Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

NILAI-NILAI BUDAYA DALAM ANTOLOGI CERPEN INDONESIA-MALAYSIA DAN IMPLEMENTASINYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA Pipik Asteka; Yulia Ningsih; Suryo Ediyono
Diglosia : Jurnal Pendidikan, Kebahasaan, dan Kesusastraan Indonesia Vol 3, No 1 (2019): Februari
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.281 KB)

Abstract

 Pembelajaran apresiasi sastra merupakan pembelajaran yang sangat penting dalam upaya menumbuhkan dan mengembangkan kepribadian peserta didik. Salah satu karya sastra yang bisa dijadikan sebagai bahan ajar apresiasi sastra di SMA adalah cerpen. Terutama cerpen yang memiliki segudang budaya dan ilmu yang dapat dijadikan contoh, sebagai pelajaran serta pengalaman peserta didik, sehingga tidak ada alasan untuk meninggalkan apalagi melupakan kebudayaan yang ada hanya karena perubahan kemajuan zaman. Nilai-nilai budaya sangat sesuai diajarkan kepada peserta didik karena mengandung nilai sejarah dan kebudayaan masyarakat yang dapat dimanfaatkan sebagai pengetahuan dan pengalaman belajar peserta didik. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mendeskripsikan nilai-nilai budaya dalam Antologi Cerpen Indonesia-Malaysia. (2)Mendeskripsikan kesesuaian antara unsur nilai-nilai budaya dalam Antologi Cerpen Indonesia-Malaysia dengan kriteria bahan ajar apresiasi sastra di SMA.Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode deskriptif kualitatif. Artinya, penulis menganalisis karya sastra yang berorientasi pada teks, kemudian memaparkan makna yang diperoleh dari cerpen yang dikaji.Antologi Cerpen Indonesia-Malaysia memiliki struktur pembangun karya sastra dan unsur nilai-nilai budaya yang dapat dipelajari, sehingga dapat membantu peserta didik meningkatkan wawasan khazanah kebudayaan. Nilai-nilai budaya yang terdapat dalam cerpen Ki Pawon  Karya Heri Nurdiansyah berupa tempat-tempat bersejarah yang merupakan bukti toponimi legenda Sang Kuriang; nilai-nilai budaya dalam cerpen Pudarnya Impian Uma’ Karya Khoiriyyah Azzahro berupa sistem perdagangan masyarakat di Pulau Kalimantan yang menggunakan alat transportasi berupa jukung dan rumah lanting; nilai-nilai budaya dalam cerpen Periaku Untuk Ibu Pertiwi Karya Mohd. Ali Salim yaitu perjuangan dan cita-cita masyarakat Sarawak untuk kemerdekaan bumi Sarawak; dan nilai-nilai budaya dalam cerpen Dang Sari Padi Menguning Karya S.M. Zakir yaitu sistem kepercayaan mistis masyarakat Melayu yang menghormati alam.Kata kunci: nilai budaya, antologi cerpen, bahan ajar, apresiasi sastra. 
Wacana Generasi Emas: Harapan dan Tantangan dalam Filsafat Pancasila Suryo Ediyono
Social, Humanities, and Educational Studies (SHES): Conference Series Vol 5, No 3 (2022): Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs): Conference Series
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.178 KB) | DOI: 10.20961/shes.v5i3.59318

Abstract

Harapan generasi emas yang cerdas merupakan tantangan untuk mau menerima perubahan harus diterapkan sejak dini melalui penerapan filsafat ilmu pendidikan yang membebaskan. Pendidikan yang membantu generasi muda menemukan seluruh potensi diri agar menjadi lebih manusiawi. Pada tataran filosofis proses pendidikan dengan penekanan pendirian filsafat hidup, merupakan suatu pandangan hidup yang dijiwai nilai-nilai Pancasila yang sangat mengedepankan nilai kejujuran, kebenaran dan keadilan dalam kehidupan sehari-hari. Melalui sosialisasi nilai-nilai Pancasila sebagai pembentuk karakter luhur bagi generasi emas 2045 dapat dilakukan mulai dari rumah dan sekolah.
HUBUNGAN PERNIKAHAN USIA DINI DAN POLA ASUH BADUTA (0- 23 BULAN) TERHADAP KEJADIAN STUNTING Zulhakim Zulhakim; Suryo Ediyono; Heni Nur Kusumawati
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada Vol. 13 No. 1, Januari 2022
Publisher : Universitas Kusuma Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.156 KB) | DOI: 10.34035/jk.v13i1.802

Abstract

Pernikahan usia dini < 20 tahun dapat mempengaruhi status gizi anak yang dilahirkan. Ibu yang menikah di usia dini, status gizi anak berisiko mengalami kekurangan gizi, kurus dan gizi buruk. Tujuan untuk mengetahui hubungan pernikahan dini dan pola asuh bayi usia dua tahun (0-23 bulan) dengan kejadian stunting.Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain potong lintang terhadap 82 orang bayi usia dua tahun usia 0-23 bulan dari ibu belum menikah usia dini. Ibu mengatakan menikah usia dini bila usia ibu saat menikah <20 tahun. Status gizi bayi usia dua tahun diperoleh dari z-score PB/U, analisis data menggunakan uji Chi-square. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebanyak 73,2% wanita usia 18-20 tahun sudah menikah, sedangkan usia 15-17 tahun sebanyak 26,8%. Persentase stunting bayi usia dua tahun dari ibu yang belum menikah usia 15-17 tahun sebanyak 36,4%, sedangkan pada kelompok usia 18-20 tahun yang menikah sebanyak 41,7% bayi usia dua tahun yang stunting. Hal ini menunjukkan tidak ada hubungan antara ibu menikah usia dini dengan kejadian stunting pada bayi usia 2 tahun usia 0-23 bulan (p = 0,664). Persentase hasil pola asuh ibu yang baik sebanyak 30,4%, dengan kejadian stunting dan pola asuh ibu yang tidak baik sebanyak 61,5% dengan kejadian stunting. Dengan demikian hasil penelitian ini menunjukkan hubungan yang signifikan p=(P<0,05) antara pola asuh ibu dengan kejadian stunting. Tidak ada hubungan yang bermakna antara pernikahan dini dengan kejadian stunting (P=0.664). Marriage early age <20 years can affect the nutritional status of children born. Mothers who get married at an early age, nutritional status of children at risk of having a short, skinny nutrition and malnutrition. The aim to determine the relationship of early marriage and parenting two year old baby (0- 23 months) and the incidence ofstunting. This study was an observational study using cross-sectional design of the 82 people two year old baby aged 0-23 months of unmarried mothers early age. Mom said to get married early age when maternal age at married <20 years. Two year old baby nutritional status obtained from the z-score PB / U, data analysis using Chi-square test. These results indicate that as many as 73.2% of women aged 18-20 years were married, while the 15-17 age as much as 26.8%. Two year old baby stunting percentage of unmarried mothers early age 15-17 as much as 36.4%, while in the age group 18-20 years were married as much as 41.7% two year old baby that stunting. This shows there is no relationship between mother married an early age on the incidence of stunting in two year old baby aged 0-23 months (p = 0.664). Percentage yield good mother parenting as much as 30.4%, with the incidence of stunting and parenting are not good mothers as much as 61.5% in the incidence ofstunting. Thust he results oft his study showed asignificant relationship = (P<0.05) between maternal parenting style with the incidence of stunting. There is no significant relationship between early marriage with the incidence of stunting (P =0.664).
HUBUNGAN DIMENSI RELIABILITY PADA PERSEPSI DAN KEPUASAAN PASIEN ANC DI PUSKESMAS WILAYAH SURAKARTA Umi Khasanah; S Sulistyaningsih; Suryo Ediyono
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada Vol. 13 No. 1, Januari 2022
Publisher : Universitas Kusuma Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.966 KB) | DOI: 10.34035/jk.v13i1.806

Abstract

Persepsi kualitas pelayanan berhubungan dengan kepuasan pasien. Pelayanan Antenatal Care yang berkualitas dapat memberikan pelayanan yang dibutuhkan ibu hamil sehingga resiko tinggi atau komplikasi dapat dicegah sejak dini. Pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan untuk ibu hamil sesuai dengan standar pelayanan ANC yang telah ditetapkan minimal 4 kali selama hamil (1 kali pada trimester pertama, 1 kali pada trimester kedua dan 2 kali pada trimester ketiga). Di dalam dimensi reliability mencangkup kemampuan memberikan pelayanan kepada pasien dengan memuaskan secara segera dan tepat.. Tujuan penelitian untuk menganalisis hubungan dimensi reliability pada persepsi dan kepuasan pasien selama kunjungan pelayanan ANC di Puskesmas Wilayah Surakarta. Penelitian analitik ini dengan pendekatan cross sectional menggunakan data kuantitatif. Jumlah sampel 108 dari 2 puskesmas yakni Kratonan dan Gajahan dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner untuk ibu hamil. Analisis data menggunakan Chi-Square untuk menguji hubungan. Terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi dimensi reliability dan kepuasan pasien pada pelayanan ANC dengan p=0,000 dan PR=17,875. Persepsi ibu hamil yang baik bergantung pada prosedur dan administrasi saat pelayanan serta sikap bidan atau pemberi pelayanan ANC sesuai kebutuhan masing-masing ibu hamil. Perceptions of service quality are related to patient satisfaction. Quality Antenatal Care Services can provide the services pregnant women need so that high risks or complications can be prevented from an early age. Services provided by health personnel for pregnant women are in accordance with the ANC service standards which have been set at least 4 times during pregnancy (1 time in the first trimester, 1 time in the second trimester and 2 times in the third trimester). In the dimension of reliability, it covers the ability to provide services to patients satisfactorily immediately and precisely. The objective was to analyze the relationship between reliability dimensions on patient perceptions and satisfaction during ANC service visits at the Surakarta Health Center. The method used was analytical research with a cross sectional approach using quantitative data. The number of samples was 108 from 2 health centers namely Kratonan and Gajahan with purposive sampling technique. Data collection was carried out using a questionnaire for pregnant women. Data analysis using Chi-Square to test the relationship. There is a significant relationship between perceived dimensions of reliability and patient satisfaction at ANC services with p = 0.000 and PR = 17.875. The perception of good pregnant women depends on the procedures and administration of the service as well as the attitude of the midwife or ANC service provider according to the needs of each pregnant woman.
Analisis Pemenuhan layanan Kesehatan pada Pengrajin Batik melalui Pos Upaya Kesehatan Kerja Agus Warseno; Suryo Ediyono
Jurnal Indonesia Sehat Vol. 1 No. 03 (2022): JURINSE, Desember 2022
Publisher : SAMODRA ILMU: Lembaga Penelitian, Penerbitan, dan Jurnal Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.724 KB)

Abstract

Background: One of the activities of the informal economy is the Batik industry which concentrates on informal sector workers, namely those who are not registered and work contracts based on mutual trust between workers and job providers. There are many potential hazards in the workplace and result in losses for both the company, employees and the surrounding community. The growing development of the home batik industry can cause health problems for the batik artisans. Factors that can influence these health problems are due to the condition of the physical environment of the house, the batik production process that uses chemicals, and the waste it produces. The purpose of this study is to analyze and compare the literature related to the empowerment of informal workers. The Methode: A literature search was carried out in November 2022. The data used is secondary data obtained from the results of research conducted by previous researchers. This literature review search uses electronic databases, namely Google Scholar, Science Direct, Semantic Scholar by looking at the most recent year, and going back to an older year. The results show that batik artisans have a risk of being exposed to hot wax and steam from candles and stoves. In the batik printing process, the risks that can be experienced are hands and feet exposed to dyes, hands exposed to heat and blisters. Efforts to reduce the morbidity rate of work-related diseases, work-related diseases, and work accidents need to be carried out by fostering and inspecting workplaces and occupational health. Conclusion: One of the government programs in addressing occupational health problems, especially in the informal sector, is through Pos Upaya Kesehatan Kerja.
MENUJU TRANSFORMASI SOSIAL: PEMBERDAYAAN POTENSI DAN SUMBER KESEJAHTERAAN MELALUI PENDEKATAN ONTOLOGIS, EPISTEMOLOGIS DAN AKSIOLOGIS DALAM SISTEM LAYANAN DAN RUJUAN TERPADU DI KABUPATEN TEGAL Nurhayati; Suryo Ediyono
Journal of Scientech Research and Development Vol 5 No 2 (2023): JSRD, December 2023
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56670/jsrd.v5i2.161

Abstract

Transformasi sosial merupakan salah satu langkah penitng untuk dapat mengembangkan dan membangun masyarakat. Trnaformasi ini dapat dilaksanakan dengan menggunakan sistem layanan dan rujukan terpadu. Penelitian ini kemudian bertujuan untuk melihat mengenai bagaimana transformasi sosial dapat dilaksanakan dilihat melalui sudut pandang ontologis, epistemologis dan aksiologis. Penelitian ini akan dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Data yang digunakan di dalam penelitian ini berasal dari berbagai hasil penelitian dan studi terdahulu. Hasil dari penelitian ini kemudian menemukan bahwa secara keseluruhan, pendekatan ontologis, epistemologis, dan aksiologis memainkan peran penting dalam merancang, mengimplementasikan, dan mengevaluasi sistem layanan terpadu. Pendekatan ini memastikan pemahaman yang holistik, integrasi pengetahuan yang relevan, dan penerapan nilai-nilai etika yang benar dalam pelayanan. Dengan mengadopsi pendekatan ini, diharapkan sistem layanan terpadu dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat, memperkuat pemberdayaan sosial, dan mencapai tujuan kesejahteraan yang diinginkan.
PENDAMPINGAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI KELURAHAN GADING CEMPAKA KOTA BENGKULU: PENDAMPINGAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI KELURAHAN GADING CEMPAKA KOTA BENGKULU Iin Nilawati; Suryo Ediyono
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia Vol. 6 No. 2 (2023): Agustus : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bumi Raflesia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jpmbr.v6i2.4666

Abstract

Berbagai permasalahan akibat sampah timbul di kelurahan Cempaka Permai, mulai dari masalah lingkungan sampai dengan masalah kesehatan yang berkaitan dengan lingkungan. Masalah lingkungan diantaranya adalah terjadi peningkatan volume sampah di kelurahan Cempaka Permai, belum adanya tempat pembuangan sampah sementara di Kelurahan Cempaka Permai. Selain itu kesadaran masyarakat di kelurahan cempaka permai akan pengelolahan sampah masih sangat kurang baru (12%) masyarakat yang melakukan pengelolaan sampah dan pemilahan sampah. Sebagian besar (82,7%) masyarakat Cempaka Permai belum pernah mendapatkan informasi tentang pengelolaan sampah. Solusi yang ditawarkan dalam kegiatan pengabdian ini adalah pendampingan dalam mengaplikasikan menajemen pengelolaan sampah yang berisi paket pelatihan dan monitoring evaluasi pelaksanaan aplikasi pengelolaan sampah. Hasil kegiatan pendampingan yaitu telah terbentuk struktur organisasi manajemen pengelola sampah Tim cempaka lima dan kader medeka sampah, terjadi peningkatan pengetahuan mitra dan kader setelah pendampingan ditunjukan dri skor rata rata pre dan post tes dri 55 menjadi 85, dan peningkatan perilaku pengelolaan sampah rumah tangga dari 12 % menjadi 30%. diharapkan pihak kelurahan, LPM dan kader merdeka sampah terus melanjutkan pengelolaan sampah dan bank sampah serta berinovasi dalam menggaet nasabah sampah. Kata Kunci: Manajemen, Pengelolaan Sampah, Pendampingan