Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

FILSAFAT ISLAM METAFISIKA MUHAMMAD IQBAL TENTANG TUHAN SEBAGAI EGO Asep Kurniawan
JURNAL YAQZHAN: Analisis Filsafat, Agama dan Kemanusiaan Vol 3, No 1 (2017)
Publisher : IAIN SYEKH NUR JATI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (659.418 KB) | DOI: 10.24235/jy.v3i1.2082

Abstract

Abstrak: Metafisika dalam filsafat Islam identik dengan Tuhan. Dia dicitrakan dalam berbagai macam pemikiran para filosof dengan mendasarkan pada argumen-argumen rasional dan filosofis. Iqbal menggunakan konsep Ego Absolut untuk menyebut Tuhan dengan segala konsekwensi logisnya, akan tetapi konsep Ego Absolut yang diusung oleh Iqbal ini seringkali dipahami sebagai panteisme. Padahal pada kesempatan tertentu Iqbal mengkritisi keras poin-poin penting panteisme. Iqbal berusaha menampilkan poros dimana Ego dan Ego Absolut dapat memenuhi tempatnya masing-masing dengan segala keunikan dan kekhasannya. Ego Absolut bagi Iqbal adalah hasrat dimana Ego terus-menerus berproses, bergerak dinamis, berkreasi dan memproduksi dalam skala sendiri. Hidup manusia ditentukan oleh aktivitas ego-Nya. Aktivitas ego pada dasarnya berupa aktivitas kehendak. Hidup adalah kehendak kreatif yang bertujuan dan bergerak menuju satu arah, yaitu Ego Absolut. Kata Kunci: Metafisika, Ego, Tuhan
PERAN TASAWUF DALAM PEMBINAAN AKHLAK DI DUNIA PENDIDIKAN DI TENGAH KRISIS SPIRITUALITAS MASYARAKAT MODERN Asep Kurniawan
JURNAL YAQZHAN: Analisis Filsafat, Agama dan Kemanusiaan Vol 2, No 1 (2016)
Publisher : IAIN SYEKH NUR JATI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (716.77 KB) | DOI: 10.24235/jy.v2i1.907

Abstract

Pendidikan adalah setiap upaya untuk memelihara dan mengembangkan sifat dasar manusia baik yang bersifat esoterik maupun eksoterik. Pada kenyataannya, aspek esoterik pada diri manusia tertinggal jauh dalam dunia pendidikan. Akibatnya, orientasi pendidikan mengarah kepada nuansa yang lebih materialistik, individualistik, dan sekularistik. Dengan demikian, hal ini dapat mereduksi secara masiv eksistensi manusia itu sendiri. Untuk mengatasi persoalan ini, maka diperlukan reorientasi pendidikan ke arah holistik dengan penanaman nilai-nilai spiritual keagamaan (sufistik) melalui pensucian diri dan perasaan akan kehadiran Allah dalam setiap aspek kehidupan. Pemecahan masalah ini akan menjadikan integrasi vertikal penyerahan diri terhadap Allah dan dimensi dialektik secara horizontal terhadap kemanusiaan dan lingkungan. Oleh karena itu, hal ini akan dapat difahami bahwa nilai-nilai sufistik tidak dapat dipisahkan dari pemecahan masalah-masalah pendidikan. Kata Kunci:Tasawuf, Pendidikan, Spiritual, Akhlak
Optimization of Humanistic Education in the Integrated Islamic Primary School Asep Kurniawan
Al Ibtida: Jurnal Pendidikan Guru MI Vol 6, No 1 (2019): June 2019
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/al.ibtida.snj.v6i1.4036

Abstract

AbstractOnly a few primary schools apply humanistic education. This could be viewed from the students’ moral decadence and the process of dehumanizing education. Even though there are some primary schools implement humanistic education,their application is not maximized.    The purpose of the research was to reveal in depth the efforts of Integrated Islamic primary school Sabilul Huda in maximizing humanistic education. This research is a case study of descriptive qualitative. The instruments of data collection are in-depth observation, in-depth interviews, and documentation. Data analysis was conduted conducted through collecting data, reducing data, displaying data, and conclusing data. The research results showed that Integrated Islamic primary school Sabilul Huda maximized humanistic education through applying the principles of humanistic education. It was indicated by the creation of learning conditions through the application of the principles of effective learning. Students contributed actively in finding and processing teaching materials. School viewed students as unique and intelligent individuals. The effort to maximize humanistic education has showed good result, if it was reviewed on academic and non-academic achievements, and students’ character. This is indicated by ideal academic scores, achievements in various competitions of interest,talents, and students' good behavior.Keywords: appreciation, uniqueness, joyful, achievement, moralityAbstrakTidak terlalu banyak sekolah dasar yang menyelenggarakan pendidikan humanistik. Hal ini dapat terlihat dari dekadensi moral para pelajar dan proses dehumanisasi pendidikan. Kalaupun ada, penerapannya belum maksimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap secara mendalam upaya SDIT Sabilul Huda dalam memaksimalkan pendidikan humanistik. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif studi kasus. Instrumen pengumpulan data ialah observasi mendalam, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Teknis analisis data dilakukan melalui pengumpulan data, reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SDIT Sabilul Huda sudah berupaya memaksimalkan pendidikan humanistik melalui penciptaan kondisi belajar yang menerapkan prinsip-prinsip pendidikan humanistik. Hal ini ditunjukkan dengan penciptaan kondisi belajar melalui penerapan prinsip-prinsip pembelajaran efektif. Siswa berkontribusi aktif dalam mencari dan mengolah materi ajar yang didapatkan. Sekolah memposisikan siswa sebagai individu yang unik dan anggapan bahwa setiap siswa adalah cerdas. Upaya memaksimalkan pendidikan humanistik sudah memperlihatkan hasil yang cukup baik pada sisi prestasi siswa baik akademik maupun non akademik serta karakter siswa. Hal ini ditunjukkan dengan skor akademik yang ideal, prestasi di berbagai lomba minat, bakat, dan perilaku baik siswa.Kata kunci: apresiasi, keunikan, suasana menyenangkan, prestasi, moral 
PEMBELAJARAN DENGAN KECERDASAN JAMAK DI SEKOLAH Asep Kurniawan
Al Ibtida: Jurnal Pendidikan Guru MI Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.805 KB) | DOI: 10.24235/al.ibtida.snj.v2i2.127

Abstract

Traditional assumption, which has been adopted in education, will be difficult to produce highly qualified graduates. A big mistake if student achievement is measured only by the ability of IQ in the form of mathematics and language. A great misconceptions if student achievement is only measured by the ability of IQ (Intelligence Quotient); mathematics and language. Intelligence IQ in favor of only a small portion of the learners. Intelligence is not only IQ, but also multiple intelligencies, such as Linguistic Intelligence, Logical-Mathematical Intelligence, Spatial-Visual Intelligence, Bodily-Kinesthetic Intelligence, Musical Intelligence, Interpersonal Intelligence, Intrapersonal Intelligence, Naturalist Intelligence, Existential Intelligence, and Spiritual Intelligence. It is based on the understanding of intelligence as the ability of a person to solve a real problem and in a variety of situations. In the context of learning in school, multiple intelligences actualized by empowering learners, more than one modality of learning, variation of places, which is very important, appropriateness teacher's teaching style with students’ learning styles, or students’ intelligences. Learning with multiple intelligences will be able to connect the tedious learning process to a joyful learning. Students are not crammed full of material and theories. With this, however, students are faced with the reality that the material and theories can indeed they encounter in their daily lives, thereby providing the depth impression.  Key words: Pembelajaran, inovasi, kecerdasan, Jamak.
Manajemen Penanaman Nilai-Nilai Toleransi Di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Kuningan Asep Kurniawan
Holistik Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : LP2M IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/holistik.v4i1.7294

Abstract

Tolerance plays an important role in maintaining harmony in the life of a plural society. This study aimed to reveal in-depth the management of instilling the values of tolerance in State Vocational High School 1 Kuningan. This research used descriptive analytical-qualitative method. Data collection used in-depth observation, unstructured and in-depth interviews, and documentation. The research subjects were students, teachers, staffs, vice principals, school principals, and community leaders. Technical data analysis was done through data reduction, data display, and data inference. The results showed that the management of instilling tolerance values in State Vocational School 1 Kuningan was carried out in several stages (1) planning was done through a vision and mission then integrated into the curriculum. (2) Organizing was done by grouping the implementation of activities coordinated through school public relations. (3) Implementation of instilling tolerance values was inserted in the classroom learning, and then applied in an attitude of respecting differences with other religions and participation in certain religious ceremonies, as long as they did not conflict with students’ beliefs. (4) Controlling and evaluation focused on providing advice. 
SEJARAH PENDIDIKAN MASYARAKAT PESISIR NUSANTARA Asep Kurniawan
Jurnal Tamaddun : Jurnal Sejarah dan Kebudayaan Islam Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.904 KB) | DOI: 10.24235/tamaddun.v1i2.1180

Abstract

Masyarakat pesisir di Indonesia adalah masyarakat yang pada umumnya memiliki tipikal terbuka. Sifat keterbukaannya pada dunia luar membuat celah dan peluang bagi masuknya proses pendidikan dalam wujud pengaruh baik ekonomi, budaya maupun kepercayaan dari luar yang datang silih berganti. Dinamika kehidupan masyarakat pesisir yang mayoritas adalah berdagang (pengusaha) dan nelayan membuka ruang bagi mereka untuk membangun relasi dengan orang-orang luar. Relasi-relasi itulah yang membuka jalan bagi mereka yang memiliki visi, misi dan tujuan  tertentu dalam arus pendidikan. Namun sayangnya pendidikan bagi masyarakat pesisir yang awalnya memberikan dinamika positif bagi kemajuan berbagai bidang kehidupan, pada perkembangan selanjutnya mengalami degradasi seiring semakin marjinalnya kehidupan masyarakat pesisir yang dikenal dengan the poorest of the poor. Key words: Pendidikan, Masyarakat, Terbuka, Pesisir 
PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGATASI PERILAKU NEGATIF SISWA MTs PUI SEGERAN INDRAMAYU Asep Kurniawan
Al-Tarbawi Al-Haditsah: Jurnal Pendidikan Islam Vol 4, No 1 (2019): Inovasi Pembelajaran PAI di Era Digital
Publisher : Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruann, IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/tarbawi.v4i1.3942

Abstract

Students of Madrasah Tsanawiyah PUI Segeran Indramayu had negative behavior. This was in stark contrast to the views of the surrounding community. They thought that students who study in religious education institutions, such as Madrasah Tsanawiyah, had better behavior than students who study in secondary schools. It was because Madrasah Tsanawiyah is an Islamic school. The purpose of the study was to reveal in depth about the role of Islamic Education teachers in overcoming students’ negative behavior. This study used a qualitative approach. The research findings showed that students’ negative behavior are lighting firecrackers in class, not wearing uniforms, not working on teachers’ assignments, chatting and joking in learning, drawing motorcycle gang names in books, singing persib songs, making and playing paper airplane. This behavior was influenced by internal and external factors. In this case, Islamic education teachers carried out preventive actions, namely: congregational prayers, commemoration of Islamic holidays, Pesantren Ramadan, Islamic education teachers’ exemplary, empowering extra organizations, mentoring, reminding, advising, and inviting dialogue, weekly religious studies. Repressive measures were to provide penalties toward educating not oppressive, and give more assignments than other students. Curative actions, namely: (1) general actions, they included: (a) Advice and reprimand with a religious approach. (b) Provide reasonable special attention to problematic students. (c) Cooperate with parents of problematic students in overcoming their negative behavior. (2) (2) Special actions through a case-by-case individual approach.
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) BERWAWASAN LINGKUNGAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI I INDRAMAYU Eha Julaeha; Asep Kurniawan
Al-Tarbawi Al-Haditsah: Jurnal Pendidikan Islam Vol 3, No 2: Pendidikan Karakter
Publisher : Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruann, IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/tarbawi.v3i2.3463

Abstract

AbstrakPenelitian ini dilatarbelakangi oleh maraknya kerusakan lingkungan, banyaknya terjadi bencana alam yang merupakan ancaman yang membahayakan untuk makhluk di muka bumi ini. Oleh sebab itu sangat penting adanya pendidikan berwawasan lingkungan yang diintegrasikan melalui pengelolaan pembelajaran pada semua mata pelajaran tak terkecuali mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di lingkungan pendidikan formal untuk membentuk karakter peserta didik sebagai generasi yang sadar akan lingkungan hidup serta untuk menjaga kelestarian alam. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan secara mendalam mengenai implementasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam  (PAI) berwawasan lingkungan hidup di SMK Negeri 1 Indramayu Kabupaten Indramayu. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data penulis lakukan dengan menggunakan metode wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Sedangkan untuk analisisnya, penulis menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu berupa data-data yang tertulis dan perilaku yang diamati sehingga dalam hal ini penulis berupaya mengadakan penelitian yang bersifat menggambarkan secara menyeluruh tentang keadaan yang sebenarnya. Temuan penelitian menunjukan bahwa kebijakan pengelolaan pendidikan berwawasan lingkungan di SMK Negeri 1 Indramayu sudah diterapkan dengan baik sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) Sekolah Adiwiyata. Pengelolaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) berwawasan lingkungan di SMK Negeri 1 Indramayu sudah mengarahkan aktivitas belajar peserta didik untuk ramah terhadap lingkungan. Implementasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) berwawasan lingkungan di SMK Negeri 1 Indramayu yang diberikan kepada peserta didik, yakni dengan membekali mereka dengan cara dan mengaplikasikannya dalam kehidupan keseharian include di dalamnya tentang penyadaran pentingnya lingkungan hidup. Faktor pendukung implementasi pembelajaran PAI berwawasan lingkungan di SMK Negeri 1 Indramayu antara lain lingkungan dan fasilitas sekolah yang mendukung dan terjalinnya sinergitas seluruh stakeholder sekolah dalam mewujudkan sekolah berwawasan lingkungan, sedangkan faktor penghambatnya antara lain waktu yang terbatas untuk jam tatap muka Pendidikan Agama Islam di sekolah. Kunci Kata: Kerusakan lingkungan, Integrasi, Internalisasi, KepedulianThis research was motivated by the widespread destruction of the environment, there were many natural disasters that pose a dangerous threat to creatures on this earth. Therefore, it was very important to have environment-based education, which was integrated to learning management in all subjects. It included the subject of Islamic Education in the formal education to shape students’ character to preserve environment. This study aimed to describe the implementation of environment-based islamic religious education in State Vocational School 1 Indramayu. This was a field qualitative research. Data collection conducted through in-depht interviews, in-depht observation and documentation. Data analysis was qualitative descriptive analysis. Research findings: management policy of environment-based islamic learning in State Vocational School Indramayu 1 was implemented in accordance with the Adiwiyata School Standard Operating Procedure. Its management made students’ learning activities friendly to the environment.  Its implementation by applying it in everyday life. Supporting factors for this program were adequate school facilities and establishment of synergy of all stakeholders in realizing environment-based islamic religious learning. The inhibiting factor was the limited learning time of Islamic Education. Key Words: Environmental Degradation, Integration, Internalization, Concern
PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 6 KOTA CIREBON Asep Kurniawan
JIEM (Journal of Islamic Education Management) Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/jiem.v3i1.5001

Abstract

The purpose of this study was to determine the extent of the influence of principal’s leadership on the teachers’ performance in Senior High School 6 Cirebon. The variables are the principal’s leadership (X) and teachers’ performance (Y). The sample consisted of 15 teachers and 34 students. The instruments are questionnaires and documentation. The data analysis technique was inferential analysis techniques with simple regression. Based on inferential statistical calculations of hypothesis testing, the value of t or Ha = 3.412 was greater than the value obtained from the distribution table t table or Ho = 1.684 with a significant level of 5% (Ha≥ Ho) = (3,412 ≥1,684). This research proved that the A hypothesis was accepted, O hypothesis was rejected. It means that the principal’s leadership the influences the teachers’ performance in Senior High School 6 Cirebon City. Keywords: competence, responsibility, structure, managerial
PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BERAGAMA SISWA SMP ISLAM AL-AZHAR 5 CIREBON Asep Kurniawan
JIEM (Journal of Islamic Education Management) Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/jiem.v2i1.2880

Abstract

AbstrakPeranan guru sangatlah besar pengaruhnya dalam perkembangan jiwa keagamaan siswa, termasuk di dalamnya bagaimana guru memberikan perhatian kepada anak didik dalam mendidik, mengajar dan mengevaluasi baik dalam menyampaikan materi di kelas ataupun dalam menjalankan aktivitas sehari-hari siswa di sekolah. Apabila guru kurang memberikan perhatian kepada siswa dan salah dalam mendidik dan mengajar anak maka anak pun akan mudah terbawakepada hal-hal yang tidak baik. Pendidikan Agama Islam membentuk aspek jasmani dan rohani seseorang berdasarkan kepada nilai-nilai ajaran agama Islam yang terkandung dalam kitab suci al-Qur’an dan sunah Rasulullah. Kedua aspek tersebut diharapkan tumbuh seimbang, sehingga tidak menimbulkan kesenjangan antara kebutuhan rohaniah dan kebutuhan jasmaniah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar peran guru PAI dalam meningkatkan motivasi beragama siswa. Penelitian ini memakai metode deskriptif analisis dengan menggunakan instrument kuesioner (angket) dan wawancara sebagai sumber datanya. Dari penelitian yang telah dilakukan kepada sejumlah siswa yang menjadi sampel, maka dilakukan analisa data yang merupakan bagian penting dalam metode ilmiah untuk menjawab masalah penelitian ini. Dalam menganalisa data, maka dapat diambil kesimpulan bahwa peranan guru PAI dalam bentuk perhatiannya sangat besar sekali sehingga berimplikasi pada sikap keberagamaan siswa yang terlihat baik sekali. Selain itu, sekolah juga memainkan peranannya sebagai lembaga pendidikan dengan memberikan pengajaran dan kegiatan-kegiatan yang dapat menumbuhkembangkan sikap keagamaan siswa.Kata Kunci: Guru, Motivasi, Perilaku, Beragama