Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Penurunan Tingkat Kecemasan Pasien HIV/AIDS melalui Terapi Hipnotis Lima Jari Jek Amidos Pardede; Galvani Volta Simanjuntak; Johan Febrian Adek Putra Waruwu
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 8 No 1 (2020): April 2020
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.698 KB)

Abstract

Infeksi virus HIV menjadi bagian dari penyakit kronis yang menimbulkan tekanan psikologis yang tinggi dan rasa cemas pada orang dengan HIV/AIDS (ODHA), kecemasan pada ODHA lebih tinggi dibandingkan orang pada umumnya yang dapat menurunkan kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi hipnotis lima jari terhadap tingkat kecemasan pada pasien HIV/AIDS di Rumah Sakit H. Adam Malik Medan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian Quasy exkperiment pre and post test desine dengan rancangan one group pretest-posttest. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 31 orang yang di pilih dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kecemasan sebelum diberikan terapi hipnotis lima jari sebagian besar berada pada kategori sedang yaitu sebanyak 15 orang (48,4%) pada tingkat kecemasan berat sebanyak 14 orang (45,2%) dan pada tingkat kecemasan ringan sebanyak 2 orang (6.5%). Setelah diberikan terapi hipnotis lima jari menunjukkan bahwa adanya penurunan jumlah tingkat kecemasan berat 2 orang (6,5%) tingkat kecemasan ringan 11 orang (35,5%) tingkat kecemasan sedang 18 orang (58,1%). Hasil penelitian ini di uji statistik Wilcoxon di dapatkan hasil nilai p-value 0,002 (P< 0.05), Simpulannya ada pengaruh yang signifikan terapi hipnotis lima jari terhadap tingkat kecemasan pasien HIV/AIDS. Kata kunci: HIV/AIDS, kecemasan, terapi hipnotis lima jari ABSTRACT HIV Virus infection is a part of a chronic disease that raises high psychological pressure and anxiety in people with HIV/AIDS (ODHA), the emergency of ODHA is higher than those in general who can lower the quality of life. This research aims to determine the effect of five-finger hypnotic therapy on anxiety levels in HIV/AIDS patients at H. Adam Malik Hospital in Medan. This study used quantitative method with research design of Quasy exkperiment pre and post test desing with one group Pretest-posttest. The number of samples used as many as 31 people were selected with the purposive sampling technique. The results showed that the level of anxiety before the five-finger hypnotic therapy was largely in the medium category of 15 people (48.4%) At a severe anxiety level as much as 14 people (45.2%) And at a mild anxiety level as much as 2 people (6.5%). After the five-finger hypnotic therapy showed that there was a decrease in the number of severe anxiety levels of 2 people (6.5%) Mild anxiety Level 11 people (35.5%) The anxiety level was 18 people (58.1%). The results of this research in statistical test Wilcoxon in Get the result of p-value 0.002 (P < 0.05), In conclusion there is a significant influence of five fingers hypnotic therapy to the anxiety level of HIV/AIDS patients. Keywords: anxiety, five fingers hypnosis therapy, HIV/AIDS
TERAPI KOGNITIF TERHADAP KEMAMPUAN INTERAKSI PASIEN SKIZOFRENIA DENGAN ISOLASI SOSIAL Rani Kawati Damanik; Jek Amidos Pardede; Licy Warman Manalu
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 11, No 2 (2020): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v11i2.822

Abstract

Abstrak Isolasi sosial merupakan keadaan dimana seseorang individu mengalami perilaku menarik diri, serta penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain, terutama untuk mengungkapkan dan mengonfirmasi perasaan negatif dan positif yang dialaminya. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan pasien dalam kemampuan berinteraksi, maka dibutuhkan terapi, salah satunya terapi kognitif.Terapi kognitif diperuntukkan kepada seseorang yang mengalami kesalahan dalam berpikir yang terjadi pada pasien isolasi sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi kognitif terhadap kemampuan berinteraksi pasien skizofrenia dengan masalah isolasi sosial di RSJ Prof. Dr.Muhammad Ildrem Medan Tahun 2019. Desain penelitian ini adalah Quasi Experimental one group pre-post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien skizofrenia dengan masalahisolasi sosial. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan purposive sampling yang dilakukan dengan mengambil sampel sesuai dengan kriteria peneliti dengan menggunakan screening isolasisosial, sehingga didapatkan sejumlah 22 pasien. Berdasarkan hasil uji mc-neymar diperoleh hasil p value = 0.001 (p<0.05), sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh terapi kognitif terhadap kemampuan berinteraksi pasien skizofrenia dengan masalah isolasisosial di RSJ Prof.Dr. Muhammad Ildrem Medan tahun 2019. Diharapkan kepada pasien skizofrenia dengan masalah isolasisosial, mampu mengubah pikiran negatif menjadi positif, meningkatkan aktivitas serta mampu berinteraksi dengan baik setelah melaksanakan terapi kognitif dengan baik dan teratur. Kata Kunci: Terapi Kognitif, Interaksi, Isolasi Sosial AbstractSocial isolation is a condition in whichindividual experiences withdrawal behavior, as well as a decrease or even completely unable to interact with other people, especially to express and confirm the negative and positive feelings they experience. So as to meet the needs of patients in their ability to interact, therapy is needed, one of which is cognitive therapy. Cognitive therapy is for someone who experiences errors in thinking that occur in patients with social isolation. This study aims to determine the effect of cognitive therapy on the ability to interact with schizophrenic patients with the problem of social isolation at the RSJ Prof. Dr. Muhammad Ildrem Medan. The design of this study was Quasi Experimental one group pre-post test design. The population in this study were all schizophrenic patients with social isolation problems. The sampling technique in this study was purposive sampling which was carried out by taking samples according to the criteria of researchers using social isolation screening, so that a total of 22 patients were obtained. Based on the results of the mc-neymar test, the results obtained p value = 0.001 (p <0.05), so it can be concluded that there is an influence of cognitive therapy on the ability to interact with schizophrenic patients with the problem of social isolation. It is expected that schizophrenic patients with social isolation problems can be able to change negative thoughts to be positive, increase activities and be able to interact well after carrying out cognitive therapy well and regularly. Keywords: Cognitive Therapy, Interaction Ability, Social Isolation
Skrining Dan Pemeriksaan Kesehatan Pada Masyarakat Dengan Masalah Diabetes Mellitus Di Desa Kramat Gajah Deli Serdang Saragih, Masri; Rosetty Sipayung; Jek Amidos Pardede
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 4 No. 2 (2023): JURNAL ABDIMAS MUTIARA
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes mellitus termasuk salah satu penyakit kronik yang serius dan terjadi baik saat pankreas tidak menghasilkan cukup insulin (hormon yang mengatur gula darah) maupun jika tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang dihasilkan secara efektif. Penderita. Diabetes Mellitus kini menjadi masalah global karena prevalensinya yang terus meningkat dan kian hari semakin mengkawatirkan. Oleh karena itu skrining dan pemeriksaan kesehatan perlu dilakukan oleh pasien yang mengalami Diabetes Mellitus. Tujuan dari Program Pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dalam penanganan Diabetes Mellitus dengan skrining dan pemeriksaan kesehatan. Metode kegiatan yang dilakukan adalah dengan memberikan edukasi lalu diikuti dengan tes glukosa darah kapiler untuk mendeteksi pasien prediabetes dan diabetes. Hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian ini setelah dilakukan edukasi dan pemeriksaan tekanan darah 27 responden mengalami kadar gula darah ≥ 200 mg/dL. Peranan petugas kesehatan sangat penting untuk memperbaiki sikap dan tindakan masyarakat dalam penanganan dan pencegahan komplikasi Diabetes mellitus.
DETERMINAN PENINGKATAN ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA (ODGJ) DI KOTA LANGSA Edi Syahputra; Kintoro Rochadi; Jek Amidos Pardede; Donal Nababan; Frida Lina Tarigan
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 7, No 2 (2021): OKTOBER 2021
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v7i2.1712

Abstract

ABSTRAKGangguan jiwa merupakan masalah kesehatan jiwa berat yang menyebabkan terganggunya kognitif, afektif dan hambatan fungsi sosialnya sehingga individu tidak mampu melakukan  akitivitas sehari-harinya. Gangguan jiwa dapat dialami oleh seluruh kalangan mulai dari anak-anak. remaja, dewasa, hingga lansia. Saat ini, prevalensi gangguan jiwa terus meningkat setiap tahunnya termasuk di Kota Langsa. Penelitian bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang empengaruhi terhadap peningkatan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Kota Langsa. Jenis penelitian menggunakan metode analitik korelatif dengan pendekatan cross sectional dan mengambil sampel 82 orang dari seluruh populasi. Cara mengumpulkan data menggunakan kuesioner. Hasil uji regresi logistik mendapatkan bahwa ada pengaruh faktor genetik (p = 0,000; OR = 13,81), Pengalaman traumatik (p = 0,001; OR = 12,37) dan Pola Asuh (p = 0,022;         OR = 5,14) terhadap gangguan jiwa. Sedangkan faktor pekerjaan dan sosial ekonomi tidak memiliki pengaruh terhadap gangguan jiwa. Kesimpulan bahwa ada pengaruh faktor genetik, pengalaman traumatik dan pola asuh terhadap peningkatan ODGJ di Kota Langsa. Disarankan,  Bagi Dinas Kesehatan Kota Langsa khususnya bidang kesehatan jiwa melakukan trauma healing bagi masyarakat yang memiliki pengalaman traumatik, melakukan seminar dan penyuluhan pola asuh anak dan remaja dalam keluarga. Kata kunci : Genetik, pengalaman traumatik, pola asuh, gangguan jiwa