Surip Mawardi
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISIS DAYA GABUNG KARAKTER PERTUMBUHAN VEGETATIF BEBERAPA KLON KAKAO (Theobroma cacao L.) Dedy Suhendi; Agung Wahyu Susilo; Surip Mawardi
Zuriat Vol 15, No 2 (2004)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v15i2.6798

Abstract

Kriterium genetik yang mendasari pemilihan tetua persilangan perlu untuk diketahui. Penelitian untuk mengetahui kemampuan daya gabung umum dan daya gabung khusus beberapa klon kakao lindak untuk sifat-sifat pertumbuhan vegetatif dan presentase pembungaan telah dilakukan dengan rancangan persilangan dialel 7 × 7, tanpa selfing dan resiprokal. Klon-klon yang digunakan sebagai tetua persilangan adalah UIT 1, ICS 60, NIC 4, Sca 12, KEE 2, TSH 858 dan ICS 13. Sifat-sifat pertumbuhan vegetatif diukur adalah diameter batang, tinggi jorget, dan pertunasan cabang. Persentase pembungaan dihitung berdasarkan frekuensi tanaman berbunga pada saat 17 minggu setelah tanam. Data sifat sifat tersebut dianalisis ragamnya menggunakan metode Griffing 4. Efek daya gabung umum (dgu) menunjukkan pengaruh nyata pada sifat diameter batang, tinggi jorget, dan persentase pembungaan, namun tidak terdapat pengaruh nyata efek daya gabung khusus (dgk) terhadap sifat-sifat tersebut. Klon Sca 12 dan KEE 2 memiliki nilai dgu nyata untuk sifat diameter batang, tinggi jorget, dan persentase pembungaan; klon NIC 4 memiliki nilai dgu nyata untuk sifat diameter batang dan persentase pembungaan; dan klon ICS 13 memiliki nilai dgu nyata hanya untuk sifat tinggi jorget. Terdapat nilai dgk yang nyata pada kombinasi persilangan UIT 1 × ICS 60 untuk sifat diameter batang, dan kombinasi persilangan UIT 1 × Sca 12; ICS 60 × NIC 4; dan KEE 2 × TSH 858 untuk sifat persentase pembungaan.
Ekspresi β -1,3 glukanase dan kitinase pada tanaman kopi arabika (Coffea arabica L.) tahan dan rentan karat daun Expression of β-1,3 glucanase and chitinase of arabica coffee (Coffea arabica L.) resistant and susceptible against leaf rust disease Asmini BUDIANI; I SUSANTI; Surip MAWARDI; D A SANTOSO; . SISWANTO
E-Journal Menara Perkebunan Vol 72, No 2: Desember 2004
Publisher : INDONESIAN RESEARCH INSTITUTE FOR BIOTECHNOLOGY AND BIOINDUSTRY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.775 KB) | DOI: 10.22302/iribb.jur.mp.v72i2.122

Abstract

Summary Leaf rust disease caused by Hemileia vastatrix is considered to be one of the most important diseases on arabica coffee plantation. In order to understand the mechanism underlying resistance of arabica coffee against leaf rust disease, this research was aimed to study expression of β-1,3 glucanase (GLU) and chitinase (CHI) genes in the arabica coffee S1934 and  BLP10 that have been reported respectively as a resistant and susceptible varieties to H. vastatrix. The two varieties were essayed against H. vastatrix, and an RT-PCR (Reverse Transcriptase Polymerase Chain Reaction) using total RNAs  from the S1934 and BLP10, both inoculated with H. vastatrix and uninnoculated was carried out for studying the expression of GLU and CHI. Two primer pairs were designed to amplify the conserved region of GLU and CHI. Amplification products were sequenced and the nucleotide sequences were subjected to BlastX analysis. The result of bioassay confirmed that arabica coffee S1934 was resistant to H. vastatrix, while BLP10 was susceptible.   β-1,3 glucanase was expressed in all of the four samples, the inoculated and uninnoculated S1934, and BLP10 in different degree. S1934 expressed higher GLU compared to BLP10. In the inoculated S1934 the expression of this gene was higher compared to that of the uninoculated one. Expression of CHI was detected only in the S1934, both inoculated and uninoculated. Sequence analysis confirmed that the RT-PCR products were exon regions of genes encoding β-1,3 glucanase dan chitinase respectively. Both of the cDNA fragment have been cloned in E.coli.  Ringkasan Karat daun yang disebabkan oleh jamur Hemileia vastatrix merupakan salah satu penyakit penting pada perkebunan kopi arabika. Untuk memahami mekanisme ketahanan kopi arabika terhadap karat daun, penelitian ini bertujuan untuk mempelajari ekspresi gen β-1,3 glukanase dan kitinase pada varietas kopi arabika S1934 yang dilaporkan tahan karat daun dan varietas BLP10 yang termasuk rentan karat daun. Untuk itu kedua varietas diuji kembali ketahanannya terhadap H. vastatrix melalui bioesai dan dilakukan RT-PCR menggunakan RNA total dari S1934 dan BLP10, baik yang diinokulasi dengan H. vastatrix maupun yang tidak diinokulasi, untuk mempelajari ekspresi gen GLU dan CHI. Dua pasang primer spesifik dirancang untuk mengamplifikasi daerah konservatif kedua gen  tersebut. Hasil amplifikasi disekuen dan dianalisis menggunakan program BlastX. Hasil bioesai mengkonfirmasi bahwa S1934 tahan terhadap H. vastatrix, sedangkan  BLP10 rentan.  β-1,3 glukanase diekspresikan pada kedua varietas, baik yang diinokulasi maupun yang tidak diinokulasi, namun dengan tingkat ekspresi yang sedikit berbeda. Varietas S1934 mengekspresikan β-1,3 glukanase lebih tinggi dibandingkan dengan BLP10. Ekspresi gen tersebut pada S1934 yang diinokulasi lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak diinokulasi. Sedangkan kitinase hanya diekspresikan pada varietas S1934. Hasil sekuensing dan analisis DNA mengkonfirmasi bahwa sekuen hasil RT-PCR merupakan bagian ekson dari gen penyandi β-1,3 glukanase dan kitinase. Kedua fragmen tersebut telah diklon pada E. coli.
Transformasi kopi robusta (Coffea canephora) dengan gen kitinase melalui Agrobagterium tumefaciens LBA4404 Transformation of robusta coffee (Coffea canephora) with chitinase gene mediated by Agrobacterium tumefaciens LBA4404 . SISWANTO; Fetrina OKTAVIA; Asmini BUDIANI; . , SUDARSONO; . PRIYONO; Surip MAWARDI
E-Journal Menara Perkebunan Vol 71, No 2: Desember 2003
Publisher : INDONESIAN RESEARCH INSTITUTE FOR BIOTECHNOLOGY AND BIOINDUSTRY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1075.003 KB) | DOI: 10.22302/iribb.jur.mp.v71i2.162

Abstract

SummaryGenetic engineering of robusta coffee forresistance to pathogenic fungi is considered to beone of the potential approaches to overcome theproblem at robusta coffee plantation caused bypathogenic fungi. This research was aimed tointroduce chitinase (CHI) gene into embryogeniccalli of robusta coffee and regenerate theplantlets. Embryogenic calli were co-cultivatedwith Agrobacterium tumefaciens LBA4404harboring pCAMBIA1301 which containschitinase gene under 35S promoter. In thisresearch four concentrations (0, 50, 100 and150 mg/L) of acetosyringone (AC) were used inthe co-cultivation medium. Selection fortransformed calli was conducted by graduallyincreasing the concentration of hygromicin from5 to 25 mg/L. Somatic embryo (SE) was inducedfrom callus on the medium containing acombination of BAP 5 mg/L and IAA (0, 0.25 or0.50 mg/L). Integration CHI in plant genome wasexamined by GUS assay and PCR. The resultrevealed that among the four AC concentrationstested, 100 mg/L gave the highest percentage ofcalli growing on the selection medium (42.5%).BAP concentration of 5 mg/L alone was the mosteffective for inducing of SE from transformedcalli with the highest percentage of 43.1% andaverage number SE of 8.8 ± 3. The strongestGUS expression on the calli at 3 days aftertransformation and the calli grown on selectionmedium containing 150 mg/L AC, which were56.5% and 40% respectivelly. PCR analysisshowed that 7 out of 12 plantlets tested,contained CHI gene. From this research 28transgenic plantlets of robusta coffee wereobtainedRingkasanRekayasa genetika untuk merakit tanamankopi robusta tahan jamur pathogen dipandangmerupakan salah satu pendekatan alternatif yangpotensial untuk mengatasi masalah padaperkebunan kopi robusta akibat serangan jamurpatogen. Penelitian ini bertujuan untuk meng-introduksikan gen kitinase (CHI) ke dalam kalusembriogenik kopi robusta dan regenerasinyamenjadi planlet, sebagai upaya untuk merakittanaman kopi robusta tahan serangan jamur.Kalus embriogenik diko-kultivasi denganAgrobacterium tumefaciens LBA4404 pembawapCAMBIA1301 yang mengandung gen kitinasedi bawah kontrol promotor 35S. Pada percobaanini, empat konsentrasi asetosiringon (AS) (0, 50,100 dan 150 mg/L) digunakan dalam medium ko-kultivasi. Seleksi kalus hasil transformasidilakukan dengan peningkatan konsentrasi higro-misin secara bertahap dari 5 mg/L sampai25 mg/L. ES diinduksi dari kalus pada mediumyang mengandung BAP 5 mg/L dan IAA (0; 0,25dan 0,50 mg/L). Integrasi gen CHI ke dalamgenom tanaman dianalisis melalui uji GUS danPCR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa darikeempat konsentrasi AS yang diuji, AS 100 mg/Lternyata menghasilkan persentase tertinggi kalusyang tumbuh pada medium seleksi (42,5%).Konsentrasi BAP 5 mg/L tanpa penambahan IAAefektif menginduksi ES dari kalus hasiltransformasi dengan persentase tertinggi 43,1%dan rata-rata jumlah ES 8,8±3. Ekspresi GUStertinggi dideteksi pada kalus tiga hari setelahtransformasi dan kalus yang tumbuh di mediumseleksi yang mengandung AS 150 mg/L,masing-masing 56,5% dan 40,0 %. Analisis PCRmenunjukkan bahwa 7 planlet dari 12 planletyang diuji, membawa gen CHI. Dari penelitianini dihasilkan 28 planlet kopi robusta transgenik.
Ekspresi β -1,3 glukanase dan kitinase pada tanaman kopi arabika (Coffea arabica L.) tahan dan rentan karat daun Expression of β-1,3 glucanase and chitinase of arabica coffee (Coffea arabica L.) resistant and susceptible against leaf rust disease Asmini BUDIANI; I SUSANTI; Surip MAWARDI; D A SANTOSO; . SISWANTO
Menara Perkebunan Vol. 72 No. 2: 72 (2), 2004
Publisher : INDONESIAN OIL PALM RESEARCH INSTITUTE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/iribb.jur.mp.v72i2.122

Abstract

Summary Leaf rust disease caused by Hemileia vastatrix is considered to be one of the most important diseases on arabica coffee plantation. In order to understand the mechanism underlying resistance of arabica coffee against leaf rust disease, this research was aimed to study expression of β-1,3 glucanase (GLU) and chitinase (CHI) genes in the arabica coffee S1934 and  BLP10 that have been reported respectively as a resistant and susceptible varieties to H. vastatrix. The two varieties were essayed against H. vastatrix, and an RT-PCR (Reverse Transcriptase Polymerase Chain Reaction) using total RNAs  from the S1934 and BLP10, both inoculated with H. vastatrix and uninnoculated was carried out for studying the expression of GLU and CHI. Two primer pairs were designed to amplify the conserved region of GLU and CHI. Amplification products were sequenced and the nucleotide sequences were subjected to BlastX analysis. The result of bioassay confirmed that arabica coffee S1934 was resistant to H. vastatrix, while BLP10 was susceptible.   β-1,3 glucanase was expressed in all of the four samples, the inoculated and uninnoculated S1934, and BLP10 in different degree. S1934 expressed higher GLU compared to BLP10. In the inoculated S1934 the expression of this gene was higher compared to that of the uninoculated one. Expression of CHI was detected only in the S1934, both inoculated and uninoculated. Sequence analysis confirmed that the RT-PCR products were exon regions of genes encoding β-1,3 glucanase dan chitinase respectively. Both of the cDNA fragment have been cloned in E.coli.  Ringkasan Karat daun yang disebabkan oleh jamur Hemileia vastatrix merupakan salah satu penyakit penting pada perkebunan kopi arabika. Untuk memahami mekanisme ketahanan kopi arabika terhadap karat daun, penelitian ini bertujuan untuk mempelajari ekspresi gen β-1,3 glukanase dan kitinase pada varietas kopi arabika S1934 yang dilaporkan tahan karat daun dan varietas BLP10 yang termasuk rentan karat daun. Untuk itu kedua varietas diuji kembali ketahanannya terhadap H. vastatrix melalui bioesai dan dilakukan RT-PCR menggunakan RNA total dari S1934 dan BLP10, baik yang diinokulasi dengan H. vastatrix maupun yang tidak diinokulasi, untuk mempelajari ekspresi gen GLU dan CHI. Dua pasang primer spesifik dirancang untuk mengamplifikasi daerah konservatif kedua gen  tersebut. Hasil amplifikasi disekuen dan dianalisis menggunakan program BlastX. Hasil bioesai mengkonfirmasi bahwa S1934 tahan terhadap H. vastatrix, sedangkan  BLP10 rentan.  β-1,3 glukanase diekspresikan pada kedua varietas, baik yang diinokulasi maupun yang tidak diinokulasi, namun dengan tingkat ekspresi yang sedikit berbeda. Varietas S1934 mengekspresikan β-1,3 glukanase lebih tinggi dibandingkan dengan BLP10. Ekspresi gen tersebut pada S1934 yang diinokulasi lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak diinokulasi. Sedangkan kitinase hanya diekspresikan pada varietas S1934. Hasil sekuensing dan analisis DNA mengkonfirmasi bahwa sekuen hasil RT-PCR merupakan bagian ekson dari gen penyandi β-1,3 glukanase dan kitinase. Kedua fragmen tersebut telah diklon pada E. coli.
Transformasi kopi robusta (Coffea canephora) dengan gen kitinase melalui Agrobagterium tumefaciens LBA4404 Transformation of robusta coffee (Coffea canephora) with chitinase gene mediated by Agrobacterium tumefaciens LBA4404 . SISWANTO; Fetrina OKTAVIA; Asmini BUDIANI; . , SUDARSONO; . PRIYONO; Surip MAWARDI
Menara Perkebunan Vol. 71 No. 2: 71 (2), 2003
Publisher : INDONESIAN OIL PALM RESEARCH INSTITUTE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/iribb.jur.mp.v71i2.162

Abstract

SummaryGenetic engineering of robusta coffee forresistance to pathogenic fungi is considered to beone of the potential approaches to overcome theproblem at robusta coffee plantation caused bypathogenic fungi. This research was aimed tointroduce chitinase (CHI) gene into embryogeniccalli of robusta coffee and regenerate theplantlets. Embryogenic calli were co-cultivatedwith Agrobacterium tumefaciens LBA4404harboring pCAMBIA1301 which containschitinase gene under 35S promoter. In thisresearch four concentrations (0, 50, 100 and150 mg/L) of acetosyringone (AC) were used inthe co-cultivation medium. Selection fortransformed calli was conducted by graduallyincreasing the concentration of hygromicin from5 to 25 mg/L. Somatic embryo (SE) was inducedfrom callus on the medium containing acombination of BAP 5 mg/L and IAA (0, 0.25 or0.50 mg/L). Integration CHI in plant genome wasexamined by GUS assay and PCR. The resultrevealed that among the four AC concentrationstested, 100 mg/L gave the highest percentage ofcalli growing on the selection medium (42.5%).BAP concentration of 5 mg/L alone was the mosteffective for inducing of SE from transformedcalli with the highest percentage of 43.1% andaverage number SE of 8.8 ± 3. The strongestGUS expression on the calli at 3 days aftertransformation and the calli grown on selectionmedium containing 150 mg/L AC, which were56.5% and 40% respectivelly. PCR analysisshowed that 7 out of 12 plantlets tested,contained CHI gene. From this research 28transgenic plantlets of robusta coffee wereobtainedRingkasanRekayasa genetika untuk merakit tanamankopi robusta tahan jamur pathogen dipandangmerupakan salah satu pendekatan alternatif yangpotensial untuk mengatasi masalah padaperkebunan kopi robusta akibat serangan jamurpatogen. Penelitian ini bertujuan untuk meng-introduksikan gen kitinase (CHI) ke dalam kalusembriogenik kopi robusta dan regenerasinyamenjadi planlet, sebagai upaya untuk merakittanaman kopi robusta tahan serangan jamur.Kalus embriogenik diko-kultivasi denganAgrobacterium tumefaciens LBA4404 pembawapCAMBIA1301 yang mengandung gen kitinasedi bawah kontrol promotor 35S. Pada percobaanini, empat konsentrasi asetosiringon (AS) (0, 50,100 dan 150 mg/L) digunakan dalam medium ko-kultivasi. Seleksi kalus hasil transformasidilakukan dengan peningkatan konsentrasi higro-misin secara bertahap dari 5 mg/L sampai25 mg/L. ES diinduksi dari kalus pada mediumyang mengandung BAP 5 mg/L dan IAA (0; 0,25dan 0,50 mg/L). Integrasi gen CHI ke dalamgenom tanaman dianalisis melalui uji GUS danPCR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa darikeempat konsentrasi AS yang diuji, AS 100 mg/Lternyata menghasilkan persentase tertinggi kalusyang tumbuh pada medium seleksi (42,5%).Konsentrasi BAP 5 mg/L tanpa penambahan IAAefektif menginduksi ES dari kalus hasiltransformasi dengan persentase tertinggi 43,1%dan rata-rata jumlah ES 8,8±3. Ekspresi GUStertinggi dideteksi pada kalus tiga hari setelahtransformasi dan kalus yang tumbuh di mediumseleksi yang mengandung AS 150 mg/L,masing-masing 56,5% dan 40,0 %. Analisis PCRmenunjukkan bahwa 7 planlet dari 12 planletyang diuji, membawa gen CHI. Dari penelitianini dihasilkan 28 planlet kopi robusta transgenik.