Sistem proteksi pada jaringan distribusi tegangan menengah sangat bergantung pada akurasi transformator arus (CT) dalam mendeteksi gangguan dan mengoperasikan relay proteksi. Saat terjadi gangguan hubung singkat, CT berpotensi mengalami saturasi magnetik yang menyebabkan representasi arus sekunder tidak akurat, sehingga mengganggu kinerja proteksi. Penelitian ini mengevaluasi karakteristik saturasi CT pada penyulang 20 kV dan mengidentifikasi konfigurasi rasio yang paling andal saat arus ekstrem. Metode yang digunakan menggabungkan pengujian lapangan di GI 150 kV New Jakabaring dengan pemodelan simulasi berbasis data teknis aktual. Parameter yang diuji meliputi burden, tahanan lilitan, dan tegangan titik lutut (knee point voltage). Hasil menunjukkan bahwa CT dengan rasio rendah seperti 300/5 A lebih cepat mengalami saturasi, sementara CT dengan rasio tinggi seperti 400/1 A dan 600/5 A menunjukkan performa lebih stabil dan linier terhadap gangguan. Tegangan lutut yang tinggi dan arus eksitasi yang rendah terbukti meningkatkan ketahanan terhadap saturasi. Temuan ini menegaskan pentingnya pemilihan rasio CT yang sesuai berdasarkan hasil pengujian langsung untuk meningkatkan keandalan dan selektivitas sistem proteksi.