Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENINGKATAN VIABILITAS BENIH DAN PERTUMBUHAN VEGETATIF AWAL JAGUNG PADA KONDISI SALIN DENGAN RHIZOBAKTERI INDIGENOUS PULAU TARAKAN Eko Hary Pudjiwati; Siti Zahara
Plumula : Berkala Ilmiah Agroteknologi Vol 8 No 2 (2020): Plumula : Berkala Ilmiah Agroteknologi
Publisher : UPN VETERAN JAWA TIMUR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/plumula.v8i2.44

Abstract

Saline stress greatly affects maize crops starting from germination, growth and productivity. The application of rhizobacteria can affect germination and plant growth in saline soils. This study aims to determine the effect of indigenous rhizobacteria on germination and early vegetative growth of maize. The research was carried out in two stages, the first was screening isolates that were able to provide good germination under saline conditions. The second stage was the test for 8 rhizobacterial isolates from the first stage of the initial vegetative growth of maize in saline conditions. The experimental design used in the first stage was a completely randomized design, with 23 rhizobacterial isolates and 2 controls as treatments, repeated 2 times. In the second stage, a randomized block design was used, 8 treatments of rhizobacteria isolates and 2 controls, with 5 replications. The results of the research in the first stage obtained 8 rhizobacterial isolates that were able to give a germination percentage of ≥ 70% and isolate B311 gave a germination percentage of 90%. In the initial vegetative growth test, isolate B19 was able to provide better initial vegetative growth in saline conditions than other isolates.
EDUKASI PERTANIAN RAMAH LINGKUNGAN BERBASIS MIKROORGANISME INDIGENOUS PADA KELOMPOK TANI DI KOTA TARAKAN Siti Zahara; Eko Hary Pudjiwati; Amarullah Amarullah; Ankardiansyah Pandu Pradana; Nurmaisah Nurmaisah; Nurjanah Nurjanah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Borneo Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jpmb.v3i1.794

Abstract

Budidaya tanaman hortikultura di kota Tarakan memiliki peluang besar karena permintaan pasar yang cukup tinggi. Namun usaha ini tidak lepas dari berbagai tantangan. Tantangan  utamanya adalah upaya pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Berbagai upaya pengendalian telah dilakukan oleh petani, seperti penggunaan pestisida kimia dan nabati. Solusi lain yang belum banyak diketahui oleh petani adalah penggunaan agens hayati (bakteri atau cendawan). Banyak petani di Kota Tarakan  belum mengetahui perbedaan pestisida nabati dan hayati, maka perlu adanya kegiatan transfer ipteks yang dimiliki oleh Fakultas Pertanian UBT kepada petani di Kota Tarakan. Teknologi yang diberikan kepada petani dalam kegiatan adalah teknik perbanyakan dan teknik aplikasi bakteri indigenous sebagai pestisida hayati serta pembuatan demplot. Setelah pelaksanaan kegiatan ini; 1) petani dapat memanfaatkan mikroorganisme indigenous untuk usaha tani, 2) petani dapat membedakan serangan hama, bakteri patogen, cendawan patogen, dan virus patogen sehingga mampu memilih jenis pestisida yang spesifik, 3) petani dapat membedakan pestisida hayati dengan pestisida lainnya, dan mampu memproduksi pestisida hayati berbasis bakteri fungsional indigenous, 3) petani mengharapkan adanya kegiatan lain sejenis untuk mengatasi berbagai kendala dalam usaha tani, 4) perlu adanya dukungan dan kerjasama dari pihak terkait seperti Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Tarakan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan usaha tani.
Kajian Toleransi Salinitas Pada Perkecambahan Dan Pertumbuhan Awal Beberapa Genotipe Jagung Di Lahan Salin Tarakan Nur Indah Mansyur; Siti Zahara
Agropet Vol 12, No 2 (2015): Volume 12 No 02 Tahun 2015
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.447 KB)

Abstract

Penggunaan tanaman jagung yang toleran terhadap salinitas merupakan langkah praktis dan ekonomis, sehingga perlu perakitan varietas jagung toleran salinitas dan berdaya hasil tinggi.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon beberapa genotipe jagung respon beberapa genotipe jagung tahap perkecambahan dan pertumbuhan awal terhadap salinitas. Penelitian ini di laksanakan di Tarakan, mulai bulan Oktober sampai dengan Desember 2012, menggunakan Rancangan Acak Kelompok 2 faktor yaitu faktor genotip jagung (G) dan faktor  konsentrasi NaCl (K). Faktor Genotipe jagung (G) terdiri dari 4 aras yaitu : G1 (hasil persilangan varietas NK 33 x Bisi 12), G2 (hasil persilangan varietas NK 33 x DK 979), G3 (hasil persilangan P3 x Bisi 12), G4 (hasil persilangan DK 979 x Bisi 12). Faktor  Konsentrasi NaCl (K) yang terdiri dari 4 aras yaitu : K0 (NaCl 0 ppm), K1 (NaCl 500 ppm), K2 (NaCl  1000 ppm), K3 (NaCl 1500 ppm).Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan salinitas (kosentrasi NaC) dan perbedaan genotip berpengaruh tidak nyata terhadap parameter laju perkecambahan (hari), persentase perkecambahan benih (%), dan tinggi bibit (cm). Perlakuan salinitas (kosentrasi NaCl) berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi bibit (cm) dan panjang akar utama bibit (cm), tetapi perbedaan genotip berpengaruh tidak nyata. 
ISOLASI DAN KARAKTERISASI RHIZOBAKTERI YANG BERPOTENSI SEBAGAI AGEN PEMACU PERTUMBUHAN TANAMAN Eko Hary Pudjiwati; Siti Zahara; Dewi Sartika
Jurnal Borneo Saintek Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/borneo_saintek.v2i2.1084

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mendapatkan isolat rizobakteri yang memiliki aktifitas melarutkan fosfat, memproduksi enzim protease, dan memiliki aktifitas anti-fungal terhadap cendawan fitopatogen Fusarium oxysporum secara in vitro. Isolasi rizobakteri dilakukan di Laboratorium Perlindungan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Borneo Tarakan dari sampel tanah yang diambil dari daerah di sekitar Kota Tarakan, Kalimantan Utara dengan media Nutrient Agar (NA). Isolat bakteri yang diperoleh diuji keamanannya sebagai agens hayati dengan cara menumbuhkan benih timun yang telah direndam dalam suspensi bakteri. Bakteri yang aman (tidak berpotensi sebagai fitopatogen) kemudian dikarakterisasi fenotipnya dan sifat fisiologisnya. Sifat fisiologis yang diamati adalah kemampuan dalam menghasilkan enzim protease (pada media Skim Milk Agar, Merck, Germany) dan kemampuannya dalam melarutkan fosfat (pada media Pikovskaya Agar, HiMedia, India). Selanjutnya juga diuji kemampuannya dalam menghambat pertumbuhan F. oxysporum secara in vitro. Hasil penelitian meunjukkan bahwa diperoleh 35 isolat rhizobakteri yang non patogenik, 23 isolat rhizobakteri yang memiliki aktivitas proteolitik, 2 isolat rhizobakteri yang mampu melarutkan Fosfat dan tidak ada isolat rhizobakteri yang memiliki kemampuan antifungal.
PERTUMBUHAN DAN HASIL DUA GENERASI SETEK TOMAT PADA BEBERAPA KONSENTRASI INDOLE BUTYRIC ACID Siti Zahara
Jurnal Borneo Saintek Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/borneo_saintek.v1i2.908

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh generasi setek tomat (G1 dan G2) dengan empat konsentrasi Indole Butyric Acid (IBA) terhadap pertumbuhan dan hasil serta mendapatkan konsentrasi IBA yang terbaik untuk pertumbuhan bibit dan hasil setek tomat. Penelitian menggunakan Rancangan Faktorial  (2 x 4 + 2 kontrol) yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 ulangan.  Setek generasi pertama dan kedua (G1 dan G2) direndam dalam larutan Indole Butyric Acid (IBA) dengan konsentrasi 20, 40, 60, dan 80 ppm. Tanaman asal biji F1 yang akar tunggangnya dipotong (F1 rc) dan tanaman F1 yang akar tunggangnya utuh digunakan sebagai kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa generasi setek dan konsentrasi IBA sebagian besar berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman hingga umur 4 minggu setelah pindah tanam. Perendaman dalam 20 ppm IBA memberikan pertumbuhan dan perkembangan tanaman setek G1 dan G2 yang terbaik. Setek G1 merupakan bahan tanam yang terbaik untuk menghasilkan bibit setek tomat. Setek G1 dan G2 menghasilkan bobot/buah dan jumlah buah per tanaman yang tidak berbeda nyata dengan tanaman F1.
PENINGKATAN VIABILITAS BENIH DAN PERTUMBUHAN VEGETATIF AWAL JAGUNG PADA KONDISI SALIN DENGAN RHIZOBAKTERI INDIGENOUS PULAU TARAKAN Siti Zahara; Eko Hary Pudjiwati
Plumula : Berkala Ilmiah Agroteknologi Vol. 8 No. 2 (2020): Plumula : Berkala Ilmiah Agroteknologi
Publisher : Agrotechnology Study Program, UPN "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cekaman salin sangat mempengaruhi tanaman jagung mulai dari perkecambahan, pertumbuhan dan produktivitasnya. Aplikasi rhizobakteri dapat mempengaruhi perkecambahan dan pertumbuhan tanaman pada tanah salin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rhizobakteri indigenous pada perkecambahan dan pertumbuhan vegetatif awal tanaman jagung. Penelitian dilaksanakan dalam dua tahap yaitu pertama screening isolat yang mampu memberikan perkecambahan yang baik pada kondisi salin. Tahap kedua uji 8 isolat rhizobakteri hasil tahap pertama pada pertumbuhan vegetatif awal jagung pada kondisi salin. Rancangan percobaan yang digunakan pada tahap pertama adalah Rancangan Acak Lengkap, dengan 23 isolat rhizobakteri sebagai perlakuan, diulang 2 kali. Pada tahap kedua digunakan rancangan acak kelompok, 8 perlakuan isolat rhizobakteri dan 2 kontrol, dengan 5 ulangan. Hasil penelitian pada tahap pertama diperoleh 8 isolat rhizobakteri yang mampu memberikan persentase perkecambahan ≥ 70% dan isolat B311 memberikan persentase perkecambahan 90%. Pada uji pertumbuhan vegetatif awal tanaman jagung isolat B19 mampu memberikan pertumbuhan vegetatif awal yang lebih baik pada kondisi salin daripada isolat yang lain.