Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Translation Techniques on Po’s Utterances in Kung Fu Panda 3 Subtitles (Pragmatic Approach) Irta Fitriana; Zakiyatul Azizah
Diglossia: Jurnal Kajian Ilmiah Kebahasaan dan Kesusastraan Vol. 9 No. 1 (2017): September
Publisher : Unipdu Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26594/diglossia.v9i1.967

Abstract

AbstrakPenelitian ini membahas tentang teknik terjemahan yang diterapkan dalam Tuturan Po Pada Sub-Judul Kung Fu Panda 3 dengan pendekatan pragmatik. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) mengidentifikasi teknik terjemahan yang paling banyak digunakan, (2) mengevaluasi hasil ideologi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah Sub-Judul Kung Fu Panda 3 dan hanya fokus pada tuturan Po. Po adalah tokoh utama dalam film ini. Ada 151  tuturan Po yang digunakan sebagai data. Sub-judul tuturan Po dianalisis dengan teknik terjemahan oleh Molina & Albir (2002). Dan, metode penilaian kualitas hasil terjemahan oleh Nababan dll (2012) dan difokuskan pada keakuratannya. Hasil penelitian ini menunjukkan ada 11 teknik yang diterapkan dalam Sub-Judul Kung Fu Panda 3 Pada Tuturan Po. Yaitu, kesepadanan lazim 327 kali (52,88%), harfiah 50 kali (12,58%), variasi 73 kali (12,25%), peminjaman murni 45 kali (7,55%), reduksi 20 kali (4,87%), penambahan 25 kali (4,19%), modulasi 16 kali (2,68%), eksplisitasi 15 kali (2,52%), peminjaman alamiah 9 kali (1,68%), kreasi diskursif dan transposisi dua kali (0,33%).Kata kunci: teknik terjemahan, tuturan, Kung Fu Panda 3 
Kegiatan Sekolah Perempuan Az-Zahra Untuk Mendorong Kemandirian dan Inovasi di Era Digital Irta Fitriana; Herjanti Nursuksmaningtyas
Kontribusi: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023): November 2023
Publisher : Cipta Media Harmoni

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53624/kontribusi.v4i1.307

Abstract

Kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan perempuan di desa Watudakon kecamatan Kesamben kabupaten Jombang agar bisa lebih mandiri dan inovatif, dan berdaya saing untuk kehidupan dan lingkungannya. Secara teknis, kegiatan ini meliputi sosialisasi sekoper Az- Zahra, seminar penguatan dan kesetaraan gender, pelatihan pembuatan lilin aromaterapi, dan workshop digital marketing. Pelaksanaan pengabdian masyarakat ini menggunakan metode PAR (Participatory Action Research). Metode ini bertujuan untuk pembelajaran dalam mengatasi masalah dan pemenuhan kebutuhan praktis masyarakat. Kegiatan yang dilakukan adalah seminar dan pelatihan tentang pemberdayaan perempuan di desa Watudakon untuk mendorong kemandirian dan inovasi di era digital. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat menunjukkan bahwa kegiatan Sekoper Az- Zahra berdampak positif bagi para perempuan di desa Watudakon. Pada tahapan evaluasi, beberapa perempuan yang menemui kendala setelah mengikuti kegiatan seminar dan pelatihan, telah mendapatkan pendampingan lebih lanjut agar berdampak dan aplikatif di masyarakat.
ANALISIS TINDAK TUTUR PADA IKLAN Xl bebas DI TABLOID PULSA Irta Fitriana
Diglossia: Jurnal Kajian Ilmiah Kebahasaan dan Kesusastraan Vol. 1 No. 1 (2009): September
Publisher : Unipdu Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26594/diglossia.v1i1.53

Abstract

AbstrakMembuat iklan sama halnya dengan melakukan komunikasi kepada orang lain. Hal ini sejalan dengan prinsip Pragmatik, dimana inti dari sebuah komunikasi adalah tersampainya pesan dengan baik. Penelitian ini memilih iklan XL bebas yang diambil dari tabloid PULSA sebagai objek kajian. Iklan ini akan dianalisis dari segi speech act (Locution, Illocution, Perlocution), berdasarkan teori Austen/Searle dan analisis copywriting. Dari hasil analisis, disimpulkan bahwa pesan iklan memiliki maksud tersendiri yakni respektif respon  dari pembaca. Selain itu elemen copywriting juga sangat menentukan dalam menuliskan pesan iklan guna menarik perhatian pembaca. keywords: speech act, locution, illocution, perlocution, advertisement, copywriting,  Â Abstract Creating an ad is similar to conduct a communication. This is in line with the principle of Pragmatics that is transmitting a message. This study chose XL ads as the objects of study taken from PULSA tabloid. These ads will be analyzed in terms of Speech Act (Locution, Illocution, Perlocution), based on Austen / Searle and copywriting analysis. From the analysis, it is concluded that the ad messages have its own purpose namely respective responses from readers. In addition, elements of copywriting are also crucial to attract readers. key words: speech act, locution, illocution, perlocution, advertisement, copywriting
SPEECH-ACT ANALYSIS OF XL Bebas ADVERTISEMENTS IN PULSA TABLOID Irta Fitriana
Diglossia: Jurnal Kajian Ilmiah Kebahasaan dan Kesusastraan Vol. 2 No. 1 (2010): September
Publisher : Unipdu Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26594/diglossia.v2i1.69

Abstract

Irta Fitriana University of Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang luvmarch19@yahoo.co.id   Abstract Creating an ad is similar to conduct a communication. This is in line with the principle of Pragmatics that is transmitting a message. This study chose XL ads as the objects of study taken from PULSA tabloid. These ads will be analyzed in terms of Speech Act (Locution, Illocution, Perlocution), based on Austen / Searle and copywriting analysis. From the analysis, it is concluded that the ad messages have its own purpose namely respective responses from readers. In addition, elements of copywriting are also crucial to attract readers. key words: speech act, advertisement, copywriting  Abstrak Membuat iklan sama halnya dengan melakukan komunikasi kepada orang lain. Hal ini sejalan dengan prinsip Pragmatik, dimana inti dari sebuah komunikasi adalah tersampainya pesan dengan baik. Penelitian ini memilih iklan XL bebas yang diambil dari tabloid PULSA sebagai objek kajian. Iklan ini akan dianalisis dari segi speech act (Locution, Illocution, Perlocution), berdasarkan teori Austen/Searle dan analisis copywriting. Dari hasil analisis, disimpulkan bahwa pesan iklan memiliki maksud tersendiri yakni respektif respon  dari pembaca. Selain itu elemen copywriting juga sangat menentukan dalam menuliskan pesan iklan guna menarik perhatian pembaca. kata kunci: tindak tutur, iklan, penulisan iklan
NEURO-LINGUISTIC PROGRAMMING AS STUDENT'S ENERGIZER Irta Fitriana
Diglossia: Jurnal Kajian Ilmiah Kebahasaan dan Kesusastraan Vol. 3 No. 2 (2012): April
Publisher : Unipdu Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26594/diglossia.v3i2.98

Abstract

AbstrakTugas seorang pendidik (pengajar) tidaklah hanya mentransfer isi materi, tetapi juga menginspirasi para muridnya agar termotivasi untuk belajar serta mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Dibutuhkan suatu cara yang lebih mudah, cepat dan tepat untuk menginspirasi dan memotivasi para murid untuk mencapai tujuan pembelajaran. Neuro-Linguistic Programming (NLP) adalah model komunikasi interpersonal dan merupakan pendekatan alternatif yang didasarkan kepada pembelajaran subyektif mengenai bahasa, komunikasi, dan perubahan personal. Seperangkat presuposisi yang praktis, efektif, elegan dalam artikel ini dapat diaplikasikan secara riil dalam pengajaran dengan tujuan untuk memperkuat pemahaman siswa.kata kunci: NLP, presuposisi (presupposition),interpersonal Abstract The job of an educator (teacher) is not simply transfer the contents of the material, but also inspire their students to be motivated to learn and apply it in everyday life. It takes a way more easily, quickly and precisely to inspire and motivate students to achieve learning objectives. Neuro-Linguistic Programming (NLP) is an interpersonal communication model and an alternative approach based on the subjective study of language, communication and personal change. Presupposition set of practical, effective, elegant in this article can be applied in real terms in teaching with the aim to strengthen students' understanding.key words: NLP presuppositions (presupposition), interpersonal
PENERJEMAHAN KARYA SASTRA ANAK IRTA FITRIANA
Diglossia: Jurnal Kajian Ilmiah Kebahasaan dan Kesusastraan Vol. 4 No. 2 (2013): April
Publisher : Unipdu Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26594/diglossia.v4i2.286

Abstract

Irta Fitriana Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang irtaunipdu@gmail.com Abstrak Saat ini, banyak kita jumpai buku cerita anak yang semakin variatif beredar di pasaran. Berbagai cerita anak dalam bentuk dongeng, cerita bergambar, dan cerita pendek telah diterbitkan di Indonesia baik dalam majalah maupun buku. Sayangnya, sebagian besar karya sastra anak yang beredar bukanlah merupakan karya asli dari negeri sendiri melainkan terjemahan dari karya sastra asing dan karya sastra inilah yang cenderung disukai anak- anak karena sedikit banyak kepopulerannya turut didongkrak oleh media pengusung budaya populer seperti televisi dan film. Selain itu kisah- kisah dalam cerita terjemahan lebih variatif ketimbang cerita tentang sastra negeri sendiri yang lebih bersifat monoton (menggurui).  Namun, yang perlu diperhatikan adalah cara menciptakan hasil terjemahan yang baik dan berkualitas bagi anak bukan perihal mudah. Makalah ini mengulas tentang beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penerjemahan karya sastra anak. Kata kunci: sastra anak, sastra terjemahan, domestikasi Abstrak Currently, we have encountered many a children's book that the variety on the market. Various children's story in the form of fairy tales, picture books, and short stories have been published in Indonesia, both in magazines and books. Unfortunately, most of the outstanding children's literature is not an original work of their own country but the translation of foreign literature and literary works that tend to like little kids because a lot of its popularity also boosted by the bearer of popular culture media such as television and movies. Besides the stories in translation stories are more varied than the story of his own country which is more literary monotonous (patronizing). However, that needs to be addressed is how to create a good translation results and the quality of the child is not an easy subject. The paper reviews some of the things that need to be considered in the translation of children's literature. Keywords: children's literature, literary translation, domestication
PENDEKATAN PRAGMATIK DALAM MENERJEMAHKAN PERCAKAPAN Irta Fitriana
Diglossia: Jurnal Kajian Ilmiah Kebahasaan dan Kesusastraan Vol. 7 No. 1 (2015): September
Publisher : Unipdu Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26594/diglossia.v7i1.394

Abstract

AbstrakPragmatik dapat menjadi salah satu pendekatan dalam penerjemahan. terutama dalam menerjemahkan ujaran atau percakapan. Pragmatik merupakan salah satu cabang ilmu bahasa (linguistik) yang berfokus pada makna kontekstual atau studi tentang makna pembicara. Dalam hal ini, makna pembicara merupakan pesan atau makna yang dimaksudkan. Pemikiran ini sejalan dengan konsep penerjemahan. Terjemahan dianggap sebagai fasilitator untuk membuat komunikasi antara dua orang dengan bahasa yang berbeda dapat saling memahami satu sama lain dengan baik. Memahami pragmatik dapat menjadi salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh siapa saja termasuk penerjemah. Kadang-kadang makna literal yang dihasilkan, belum menghasilkan hasil terjemahan yang maksimal. Sebuah kondisi praktis analisis bahasa diluar dari prinsip-prinsip struktural akan mendapatkan komunikasi yang efektif. Tulisan ini berisi beberapa pemikiran dan kontribusi pendekatan pragmatik dalam menerjemahkan percakapan. Kata kunci: terjemahan, pragmatik, percakapanAbstractPragmatics can be an approach in translation, especially in translating utterances or conversations. Pragmatics is a linguistic study focusing on the context or the study of speaker meaning. In this case, speaker meaning is considered as message or intended meaning. This proposition is in line the concept of translation. Translation is considered as a facilitator to make a communication between two people with different language understand well each other. Understanding pragmatics can be one of competencies should be exactly had by anyone learning language included a translator. Sometimes a literal meaning found has not produced a maximal result. A practical condition of language analysis which is out of structural principles will get an effective and efficient communication. This paper contains some consideration and contribution of pragmatics approach in translating conversation. Key words: translation, pragmatics, conversation
A Case Study of qs.Al-ikhlas and qs.Al-bayyinah Tafseer Delivered by Nouman Ali Khan (A Pragmatics Approach) Ayu Nur Azizah; Irta Fitriana
Diglossia: Jurnal Kajian Ilmiah Kebahasaan dan Kesusastraan Vol. 10 No. 1 (2018): September
Publisher : Unipdu Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26594/diglossia.v10i1.1501

Abstract

Ayu Nur AzizahSekolah Menengah Pertama Sains Tebuirengnurazizah.ayu27@gmail.com  Irta FitrianaUniversitas of Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombangirtafitriana@fbs.unipdu.ac.id  AbstrakPenelitian ini merupakan studi ilmu requests strategy  pada Quran tafsir yang disampaikan oleh Nouman Ali Khan pada surah Al-Ihklas dan Al-Bayyinah menggunakan teori Blum-Kulka. Penelitian ini mengaplikasikan pendekatan pragmatik untuk menganalisis tipe dan pengaplikasian  strategi-strategi request. Tujuan penelitian ini adalah; (1) untuk mengidentifikasi tipe request yang digunakan oleh Nouman Ali Khan pada pembelajaran Qur’an Tafsir Al-Ikhlas dan Al-Bayyinah dan (2) untuk menjelaskn pengaplikasian request yang disampaikan oleh Nouman Ali Khan dalam pembelajaran Qur’an Tafsir Al-Ikhlas dan Al-Bayyinah. Metode penelitian kualitatif dengan data berupa ujaran yang didapat dalam transkrip video pembelajaran Qur’an Tafsir Al-Ikhlas dan Al-Bayyinah.Hasil dari penelitian ini menjabarkan dua poin. Pertama, ditemukan tujuh tipe request yang diaplikasikan. Tipe yang ditemukan yakni;  (1)Suggestory Formulae 29%, (2) Obligation Statement 21%, (3) Query Preparatory 19%, (4)Strong Hint 13%, (5) Performatives 10%, (6) Mild Hint 6% dan (7) Want Statement. Tipe yang paling sering digunakan adalah Suggestory Formulae dan yang paling sedikit muncul adalah Want Statement. Kedua, setiap request yang digunakan dalam ujaran selalu memiliki kata kunci unsur yang membedakan tipe-tipe request. Ada dua factor yang mempengaruhi pengaplikasian requests yaitu kasus dan fungsi. Suatu kasus mempengaruhi pembicara dalam mengujarkan request yang didasarkan oleh konteks pembelajaran yang sedang dibahas. Sementara fungsi mempengaruhi tipe request yang diujarkan oleh Nouman Ali Khan yang bertujuan untuk menyampaikan tujuan  isi surah. Kesimpulannya, penelitian ini bermanfaat bagi pembelajaran serta pengaplikasian request strategi. Kata kunci: pragmatic, tipe request, quran tafsir ABSTRACTThis is a study of requests strategies delivered by Nouman Ali Khan in Quran tafseer lectures of Qs.Al-Ikhlas and Qs.Al-Bayyinah using Blum-Kulka Theory. This study applied pragmatic approach to analyze the type and the application of request strategies. The aims of this study are; (1) to identify the types of request that are used by Nouman Ali Khan lectures entitled "Qur’an Tafseer of Qs. Al Ikhlas"and " Qur’an Tafseer of Qs. Al Bayyinah" and (2) to explain the application of request used by Nouman Ali Khan lectures entitled "Qur’an Tafseer of Qs. Al Ikhlas"and" Qur’an Tafseer of Qs. Al Bayyinah". This research employed descriptive qualitative method. The data of this study were the utterances taken from the transcript of Quran tafseer lectures of Qs.Al-Ikhlas and Qs.Al-Bayyinah uttered by Nouman Ali Khan. There were 48 data found by the researcher.            The result of this research showed two points. First, seven types of requests appeared. They were (1)Suggestory Formulae 29%, (2) Obligation Statement 21%, (3) Query Preparatory 19%, (4)Strong Hint 13%, (5) Performatives 10%, (6) Mild Hint 6% and (7) Want Statement. The type commonly used was Suggestory Formulae then the least was Want Statement 2%. Second, there found that each request uttered by the speaker always has signal words. The signal differentiates each requests base on the types. There are also two factors that influence the application of requests. Those are case and signal.  The case influenced the speaker to utter the requests based on the context of lectures. While function influenced the requests types spoken by Nouman Ali in order to convey his intention. Finally, this research is advantageous for learning and applying requests strategies. Keywords: Pragmatics, types of requests, quran tafseer  
Analysis of Metaphors Applied in Mobile Legends Game Irta Fitriana; Misbakhul Munir Rois
Diglossia: Jurnal Kajian Ilmiah Kebahasaan dan Kesusastraan Vol. 15 No. 1 (2023): September
Publisher : Unipdu Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26594/diglossia.v15i1.4084

Abstract

The purpose of this study is to analyze metaphors applied in the Mobile Legends game. It is a research on semantics approach since the focus of the study is investigating the meaning as seen from characters’ utterances. Metaphor is a kind of figurative language that is learned in semantics. Figurative language is seen as a creative way of using language to express a more-in-depth meaning via a creative style more than literally. The use of metaphors occurs in online games, like Mobile Legends, to strengthen the gamer’s emotions and feelings. This research applied (Perrine and Arp, 1992) theory to investigate metaphors used in Mobile Legends through the characters' utterances. This study employed qualitative and descriptive research. The data for this research are the utterances of all the characters in the Mobile Legend game. After analyzed, the results show that there are 31 utterances using metaphor. It is aimed to personalize the character’s role more real and to give imaginative influences to the listener or player. The metaphors used are able to stir the player’s emotions through the metaphorical language shown in the utterances.
A Pragmatic Analysis of Doctor Strange’s Directive Utterances in Doctor Strange in the Multiverse of Madness Movie Fitriana, Irta; Andani, Shifa Tri
Pioneer: Journal of Language and Literature Vol 15 No 2 (2023)
Publisher : Faculty of Letters, Universitas Abdurachman Saleh Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/pioneer.v15i2.3002

Abstract

This study aims to identify the directive speech act used by Doctor Strange as a main character based on the theory proposed by Yule and to explain how the directives in the movie Doctor Strange in the Multiverse of Madness are applied. This research applied descriptive qualitative study and used the movie as the object. The study used the protagonist’s directive utterances as data. The results showed four types of directive speech acts: commanding, ordering, requesting, and suggesting. The study showed that 50 directive utterances consisted of 16 data of commanding, 17 data of ordering, 12 data of requesting, and 5 data of suggesting. After analyzing 50 data, it was found that ordering was the most dominant type of Doctor Strange’s directive utterances in the movie Doctor Strange in the Multiverse of Madness. It indicated that Doctor Strange had all the power to fight against the enemy and was stronger than others.