Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

POTENSI AGROFORESTRI DI DESA MARA SATU KABUPATEN BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA Marlan Usmani Putra; Rujehan Rujehan; Mustofa Agung Sardjono; Paulus Matius; Ahyauddin Ahyauddin
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 19, No 1 (2020): Maret 2020
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/af.v19i1.4572

Abstract

Agroforestri tradisional yang berkembang dari budaya lokal memiliki peran penting sebagai sumber pendapatan rumah tangga petani di Desa Mara Satu. Pendapatan merupakan indikator ekonomi petani karena besarnya pendapatan akan menentukan pemenuhan kebutuhan hidupnya, tetapi pendapatan juga ditentukan oleh nilai ekonomi dari komoditi atau produk agroforestri yang dihasilkan oleh petani. Potensi Agroforestri dapat dilihat dari dua aspek, yaitu potensi vegetasi penyusun agroforestri dan potensi ekonomi komoditi agroforestri. untuk potensi vegetasi penyusun agroforesti dengan melihat hasil hutan kayu dan hasil hutan non kayu, sedangkan potensi ekonomi dilihat dari nilai ekonomi dari produk agroforestri yang dihasilkan dari sistem agroforestri yang ada. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mara Satu Kecamatan Tanjung Palas Barat Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Utara. Metodologi yang digunakan adalah metode purposive sampling yaitu pengambilan sampel secara sengaja sedangakan penentuan jumlah sampel ditentukan berdasarkan teknik Slovin. Analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif dan dimuat dalam bentuk tabel. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa Volume total (potensi) tanaman agroforestri responden Desa Mara Satu adalah 797,18 m3 dengan Volume tegakan paling besar adalah tanaman Durian (Durio zibethinus) sebesar 270.34 m3. Potensi tanaman obat Desa Mara Satu memiliki total nilai ekonomi sebesar Rp. 177.099.000,- per tahun dengan potensi yang paling besar adalah jahe merah (Zingiber officinale Linn. var. rubrum)  yaitu sebesar Rp. 81.600.000,- per tahun. Total nilai ekonomi produk tanaman agroforestri dari 37 responden petani Desa Mara Satu adalah sebesar Rp. 3.385.889.000,- per tahun.
PENGELOLAAN KONFLIK DAN PEMETAAN BLOK PEMANFAATAN BERSAMA MASYARAKAT DI KHDTK LOA HAUR, KALIMANTAN TIMUR ELfa Rifadi; Muhammad Sumaryono; Rujehan Rujehan
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 18, No 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/af.v18i2.4359

Abstract

Sebagai bagian kawasan yang terletak di KPA Taman Hutan Raya Bukit Soeharto, KHDTK Hutan Pendidikan dan Pelatihan (HPP) Loa Haur memiliki potensi dan ancaman yang sama dalam hal penebangan liar, penambangan liar, kebakaran dan perambahan. Perambahan diantaranya telah menimbulkan konflik kepentingan dalam pemanfaatan ruang di KHDTK Loa haur. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan studi pengelolaan konflik dan menyediakan strategi pengelolaan bersama masyarakat dalam KHDTK Loa HPP Loa Haur. Penelitian dilakukan dalam 5 (lima) tahapan, yaitu pengumpulan peta dasar dan citra SPOT 6 interpretasi citra, pendataan perambahan, identifikasi kebijakan pengelolaan, pengelolaan konflik dan kelembagaan KTH. Pengelolaan konflik diantara dilakukan melalui grup diskusi yang terarah yang dilengkapi dengan analisis terhadap kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan yang tersedia.  Dihipotesakan bahwa konflik dapat diubah menjadi satu kesepakatan yang dapat dipetakan dalam Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam bentuk peta blok pemanfaatan ruang bersama masyarakat.  Penelitian ini memberi hasil bahwa jumlah lahan yang dimanfaatkan sebanyak 20 lokasi lahan, dengan luas 43,58 ha dan rata-rata 2,18 ha. Jumlah lahan yang teridentifkasi pernah dimanfaatkan dan lalu ditelantarkan dan tanpa identitas adalah lebih banyak. Diindikasikan lahan-lahan tersebut disimpan (land bank) untuk motif ekonomi dari isu kandungan batubara di KHDTK HPP Loa Haur. Komoditi tanaman yang diusahakan adalah dari jenis karet dan buah-buahan (durian, lai dan rambutan). Jenis  potensial untuk dapat dikembangkan dalam pemanfaatan ruang bersama masyarakat adalah Gaharu, Kopi dan Kakao. Jenis kelembagaan yang diperlukan untuk mendukung program Kemitraan Kehutanan adalah Kelompok Tani Hutan. Disamping itu, Forum Komunikasi KTH perlu diinisiasikan untuk membuka ruang komunikasi antara petani dengan pengelola sehingga menstimulasi kemajuan program ke depan.
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG DESA (RTRWDES) SECARA PARTISIPATIF DI DESA MUARA SIRAN DAN DESA LIANG BUAYA KECAMATAN MUARA KAMAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Saparwadi Saparwadi; Yohanes Budi Sulistioadi; Rujehan Rujehan
ULIN: Jurnal Hutan Tropis Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1436.614 KB) | DOI: 10.32522/ujht.v4i1.3528

Abstract

This study aims to obtain information on plans and spatial use patterns and spatial structures in Muara Siran and Liang Buaya villages and compile information on land cover and socio-economic conditions of the community. Muara Siran Village Spatial Plan and Liang Buaya Village Spatial Plan are divided into 2 areas, namely the Cultivation Zone and the Protected Area. The preparation of the RTRW of Muara Siran Village and Liang Buaya Village is the first example for the Regency Government in the preparation of a participatory Village RTRW in the Kutai Kartanegara District environment. The people of Muara Siran Village and Liang Buaya Village are dominated by the Kutai tribe, most of whose livelihoods are fishing, farming and cage cultivation. So that village spatial planning becomes very important in the utilization and control of natural resources. With the implementation of the participatory village spatial planning concept, it needs to be replicated by other villages in Kutai Kartanegara Regency to support development as well as to protect the area through spatial planning so that in future development planning is in accordance with the potential of each village.
NILAI MANFAAT LANGSUNG EKOSISTEM DIPTEROKARPA BAGI MASYARAKAT SETEMPAT DI HUTAN LINDUNG SUNGAI WAIN Rujehan Rujehan
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 6, No 1 (2012): Jurnal Penelitian Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2012.6.1.51-66

Abstract

Hutan Lindung Sungai Wain (HLSW) adalah hutan Dipterokarpa dataran rendah yang memberikan berbagai manfaat untuk menunjang kehidupan dan penghidupan bagi masyarakat setempat atau petani penggarap. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi manfaat langsung dari unsur biologi dan unsur ekologi yang diperoleh masyarakat setempat. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Karang Joang, Balikpapan Utara Kota Balikpapan, Propinsi Kalimantan Timur. Responden penelitian adalah masyarakat setempat yang memanfaatkan kawasan HLSW sebanyak 175 responden. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa unsur biologi yang dipungut untuk dimanfaatkan masyarakat setempat adalah kayu (kayu bakar), daun nipah, rotan, bambu, tumbuhan obat, rumput/pakan ternak, madu, gaharu, buah-buahan, sayur-sayuran, ikan dan kayu untuk bahan bangunan. Unsur ekologi yang dipungut untuk dimanfaatkan masyarakat setempat adalah air untuk konsumsi rumah tangga yang bersumber dari sungai, sumur dan waduk, sedangkan lahan pertanian digunakan untuk kegiatan usahatani yang diusahakan melalui pola ladang, kebun buah-buahan dan kebun campuran. Berbagai produk yang diperoleh dari kedua unsur tersebut dimanfaatkan untuk dikonsumsi sendiri (bersifat konsumtif), kecuali produk-produk dari hasil usahatani (ladang, kebun buah-buahan dan kebun campuran) dan ternak sebagian besar untuk dijual (bersifat produktif). 
NILAI MANFAAT LANGSUNG EKOSISTEM DIPTEROKARPA BAGI MASYARAKAT SETEMPAT DI HUTAN LINDUNG SUNGAI WAIN Rujehan Rujehan
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 6, No 1 (2012): Jurnal Penelitian Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2012.6.1.51-66

Abstract

Hutan Lindung Sungai Wain (HLSW) adalah hutan Dipterokarpa dataran rendah yang memberikan berbagai manfaat untuk menunjang kehidupan dan penghidupan bagi masyarakat setempat atau petani penggarap. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi manfaat langsung dari unsur biologi dan unsur ekologi yang diperoleh masyarakat setempat. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Karang Joang, Balikpapan Utara Kota Balikpapan, Propinsi Kalimantan Timur. Responden penelitian adalah masyarakat setempat yang memanfaatkan kawasan HLSW sebanyak 175 responden. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa unsur biologi yang dipungut untuk dimanfaatkan masyarakat setempat adalah kayu (kayu bakar), daun nipah, rotan, bambu, tumbuhan obat, rumput/pakan ternak, madu, gaharu, buah-buahan, sayur-sayuran, ikan dan kayu untuk bahan bangunan. Unsur ekologi yang dipungut untuk dimanfaatkan masyarakat setempat adalah air untuk konsumsi rumah tangga yang bersumber dari sungai, sumur dan waduk, sedangkan lahan pertanian digunakan untuk kegiatan usahatani yang diusahakan melalui pola ladang, kebun buah-buahan dan kebun campuran. Berbagai produk yang diperoleh dari kedua unsur tersebut dimanfaatkan untuk dikonsumsi sendiri (bersifat konsumtif), kecuali produk-produk dari hasil usahatani (ladang, kebun buah-buahan dan kebun campuran) dan ternak sebagian besar untuk dijual (bersifat produktif).