Abstrak: Anak jalanan yang berada di kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan merupakan kelompok target dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini. Sebagian dari mereka adalah penduduk asli, berdomisili tetap dan memiliki orangtua lengkap. Melalui hasil observasi bersama mitra, anak-anak tersebut bekerja di jalanan sebagai badut jalanan, pengemis, penjaja dagangan, pengamen, dan lain-lain. Mereka hampir seluruhnya mengenyam pendidikan, namun karena faktor ekonomi keluarga dan kesadaran orangtua yang rata-rata golongan menengah kebawah membuat mereka lebih fokus untuk bekerja di jalanan daripada fokus terhadap pendidikan di sekolah. Tujuan utama program ini adalah memberikan akses pendidikan dan dukungan kepada anak-anak yang hidup di jalanan untuk meningkatkan kualitas hidup anak jalanan melalui peningkatan softskill berupa keterampilan sosial, kemandirian, juga rasa percaya diri dan kemampuan akademik berupa peningkatan kemampuan akademik, dan literasi. Program ini dilaksanakan melalui pendekatan personal yang terdiri dari beberapa tahap, termasuk identifikasi anak jalanan, pembentukan kelompok belajar, penyediaan fasilitas belajar, serta pendampingan sosial dan konseling bagi anak jalanan. Hasil program ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam tingkat partisipasi anak jalanan di Kelas Jalanan yang mencapai 75%. Selain itu, program ini membantu meningkatkan keterampilan sosial, kemandirian, dan rasa percaya diri anak jalanan. Anak Jalanan yang mengikuti kelas jalanan tersebut juga mengalami peningkatan berupa kepercayaan diri dalam berkomunikasi, mengelola emosi, serta kontrol kemandirian yang mana hal ini dapat membantu mereka berinteraksi lebih baik dengan lingkungan sosial serta keinginan bersekolah lebih giat lagi.Abstract: Street children in Banjarmasin, South Kalimantan are the target group for this Community Service activity. Some of them are native residents, permanently domiciled and have complete parents. These children work on the streets as street clowns, beggars, hawkers, buskers, and so on. Through observations with partners, almost all of them have received an education. Still, due to family economic factors and parents' awareness that on average they are from the lower middle class, they are more focused on working on the streets rather than focusing on education at school. The aim of this program is to provide access to education and support to children living on the streets to improve the quality of life of street children through improving soft skills in the form of social skills, independence, as well as self-confidence and academic abilities in the form of improving academic abilities and literacy. This program is implemented through a personal approach which consists of several stages, including identification of street children, formation of study groups, provision of learning facilities, as well as social assistance and counselling for street children. The results of this program show a significant increase in the participation rate of street children in Street Class which reached 75%. In addition, this program helps improve street children's social skills, independence and self-confidence. Street children who take part in street classes also experience an increase in self-confidence in communicating, managing emotions, and controlling independence, which can help them interact better with the social environment and want to go to school more actively.