Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL PENDIDIK DAN PENGASUH PENDIDIKAN ANAK USIA DINI NON FORMAL Se-KABUPATEN LOMBOK TENGAH Zulhakim Zulhakim
Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME) Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.572 KB) | DOI: 10.36312/jime.v2i2.700

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja terhadap Komitmen Organisasional Pendidik dan Pengasuh Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal Se-Kabupaten Lombok Tengah. Metode pengumpulan data adalah sampel survey dan yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pendidik dan Pengasuh Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal Se-Kabupaten Lombok Tengah. Sampel ditentukan dengan menggunakan teknik probability random sampling dengan jumlahsampel seluruhnya adalah 101 orang. Alat analisis yang digunakan untuk mengolah data dan menguji hipotesis adalah regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Motivasi Kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Komitmen Organisasionalbegitu pula denganĀ  Kepuasan Kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Komitmen Organisasional. Pengaruh Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja signifikan pada uji parsial maupun simultan. Motivasi Kerja merupakan variabel yang paling dominan pengaruhnya dibandingkan dengan Kepuasan Kerja.
HUBUNGAN PERNIKAHAN USIA DINI DAN POLA ASUH BADUTA (0- 23 BULAN) TERHADAP KEJADIAN STUNTING Zulhakim Zulhakim; Suryo Ediyono; Heni Nur Kusumawati
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada Vol. 13 No. 1, Januari 2022
Publisher : Universitas Kusuma Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.156 KB) | DOI: 10.34035/jk.v13i1.802

Abstract

Pernikahan usia dini < 20 tahun dapat mempengaruhi status gizi anak yang dilahirkan. Ibu yang menikah di usia dini, status gizi anak berisiko mengalami kekurangan gizi, kurus dan gizi buruk. Tujuan untuk mengetahui hubungan pernikahan dini dan pola asuh bayi usia dua tahun (0-23 bulan) dengan kejadian stunting.Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain potong lintang terhadap 82 orang bayi usia dua tahun usia 0-23 bulan dari ibu belum menikah usia dini. Ibu mengatakan menikah usia dini bila usia ibu saat menikah <20 tahun. Status gizi bayi usia dua tahun diperoleh dari z-score PB/U, analisis data menggunakan uji Chi-square. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebanyak 73,2% wanita usia 18-20 tahun sudah menikah, sedangkan usia 15-17 tahun sebanyak 26,8%. Persentase stunting bayi usia dua tahun dari ibu yang belum menikah usia 15-17 tahun sebanyak 36,4%, sedangkan pada kelompok usia 18-20 tahun yang menikah sebanyak 41,7% bayi usia dua tahun yang stunting. Hal ini menunjukkan tidak ada hubungan antara ibu menikah usia dini dengan kejadian stunting pada bayi usia 2 tahun usia 0-23 bulan (p = 0,664). Persentase hasil pola asuh ibu yang baik sebanyak 30,4%, dengan kejadian stunting dan pola asuh ibu yang tidak baik sebanyak 61,5% dengan kejadian stunting. Dengan demikian hasil penelitian ini menunjukkan hubungan yang signifikan p=(P<0,05) antara pola asuh ibu dengan kejadian stunting. Tidak ada hubungan yang bermakna antara pernikahan dini dengan kejadian stunting (P=0.664). Marriage early age <20 years can affect the nutritional status of children born. Mothers who get married at an early age, nutritional status of children at risk of having a short, skinny nutrition and malnutrition. The aim to determine the relationship of early marriage and parenting two year old baby (0- 23 months) and the incidence ofstunting. This study was an observational study using cross-sectional design of the 82 people two year old baby aged 0-23 months of unmarried mothers early age. Mom said to get married early age when maternal age at married <20 years. Two year old baby nutritional status obtained from the z-score PB / U, data analysis using Chi-square test. These results indicate that as many as 73.2% of women aged 18-20 years were married, while the 15-17 age as much as 26.8%. Two year old baby stunting percentage of unmarried mothers early age 15-17 as much as 36.4%, while in the age group 18-20 years were married as much as 41.7% two year old baby that stunting. This shows there is no relationship between mother married an early age on the incidence of stunting in two year old baby aged 0-23 months (p = 0.664). Percentage yield good mother parenting as much as 30.4%, with the incidence of stunting and parenting are not good mothers as much as 61.5% in the incidence ofstunting. Thust he results oft his study showed asignificant relationship = (P<0.05) between maternal parenting style with the incidence of stunting. There is no significant relationship between early marriage with the incidence of stunting (P =0.664).