Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Endoglin Expression and the Level of Tgf-Î’ Are Increased In the Placental Tissue and Correlated with Low Fetal Weight in Malaria Infected Mice sujarot dwi sasmito; Adilah Ulfiati; Ardhian Wardana; Fitriana Nugraheni; Nur Fahma Pradiptasari; Zakiyah Zulaifa; Eviana Norahmawati; Teguh Wahju Sardjono; Loeki Enggar Fitri
Journal of Tropical Life Science Vol. 5 No. 1 (2015)
Publisher : Journal of Tropical Life Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11594/jtls.5.1.%x

Abstract

Malaria infection during pregnancy can cause accumulation of infected-red blood cells in placental intervillous space and induces placental tissue inflammation and hypoxia. This condition triggers endoglin expression, and release of soluble endoglin which can interfere TGF-β binding to its receptor. The aim of this study was to investigate the correlation between placental endoglin expression and TGF-β level with low fetal weight (LFW) in malaria-infected mice. Nine pregnant mice infected with Plasmodium berghei on the day 9th post mating (malaria infected group) and eight normal pregnant mice (non-infected group) were used in this study. The mice were sacrificed on the day 18th post mating, and all fetal body weights were measured by analytical scale. Enzyme Link Immunosorbent Assay (ELISA) was done to determine the level of placental TGF-β while immunohistochemical staining was performed to examine endoglin expression in placental tissue. The mean of fetal body weights of malaria infected group was significantly lower than non-infected group (p=0,002), while the expression of placental endoglin in malaria infected group was significantly higher than non-infected group (p=0.003). The level of placental TGF-β in malaria infected group was also higher than non-infected group but the difference was not significant (p=0.064). Pearson correlation test showed that there were significant negative correlations between fetal body weights with the level of placental TGF-β (p=0.017, r=-0.568) and the expression of placental endoglin (p=0.002, r=-0.694). Malaria infection in pregnant mice will increase both TGF- β and endoglin in placenta tissue and correlate with low fetal weight.   
EDUTEEN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN PERSIAPAN PRAKONSEPSI PADA REMAJA PUTRI Syamsudi, Nur Anindya; Fitriana Nugraheni; Choirul Anna Nur Afifah; Rahayu Dewi
PROFICIO Vol. 6 No. 2 (2025): PROFICIO : Jurnal Abdimas FKIP UTP
Publisher : FKIP UNIVERSITAS TUNAS PEMBANGUNAN SURAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/jpf.v6i2.4631

Abstract

Latar belakang: Fase remaja merupakan fase kehidupan antara masa kanak-kanak dan dewasa, dari usia 10 hingga 19 tahun. Fase ini memasuki tahap perkembangan manusia yang unik dan waktu yang penting untuk meletakkan dasar kesehatan yang baik. Remaja juga bisa dikategorikan masuk dalam masa prakonsepsi. Usia remaja termasuk dalam kategori rentan gizi. Masalah nutrisi yang sering terjadi selama periode prakonsepsi termasuk kekurangan energi kronis dan anemia. Kecukupan gizi selama periode prakonsepsi penting untuk menjaga kondisi gizi tubuh sehingga dapat menunjang fungsi alat reproduksi secara optimal dan berperan penting dalam penyediaan cadangan gizi untuk tumbuh kembang janin. Fondasi gizi yang kuat bagi remaja sangat diperlukan sehingga tim memiliki inovasi perbaikan gizi remaja diciptakan melalui program NutriTeen. Tujuan: untuk memberdayakan remaja dan meningkatkan pengetahuan melalui pendidikan kesehatan. Metode: Program NutriTeen menggunakan penyuluhan dalam 2 tahap yang diikuti oleh remaja putri berjumlah 39 orang. Program ini menggunakan instrumen berupa pretest, video, buku EduTeen, postest, dan kuesioner evaluasi. Hasil: Berdasarkan hasil analisis didapatkan bahwa tingkat pengetahuan siswi kelas XII SMA Labschool UNESA mengalami kenaikan, rata-rata nilai pretest sebesar 65,1% menjadi rata-rata nilai postest sebesar 68,5%. Presentase total yang mengalami peningkatan skor sebesar 60%. Kesimpulan: Program NutriTeen yang telah dilakukan dapat meningkatkan pengetahuan remaja putri.