Rr Tutik Sri Hariyati
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengembangan Profesional Keperawatan Berhubungan dengan Kemampuan Perawat dalam Mengatasi Nyeri Pasien Tri Mulia Herawati; Rr Tutik Sri Hariyati; Efy Afifah
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 20, No 1 (2017): March
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v20i1.501

Abstract

Pengembangan Profesional Berkelanjutan (PPB) merupakan komponen sistem jenjang karir dimana perencanaan dan implementasi perencanaan karir dapat memengaruhi proses kehidupan perawat. Jenjang karir di beberapa RS telah dilaksanakan namun kadangkala belum selaras dengan pelaksanaan rekrutmen, rotasi, pengembangan professional berkelanjutan dan promosi yang menjadi komponen tidak terpisah dari jenjang karir. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengaruh PPB dengan implementasi manajemen nyeri di rumah sakit. Disain penelitian menggunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Data dikumpulkan melalui data primer sebanyak 121 perawat pelaksana serta data sekunder dokumen rekam medis pasien berisi catatan keperawatan terkait manajemen nyeri yang terdiri dari pengkajian, intervensi dan re-evaluasi. Teknik pengambilan sampel adalah simple random sampling. Analisis menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian didapatkan bahwa variabel implementasi sistem jenjang karir yang paling berpengaruh terhadap implementasi manajemen nyeri oleh perawat klinik adalah pengembangan profesional berkelanjutan (PPB) (p= 0,027) . Peneliti merekomendasikan perlunya perencanaan terstruktur melalui analisis kebutuhan training bagi masing-masing perawat Kata kunci: sistem jenjang karir, perawat, pengembangan profesional berkelanjutan, manajemen nyeri Abstract The effect of continuous professional development to the implementation of pain managment by nurses in hospital. Continuing Professional Development (CPD) is a component of a career ladder system which its planning and implementation can affect in a nurse's life process. In some hospitals, the nursing career ladder system were not associated with recruitment, rotation, continuous professional development and promotion process. This study aimed to identify the effect of CPD to the implementation of pain management in a hospital. The design research was descriptive correlative with cross sectional approach. Data were collected through primary data as much as 121 nurses and also secondary data from patient medical records related to pain management nursing documentation included assessment, intervention, and re-evaluation. The sampling technique was simple random sampling. Data were analyzed by multiple linear regression. The result showed that the variables of the career ladder system implementation that most affected on the pain management implementation by clinical nurses is continuing professional development (CPD)(p= 0.027). It is recommended to make structured planning through training needs analysis for each nurse.
Perjanjian Dan Konsensus Dalam Pelaksanaan Perencanaan Pulang Pada Perawat Rumah Sakit Muhamad Rofi’i; Rr Tutik Sri Hariyati; Hening Pujasari
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 15 No 3 (2012): November
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v15i3.29

Abstract

AbstrakPerencanaan pulang dapat memberikan motivasi untuk mencapai kesembuhan pasien. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasifaktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan perencanaan pulang. Desain penelitian ini adalah deskriptif korelasi denganpendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah perawat dan dokumentasi asuhan keperawatan dengan jumlahmasing-masing 147dengan purposive sampling dan proporsionate sampling. Analisis riset menggunakan uji Chi Square(signifikansi 5%) dan uji regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara faktor personil perencanaanpulang (p= 0,01; α= 0,05), keterlibatan dan partisipasi (p= 0,021; α= 0,05), komunikasi (p= 0,008; α= 0,05), perjanjian dankonsensus (p= 0,007; α= 0,05) dengan pelaksanaan perencanaan pulang. Faktor yang paling berpengaruh adalah perjanjian dankonsensus (OR= 2,361). Perawat harus mampu untuk menjalin hubungan, komunikasi, membuat kesepakatan dengan pasien,keluarga, dan tim kesehatan lain.Kata kunci: dokumentasi asuhan keperawatan, pelaksanaan perencanaan pulang, perawat, perencanaan pulangAbstractDischarge planning can provide motivation to achieve patient’s recovery. The research aimed to identify determinant factorsof discharge planning implementation. The study design was descriptive correlation with cross-sectional approach. Researchsample was nurses and nursing care documentation 147 each with purposive sampling and proportional sampling. Researchanalysis used Chi square (5% significant) and binary logistic regression test. The result indicated that there was relationshipbetween personnel discharge planning (p= 0.01; α= 0.05), involvement and participation (p= 0.021; α= 0.05), communication(p= 0.008; α= 0.05), agreement and consensus (p= 0.007; α= 0.05) with the discharge planning implementation. The mostdeterminant factor was the agreement and consensus. Nurses should be able to establish network; communicate; makingconsensus with the patient, family, and other health teams.Keywords: discharge planning, discharge planning implementation, nurse, nursing care documentation
Peningkatan Kepuasan dan Kinerja Perawat Melalui Supervisi Kepala Ruangan Estelle Lilian Mua; Rr Tutik Sri Hariyati; Efy Afifah
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 14 No 3 (2011): November
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v14i3.64

Abstract

Fenomena di sebuah Rumah Sakit di Palu, supervisi, kepuasan kerja, dan kinerja perawat belum optimal. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pelatihan supervisi klinik terhadap kepuasan kerja dan kinerja perawat di RS tersebut. Penelitian menggunakan quasi experiment pre-post test design with control group. Sampel tiap kelompok 32 perawat dan 56 dokumen. Intervensi yang dilakukan adalah pelatihan supervisi klinik. Hasil penelitian menunujukkan adanya peningkatan yang bermakna (p= 0,000; α= 0,05) pada supervisi klinik. Supervisi klinik berdampak pada kepuasan kerja dan kinerja perawat (p= 0,000; α= 0,05). Analisis lanjut menunjukkan ada perbedaan kepuasan kerja dan kinerja perawat (p= 0,000; α= 0,05) antara kelompok intervensi dan kontrol. Penelitian menyimpulkan ada pengaruh pelatihan supervisi klinik terhadap kepuasan kerja dan kinerja perawat. Rekomendasi hasil penelitian ini adalah untuk terus mempertahankan penerapan supervisi klinik kepala ruangan dengan cara pembinaan, monitoring, dan evaluasi secara berkelanjutan..