bermutu tinggi. Dua faktor terpenting bagi keberhasilan usaha pengolahan ikan kering selain faktor bahan baku adalah tingkat kekeringan dan kualitas pengemasan produk. Tingkat kekeringan akan menjadi faktor pembeda suatu produsen dengan produsen lainnya, dimana akan timbul keterikatan antara konsumen dengan produsen ikan kering tertentu. Keyword: Ikan Kering, Pengolahan Ikan, Kelompok Nelayan, Ikan Asin