Janno Sinaga
STIKES Mutiara Indonesia, Medan 20123, Indonesia

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETEPATAN PELAKSANAAN IDENTIFIKASI PASIEN OLEH PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD RANTAUPRAPAT TAHUN 2021 Doni Pacarella Simamora; Daniel Ginting; Janno Sinaga
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 7, No 2 (2021): OKTOBER 2021
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v7i2.1699

Abstract

Identifikasi pasien adalah suatu sistem identifikasi kepada pasien untuk membedakan antara pasien satu dengan yang lainnya. Kesalahan identifikasi pasien dapat berakibat fatal, misalnya kematian dan sebagai pemicu kesalahan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan ketepatan pelaksanaan identifikasi pasien oleh perawat di ruang rawat inap RSUD Rantauprapat Tahun 2021, penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross sectional, penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai Juli 2021 di RSUD Rantauprapat, populasi dalam penelitian ini berjumlah 176 orang dengan sampel sebanyak 64 orang dengan metode propotional random  sampling, hasil penelitian ini dengan menggunakan uji statistik Chi-Square, didapatkan tidak ada hubungan jenis kelamin (p-value = 0,370), terdapat hubungan usia (p-value =0,001), pendidikan (p-value =0,007), masa kerja (p-value =0,026), kebijakan rumah sakit (p-value =0,006), dan supervisi (p-value =0,000). Pada analisis multivariat didapat variabel yang berhubungan adalah faktor supervisi dengan nilai OR (10,95). Penelitian ini disarankan kepada Kepala Manajemen Rumah Sakit untuk dapat mengadakan pengawasan pada perawat oleh supervisi secara berjenjang terhadap pelaksanaan indentifikasi pasien, melakukan pengawasan  dan evaluasi secara berkala dan pemberian pengetahuan dan wawasan melalui pelatihan tentang identifikasi pasien yang terinternalisasi.Kata Kunci : Identifikasi Pasien, Perawat
PERBEDAAN BEBAN, LINGKUNGAN DAN TINGKAT STRES KERJA ANTARA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP UMUM DAN RUANG RAWAT INAP COVID-19 DI RSUD DELI SERDANG TAHUN 2020 Miftahussak Inah Rizani; Ivan Elisabeth Purba; Janno Sinaga; Toni Wandra; Mindo Tua Siagian
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 6 No. 1 (2022): April 2022
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v6i1.3445

Abstract

Berdasarkan survey yang dilakukan Persatuan Perawat Indonesia menyatakan bahwa terdapat 50,9% perawat Indonesia diketahui mengalami stres kerja dikarenakan adanya beban kerja yang tinggi dan penghasilan yang diangggap tidak memadai, serta keadaan lingkungan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan beban, lingkungan dan tingkat stres kerja antara perawat di ruang rawat inap umum dan di ruang rawat inap Covid-19 di Rumah Sakit Deli Serdang (RSUD) Tahun 2020. Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif dengan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat yang bekerja di RSUD Deli Serdang yang berjumlah 296 orang, besar sampel adalah 82 orang yang terdiri dari 41 orang perawat rawat inap dan 41 orang perawat Covid-19 dengan tehnik pengambilan sampel purposive sampling. Metode pengumpulan data dengan menggunakan data primer yang diperoleh langsung dari subjek penelitian berupa kuesioner. Analisis data menggunakan univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan beban kerja yang tidak signifikan antara perawat di ruang rawat inap umum dan di ruang rawat inap Covid-19 secara statistik (p=1,00), perbedaan lingkungan kerja yang tidak signifikan antara perawat di ruang rawat inap umum dan di ruang rawat inap Covid-19 secara statistik (p=0,679) dan perbedaan tingkat stres kerja yang tidak signifikan antara perawat di ruang rawat inap umum dan di ruang rawat inap Covid-19 secara statistik (p=0,533). Berdasarkan hasil diatas dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara beban kerja, lingkungan kerja dan tingkat stres kerja pada perawat di ruang rawat inap umum dan di ruang rawat inap Covid-19. Perlu dilakukannya peninjauan kembali mengenai rasio perawat dan pasien yang ada serta edukasi kepada masyarakat mengenai Covid-19 dan penularannya.
Peningkatan Pemahaman Masyarakat tentang Pencegahan Penanganan ISPA Damanik, Rani Kawati; Janno Sinaga; Normi Parida Sipayung
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 4 No. 2 (2023): JURNAL ABDIMAS MUTIARA
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah salah satu masalah kesehatan yang utama dan penyakit menyebabkan kesakitan, kematian bayi dan balita. Solusi yang ditawarkan dalam pengabdian ini dengan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pencegahan ISPA dengan memberikan penyuluhan pada masyarakat. Melalui peningkatan pengetahuan masyarakat dapat melakukan upaya preventif dalam mengatasi ISPA. Dilakukan Pencegahan ISPA dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat pada masyarakat yang dilakukan dengan cara Cuci tangan secara teratur terutama setelah beraktivitas di tempat umum, kemudian hindari menyentuh wajah, terutama bagian mulut, hidung, dan mata, selanjutnya menggunakan sapu tangan atau tisu untuk menutup mulut ketika bersin atau batuk, sehingga penyakit tidak menyebar ke orang lain. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 14-16 Maret 2023 dengan mengundang tokoh masyarakat aparat keamanan dan warga. Beberapa tahapan kegiatan yang dilaksanakan sebagai yaitu: 1). Melakukan Pembukaan, 2). Pembagian leaflet, 3). Penyuluhan dan diskusi tentang ISPA, 4) Evaluasi dan penutup. Pengetahuan merupakan hasil dari suatu hal yang terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu dapat juga berkaitan dengan sehat, sakit ataupun kesehatan. Setiap individu memiliki pengetahuan yang berbeda-beda tergantung pada penginderaan masing-masing terhadap suatu hal yang dirasakannya. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah pemahaman masyarakat mengalami peningkatan tentang pencegahan ISPA melalui penyuluhan yang diberikan.
Pelaksanaan Pemberdayaan Masyarakat Dalam Upaya Pencegahan Banjir Di Kecamatan Medan Maimun, Kelurahan Aur, Kota Medan Alyakin Dachi, Rahmat; Johansen Hutajulu; Janno Sinaga
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 4 No. 2 (2023): JURNAL ABDIMAS MUTIARA
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bencana banjir termasuk kejadian yang sering terjadi pada setiap datangnya musim penghujan. Banjir disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu faktor hujan, faktor hancurnya retensi Daerah Aliran Sungai (DAS), faktor kesalahan perencanaan pembangunan alur sungai, faktor pendangkalan sungai dan faktor kesalahan tata wilayah dan pembangunan sarana dan prasarana. Meningkatkan kesadaran, pengetahuan, dan keterlibatan warga dalam mengenali potensi risiko banjir di Kecamatan Medan Maimun, Kelurahan Aur. Mengadopsi praktik-praktik ramah lingkungan, serta berpartisipasi dalam pengelolaan drainase dan pengendalian banjir di Kecamatan Medan Maimun, Kelurahan Aur. Tempat Pemberdayaan masyarakat dilaksanakan di Kecamatan Medan Maimun, Kelurahan Aur, Kota Medan disalah satu rumah kader puskesmas pada tempat biasa posyandu dilaksanakan. Waktu Pemberdayaan masyarakat dilaksanakan pada bulan Mei-Juli 2023. Setelah dilaksanakan pemberdayaan masyarakat dan juga sosialisasi didapatkan masyarakat terlibat aktif dalam serangkaian kegiatan yang kami lakukan. Mulai dari menyimak dan memahami materi sampai dengan mempraktekkan. Harapannya ketika masyarakat mereka dapat mengaktualisasikan ilmu dan pemahaman yang mereka dapat selamat mengikuti kegiatan ini. Adapun kesimpulan dari pengmas ini yaitu tTerjadinya peningkatan pemahaman dan pengetahuan tentang pencegahan dan penanggulangan risiko banjir dalam mitigasi banjir di Kecamatan Medan Maimun, Kelurahan Aur. Masyarakat membentuk kelompok siaga becana banjir juga diwilayah mereka masing-masing sebagai relawan dalam mengantisipasi banjir. Masyarakat berkomitmen aktif terlibat dalam program pencegahan banjir yang digulirkan oleh pemerintah kota, seperti partisipasi dalam kampanye pembersihan drainase atau program penanaman pohon di sekitar sungai. Disarankan kepada masyarakat untuk meningkatkan peran serta masyarakat, khususnya kelompok rentan, dalam pengelolaan sumber daya untuk mengurangi risiko bencana. Disarankan kepada pihak ditingkat kelurahan aur untuk konsisten memberikan sosialisasi terkait penanggulangan bencana dan mengajak masyarakat untuk rutin melaksanakan gotong royong agar mencegah terjadinya bencana khususnya banjir. Disarankan kepada pemerintah Kota Medan untuk melakukan penerapan upaya peningkatan pemberdayaan masyarakat yang telah dikaji serta memfokuskan penanganan permasalahan banjir dengan membedakannya dengan permasalahan infrastruktur lainnya supaya penanganannya lebih tepat sasaran dan dapat menjangkau seluruh wilayah
PEMERIKSAAN JAMUR PENYEBAB TINEA UNGUIUM PADA KUKU KAKI PETANI DI DESA BLANG PANAS KECAMATAN BUKIT KABUPATEN BENER MERIAH Purba, Yunita; Janno Sinaga; Sheli B Ayu; Denrison Purba; Erlan Aritonang
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 2 No. 1 (2021): JURNAL ABDIMAS MUTIARA
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tinea unguium adalah kelainan pada kuku yang disebabkan oleh infeksi jamur. Infeksi ini menyebabkan kuku menjadi lebih tebal, terangkat dari tempat perlekatannya, pecah-pecah, tidak mengkilat dan berubah warna menjadi kuning hingga hitam serta dapat mengeluarkan bau busuk dan dapat terjadi infeksi sekunder oleh bakteri. Tinea unguium umumnya disebabkan oleh jamur golongan Dermatofita genus Trychophyton, Microsporum dan Epidermophyton. Infeksi ini menyerang seseorang yang bekerja dilingkungan yang kotor dan lembab seperti petani. Petani bekerja disawah yang selalu bersentuhan dengan tanah, air, lumpur dalam waktu yang lama tanpa menggunakan pelindung diri seperti sepatu boots untuk melindungi kaki dan kurang memerhatikan kebersihan kuku sehingga kotoran akan mengendap pada kuku. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisa jamur penyebab Tinea unguium pada kuku kaki petani di desa Blang panas, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah. Jenis penelitian ini yaitu Deskriptif Kualitatif dengan metode kultur pada media Saboroud Dextrose Agar (SDA). Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi Universitas Sari Mutiara Indonesia pada bulan Januari 2024 - Juni 2024. Populasi penelitian ialah 20 orang petani. Sampel penelitian sebanyak 10 orang petani. Hasil pemeriksaan ditemukan 60% penderita positif terinfeksi oleh jamur Tricophyton mentagrophytes dan Epidermophyton floccosum dari golongan jamur dermatofitadan 2 orang penderita terinfeksi dengan jamur kontaminan yaitu Aspergillus niger dan Penicillium sp.Disarankan kepada para pekerja untuk lebih memperhatikan kebersihan kuku setelah bekerja membersihkannya dengan sabun atau cairan desinfcktan lainnya dan menggunakan alat pelindung diri pada saat bekerja.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN PROTOKOL KESEHATAN DALAM MEMUTUS PENYEBARAN COVID-19 DI MAKO SAT BRIMOB POLDA SUMUT TAHUN 2021 Hermanto Simanjuntak; Donal Nababan; Daniel Ginting; Frida Lina Tarigan; Janno sinaga
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 7, No 2 (2021): OKTOBER 2021
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v7i2.1593

Abstract

ABSTRAK Pandemi Covid-19 berdampak pada semua lapisan masyarakat termasuk di Mako Brimob Polda Sumut. Terdapat 64 orang yang terinfeksi covid-19 di Mako Brimob Polda Sumut. Penanganan dan pencegahannya dapat dilakukan dengan memperhatikan protokol kesehatan.  Implementasi  protokol  kesehatan  diatas tidak  akan  maksimal  apabila  tidak  didukung  kepatuhan  masyarakat  terhadap  kebijakan  tersebut. Kepatuhan masyarakat ini dapat dipengaruhi oleh berbagai  faktor. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor  yang  mempengaruhi  kepatuhan protokol kesehatan dalam memutus penyebaran covid-19 di mako sat brimob polda sumut. Penelitian ini bersifat analitik  menggunakan  metode  survey  dengan  pendekatan crossectional.   Populasi  dalam  Penelitian  ini  adalah  seluruh  anggota keluarga Brimob dengan  jumlah  sampel  90 orang. Analisa  data  yang  digunakan  dalam penelitian  ini  berupa  analisis  bivariate  menggunakan  uji chi  square sedangkan  analisa  multivariate menggunakan uji regresi logistic binary. Hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat  lima  faktor  yang  memiliki  hubungan  bermakna dengan kepatuhan protokol kesehatan yaitu pengetahuan (p 0.000), sikap (p 0,002), motivasi (p 0.007), lingkungan (p 0.036), dan dukungan keluarga (p  0.001)  dan  hasil  analisa  multivariate  didapatkan variable pengetahuan, motivasi, lingkungan dan dukungan keluarga memiliki pengaruh terhadap kepatuhan protokol kesehatan (p < 0.05), sedangkan variable sikap tidak memiliki pengaruh terhadap kepatuhan protokol kesehatan. Dketahui  bahwa  variabel  pengetahuan, motivasi, lingkungan dan dukungan keluarga  memberikan  pengaruh  nyata  terhadap  kepatuhan  masyarakat terhadap protokol kesehatan. Diharapkan kepada responden agar terus patuh dalam melaksanakan protokol kesehatan dengan menambah pengetahuan dan berpartisipasi dalam menciptakan suasana lingkungan yang mendorong terciptanya peningkatan kepatuhan protokol kesehatan covid-19. Kata kunci: covid-19; kepatuhan; protokol kesehatan 
Pembedayaan Keluarga Dalam Kepatuhan Makan Obat Pada Lansia Hiperetensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Buhit 2022 Martina, Siska Evi; Rumondang Gultom; Janno Sinaga; Leny Renova Lumbantobing
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 4 No. 2 (2023): JURNAL ABDIMAS MUTIARA
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pemberdayaan keluarga dalam meningkatkan kepatuhan makan obat pada lansia hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Buhit. Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan desain pre-test dan post-test. Sebanyak 50 lansia hipertensi yang terdaftar di Puskesmas Buhit berpartisipasi dalam penelitian ini. Intervensi dilakukan melalui program edukasi dan pelatihan kepada anggota keluarga tentang pentingnya kepatuhan dalam pengobatan hipertensi. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang mengukur tingkat kepatuhan makan obat sebelum dan setelah intervensi. Hasil menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan makan obat meningkat dari 60% sebelum intervensi menjadi 84% setelah intervensi. Uji t berpasangan menunjukkan perbedaan signifikan (p < 0,01). Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa pemberdayaan keluarga efektif dalam meningkatkan kepatuhan makan obat pada lansia hipertensi.
Kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok Senam Lansia Dalam Upaya Meningkatkan Interaksi Sosial Pada Lansia Di Taman Bodhi Asri Medan Martina, Siska Evi; Rumondang Gultom; Janno Sinaga
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 4 No. 2 (2023): JURNAL ABDIMAS MUTIARA
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Usia lanjut atau lanjut usia bukanlah merupakan suatu penyakit, meskipun hal tersebut dapat menimbulkan masalah sosial. Di beberapa negara, terutama di negara-negara maju umur harapan hidup telah bertambah panjang sehingga warga-warga yang berusia lebih dari 65 tahun juga bertambah. Adanya peningkatan jumlah penduduk usia lanjut tersebut menyebabkan perlunya perhatian pada para lansia agar lansia tidak hanya berumur panjang tetapi juga dapat menikmati masa tuanya dengan bahagia serta meningkatkan kualitas hidup mereka. Tandatanda masa tua disertai dengan adanya kemunduran-kemunduran kemampuan kerja pancaindera, gangguan fungsi alat-alat tubuh, perubahan psikologi serta adanya berbagai penyakit.Dengan banyaknya perubahan yang terjadi pada lansia banyak pula masalah kesehatan yang dihadapi. Untuk mempertahankan kesehatan lansia-lansia tersebut perlu adanya upaya-upaya baik besifat perawatan, pengobatan, pola hidup sehat dan juga upaya lain seperti senam.