Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Evaluasi Gradien Tekanan Sumur RDM Lapangan Geothermal Martasari, Rial Dwi; Firdaus, Faizal
Jurnal Migasian Vol. 3 No. 1 (2019): Jurnal Migasian
Publisher : LPPM Akademi Minyak dan Gas Balongan Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36601/jurnal-migasian.v3i1.64

Abstract

Scaling adalah terbentuknya endapan padat. Masalah yang umum terjadi pada sumur panas bumi khususnya sumur dominasi air atau water dominated sebagaimana terjadi pada sumur panas bumi di Dieng yang dikaji dalam penelitian ini. Scale yang terbentuk pada instalasi produksi sumur panas bumi dapat menyebabkan penurunan produksi sumur, bahkan dapat menyebabkan berhentinya produksi. Oleh karena itu, pencegahan dan penanganan masalah scaling menjadi hal penting yang diperhatikan. Endapan dapat terbentuk karena adanya reaksi kimia oleh pencampuran satu fluida panas bumi dengan fluida panas bumi lain yang berbeda komposisinya atau juga dapat disebabkan oleh perubahan sifat fisik fluida dikarenakan perubahan tekanan dan temperatur yang menyebabkan perubahan kejenuhan zat-zat penyusun fluida panas bumi. Titik kondisi tekanan dan temperatur tertentu dimana fluida panas bumi mulai terjadi penguapan atau mulai terjadi perubahan fasa dari satu fasa menjadi dua fasa, biasa disebut sebagai flash point. Pada inilah zat -zat yang melebihi titik jenuhnya akan mengalami pengendapan. Dengan mengetahui letak kedalaman titik uap atau flash point fluida panas bumi maka dapat diestimasi dimana letak scaling pertama kali terjadi. Letak kedalaman flash point dapat diketahui dengan melakukan penghitungan penurunan tekanan dari well head ke dasar sumur hingga diperoleh kondisi temperatur saturasi fluida, yaitu temperatur dimana mulai terjadi aliran dua fasa. Diantaranya adalah metode Beggs and Brill, metode Horrison-Freeston dan metode Lockhart-Martinelli. Pada studi kali ini korelasi yang digunakan adalah dengan korelasi penurunan tekanan Beggs and Brill yang pada studi-studi sebelumnya dianggap paling valid. Besarnya Gradien tekanan yang terjadi pada sepanjang pipa bawah permukaan sekitar 32.2578 Bar/m.s2, dengan asumsi kondisi sumur vertikal. Sehingga semakin besar tekanan wellhead menunjukkan semakin besar letak flash point. Hal ini disebabkan semakin besar tekanan maka semakin panjang penurunan tekanan hingga sampai pada tekanan saturasinya.
Kajian Tatanan Massa dan Bentuk Bangunan Pusat Dakwah Islam Bandung Kustianingrum, Dwi; Rozi, Awang; Mulyanidya, Fiky; Firdaus, Faizal
REKA KARSA Vol 2, No 3
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1929.799 KB) | DOI: 10.26760/rekakarsa.v2i3.593

Abstract

ABSTRAKDalam pandangan Islam, antara agama, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni terdapat hubungan harmonis yang terintegrasi kedalam suatu system yang disebut Dinul Islam. Didalamnya terkandung tiga unsur pokok, yaitu akidah, syari’ah, dan akhlak. Dengan kata lain iman, amal, dan ilmu. Untuk dapat menampung konsep dari Dinul Islam maka diperlukan suatu bangunan atau wadah yang disebut Islamic Center. Pusat Dakwah Islam Bandungdibangun demi memenuhi unsur dari Rukun Islam. Merupakan kawasan multi massa dengan fungsi-fungsi yang beragam, diantaranya : bangunan masjid, bangunan serbaguna, taman kanak-kanak, ruang pameran, dan kantin. Sehingga dibutuhkan pola penatanan yang baik dan benar, agar seluruh bangunan dapat berfungsi secara maksimal.Kajian tatanan massa dan bentuk bangunan ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami bagaimana penerapan tatanan massa dan bentuk bangunan Pusat Dakwah Islam Bandung. Analisis tatanan massa dan bentuk bangunan ini menggunakan metoda penelitian kuantitatif dan studi banding.Kata kunci: Tatanan massa dan bentuk, Pusat Dakwah Islam Bandung.ABSTRACTIn Islamic view , the religion , science , technology and the arts are integrated into a harmonious relationship of a system called the Deen of Islam . It includes three main elements , namely faith , Shari'ah , and morals . In other words, faith , charity , and science . In order to accommodate the concept of Deen Islam we need a building called the Islamic Center . Bandung Islamic Da'wah Center is built to meet the elements of the Pillars of Islam . Is a multi- mass region with diverse functions , including : the building of the mosque , multipurpose buildings , kindergartens , exhibition space , and a cafeteria . So it takes a good penatanan patterns and correct , so that the entire building can function optimally .The aimed of study the mass and shape of the building structure is to know and understand how the order of application of the mass and shape of the building Bandung Islamic Da'wah Center . Analysis of the order of the mass and shape of the building using quantitative research methods and comparative studies .Keywords : Order of mass and shape , Bandung Islamic Da'wah Center.
Kajian Tatanan Massa dan Bentuk Bangunan Pusat Dakwah Islam Bandung Dwi Kustianingrum; Awang Rozi; Fiky Mulyanidya; Faizal Firdaus
REKA KARSA Vol 2, No 3
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekakarsa.v2i3.593

Abstract

ABSTRAKDalam pandangan Islam, antara agama, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni terdapat hubungan harmonis yang terintegrasi kedalam suatu system yang disebut Dinul Islam. Didalamnya terkandung tiga unsur pokok, yaitu akidah, syari’ah, dan akhlak. Dengan kata lain iman, amal, dan ilmu. Untuk dapat menampung konsep dari Dinul Islam maka diperlukan suatu bangunan atau wadah yang disebut Islamic Center. Pusat Dakwah Islam Bandungdibangun demi memenuhi unsur dari Rukun Islam. Merupakan kawasan multi massa dengan fungsi-fungsi yang beragam, diantaranya : bangunan masjid, bangunan serbaguna, taman kanak-kanak, ruang pameran, dan kantin. Sehingga dibutuhkan pola penatanan yang baik dan benar, agar seluruh bangunan dapat berfungsi secara maksimal.Kajian tatanan massa dan bentuk bangunan ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami bagaimana penerapan tatanan massa dan bentuk bangunan Pusat Dakwah Islam Bandung. Analisis tatanan massa dan bentuk bangunan ini menggunakan metoda penelitian kuantitatif dan studi banding.Kata kunci: Tatanan massa dan bentuk, Pusat Dakwah Islam Bandung.ABSTRACTIn Islamic view , the religion , science , technology and the arts are integrated into a harmonious relationship of a system called the Deen of Islam . It includes three main elements , namely faith , Shari'ah , and morals . In other words, faith , charity , and science . In order to accommodate the concept of Deen Islam we need a building called the Islamic Center . Bandung Islamic Da'wah Center is built to meet the elements of the Pillars of Islam . Is a multi- mass region with diverse functions , including : the building of the mosque , multipurpose buildings , kindergartens , exhibition space , and a cafeteria . So it takes a good penatanan patterns and correct , so that the entire building can function optimally .The aimed of study the mass and shape of the building structure is to know and understand how the order of application of the mass and shape of the building Bandung Islamic Da'wah Center . Analysis of the order of the mass and shape of the building using quantitative research methods and comparative studies .Keywords : Order of mass and shape , Bandung Islamic Da'wah Center.
Evaluasi Gradien Tekanan Sumur RDM Lapangan Geothermal Rial Dwi Martasari; Faizal Firdaus
Jurnal Migasian Vol 3 No 1 (2019): Jurnal Migasian
Publisher : LPPM Institut Teknologi Petroleum Balongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36601/jurnal-migasian.v3i1.64

Abstract

Scaling adalah terbentuknya endapan padat. Masalah yang umum terjadi pada sumur panas bumi khususnya sumur dominasi air atau water dominated sebagaimana terjadi pada sumur panas bumi di Dieng yang dikaji dalam penelitian ini. Scale yang terbentuk pada instalasi produksi sumur panas bumi dapat menyebabkan penurunan produksi sumur, bahkan dapat menyebabkan berhentinya produksi. Oleh karena itu, pencegahan dan penanganan masalah scaling menjadi hal penting yang diperhatikan. Endapan dapat terbentuk karena adanya reaksi kimia oleh pencampuran satu fluida panas bumi dengan fluida panas bumi lain yang berbeda komposisinya atau juga dapat disebabkan oleh perubahan sifat fisik fluida dikarenakan perubahan tekanan dan temperatur yang menyebabkan perubahan kejenuhan zat-zat penyusun fluida panas bumi. Titik kondisi tekanan dan temperatur tertentu dimana fluida panas bumi mulai terjadi penguapan atau mulai terjadi perubahan fasa dari satu fasa menjadi dua fasa, biasa disebut sebagai flash point. Pada inilah zat -zat yang melebihi titik jenuhnya akan mengalami pengendapan. Dengan mengetahui letak kedalaman titik uap atau flash point fluida panas bumi maka dapat diestimasi dimana letak scaling pertama kali terjadi. Letak kedalaman flash point dapat diketahui dengan melakukan penghitungan penurunan tekanan dari well head ke dasar sumur hingga diperoleh kondisi temperatur saturasi fluida, yaitu temperatur dimana mulai terjadi aliran dua fasa. Diantaranya adalah metode Beggs and Brill, metode Horrison-Freeston dan metode Lockhart-Martinelli. Pada studi kali ini korelasi yang digunakan adalah dengan korelasi penurunan tekanan Beggs and Brill yang pada studi-studi sebelumnya dianggap paling valid. Besarnya Gradien tekanan yang terjadi pada sepanjang pipa bawah permukaan sekitar 32.2578 Bar/m.s2, dengan asumsi kondisi sumur vertikal. Sehingga semakin besar tekanan wellhead menunjukkan semakin besar letak flash point. Hal ini disebabkan semakin besar tekanan maka semakin panjang penurunan tekanan hingga sampai pada tekanan saturasinya.
Implementasi Program BLTKE (Bantuan Langsung Tunai Kemiskinan Ekstrem) Di Dusun Wanasuka, Desa Wanasuka, Bandung, Jawa Barat Muhammad Kholis Hamdy; Helmi Rustandi; Pischa Indriani; Diva Khoirala Phinasti; Faizal Firdaus; Maurelin; Alia Fathimah Azahra; Aqila Fakhriyah Ali; Rania Chairani
PESHUM : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Humaniora Vol. 4 No. 2: Februari 2025
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/peshum.v4i2.8022

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pelaksanaan BLTKE di Desa Wanasuka, dengan fokus pada berbagai aspek positif dan kendala dalam distribusi bantuan. Meskipun kebijakan ini dirancang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui bantuan finansial langsung, terdapat ketidaksesuaian antara kriteria penerima manfaat dan kondisi di lapangan. Di Indonesia, Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2022 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem menekankan perlunya upaya terpadu untuk mengurangi kemiskinan ekstrem pada tahun 2024. Salah satu kebijakan yang diterapkan adalah Bantuan Langsung Tunai untuk Kemiskinan Ekstrem (BLTKE), yang ditujukan bagi warga dengan pendapatan di bawah Rp 11.633 per bulan. Bantuan Langsung Tunai ini warga yang mendapatkan bantuan, mendapat sebesar Rp 200.000. Namun, dalam implementasi dalam bantuan langsung tunai di desa Wanasuka, bantuan tersebut diberikan kepada warga yang berpenghasilan diatas dari syarat. Hal ini menciptakan ketidakpuasan di kalangan warga dan potensi kecemburuan sosial antara penerima dan non-penerima bantuan. Selain itu, lambatnya respons dari Dinas Sosial memperburuk distribusi bantuan yang tidak merata. Pemerintah Desa Wanasuka berupaya mengatasi masalah ini dengan strategi pengusulan ulang penerima bantuan, namun tingkat pemahaman masyarakat terhadap syarat dan prosedur penerimaan masih rendah. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan sosialisasi untuk memastikan implementasi yang lebih efektif serta partisipasi aktif masyarakat dalam program ini. Dengan demikian, diharapkan BLTKE dapat berkontribusi secara signifikan dalam mengurangi kemiskinan ekstrem dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara berkelanjutan.