Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan ChatGPT terhadap Kemampuan Literasi Mahasiswa Muhammad Hafiz Fathon; Ayu Anindia Hizraini; Berry Nahdian Forqan
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan teknologi berbasis kecerdasan buatan, seperti ChatGPT, semakin meluas di kalangan mahasiswa dalam proses pembelajaran dan peningkatan literasi. Namun, pemahaman tentang faktor-faktor yang memengaruhi penggunaan ChatGPT terhadap literasi mahasiswa masih terbatas. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan ChatGPT dan pengaruhnya terhadap kemampuan literasi mahasiswa sehingga memberikan wawasan yang mendalam bagi praktisi pendidikan dan pengembang teknologi untuk meningkatkan kemampuan belajar mahasiswa kedepannya. Penelitian ini menggunakan metode Relative Importance Index (RII) dan regresi logistik ordinal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor pendorong memiliki pengaruh positif signifikan terhadap kemampuan literasi mahasiswa. Sebaliknya, faktor penghambat, seperti penurunan motivasi belajar dan keterampilan berpikir kritis, berdampak negatif terhadap kemampuan literasi. Penggunaan ChatGPT secara berlebihan tanpa pendampingan dapat menghambat pengembangan keterampilan berpikir kritis.
DAMPAK PEMASARAN DIGITAL PADA PETANI PADI DI DESA KARANG INDAH Forqan, Berry Nahdian; Muslim, Azis; Aulia, Redhana
JURNAL AGRIMANSION Vol 25 No 2 (2024): Jurnal Agrimansion Agustus 2024
Publisher : Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v25i2.1680

Abstract

Digitalisasi telah membuka peluang baru bagi petani di desa dalam meningkatkan efisiensi produksi dan pemasaran hasil pertanian, serta meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani secara keseluruhan. Digitalisasi terhadap tingkat ekonomi petani tercermin dalam peningkatan akses pasar dan nilai tambah produk pertanian melalui platform e-commerce dan jaringan distribusi digital. Petani dapat menjual produk mereka langsung kepada konsumen atau melalui mitra distribusi secara online, mengurangi ketergantungan pada perantara tradisional dan memperoleh margin keuntungan yang lebih tinggi. Penelitian ini berlokasi di Desa Karang Indah, Kabupaten Barito Kuala Provinsi Kalimantan Selatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan permasalahan secara mendalam terhadap perilaku dan kejadian secara alami petani dalam memanfaatkan teknolog digital. Subjek penelitian ditentukan menggunakan teknik purposive sampling berdasarkan kriteria dan pertimbangan tertentu untuk mendapatkan informasi lebih efektif. Adapun subjek penelitian terdiri dari 36 anggota kelompok tani padi. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa penerapan pemasaran digital di Desa Karang Indah masih terbatas, terutama karena kurangnya pengetahuan, keterampilan digital, serta akses terhadap teknologi. Meskipun ada sebagian kecil petani yang telah merasakan manfaatnya, mayoritas petani belum melihat pemasaran digital sebagai solusi yang relevan untuk meningkatkan pendapatan mereka.
DAMPAK DIGITALISASI TERHADAP TINGKAT EKONOMI PETANI DI DESA KARANG INDAH SEBAGAI PERCONTOHAN DESA CERDAS Forqan, Berry Nahdian; Muslim, Azis; Aulia, Redhana; Pertiwi, Ria Anita; Maulana, Adam
JURNAL AGRIMANSION Vol 25 No 2 (2024): Jurnal Agrimansion Agustus 2024
Publisher : Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Digitalisasi menjadi salah satu faktor penting dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas di berbagai sektor, termasuk pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak digitalisasi terhadap pendapatan petani dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini berlokasi di Desa Karang Indah Kecamatan Mandastana Kabupaten Barito Kuala. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif komparatif. Subjek penelitian ditentukan menggunakan teknik purposive sampling berdasarkan kriteria dan pertimbangan tertentu untuk mendapatkan informasi lebih efektif. Data dianalisis menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov untuk normalitas dan Wilcoxon Signed-Rank Test. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa digitalisasi memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan pendapatan petani, oleh karena itulah pentingnya kebijakan yang mendukung akses teknologi secara merata bagi petani, seperti pelatihan keterampilan digital dan pembangunan infrastruktur jaringan.
PEMANASAN GLOBAL, SKEMA GLOBAL DAN IMPLIKASINYA BAGI INDONESIA Forqan, Berry Nahdian
Jurnal Legislasi Indonesia Vol 6, No 1 (2009): Jurnal Legislasi Indonesia - Maret 2009
Publisher : Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undang, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54629/jli.v6i1.313

Abstract

Indonesia has been the focus of much international attentionover recent years due to its increasingly prominent role increating greenhouse gas emissions. It has emerged the thirdhighest carbon dioxide emitting country in the world after theUnited States and China. During the meeting of the 13thConference of the Parties (COP-13) to the United NationsFramework Convention on Climate Change (UNFCCC) in Baliin 2007, Reducing Emissions from Deforestation and ForestDegradation in Developing countries (REDD) emerged as aprominent component of any future efforts to mitigate climatechange. REDD aims to stabilise the atmospheric concentrationof CO2 at as low a level as possible through a system offinancial reward for halting or slowing rates of deforestation.But in the reality, what is happen now is only about emissiontrading. Another concern with linking REDD to markets relatesto the issue of national sovereignty over natural resources. Bothat the national and community levels we may see a loss ofautonomy over natural resources as third parties gain increasinginfluence over natural resource decisions. There is significantinconsistency between stated government aims regarding forestprotection and official government policy. While the governmentpublicly declares its intentions to effectively tackle climatechange and reduce forest destruction, it just the last 12 monthsit has established a number of damaging regulations whichseek to do just the opposite. And Finally, in February 2009,the Agriculture Ministry issued a decree allowing businessesto convert millions of hectares of peatlands into oil palmplantations. Opening up these peatland areas risks releasinghuge amounts of CO2 into the atmosphere. The decree hasbeen conditionally approved by the Environment Minister andis expected to go into force later this year. The decision isstrangely at odds with the Agriculture Ministry’s previous position - in 2007 it released a letter asking governors to stopthe conversion peatlands into oil palm plantations. This starkcontradiction has led to claims that the government is attemptingto satisfy powerful business interests in the lead up to thegeneral election later this year.The Indonesian government’scommitment to real and meaningful reductions in deforestationmust be seriously questioned when such glaring inconsistenciesabound.
“SAVE MERATUS”, THE MOTTO OF THE SPIRIT CONSCERVING NATURE AND ANCIENT TRADITION IN HULU SEUNGAI TENGAH REGENCY Berry Nahdian Forqan; Septi Ariadi; Bagong Suyanto
Multidiciplinary Output Research For Actual and International Issue (MORFAI) Vol. 5 No. 6 (2025): Multidiciplinary Output Research For Actual and International Issue
Publisher : RADJA PUBLIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54443/morfai.v5i6.3643

Abstract

Global environmental issues are in the spotlight of various parties in keeping the earth sustainable. As happened in Hulu Sungai Tengah district, by raising the slogan "save meratus" so that people are aware and care about natural threats that have a domino effect on various aspects of life. The slogan "save meratus" was able to enlighten the public in understanding the importance of preserving nature in order to remain sustainable, especially for the people in Hulu Sungai Regency. This study aims to analyze when and to what extent the slogan "save meratus" appears on the surface in enlightening the public about nature conservation. The method in this study uses discourse analysis. Data collection is done by looking at what media are campaigning for the #savemeratus symbol. The results of this study see that the #savemeratus symbol has entered various media, both social media and news media. The #savemeratus symbol has exceeded the initially expected limit. Through this symbol, the community is enlightened about the issue of the Meratus Mountain area and the importance of protecting the environment so that it remains sustainable.