Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Contamination of water and soil of rice fields with soil transmitted helminths as source of transmission to farmers in Grogol sub-district, Kediri district Siti Munawaroh; Heny Arwati; Puspa Wardhani
Qanun Medika - Jurnal Kedokteran FK UMSurabaya Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jqm.v4i1.3402

Abstract

ABSTRACTSoil-transmitted helminths (STH) are the worms which transmitted through the soil. The people of Dusun Semen, Grogol, Kediri have a habit of defecating in the river. Farmers who work in direct contact with water and soil is possible to be infected with STH. The purpose of this study was to determine STH species in water, soils, and farmer's fecal samples. Water samples were collected from three spots of river A and B, soil samples from 43 rice fields, and fecal samples from 50 farmers. Water samples were examined by sedimentation, soil samples by floatation, and fecal samples by Kato-Katz method. The data were then analyzed by Chi square test. Out of 18 water samples, 12 samples (66.7%) were positive, consisted of 4 samples (22.2%) contained of Ascaris lumbricoides and 8 samples (44.4%) contained Trichuris trichiura. Total soil samples were 129, where 8 samples (6.2%) were positive for A. lumbricoides, and 10 samples (7.7%) for T. trichiura. Out of 50 villagers, only 39 gave the fecal samples, where 12 samples (31.0%) were positive consisted of 5 samples (12.8%) for A. lumbricoides, 8 samples (20.5%) for T.trichiura. In conclusion, the STH species found in the media of water, soil, and feces of farmers are the similar namely A. lumbricoides and T. trichiura. Positive farmer samples prove STH transmission from STH contaminated water and soil.Keyword: Water, soil, feces, soil transmitted helminths
Prevalensi Infeksi Soil Transmitted Helminths Pada Feses Siswa SDN Plosokerep 2 Kota Blitar Setelah Pengobatan Albendazole Muh. Shofi; Siti Munawaroh; Tri Nanda Malasari
Jurnal Sintesis: Penelitian Sains, Terapan dan Analisisnya Vol 3 No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Fakultas Sains, Teknologi, dan Analsisi Institut ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56399/jst.v3i1.26

Abstract

Kasus kecacingan masih banyak ditemukan di Indonesia khususnya pada anak usia sekolah dasar. Sebab pada usia tersebut masih kurang sadarnya menjaga kebersihan. Salah langka untuk mencegah terjadinya kecacingan yaitu dengan cara memberikan obat albendazole. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi STH pada siswa di SDN Plosokerep 02 Kota Blitar setelah pemberian obat albendazole serta mengetahui apakah obat albendazole dapat membantu menurunkan angka kecacingan pada siswa di SDN Plosokerep 02 Kota Blitar. Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan jumlah sampel sebanyak 33 sampel menggunakan teknik sampling purposive sampling. Sebanyak 33 sampel feses yang didapatkan kemudian diperiksa dengan teknik sedimentasi untuk melihat adanya telur dan atau larva cacing. Berdasarkan hasil penelitian dikethaui bawa angka kecacingan pada siswa mengalami penurunan sebanyak 97% setelah pemberian obat albendazole dan hanya 1 siswa saja yang masih positif kecacingan. Feses siswa yang positif kecacingan ditemukan telur cacing Ascaris lumbricoides pada fesesnya. Ditemukannya telur cacing Ascaris lumbricoides pada feses murid SD disebabkan oleh anak yang kurang menjaga kebersihan diri sendiri, kurangnya perhatian orang tua dalam menjaga hygiene sanitasi mereka seperti mencuci tangan dan kaki, serta tidak adanya Pengawas Minum Obat ketika anak sudah diberikan terapi albendazole.
Analisis hubungan pola makan dengan status Hipertensi pada petani palawija di dusun semen Kecamatan grogol kabupaten kediri SITI MUNAWAROH; Vivien Dwi Purnamasari; Muh. Shofi; Nita ermawati
Jurnal Sintesis: Penelitian Sains, Terapan dan Analisisnya Vol 4 No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Fakultas Sains, Teknologi, dan Analsisi Institut ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56399/jst.v4i1.93

Abstract

Berdasarkan data World Health Organization tahun 2008 rata-rata 40% orang dewasa yang berusia 25 tahun ke atas di diagnosis hipertensi. Pada tahun 2008 terjadi peningkatan kasus hipertensi pada tahun 1980 sebesar 600 juta kasus menjadi 1 milyar kasus. Tujuan penelitian adalah menganalisis hubungan konsumsi pangan dengan status hipertensi pada petani palawaija di Dusun Semen Kecamatan Grogol Kabupaten Kediri. Desain penelitian dengan menggunakan survei analitik melalui pendekatan cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 30 petani. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang berisi pertanyaan karakteristik responden yang terdiri dari umur, pendidikan, status merokok dan pola makan. Sedangkan variabel status hipertensi diukur dengan menggunakan tensimeter. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan p-value yaitu 0,001. Simpulan ada hubungan antara pola makan dengan kejadian hipertensi pada petani palawija di Dusun Semen Kecamatan Grogol Kabupaten Kediri. Saran yang diberikan pada penelitian ini petugas Puskesmas Grogol bisa meningkatkan konseling gizi pada para petani.
Modifikasi Pewarna Alami Ekstrak Etanol Sappan Lignum pada Pewarnaan Soil Transmitted Helminth Pengganti Eosin 2% Siti Munawaroh; Muh. Shofi
Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi Vol 11, No 2 (2023): December
Publisher : Department of Biology Education, FSTT, Mandalika University of Education, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/bioscientist.v11i2.9245

Abstract

Worms are a disease that attacks humans in tropical areas. The cause of worm infections in the community is from the Soil Transmitted Helminth (STH) worm group, but the government pays little attention to this. In the process of identifying worm eggs, 2% eosin has been used, which apparently produces waste that is difficult to decompose. Sappan lignum is a natural dye because it contains brizilin which can give a red color, so it can be used as a worm egg dye replacing 2% eosin. This study aims to test whether sappan lignum extract can be used as a dye in fecal examination to detect SHT infections. This research is descriptive research. Examination of worm eggs using the direct feces method was carried out using sappan lignum extract dye with 96% ethanol and 2% eosin as a positive control. This research shows that sappan lignum ethanol extract at a coloring ratio of 1:3 is the best dye compared to other ratios and can be used as a substitute for eosin dye. The conclusion of this research is that sappan lignum ethanol extract can be used as a natural dye in identifying worm eggs.