Mahfud Efendy
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

STUDI KANDUNGAN NaCl DI DALAM AIR BAKU DAN GARAM YANG DIHASILKAN SERTA PRODUKTIVITAS LAHAN GARAM MENGGUNAKAN MEDIA MEJA GARAM YANG BERBEDA A Arwiyah; Muhammad Zainuri; Mahfud Efendy
Jurnal Kelautan Vol 8, No 1: April (2015)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v8i1.804

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan NaCl air baku dan kandungan NaCl dari garam yang dihasilkan oleh media meja garam jenis tanah, geomembran dan keramik, serta mengetahui produktivitas meja garam tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, pengambilan sampel dilakukan tiga kali panen sebagai ulangan dengan perlakuan media meja garam yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata kandungan NaCl pada air baku dan garam yang dihasilkan masing-masing adalah 84,76% dan 88,96% untuk media tanah, sedangkan untuk media geomembran masing-masing adalah 89,79% dan 95,72%, untuk media keramik masing-masing adalah 79,71%, dan 91,32%. Produktivitas lahan dengan menggunakan media tanah, geomembran dan keramik secara berturut-turut adalah 5.184 kg/hari/m, 7.56kg/hari/m2 dan 4,13 kg/hari/m2. Produktivitas dengan menggunakan media geomembran lebih besar daripada tanah maupun keramik.Kata Kunci: Kandungan NaCl (Air Baku dan Garam) dan Produktivitas, Lepas Air Tua (LAT), Meja GaramSTUDY OF NaCL CONTENT IN RAW WATER AND THEIR SALT PRODUCTION AND PRODUCTIVITY USING DIFFERENT TABLE SALT LANDABSTRACTObjectives of the study was to determine the NaCl content of the raw water and NaCl content of salt have been produced every kind of media table salt land, geomembrane, ceramics, as well as their productivity. The method used descriptive quantitative, sampling was conducted three harvests as replication with table salt treatment of different media. The results showed the average value of the NaCl content of the raw water and the salt produced for the land media were 84.76% and 88.96%, respectively, while the geomembrane media were 89.79% and 95.72%, respectively and for ceramics media were 79.71% and 91.32%, respectively. Salt productivity from the soil media, geomembrane and ceramics were 5,184 kg/day/m2, 7.56kg/day/m2, and 4.13 kg/day/m2, respectively. It can be concluded that productivity using geomembrane media is greater than the land and ceramics.Keywords: Salt table, the NaCl content (raw water and salt) and productivity
TINGKAT KEKRITISAN DAN KESESUAIAN LAHAN MANGROVE DI KABUPATEN SAMPANG DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Firman Farid Muhsoni; Mahfud Efendy; Haryo Triajie; Aries Dwi Siswanto; Indah Wahyuni Abida
Jurnal Kelautan Vol 6, No 2: Oktober (2013)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v6i2.786

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi kondisi kekritisan dan kesesuaian lahan mangrove di kabupaten Sampang. Tahap pekerjaan: (1) tahap persiapan; (2) proses pengolahan citra; (3) cek lapangan; (4) analisis data; (5) uji akurasi; dan (6) hasil analisis. Penentuan tingkat kekritisan dan kesesuaian lahan dengan menggunakan pemodelan SIG dengan model indeks. Hasil analisis citra mendapatkan mangrove di Kabupaten Sampang mencapai 914,54 Ha, yang tersebar di 6 Kecamatan. Tingkat kekritisan mendapatkan mangrove dalam kondisi rusak 600,8 Ha (65,7%), mangrove dalam kondisi baik  292,5 Ha (32%) dan mangrove dalam kondisi rusak berat 21,1 Ha (2,3%). Mangrove dalam kondisi tidak rusak sebagian besar terdapat di Kecamatan Sampang mencapai 109,6 Ha atau 11,98%. Mangrove kondisi rusak sebagian besar di Kecamatan Sreseh (39,39 Ha atau 39,39%), mangrove dalam kondisi rusak berat sebagian besar di Kecamatan Sreseh (11,1 ha  atau 1,21%). Kesesuaian lahan mangrove mendapatkan lahan yang sesuai untuk mangrove seluas282,9 Ha (30,9%), cukup sesuai untuk lahan mangrove 624,1 Ha (68,2%) dan sesuai bersyarat mencapai 7,6 Ha (0,8%). Daerah yang sangat sesuai sebagian besar di Kecamatan Sampang (155 Ha).Kata Kunci: kekritisan mangrove, kesesuaian lahan, sistem informasi geografis
PROTOTYPE PUPUK MULTINUTRIENT BERBASIS PHOSPATE BERBAHAN DASAR LIMBAH GARAM (BITTERN) SEBAGAI ALTERNATIF SOLUSI PENUMBUH PAKAN ALAMI Mirza Nadia; Muhammad Zainuri; Mahfud Efendy
Jurnal Kelautan Vol 8, No 2: Oktober (2015)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v8i2.816

Abstract

Bittern sebagai limbah dari proses produksi garam rakyat bisa bermanfaat untuk mendukung kegiatan budidaya perairan. Hal ini menjadi tujuan dari penelitian ini. Penelitian dilakukan dengan dimulai membuat formulasi pembuatan pupuk selanjutnya diujicobakan di lapangan dengan menggunakan dua petak tambak berukuran 100m2 dengan ikan contoh adalah ikan Bandeng (Chanos chanos). Hasil penelitian menunjukkan, bahwa dengan formulasi Na2HPO4 250 ml + NaOH 250 ml + bittern 250 ml bisa menghasilkan pupuk berbasis phosphat sebanyak 46,4994 gram yang selanjutnya diujicobakan ke tambak. Indikator yang diperoleh dari hasil ujicoba adalah ikan yang dipeliharan di tambak yang dipupuk menhasilkan pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan dari ikan yang dipelihara pada tambak yang tidak diberi pupuk.Kata Kunci: bittern, pakan alami, phospate, pupuk multinutrientPROTOTYPE BASED PHOSPHATE FERTILIZER MULTINUTRIENT BASED WASTE BASIC SALT (BITTERN) AS AN ALTERNATIVE SOLUTION FEED NATURAL GROWERSABSTRACTBittern as a waste of people's salt production process could be useful to support aquaculture. It is the goal of this research. Research carried out by starting to make fertilizer formulations subsequently tested in the field by using two ponds with fish measuring 100m2 example is fish milkfish (Chanos chanos). The results showed that the formulation Na2HPO4 NaOH 250 ml + 250 ml + 250 ml bittern could produce phosphate -based fertilizers as much as 46.4994 grams were subsequently tested to the pond. Indicators derived from the results of tests are fish in ponds fertilized dipeliharan yielding better growth than the growth of fish reared in ponds that are not fertilized.Keywords: bittern, fertilizers multinutrient, natural food, phosphate
HUBUNGAN PANJANG BERAT LORJUK (Solen spp) DI PERAIRAN PESISIR PANTAI SELATAN PULAU MADURA Indah Wahyuni Abida; Eva Ari Wahyuni; Mahfud Efendy
Jurnal Kelautan Vol 7, No 1: April (2014)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v7i1.794

Abstract

Kerang pisau atau Lorjuk (Solen spp) merupakan komoditas unggulan dan mempunyai nilai ekonomis tinggi di wilayah pesisir selatan Pulau Madura, sehingga tingkat ekploitasinya tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan panjang berat Lorjuk (Solen spp) pada daerah tangkapan perairan pesisir pantai selatan pulau Madura. Penelitian ini dilaksanakan di daerah penangkapan pada 4 Kabupaten di wilayah Pulau Madura dengan pengambilan sampel tiap bulan mulai Juli-Oktober 2013 dengan menggunakan metode deskriptif. Pengambilan sampel secara random sampling dengan mengukur  panjang berat tiap Lorjuk sebanyak 150 ekor tiap lokasi. Hasil penelitian menunjukkan hubungan panjang berat allometrik negatif dengan nilai b berkisar 0,269 – 2.305 dengan R2 sebesar 0,012-0,934. Perbedaan nilai konstanta dan koefisien determinasi ini dipengaruhi oleh besarnya penangkapan yang dilakukan oleh nelayan.Kata Kunci: Lorjuk, panjang berat,  Pantai Selatan Madura LENGTH-WEIGHT RELATIONSHIP OF LORJUK (Solen spp) IN THE COASTAL WATERS OF SOUTH BEACH OF MADURA ISLAND ABSTRACTKnife shellfish or Lorjuk (Solen spp) is a leading commodity and has high economic value in the coastal region south of the island of Madura, so that the high-level of exploitation. This study aims to determine the length-weight relationship of Lorjuk (Solen spp) in the catchment areas of coastal waters of south coast of the island of Madura. This research was conducted in the fishing area on the 4th District in Madura Island region with sampling every month starting from July to October, 2013 by using descriptive method. Random sampling was conducted by measuring the length-weight of each Lorjuk as much as 150 animals from each location. The results showed negative allometric length-weight relationship with the value of b ranges from 0.269 to 2305 with R2 of 0.012 to 0.934. The difference of the constant and the coefficient of determination is influenced by the amount of catch by fishermen.Keywords: length-weight, Lorjuk, South Beach Madura