Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH GAYA MENGAJAR GURU DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR (Studi Pada Mata Pelajaran IPS Peserta Didik Di SMP Negeri Satu Atap Plakpak Kecamatan Pegantenan Kabupaten Pamekasan) Achmad Djauhari
Jurnal Penelitian dan Pendidikan IPS Vol. 10 No. 3 (2016): JPPI
Publisher : Direktorat Pascasarjana Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The objective of this research was to found scientific information whether there was significant effect of Teacher’s Teaching Styles toward students’ learning outcomes whether there was significant effect of students’ learning habits toward students’ learning outcomes and whether there was significant effect of Teacher’s Teaching Styles and students’ learning habits simultaniousely toward students’ learning outcomes of social science subject at Stat Unior High School Satu Atap Plakpak of Pegantenan District in Pamekasan Regency Metode used of this research are questionnaire and documentation of Teacher’s Teaching Styles that was arranged to get data about social economy status, this questionnaire was consisted of sixteen questions students’ learning habits questionnaire was arranged to get students’ learning habits, this questionnaire consisted of seventeen questions. While documentation was taken from report score of  State Junior High School Satu Atap Plakpak Pegantenan District Pamekasan Regency in 2016-2017 academic year. On the basis of evidence and analysis result of Teacher’s Teaching Styles data with correlation coefficient 0,133 signification level 5% and probability 0.000. because probability smaller than 0,05 thus students’ habitual learning hypothesis had significant effect toward students’ learning outcomes while correlation index 0,113 and signification level 0,5% with probability 0,000. Because probability smaller than 0,05 thus students’ learning habits hypothesis had significant effect toward students’ learning outcomes, while the result of multy regression showed that R-acount 0,39 and R table 0,125. Because R-acount bigger than R-table thus Teacher’s Teaching Styles and students’ learning habits had significant effect toward students’ learning outcomes and if it tested using F-account 5,929 and signification level 5% with probability 0,007 if F-table compared with documentation 37-1 = 36 found a number 0,133. because probability bigger than 0,05 and F-acount bigger than F-table thus Teacher’s Teaching Styles and students’ learning habits hypothesis had significant effect collectively toward students’ learning outcomes of social science subject at Satu Atap Plakpak of Pegantenan Distrik in Pamekasan Regency.
Analisa Finansial Usahatani Pepaya Bangkok dan Tanaman Alternatif di Lahan Kering: Studi Kasus Empat Desa di Kabupaten Malang Achmad Djauhari
Forum penelitian Agro Ekonomi Vol 1, No 2 (1983): Forum Penelitian Agro Ekonomi
Publisher : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/fae.v1n2.1983.63-70

Abstract

IndonesianDengan adanya impor beberapa jenis buah-buahan, merupakan salah satu indikator bahwa kita belum dapat menghasilkan dengan baik, terutama masalah kualitas yang sesuai dengan selera konsumen. Oleh karenanya dalam usaha pengembangan tanaman buah-buahan dipandang perlu dilakukan penelitian sebagai suplemen terhadap penelitian teknis agronomis. Tulisan ini membahas kelayakan finansial usahatani tanaman pepaya bangkok apabila digantikan dengan beberapa tanaman alternatif. Sebagai tanaman alternatif adalah pola pergiliran tanaman setahun yang terdiri dari beberapa pola: (a) Pola, Jagung - jagung - kacang tanah (JJK) (b) Pola, Jagung - jagung - jagung (JJJ) dan (c) Pola, Jagung - kacang tanah - kacang tanah (JKK). Dengan menggunakan kriteria investasi BCR dan IRR, telah memberikan petunjuk yang mantap bahwa pengusahaan tanaman pepaya mampu memberikan tambahan penerimaan sampai 50 persen di atas tambahan biaya yang harus dikeluarkan.
Ciri-ciri rumah tangga defisit energi di pedesaan Jawa Tengah Achmad Djauhari; Supena Friyatno
Forum penelitian Agro Ekonomi Vol 11, No 2 (1993): Forum Penelitian Agro Ekonomi
Publisher : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/fae.v11n2.1993.60-67

Abstract

IndonesianKelompok rumah tangga adalah sasaran utama dalam program peningkatan dan perbaikan tingkat konsumsi pangan dan gizi. Oleh karena itu, keberhasilan program ini ditentukan oleh kemampuan mengidentifikasi rumah tangga yang menjadi sasaran tersebut. Penelitian ini mencoba mengidentifikasi ciri-ciri rumah tangga defisit energi pada berbagai tipe agro-ekosistem di pedesaan Jawa Tengah. Penentuan rumah tangga defisit energi dihitung dengan cara membandingkan kebutuhan energi suatu rumah tangga terhadap tingkat konsumsinya. Apabila tingkat konsumsi kurang dari 70 persen dari energi yang dibutuhkannya, maka rumah tangga tersebut dikelompokkan pada kelompok defisit energi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ciri-ciri rumah tangga defisit energi adalah: (a) Adanya perbedaan tingkat konsumsi energi pada berbagai tipe agro-ekosistem dengan sumber energi utama padi-padian; (b) Jumlah anggota rumahtangga umumnya lebih banyak pada semua tipe agro-ekosistem; (c) Sumber pendapatan utama adalah sektor-sektor padat karya (modal dan keterampilan rendah). (d) Tingkat pendidikan kepala rumahtangga umumnya rendah; dan (e) Penguasaan dan pemilikan lahan sempit, sehingga banyak menjadi sebagai penggarap. Dalam jangka pendek implikasi dari penelitian ini, membutuhkan penyuluhan yang lebih intensif tentang konsumsi energi dan gizi, seperti melalui peningkatan pemanfaatan lahan pekarangan dan pengadaan asset-asset produktif bagi rumah tangga defisit energi di pedesaan.
Identifikasi penyebab rendahnya penyaluran kredit usahatani: Kasus beberapa KUD di Sulawesi Selatan Nizwar Syafa'at; Achmad Djauhari
Forum penelitian Agro Ekonomi Vol 9, No 2-1 (1992): Forum Penelitian Agro Ekonomi
Publisher : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/fae.v9n2-1.1992.113-119

Abstract

IndonesianWalaupun petani masih membutuhkan modal untuk membiayai usahataninya, namun kredit sarana produksi berupa KUT yang disediakan pemerintah tidak dapat dimanfaatkan petani seperti yang diharapkan, sehingga penyaluran KUT rendah. Penelitian ini mengidentifikasi penyebab rendahnya penyaluran KUT. salah satu penyebab rendahnya penyaluran KUT adalah adanya kemacetan yang bersifat struktural akibat tidak diperbolehkannya KUD mengambil kredit berikutnya apabila tunggakan kredit sebelumnya melebihi 20 persen. Penelitian ini menyarankan (1) perlunya perubahan aturan tersebut yaitu penyaluran kredit berikutnya berdasarkan pada jumlah kredit sebelumnya yang sudah dikembalikan. Cara tersebut diharapkan dapat memberi jaminan kredit yang berkelanjutan bagi petani yang telah melunasi dan dapat menciptakan kondisi yang mampu mendorong petani untuk tetap berpartisipasi pada KUD, (2) perlu terus dilakukan upaya penyesuaian antara paket KUT dengan kebutuhan petani dan perlu dipertimbangkan obat-obatan menjadi paket yang sifatnya kondisional. Saran yang terakhir ini ditujukan untuk mengurangi tunggakan KUT.