Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Hubungan Kadar HbA1c dengan Nilai Laju Endap Darah Pada Penderita Diabetes Melitus Di RSU Daha Husada Kota Kediri Nita Ermawati; Satrio Aji Prakoso; Muh. Shofi; Anik Andayani
Jurnal Sintesis: Penelitian Sains, Terapan dan Analisisnya Vol 3 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Fakultas Sains, Teknologi, dan Analsisi Institut ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56399/jst.v3i2.30

Abstract

Diabetes mellitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kelainan kerja insulin atau kedua-duanya. HbA1c meningkat karena merupakan pemeriksaan tunggal terbaik untuk menilai resiko terhadap kerusakan jaringan yang disebabkan oleh tingginya kadar gula darah. Peningkatan laju endap darah menunjukkan meningkatnya kadar imunoglobulin atau protein fase akut yang menyebabkan eritrosit melekat satu sama lain, dan merupakan penanda non spesifik dari adanya radang atau infeksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan HbA1c dengan nilai laju endap darah pada penderita diabetes mellitus. Desain penilitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data pusposive sampling. Sampel penelitian sebanyak 25 sempel pasien diabetes mellitus yang berobat di RSU Daha Husada Kota Kediri. Teknik analisa data menggunakan uji normalitas Shapiro-Wilk dan uji korelasi menggunakan uji pearson. Hasil penilitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara nilai HbA1C dengan laju endap darah dengan rata-rata HbA1c sebesar 8,43% dan nilai laju endap darah sebesar 29,36 mm/jam.
Analisis hubungan pola makan dengan status Hipertensi pada petani palawija di dusun semen Kecamatan grogol kabupaten kediri SITI MUNAWAROH; Vivien Dwi Purnamasari; Muh. Shofi; Nita ermawati
Jurnal Sintesis: Penelitian Sains, Terapan dan Analisisnya Vol 4 No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Fakultas Sains, Teknologi, dan Analsisi Institut ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56399/jst.v4i1.93

Abstract

Berdasarkan data World Health Organization tahun 2008 rata-rata 40% orang dewasa yang berusia 25 tahun ke atas di diagnosis hipertensi. Pada tahun 2008 terjadi peningkatan kasus hipertensi pada tahun 1980 sebesar 600 juta kasus menjadi 1 milyar kasus. Tujuan penelitian adalah menganalisis hubungan konsumsi pangan dengan status hipertensi pada petani palawaija di Dusun Semen Kecamatan Grogol Kabupaten Kediri. Desain penelitian dengan menggunakan survei analitik melalui pendekatan cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 30 petani. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang berisi pertanyaan karakteristik responden yang terdiri dari umur, pendidikan, status merokok dan pola makan. Sedangkan variabel status hipertensi diukur dengan menggunakan tensimeter. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan p-value yaitu 0,001. Simpulan ada hubungan antara pola makan dengan kejadian hipertensi pada petani palawija di Dusun Semen Kecamatan Grogol Kabupaten Kediri. Saran yang diberikan pada penelitian ini petugas Puskesmas Grogol bisa meningkatkan konseling gizi pada para petani.
Comparison of Smoking Habits and Coffee Consumption In Adolescents Against Hemoglobin Levels In Mojoroto Kediri City: Perbandingan Kebiasaan Merokok dan Mengkonsumsi Kopi Pada Remaja Terhadap Kadar Hemoglobin Di Mojoroto Kota Kediri Purnadianti, Mely; Ermawati, Nita; Berlian , Rere Nadhif
Medicra (Journal of Medical Laboratory Science/Technology) Vol. 4 No. 1 (2021): July
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21070/medicra.v4i1.1422

Abstract

Cigarettes are processed tobacco using or without addictive substances. The increasing of hemoglobin in smokers due to the content of carbon monoxide causes hemolysis of erythrocytes that is stronger than oxygen, so that hemoglobin increases. In addition to smoking, the society's habit is about coffee consumption. Coffee is a beverage with high polyphenols. The decreasing of hemoglobin occurs when drinking too much coffee. It will reduce the absorption of iron and erythrocytes ability to deliver oxygen from the lungs to all tissues in the body, therefore the hemoglobin will decrease. One of the laboratory tests that is used to see hemoglobin levels in smokers and coffee consumers is the POCT method of hemoglobin examination. The purpose of this study was to analyze the comparison of the effect between smoking and coffee consumption on hemoglobin levels in adolescents on the streets of Mejenan Gang 3 Mojoroto Kediri. The method that is used in this research is comparative study and the sampling technique that is used purposive sampling with a sample size of 40 respondents. The results show that 10 adolescents (50%) had abnormal hemoglobin levels and 10 adolescents (50%) had normal hemoglobin levels. 5 teenagers (25%) had abnormal hemoglobin levels and 15 (75%) normal hemoglobin levels. Based on statistical tests, the results obtain p-value 0.423 and> 0.05. So it can be concluded that there is a moderate effect between cigarettes and coffee on hemoglobin levels in adolescents on Mejenan Street Gang 3 Mojoroto Kediri.
Hubungan Nilai Hematokrit dengan Jumlah Eritrosit pada Pasien Demam Dengue di Rumah Sakit Bhayangkara Kota Kediri Nita Ermawati; Erawati Erawati; Yuliya Tyas Ismawanti
Jurnal Anestesi Vol. 3 No. 1 (2025): Jurnal Anestesi: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59680/anestesi.v3i1.1593

Abstract

Dengue fever (DF) and dengue haemorrhagic fever (DHF) are infectious diseases caused by the dengue virus through the bite of aedes aegypti mosquitoes with clinical manifestations of fever, muscle or joint pain accompanied by leukopenia, rash, lymphadenopathy, thrombocytopeniaan dhemorrhagic dermatitis. Based on data from the Ministry of Health in 2020 in Indonesia until July, there were 71,700 cases. In addition, the number of deaths throughout Indonesia reached 459. However, the number of cases and deaths this year is still low comparedto 2019.This study aims to determine the relationship between hematocrit value and erythrocyte value in dengue fever patients at Bhayangkara Hospital, Kediri City. The sampling technique used was total sampling with a sample of 20 samples. Based on the results of the examination of hematocrit values with erythrocyte values in dengue fever patients at Bhayangkara Hospital, Kediri City in 25 June - 10 July 2024 from 20 samples obtained the results of low hematocrit 10 (50%) normal hematocrit 8 (40%) high hematocrit 2 (10%) and lowery throcytes 8 (40%) normalery throcytes 8 (40%) highery throcytes 4 (20%).
PENGARUH PENGGUNAAN SUMBER DAYA SOSIAL TERHADAP EFEKTIFITAS STRATEGI PEMASARAN RS BAPTIS KEDIRI Sulistiawan, Agus; Izdihar, Salsabilla Sevina; ERMAWATI, NITA
Jenggala : Jurnal Riset Pengembangan dan Pelayanan Kesehatan Vol 3 No 2 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Fakultas Teknologi dan Manajemen Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Media sosial merupakan salah satu contoh dari bentuk perkembangan teknologi yang mempunyai banyak manfaat karena jangkauannya yang luas. Dalam hal pemasaran, media sosial dapat mempengaruhi persepsi masyarakat umum terhadap suatu produk atau jasa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak penggunaan media sosial terhadap strategi pemasaran RS Baptis Kediri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode analisis regresi linier sederhana sebanyak 32 responden,. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh media sosial mempunyai pengaruh yang signifikan dalam efektivitas strategi pemasaran RS Baptis Kediri. Tips bagi pihak rumah sakit untuk meningkatkan kualitas konten dan menciptakan desainer konten agar social media dapat bekerja maksimal di semua platform media.
Gambaran Jumlah Eosinofil dan Neutrofil pada Pasien Gagal Ginjal Kronik di Rsud Gambiran Kota Kediri Nita Ermawati; Imasari, Triffit; Erawati, Erawati; Arifatunnisa, Yulvia
Jurnal Ners Vol. 9 No. 3 (2025): JULI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i3.45410

Abstract

Gagal ginjal kronik adalah suatu proses patofisiologi dengan penyebab yang beragam yang dapat mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif dan biasanya berakhir dengan gagal ginjal. Gagal ginjal kronik ditemukan meningkat pada stadium yang tidak disadari oleh pasien. Gagal ginjal kronik berisiko tinggi berkembang menjadi penyakit ginjal stadium akhir (ESKD). Alternatif sel-sel di hematologi bisa diindikatorkan terjadinyanya peningkatan stadium yag lebih tinggi salah satunya eosinofil dan neutrofil yang kadarnya meningkat pada pasien PGK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran eosinofil dan neutrofil dalam patologi penyakit ginjal. Pengambilan sampel dapat dilakukan metode penelitian Deskriptif dengan teknik sampiling purposeve sampling jumlah 27 sampel, penggumpulan data dilakukan dengan menggunkan kuisioner. Berdasrkan hasil penelitian menunjukan bahwa dari 27 sampel pasien gagal ginjal kronis di RSUD Gambiran kota kediri diperoleh hasil jumlah eosinofil meningkat sebanyak 5 responden ( 19%), normal sebanyak 22 responden ( 81%). Pada pemeriksaan neutrofil didapatkan hasil meningkat sebanyak 10 responden ( 37%) ,normal sebanyak 17 responden ( 63%) Peningkatan eosinofil dan neutrofil, baik di darah perifer maupun jaringan ginjal, berperan penting dalam proses inflamasi pada pasien gagal ginjal kronis. Kondisi ini dikaitkan dengan lebih banyak risiko tinggi berkembang menjadi penyakit ginjal stadium akhir (ESKD).
UJI SENSITIVITAS ANTIBIOTIK CIPROFLOXACIN DENGAN CEFIXIME PADA Escherichia coli : STUDI KASUS INFEKSI SALURAN KEMIH : ANTIBIOTIC SENSITIVITY TEST OF CIPROFLOXACIN AND CEFIXIME AGAINST Escherichia coli: A CASE STUDY OF URINARY TRACT INFECTION Imasari, Triffit; Ermawati, Nita; Nela, Frieti Vega; Senjani, Salwa Fitri
GEMA KESEHATAN Vol. 17 No. 1 (2025): Juni 2025
Publisher : POLTEKKES KEMENKES JAYAPURA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47539/gk.v17i1.486

Abstract

Keberadaan mikroorganisme dalam urin menjadi indikator utama infeksi saluran kemih (ISK). ISK disebabkan oleh berbagai macam bakteri seperti Eschericia coli, Klebsiella sp, Proteus sp, Providensia, Citrobacter, Pseudomonas aeruginosa, Acinetobacter, Enterococcus faecali, dan Staphylococcus saprophyticus. Lonjakan kasus resistensi antibiotik dan kemunculan patogen multidrug-resistant (MDR) pada ISK berkorelasi erat dengan tingginya insiden pemberian terapi antibiotik empiris yang kurang tepat. Praktik peresepan antibiotik tanpa diawali uji mengakibatkan  inefektivitas penanganan ISK. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi bakteri E. coli sebagai penyebab ISK pada urin pasien penderita ISK serta membandingkan tingkat sensitivitas E. coli terhadap dua jenis antibiotik, yaitu Ciprofloxacin dan Cefixime.Metode yang digunakan adalah metode kultur dengan media Eosin Methilen Blue dan disk cakram. Sampel diperoleh sebanyak 13 sampel ISK dengan teknik accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan ada 9 sampel positif E. coli dan dengan tingkat sensitivitas pada antibiotik Ciprofloxacin sebanyak lima sampel (58%) sensitif, Intermediet satu sampel (11%), Resisten tiga sampel (33%) dan uji sensitivitas antibiotik Cefixime resisten sembilan sampel (100%). Penelitian ini disimpulkan pada penderita ISK ditemukan bakteri E. coli dan terdapatnya  perbandingan antara hasil uji sensitivitas antibiotik Ciprofloxacin dan antibiotik Cefixim terhadap bakteri E. coli. Kata kunci: Eschericia coli, Cefixime, Ciprofloxacin, Infeksi Saluran Kemih   The presence of microorganisms in urine is a primary indicator of a Urinary Tract Infection (UTI). UTIs are caused by various bacteria such as Escherichia coli, Klebsiella sp., Proteus sp., Providencia, Citrobacter, Pseudomonas aeruginosa, Acinetobacter, Enterococcus faecalis, and Staphylococcus saprophyticus. The surge in antibiotic resistance cases and the emergence of multidrug-resistant (MDR) pathogens in UTIs are closely correlated with the high incidence of inappropriate empirical antibiotic therapy. The practice of prescribing antibiotics without prior testing leads to the ineffectiveness of UTI management. This research aimed to identify E. coli bacteria as a cause of UTIs in the urine of patients suffering from UTIs and to compare the sensitivity levels of E. coli to two types of antibiotics: Ciprofloxacin and Cefixime. The method was culture with Eosin Methylene Blue media and disk diffusion. A total of 13 UTI samples were obtained using an accidental sampling technique. The research results showed that nine samples were positive for E. coli. For Ciprofloxacin, five samples (58%) were sensitive, 1 sample (11%) was intermediate, and three samples (33%) were resistant. For Cefixime, all nine samples (100%) were resistant. This research concluded that E. coli bacteria were found in UTI patients, and there was a comparison between the sensitivity test results of Ciprofloxacin and Cefixime antibiotics against E. coli bacteria. Keywords : Eschericia coli, Cefixime, Ciprofloxacin, Urinary Tract Infection
Gambaran Jumlah Monosit pada Pasien Demam Berdarah Dengue di Rumah Sakit Bhayangkara Kota Kediri Nita Ermawati; Melisa Aprilia; Mely Purnadianty
Termometer: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Vol. 2 No. 2 (2024): April : Termometer: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan dan Kedokteran
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/termometer.v2i2.3659

Abstract

Dengue fever is an infectious disease caused by the dengue virus which is carried by the Aedesaegypti and Aedesalbopictus mosquitoes. In DHF patients, thrombocytopenia occurs due to the appearance of antibodies against platelets due to the formation of antigen-antibody complexes. Monocytes are cells capable of fighting infection and responding to dengue-related immunity. This study aims to determine the relationship between Platelet Value and Monocyte Count in Dengue Hemorrhagic Fever Patients at Bhayangkara Hospital, Kediri City. This study used a cross-sectional survey research design. The population of this study is a total of 29 patients. The sample of this study were 26 patients using Accidental Sampling method. The average result of examining the value of Platelets was 64.08 mm³ (64,080 µL) and the number of Monocytes was 15.57%. The results of the examination data were analyzed using Spearman Rank, the value of p = 0.476 (> 0.05) and r = -0.146 means that the correlation level is very low. The conclusion of this study is that there is no correlation between the value of Platelets and the number of Monocytes in Dengue Hemorrhagic Fever Patients at Bhayangkara Hospital, Kediri City.