Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Empowering high school students as peer counselors to prevent free sex and early marriage Wardhani, Hanifiya Samha; Hariani, Dyah; Ducha, Nur; Syamsudi, Nur Anindya; Kurniawati, Yusfita
Journal of Community Service and Empowerment Vol. 5 No. 2 (2024): August
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jcse.v5i2.32017

Abstract

counseling in schools can be the right choice in an effort to fortify adolescents from negative environmental influences and play a role in promoting the issues of free sex, early marriage, and reproductive health through counseling activities. The activity was carried out using the training method, in August 2023. The location of the activity was SMA Negeri 15 Surabaya, with the target participants being 2 representatives of class X and XI students, totaling 48 students. The instruments used in this activity are pre-test and post-test, with the main material of counseling on free sex, early marriage, reproductive health, and skills to become peer counselors. The success indicator of this activity, where >50% of participants get a minimum point increase of 5%. Community service activities through peer counseling training were successful in fulfilling activity success indicators. >50% of participants got an increase in points of at least 5% after training; namely, a total of 26 (54.17%) participants experienced an increase in knowledge scores of more than 5%. The training activities that have been carried out are effective in increasing the knowledge of participants.
PELATIHAN KONSELING SEBAYA PADA SISWA SMA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI, SEKS BEBAS DAN PERNIKAHAN DINI Wardhani, Hanifiya Samha; Hariani, Dyah; Ducha, Nur; Syamsudi, Nur Anindya
Jurnal Abadimas Adi Buana Vol 8 No 01 (2024): Jurnal Abadimas Adi Buana
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/abadimas.v8.i01.a8742

Abstract

Masa Remaja merupakan masa yang rentan akan berbagai permasalahan, baik permasalahan pribadi, sosial, pendidikan hingga karir. Beberapa permasalahan yang sering terjadi pada remaja yaitu dampak seks dini, kehamilan yang tidak diinginkan, aborsi, penyakit menular seksual dan pernikahan dini. Salah satu yang menjadi fokus dari seks bebas dan pernikahan dini adalah dampak negatif terhadap kesehatan reproduksi. Konseling sebaya dianggap dapat menanggulangi kasus tersebut dengan pendekatan pertemanan. Konseling sebaya penting karena pada kenyataanya remaja lebih terbuka terhadap teman sebayanya dibandingkan dengan orang tuanya. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan di SMAN 15 Surabaya. Tujuan program pelatihan konselor teman sebaya adalah memberdayakan siswa agar dapat menjadi perpanjangan tangan pihak sekolah sekaligus diharapkan dapat menjadi sarana pertolongan pertama bagi siswa yang memiliki masalah dan membantu memecahkan permasalahan teman sebaya untuk mengusung isu seks bebas, pernikahan dini, dan kesehatan reproduksi melalui kegiatan konseling. Evaluasi dilaksanakan pada akhir kegiatan menggunakan lembar angket. Berdasarkan hasil angket dapat diketahui bahwa kegiatan yang telah dilakukan membantu meningkatkan pengetahuan (54,17%) remaja. Pelatihan dan penayangan video membantu meningkatkan pengetahuan remaja mengenai seks bebas, pernikahan dini, dan kesehatan reproduksi melalui konseling sebaya.
STRESS, PHYSICAL ACTIVITY, AND DIETARY INTAKE ARE ASSOCIATED WITH DYSMENORRHEA AMONG FEMALE STUDENTS Syamsudi, Nur Anindya; Mayasari, Noor Rohmah; Solihah , Lini Anisfatus
Indonesian Midwifery and Health Sciences Journal Vol. 8 No. 3 (2024): Indonesian Midwifery and Health Sciences Journal, July 2024
Publisher : UNIVERSITAS AIRLANGGA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/imhsj.v8i3.2024.289-299

Abstract

Background: The estimated prevalence of dysmenorrhea ranges from 45% to 93% of women of reproductive age. Approximately 10–15% of women complain about severe pain, resulting in a negative impact on their daily activities. Factors that cause dysmenorrhea are physical activity, nutritional status, dietary intake, stress, and body mass index. This study explores the prevalence of dysmenorrhea and investigates its correlation with physical activity, stress, and Dietary Intake among female students studying nutrition in Universitas Negeri Surabaya, Indonesia. Method: This research was cross sectional analytic descriptive study with minimum sample size of 114 female students. Primary data was collected using a set of questionnaires. Dysmenorrhea pain was assessed using the Numeric Rating Scale (NRS). Stress  levels were measured by employing  the Depression  Anxiety  Stress  Scales 42 (DASS 42). Physical activity using The International Physical Activity Questionnaire (IPAQ). Dietary data including intakes of energy, iron, folate, and B12 was assessed using non-consecutive 3x24 hours food records, representing 2 weekdays and a weekend. The data were analyzed using chi-square for category data and one-way anova for continuous data. Result: Dietary intake especially vitamin B12 (p=0.02) were associated to the level of dysmenorrhea, whereas stress (p=0.36) and physical activity (p=0.82) was not associated of dysmenorrhea. Conclusion: This study emphasized the high prevalence of dysmenorrhea among female college students studying Nutrition, revealing important connections between stress, physical activity and dietary intake. Additionally, the research revealed a significant relationship between dietary intake (vitamin B12) and dysmenorrhea.
EDUTEEN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN PERSIAPAN PRAKONSEPSI PADA REMAJA PUTRI Syamsudi, Nur Anindya; Fitriana Nugraheni; Choirul Anna Nur Afifah; Rahayu Dewi
PROFICIO Vol. 6 No. 2 (2025): PROFICIO : Jurnal Abdimas FKIP UTP
Publisher : FKIP UNIVERSITAS TUNAS PEMBANGUNAN SURAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/jpf.v6i2.4631

Abstract

Latar belakang: Fase remaja merupakan fase kehidupan antara masa kanak-kanak dan dewasa, dari usia 10 hingga 19 tahun. Fase ini memasuki tahap perkembangan manusia yang unik dan waktu yang penting untuk meletakkan dasar kesehatan yang baik. Remaja juga bisa dikategorikan masuk dalam masa prakonsepsi. Usia remaja termasuk dalam kategori rentan gizi. Masalah nutrisi yang sering terjadi selama periode prakonsepsi termasuk kekurangan energi kronis dan anemia. Kecukupan gizi selama periode prakonsepsi penting untuk menjaga kondisi gizi tubuh sehingga dapat menunjang fungsi alat reproduksi secara optimal dan berperan penting dalam penyediaan cadangan gizi untuk tumbuh kembang janin. Fondasi gizi yang kuat bagi remaja sangat diperlukan sehingga tim memiliki inovasi perbaikan gizi remaja diciptakan melalui program NutriTeen. Tujuan: untuk memberdayakan remaja dan meningkatkan pengetahuan melalui pendidikan kesehatan. Metode: Program NutriTeen menggunakan penyuluhan dalam 2 tahap yang diikuti oleh remaja putri berjumlah 39 orang. Program ini menggunakan instrumen berupa pretest, video, buku EduTeen, postest, dan kuesioner evaluasi. Hasil: Berdasarkan hasil analisis didapatkan bahwa tingkat pengetahuan siswi kelas XII SMA Labschool UNESA mengalami kenaikan, rata-rata nilai pretest sebesar 65,1% menjadi rata-rata nilai postest sebesar 68,5%. Presentase total yang mengalami peningkatan skor sebesar 60%. Kesimpulan: Program NutriTeen yang telah dilakukan dapat meningkatkan pengetahuan remaja putri.