Fetrina Oktavia
Sembawa Research Centre, Indonesian Rubber Research Institute. Jl. Raya Palembang-Sekayu km 29, Palembang 30001, South Sumatra, Indonesia. Tel. +62-711-7439493

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PERTUMBUHAN TBM, KARAKTER FISIOLOGI, DAN KETAHANAN PENYAKIT KLON-KLON KARET IRR SERI 300 DI SUMATERA SELATAN Afdholiatus Syafaah; Sigit Ismawanto; Fetrina Oktavia
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 39, Nomor 1, Tahun 2021
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v39i1.774

Abstract

Klon-klon karet IRR Seri 300 merupakan hasil persilangan yang dilakukan oleh Balai Penelitian Sungei Putih, Pusat Penelitian Karet pada tahun 1991 dan 1992. Pada tahun 2013 mulai dilakukan pengujian lanjutan di Kebun Percobaan Sembawa, Sumatera Selatan pada 22 klon-klon IRR seri 300 terpilih yang ditanam seluas 1 Ha masing-masing klon. Parameter pengamatan meliputi pertumbuhan tanaman, resistensi klon terhadap penyakit daun yang menyerang selama masa tanaman belum menghasilkan (TBM), karakter fisiologi awal, dan produksi tahun pertama. Hasil pengamatan pertumbuhan tanaman TBM pada 22 klon IRR Seri 300, terdapat enam klon yang mempunyai matang sadap pada umur 4,5 tahun yaitu IRR 300, IRR 301, IRR 302, IRR 307, IRR 309, dan IRR 310. Pengukuran lilit batang lanjutan sebelum penyadapan serentak dilakukan, terdapat 20 klon IRR seri 300 memiliki pertumbuhan TBM yang lebih baik daripada klon pembanding BPM 24 kecuali klon IRR 311 dan IRR 314. Selain itu, sebanyak delapan klon IRR seri 300 yang mempunyai lilit batang dan tebal kulit yang lebih baik daripada klon-klon lainnya (lilit batang > 45 cm dan tebal kulit > 5 cm), yaitu IRR 301, IRR 303, IRR 306, IRR 309, IRR 310, IRR 315, IRR 316, dan IRR 323. Kedelapan klon tersebut juga mempunyai tingkat resistensi tergolong resisten-sangat resisten terhadap penyakit gugur daun Corynespora dan Colletotrichum. IRR 306 dan IRR 310 merupakan salah satu klon harapan baru yang dapat dikembangkan di wilayah Sumatera Selatan. Pengamatan lanjutan masih perlu dilakukan untuk mendapatkan data pertumbuhan dan produksi klon-klon IRR Seri 300 pada masa tanaman menghasilkan (TM).
Embriogenesis somatik langsung dan regenerasi planlet kopi arabika (Coffea arabica) dari berbagai eksplan Direct somatic embryogenesis and regeneration of arabica coffee plantlets (Coffea arabica) from different explants Fetrina OKTAVIA; . SWANTO; Asmini BUDIANI
E-Journal Menara Perkebunan Vol 71, No 2: Desember 2003
Publisher : INDONESIAN RESEARCH INSTITUTE FOR BIOTECHNOLOGY AND BIOINDUSTRY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2082.995 KB) | DOI: 10.22302/iribb.jur.mp.v71i2.161

Abstract

SummaryTissue culture technique for arabica coffeefaces some problems, mainly in plantletsregeneration from cultured explants. Theobjectives of this experiment were to examine theeffect 2,4-D and 2-ip combinations on somaticembryogenesis and regeneration of arabicacoffee from several different explants. Basalmedium used in this experiment was MS mediumwith ½ concentration of macro and micro salts.Experiment to induce primary somatic embryos(SE) was arranged in factorial randomizedcomplete design with 10 repeats. The first factorwas the type of explants, leaf, epicotyl, hipocotyland root explants. The second factor was plantgrowth regulator i.e. combination of 1  M 2,4-Dwith 5, 10, 15, 20  M and combination of 5  M2,4-D with 5, 10, 15 and 20  M 2-ip. To multiplySE, secondary SE was induced from primary SEon medium containing combination of 0.6  MIAA and 13.3; 17.8 and 22.2  M BAP.Cotyledonary SE were germinated on mediacontaining GA 3 (0, 5, 10 and 15  M), and thenregenerated on medium free of growth regulator.Plantlets with 4-5 leaf pairs were transfered intothe soil medium for acclimatization. The resultsshow that primary SE can be induced from allexplants with the highest frequency on mediumcontaining 1  M 2,4-D and 15  M 2-ip.Induction of primary SE, in leaf explant wasmore effective than other explants. Mediumcontaining 0.6  M IAA and 22.2  M BAP gavethe highest percentage of SE multiplication i.e.52.6% with average SE number of 6.25. Plantletsregeneration can be conducted by culturing SEon maturation medium free of growth regulatorfor one month followed by germinating onmedium containing GA 3 , and then culturing onmedium free of growth regulator again. Thehighest percentage of germinated embryos wasobtained after three weeks and six weekscultured in the medium containing 5  M GA 3 , i.e49% and 90.15 respectively. From total plantletsobtained, 75% of them were normal. Sixtypercents of the young plants grew well in thegreenhouse.RingkasanTeknik kultur jaringan tanaman kopi arabikamasih menghadapi beberapa kendala terutamapada tingkat regenerasi planlet dari eksplan yangdikulturkan. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui pengaruh kombinasi 2,4-D dan 2-ipterhadap embriogenesis somatik dan regenerasikopi arabika dari berbagai eksplan. Media dasaryang digunakan adalah medium MS ½konsentrasi garam makro dan mikro. Percobaaninduksi embrio somatik (ES) primer disusunmenurut rancangan acak lengkap faktorial dengan10 ulangan. Faktor pertama adalah jenis eksplan,erdiri atas daun, epikotil, hipokotil dan akar invitro. Faktor kedua adalah zat pengatur tumbuh,yaitu kombinasi 1 M 2,4-D dengan 5, 10, 15dan 20M 2-ip, serta kombinasi 5 M 2,4-Ddengan 5, 10, 15 dan 20 M 2-ip. Untuk mem-perbanyak jumlah ES yang didapatkan, dilakukaninduksi ES sekunder dari ES primer pada mediumyang mengandung kombinasi 0,6 M IAA dan13,3; 17,8 dan 22,2 M BAP. ES fase kotiledonkemudian dikecambahkan pada medium yangmengandung GA 3 (0, 5, 10 dan 15 M) danselanjutnya diregenerasikan pada medium tanpazat pengatur tumbuh. Planlet yang mempunyai4-5 pasang daun dipindahkan ke medium tanahuntuk aklimatisasi. Hasil yang diperolehmenunjukkan bahwa ES primer dapat diinduksipada semua eksplan yang digunakan denganfrekuensi tertinggi pada medium yang me-ngandung 1 M 2,4-D dan 15 M 2-ip. InduksiES primer pada eksplan daun lebih efektifdibandingkan eksplan lainnya. Untuk per-banyakan ES, medium yang mengandung IAA0,6 M dan BAP 22,2 M memberikanpersentase tertinggi pembentukan ES sekunderyaitu 52,6% dengan rata-rata jumlah ES 6,25.Regenerasi planlet dapat dilakukan denganmengkulturkan ES pada medium maturasi tanpazat pengatur tumbuh selama satu bulan, kemudiandikecambahkan dalam medium yang mengan-dung GA 3 , dan selanjutnya dipindah ke mediumtanpa zat pengatur tumbuh kembali.Perkecambahan ES tertinggi diperoleh padamedium dengan penambahan GA 3 5 M yaitu40,9% setelah tiga minggu dan 90,1% setelahenam minggu. Dari total planlet diperoleh 75%planlet normal. Hasil aklimatisasi menunjukkanbahwa 60% bibit mampu bertahan di rumah kaca.
Transformasi kopi robusta (Coffea canephora) dengan gen kitinase melalui Agrobagterium tumefaciens LBA4404 Transformation of robusta coffee (Coffea canephora) with chitinase gene mediated by Agrobacterium tumefaciens LBA4404 . SISWANTO; Fetrina OKTAVIA; Asmini BUDIANI; . , SUDARSONO; . PRIYONO; Surip MAWARDI
E-Journal Menara Perkebunan Vol 71, No 2: Desember 2003
Publisher : INDONESIAN RESEARCH INSTITUTE FOR BIOTECHNOLOGY AND BIOINDUSTRY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1075.003 KB) | DOI: 10.22302/iribb.jur.mp.v71i2.162

Abstract

SummaryGenetic engineering of robusta coffee forresistance to pathogenic fungi is considered to beone of the potential approaches to overcome theproblem at robusta coffee plantation caused bypathogenic fungi. This research was aimed tointroduce chitinase (CHI) gene into embryogeniccalli of robusta coffee and regenerate theplantlets. Embryogenic calli were co-cultivatedwith Agrobacterium tumefaciens LBA4404harboring pCAMBIA1301 which containschitinase gene under 35S promoter. In thisresearch four concentrations (0, 50, 100 and150 mg/L) of acetosyringone (AC) were used inthe co-cultivation medium. Selection fortransformed calli was conducted by graduallyincreasing the concentration of hygromicin from5 to 25 mg/L. Somatic embryo (SE) was inducedfrom callus on the medium containing acombination of BAP 5 mg/L and IAA (0, 0.25 or0.50 mg/L). Integration CHI in plant genome wasexamined by GUS assay and PCR. The resultrevealed that among the four AC concentrationstested, 100 mg/L gave the highest percentage ofcalli growing on the selection medium (42.5%).BAP concentration of 5 mg/L alone was the mosteffective for inducing of SE from transformedcalli with the highest percentage of 43.1% andaverage number SE of 8.8 ± 3. The strongestGUS expression on the calli at 3 days aftertransformation and the calli grown on selectionmedium containing 150 mg/L AC, which were56.5% and 40% respectivelly. PCR analysisshowed that 7 out of 12 plantlets tested,contained CHI gene. From this research 28transgenic plantlets of robusta coffee wereobtainedRingkasanRekayasa genetika untuk merakit tanamankopi robusta tahan jamur pathogen dipandangmerupakan salah satu pendekatan alternatif yangpotensial untuk mengatasi masalah padaperkebunan kopi robusta akibat serangan jamurpatogen. Penelitian ini bertujuan untuk meng-introduksikan gen kitinase (CHI) ke dalam kalusembriogenik kopi robusta dan regenerasinyamenjadi planlet, sebagai upaya untuk merakittanaman kopi robusta tahan serangan jamur.Kalus embriogenik diko-kultivasi denganAgrobacterium tumefaciens LBA4404 pembawapCAMBIA1301 yang mengandung gen kitinasedi bawah kontrol promotor 35S. Pada percobaanini, empat konsentrasi asetosiringon (AS) (0, 50,100 dan 150 mg/L) digunakan dalam medium ko-kultivasi. Seleksi kalus hasil transformasidilakukan dengan peningkatan konsentrasi higro-misin secara bertahap dari 5 mg/L sampai25 mg/L. ES diinduksi dari kalus pada mediumyang mengandung BAP 5 mg/L dan IAA (0; 0,25dan 0,50 mg/L). Integrasi gen CHI ke dalamgenom tanaman dianalisis melalui uji GUS danPCR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa darikeempat konsentrasi AS yang diuji, AS 100 mg/Lternyata menghasilkan persentase tertinggi kalusyang tumbuh pada medium seleksi (42,5%).Konsentrasi BAP 5 mg/L tanpa penambahan IAAefektif menginduksi ES dari kalus hasiltransformasi dengan persentase tertinggi 43,1%dan rata-rata jumlah ES 8,8±3. Ekspresi GUStertinggi dideteksi pada kalus tiga hari setelahtransformasi dan kalus yang tumbuh di mediumseleksi yang mengandung AS 150 mg/L,masing-masing 56,5% dan 40,0 %. Analisis PCRmenunjukkan bahwa 7 planlet dari 12 planletyang diuji, membawa gen CHI. Dari penelitianini dihasilkan 28 planlet kopi robusta transgenik.
Embriogenesis somatik langsung dan regenerasi planlet kopi arabika (Coffea arabica) dari berbagai eksplan Direct somatic embryogenesis and regeneration of arabica coffee plantlets (Coffea arabica) from different explants Fetrina OKTAVIA; . SWANTO; Asmini BUDIANI
Menara Perkebunan Vol. 71 No. 2: 71 (2), 2003
Publisher : INDONESIAN OIL PALM RESEARCH INSTITUTE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/iribb.jur.mp.v71i2.161

Abstract

SummaryTissue culture technique for arabica coffeefaces some problems, mainly in plantletsregeneration from cultured explants. Theobjectives of this experiment were to examine theeffect 2,4-D and 2-ip combinations on somaticembryogenesis and regeneration of arabicacoffee from several different explants. Basalmedium used in this experiment was MS mediumwith ½ concentration of macro and micro salts.Experiment to induce primary somatic embryos(SE) was arranged in factorial randomizedcomplete design with 10 repeats. The first factorwas the type of explants, leaf, epicotyl, hipocotyland root explants. The second factor was plantgrowth regulator i.e. combination of 1  M 2,4-Dwith 5, 10, 15, 20  M and combination of 5  M2,4-D with 5, 10, 15 and 20  M 2-ip. To multiplySE, secondary SE was induced from primary SEon medium containing combination of 0.6  MIAA and 13.3; 17.8 and 22.2  M BAP.Cotyledonary SE were germinated on mediacontaining GA 3 (0, 5, 10 and 15  M), and thenregenerated on medium free of growth regulator.Plantlets with 4-5 leaf pairs were transfered intothe soil medium for acclimatization. The resultsshow that primary SE can be induced from allexplants with the highest frequency on mediumcontaining 1  M 2,4-D and 15  M 2-ip.Induction of primary SE, in leaf explant wasmore effective than other explants. Mediumcontaining 0.6  M IAA and 22.2  M BAP gavethe highest percentage of SE multiplication i.e.52.6% with average SE number of 6.25. Plantletsregeneration can be conducted by culturing SEon maturation medium free of growth regulatorfor one month followed by germinating onmedium containing GA 3 , and then culturing onmedium free of growth regulator again. Thehighest percentage of germinated embryos wasobtained after three weeks and six weekscultured in the medium containing 5  M GA 3 , i.e49% and 90.15 respectively. From total plantletsobtained, 75% of them were normal. Sixtypercents of the young plants grew well in thegreenhouse.RingkasanTeknik kultur jaringan tanaman kopi arabikamasih menghadapi beberapa kendala terutamapada tingkat regenerasi planlet dari eksplan yangdikulturkan. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui pengaruh kombinasi 2,4-D dan 2-ipterhadap embriogenesis somatik dan regenerasikopi arabika dari berbagai eksplan. Media dasaryang digunakan adalah medium MS ½konsentrasi garam makro dan mikro. Percobaaninduksi embrio somatik (ES) primer disusunmenurut rancangan acak lengkap faktorial dengan10 ulangan. Faktor pertama adalah jenis eksplan,erdiri atas daun, epikotil, hipokotil dan akar invitro. Faktor kedua adalah zat pengatur tumbuh,yaitu kombinasi 1 M 2,4-D dengan 5, 10, 15dan 20M 2-ip, serta kombinasi 5 M 2,4-Ddengan 5, 10, 15 dan 20 M 2-ip. Untuk mem-perbanyak jumlah ES yang didapatkan, dilakukaninduksi ES sekunder dari ES primer pada mediumyang mengandung kombinasi 0,6 M IAA dan13,3; 17,8 dan 22,2 M BAP. ES fase kotiledonkemudian dikecambahkan pada medium yangmengandung GA 3 (0, 5, 10 dan 15 M) danselanjutnya diregenerasikan pada medium tanpazat pengatur tumbuh. Planlet yang mempunyai4-5 pasang daun dipindahkan ke medium tanahuntuk aklimatisasi. Hasil yang diperolehmenunjukkan bahwa ES primer dapat diinduksipada semua eksplan yang digunakan denganfrekuensi tertinggi pada medium yang me-ngandung 1 M 2,4-D dan 15 M 2-ip. InduksiES primer pada eksplan daun lebih efektifdibandingkan eksplan lainnya. Untuk per-banyakan ES, medium yang mengandung IAA0,6 M dan BAP 22,2 M memberikanpersentase tertinggi pembentukan ES sekunderyaitu 52,6% dengan rata-rata jumlah ES 6,25.Regenerasi planlet dapat dilakukan denganmengkulturkan ES pada medium maturasi tanpazat pengatur tumbuh selama satu bulan, kemudiandikecambahkan dalam medium yang mengan-dung GA 3 , dan selanjutnya dipindah ke mediumtanpa zat pengatur tumbuh kembali.Perkecambahan ES tertinggi diperoleh padamedium dengan penambahan GA 3 5 M yaitu40,9% setelah tiga minggu dan 90,1% setelahenam minggu. Dari total planlet diperoleh 75%planlet normal. Hasil aklimatisasi menunjukkanbahwa 60% bibit mampu bertahan di rumah kaca.
Transformasi kopi robusta (Coffea canephora) dengan gen kitinase melalui Agrobagterium tumefaciens LBA4404 Transformation of robusta coffee (Coffea canephora) with chitinase gene mediated by Agrobacterium tumefaciens LBA4404 . SISWANTO; Fetrina OKTAVIA; Asmini BUDIANI; . , SUDARSONO; . PRIYONO; Surip MAWARDI
Menara Perkebunan Vol. 71 No. 2: 71 (2), 2003
Publisher : INDONESIAN OIL PALM RESEARCH INSTITUTE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/iribb.jur.mp.v71i2.162

Abstract

SummaryGenetic engineering of robusta coffee forresistance to pathogenic fungi is considered to beone of the potential approaches to overcome theproblem at robusta coffee plantation caused bypathogenic fungi. This research was aimed tointroduce chitinase (CHI) gene into embryogeniccalli of robusta coffee and regenerate theplantlets. Embryogenic calli were co-cultivatedwith Agrobacterium tumefaciens LBA4404harboring pCAMBIA1301 which containschitinase gene under 35S promoter. In thisresearch four concentrations (0, 50, 100 and150 mg/L) of acetosyringone (AC) were used inthe co-cultivation medium. Selection fortransformed calli was conducted by graduallyincreasing the concentration of hygromicin from5 to 25 mg/L. Somatic embryo (SE) was inducedfrom callus on the medium containing acombination of BAP 5 mg/L and IAA (0, 0.25 or0.50 mg/L). Integration CHI in plant genome wasexamined by GUS assay and PCR. The resultrevealed that among the four AC concentrationstested, 100 mg/L gave the highest percentage ofcalli growing on the selection medium (42.5%).BAP concentration of 5 mg/L alone was the mosteffective for inducing of SE from transformedcalli with the highest percentage of 43.1% andaverage number SE of 8.8 ± 3. The strongestGUS expression on the calli at 3 days aftertransformation and the calli grown on selectionmedium containing 150 mg/L AC, which were56.5% and 40% respectivelly. PCR analysisshowed that 7 out of 12 plantlets tested,contained CHI gene. From this research 28transgenic plantlets of robusta coffee wereobtainedRingkasanRekayasa genetika untuk merakit tanamankopi robusta tahan jamur pathogen dipandangmerupakan salah satu pendekatan alternatif yangpotensial untuk mengatasi masalah padaperkebunan kopi robusta akibat serangan jamurpatogen. Penelitian ini bertujuan untuk meng-introduksikan gen kitinase (CHI) ke dalam kalusembriogenik kopi robusta dan regenerasinyamenjadi planlet, sebagai upaya untuk merakittanaman kopi robusta tahan serangan jamur.Kalus embriogenik diko-kultivasi denganAgrobacterium tumefaciens LBA4404 pembawapCAMBIA1301 yang mengandung gen kitinasedi bawah kontrol promotor 35S. Pada percobaanini, empat konsentrasi asetosiringon (AS) (0, 50,100 dan 150 mg/L) digunakan dalam medium ko-kultivasi. Seleksi kalus hasil transformasidilakukan dengan peningkatan konsentrasi higro-misin secara bertahap dari 5 mg/L sampai25 mg/L. ES diinduksi dari kalus pada mediumyang mengandung BAP 5 mg/L dan IAA (0; 0,25dan 0,50 mg/L). Integrasi gen CHI ke dalamgenom tanaman dianalisis melalui uji GUS danPCR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa darikeempat konsentrasi AS yang diuji, AS 100 mg/Lternyata menghasilkan persentase tertinggi kalusyang tumbuh pada medium seleksi (42,5%).Konsentrasi BAP 5 mg/L tanpa penambahan IAAefektif menginduksi ES dari kalus hasiltransformasi dengan persentase tertinggi 43,1%dan rata-rata jumlah ES 8,8±3. Ekspresi GUStertinggi dideteksi pada kalus tiga hari setelahtransformasi dan kalus yang tumbuh di mediumseleksi yang mengandung AS 150 mg/L,masing-masing 56,5% dan 40,0 %. Analisis PCRmenunjukkan bahwa 7 planlet dari 12 planletyang diuji, membawa gen CHI. Dari penelitianini dihasilkan 28 planlet kopi robusta transgenik.