Estelle Lilian Mua
Program Studi D-III Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bala Keselamatan, Palu, Indonesia

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Peningkatan Kepuasan dan Kinerja Perawat Melalui Supervisi Kepala Ruangan Estelle Lilian Mua; Rr Tutik Sri Hariyati; Efy Afifah
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 14 No 3 (2011): November
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v14i3.64

Abstract

Fenomena di sebuah Rumah Sakit di Palu, supervisi, kepuasan kerja, dan kinerja perawat belum optimal. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pelatihan supervisi klinik terhadap kepuasan kerja dan kinerja perawat di RS tersebut. Penelitian menggunakan quasi experiment pre-post test design with control group. Sampel tiap kelompok 32 perawat dan 56 dokumen. Intervensi yang dilakukan adalah pelatihan supervisi klinik. Hasil penelitian menunujukkan adanya peningkatan yang bermakna (p= 0,000; α= 0,05) pada supervisi klinik. Supervisi klinik berdampak pada kepuasan kerja dan kinerja perawat (p= 0,000; α= 0,05). Analisis lanjut menunjukkan ada perbedaan kepuasan kerja dan kinerja perawat (p= 0,000; α= 0,05) antara kelompok intervensi dan kontrol. Penelitian menyimpulkan ada pengaruh pelatihan supervisi klinik terhadap kepuasan kerja dan kinerja perawat. Rekomendasi hasil penelitian ini adalah untuk terus mempertahankan penerapan supervisi klinik kepala ruangan dengan cara pembinaan, monitoring, dan evaluasi secara berkelanjutan..
Systematic Review : Dampak Penerapan Patient Safety Culture di Rumah Sakit Sena Wahyu Purwanza; Ida Yanriatuti; Estelle Lilian Mua; Robi Adikari Sekeon
Adi Husada Nursing Journal Vol 8 No 1 (2022): Adi Husada Nursing Journal
Publisher : STIKES Adi Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37036/ahnj.v8i1.207

Abstract

Upaya dalam mempertahankan kualitas pelayanan kesehatan di Rumah Sakit yaitu dengan menerapakan budaya keselamatan pasien (patient safety culture) dan menjadikan budaya tersebut menjadi suatu kebutuhan primer dalam mempertahankan kualitas pelayanan kesehatan guna meminimalisir adanya kerugian dan dampak negatif terhadap pasien baik secara materi maupun non materi. Database didapatkan melalui Google Scholar dan Scopus menggunakan keyword penerapan patient safety culture dan rumah sakit. Artikel yang sesuai dengan kriteria ialah terbit di tahun 2016-2021 yang menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Artikel yang digunakan dalam Review sejumlah 15 artikel sesuai kriteria yang ditentukan oleh peneliti. Hasil analisis dari 15 artikel menunjukkan bahwa ada tiga faktor utama yang berkaitan dengan implementasi patient safety culture di Rumah Sakit yaitu kerjasama tim, supervisi serta komunikasi. Terdapat beberapa faktor yang berkaitan dengan patient safety culture di Rumah Sakit dari beberapa penelitian sebelumnya. Faktor yang berkaitan dengan pelaksanaan budaya keselamatan perlu ditingkatkan sebagai upaya penerapan mutu pelayanan yang terstandar. Kata kunci : pelaksanaan budaya keselamatan pasien, keselamatan pasien, rumah sakit
Manajemen Perawatan Pasien Lanjut Usia di Rumah Sakit: A Systematic Review Sena Wahyu Purwanza; Estelle Lilian Mua; Ida Yanriatuti; Roby Adikari Sekeon
Adi Husada Nursing Journal Vol 8 No 2 (2022): Adi Husada Nursing Journal
Publisher : STIKES Adi Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37036/ahnj.v8i2.351

Abstract

Lansia yang mendapat perawatan di Rumah Sakit memiliki beberapa problematika dari berbagai faktor baik internal maupun eksternal individu sehingga menghambat proses perawatan serta lambatnya perbaikan kondisi kesehatan. Tujuan penyusunan systematic review ini ialah untuk mengetahui tindakan yang tepat dalam memberikan perawatan pada Lansia yang dirawat di Instansi Pelayanan Kesehatan. Pencarian database dalam review ini dengan Google Cendekia, Science Direct, dan Portal Garuda menggunakan kata kunci perawatan lansia dan Rumah Sakit. Kriteria pemilihan artikel yang terbit tahun 2018-2022 dengan menggunakan teks yang bisa diakses secara lengkap menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Review ini menghasilkan 15 artikel yang terpilih dan telah dianalisis. Analisis dari 15 artikel tentang manajemen perawatan pada Lansia di Rumah Sakit menunjukkan ada tiga metode yang dapat diterapkan pada Lansia selama dirawat seperti pemberian perawatan medis dengan tepat pada Lansia yang mengalami penurunan kondisi kesehatan, pemenuhan nutrisi pada lansia serta peningkatan kemandirian pada Lansia. Tindakan yang telah dijelaskan dari hasil analisis artikel tentang manajemen perawatan lansia dianggap perlu untuk diterapkan secara maksimal pada Lansia yang dirawat di Rumah Sakit. Kata kunci: perawatan lansia, rumah sakit
Peningkatan Fungsi Kognitif Lansia Melalui Terapi Aktivitas Kognitif Freny Ravika Mbaloto; Estelle Lilian Mua; Robi Adikari Sekeon; Denny Susanto; Ida Yanriatuti; Sabarulin Tarigan; Ni Luh Emilia
Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 3 No. 4 (2023): Juli 2023 - Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Indonesian Scientific Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59395/altifani.v3i4.440

Abstract

Abstract: In general, the older a person is, the more susceptible they are to experiencing a decline in function, including cognitive function. The condition that often occurs in the elderly is a decrease in the ability to remember so that they often forget easily. Reduced cognitive function in the elderly is an early manifestation of dementia. Decreasing cognitive function in the elderly causes an increase in cognitive function disorders such as dementia which affects the ability to meet daily needs and a high degree of dependence on others. The elderly can fill their declining cognitive abilities by optimizing themselves through cognitive activities. Based on this, community service has been carried out targeting the elderly at PWST Tresno Mukti Turen. Through community service it is hoped that it can improve the cognitive function of the elderly. The implementation of this community service uses the method of assessment, observation, interviews, demonstrations. During the therapy, the elderly seemed enthusiastic about participating in all the activities. Cognitive therapy is effective in improving the cognitive function of the elderly if it is carried out routinely and scheduled in the daily activities of the elderly Abstrak: Pada umumnya semakin bertambah usia seseorang maka semakin rentan mengalami penurunan fungsi termasuk fungsi kognitif. Keadaan yang kerapkali terjadi pada lansia adalah menurunnya kemampuan mengingat sehingga sering akan mudah lupa. Berkurangnya fungsi kognitif pada lansia merupakan manifestasi awal demensia. Penurunan fungsi kognitif pada lansia menyebabkan peningkatan gangguan fungsi kognitif seperti demensia yang berdampak terhadap kemampuan memenuhi kebutuhan sehari-hari dan tingkat ketergantungan yang tinggi terhadap orang lain. Lansia dapat mengisi kemampuan kognitif mereka yang menurun dengan mengoptimalkan diri mereka sendiri melalui aktivitas kognisi. Berdasarkan hal tersebut telah dilakukan pengabdian kepada masyarakat dengan sasaran lansia di PWST Tresno Mukti Turen. Melalui pengabdian kepada masyarakat diharapkan dapat meningkatkan fungsi kogntif lansia. Pelaksanaan pengabdian masyarakat ini menggunakan metode pengkajian, observasi, wawancara, demonstrasi. Saat terapi berlangsung, para lansia tampak antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan. Terapi kognitif efektif dalam meningkatkan fungsi kognitif lansia jika dilaksanakan rutin dan dijadwalkan dalam aktivitas keseharian lansia
PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENCEGAHAN PENULARAN SCHISTOSOMIASIS DI DESA MEKAR SARI KABUPATEN POSO I Kadek Wartana; Gustini Gustini; Estelle Lilian Mua; Veni Mornalita Kolupe; Robi A. Sekeon
Al Tamimi Kesmas: Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (Journal of Public Health Sciences) Vol 12 No 1 (2023): Al-Tamimi Kesmas: Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (Journal of Public Health Sci
Publisher : Institut Kesehatan dan Teknologi Al Insyirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35328/kesmas.v12i1.2426

Abstract

ABSTRACT The high incidence of schistosomiasis in snails (2.56%) in Central Sulawesi can increase the risk of transmission to humans. Reducing cases of schistosomiasis infection in humans can be done by involving the community in schistosomiasis prevention programs which can lead to increased behavior and awareness about schistosomiasis prevention. This study used a quantitative design with a cross-sectional approach which took the research location in Mekar Sari Village, Poso Regency. The study population totaled 369 heads of families (KK) with a total sample of 80 families taken by proportional random sampling. Data collection tool using a questionnaire. Data were analyzed univariately and bivariately using the chi-square test with a 95% confidence level. The results showed that 72.9% of respondents had high knowledge, 58.8% of respondents had a positive attitude, and 65% of respondents had good behavior in preventing transmission of schistosomiasis. The results of the chi-square test obtained a p value for knowledge of 0.027 and for attitude of 0.005 (p value <0.05), so that it can be concluded that knowledge and attitudes are significantly related to the behavior of preventing schistosomiasis transmission in Mekar Sari Village, Poso Regency. Keywords: Knowledge, Attitude, Behavior, Schistosomiasis
UPAYA MENERAPKAN DIET PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DENGAN MASALAH KETIDAK STABILAN KADAR GLUKOSA DARAH DI KABUPATEN POSO SULAWESI TENGAH ESTELLE LILIAN MUA; Meilin Anggreyni; Gilda Natania Trixie Gae; admin
JURNAL KESEHATAN DAN TEKNOLOGI Vol 2 No 1 (2024): Jurnal Kesehatan Dan Teknologi
Publisher : STIKes Bala Keselamatan Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Meningkatnya kadar glukosa darah adalah tanda penyakit metabolikkronik yang dikenal sebagai diabetes melitus. Makan berlebihan dan gaya hidup yangtidak sehat dapat menyebabkan kadar glukosa darah tidak stabil. Untuk mempertahankankadar gula darah tetap normal, terapi nonfarmakologi seperti diet yang tepat dapatmemperlambat diabetes mellitus. Tujuan: Untuk Menggambaran asuhan keperawatanpenerapan diet dengan masalah ketidakstabilan glukosa darah pada penderita diabetesmellitus. Metode : Menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus.Subyek penelitian sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Fokus studi kasuspenerapan diet terhadap penurunan kadar glukosa darah. Pengumpulan datamenggunakan format pengkajian dengan wawancara dan pemeriksaan fisik. Hasil:pengkajian yang didapatkan klien mudah lelah, sering merasa haus,sering buang air kecil,pusing dan pandangan kabur. Diberikan intervensi sesuai dengan SIKI dengan pemberiandiet 3J sesuai dengan jadwal, jumlah, jenis makan. Setelah dilakukan implementasiselama 7 hari maka didapatkan hasil penurunan kadar glukosa darah dari 211 mg/dlmenjadi 103 mg/dl. Kesimpulan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 7 harididapatkan hasil bahwa kadar glukosa darah dapat menurun dan masalah teratasi. Saran:Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar untuk pengembanganpenelitian dan teknologi baru di bidang keperawatan, khususnya pada pasien diabetes
UPAYA MENERAPKAN DIET PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DENGAN MASALAH KETIDAK STABILAN KADAR GLUKOSA DARAH DI KABUPATEN POSO SULAWESI TENGAH Estelle Lilian Mua; Gilda Natania Trixie Gae; Freny Ravika Mbaloto
JURNAL KESEHATAN DAN TEKNOLOGI Vol 3 No 1 (2025): Jurnal Kesehatan dan Teknologi STIKes BK Palu
Publisher : STIKes Bala Keselamatan Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Meningkatnya kadar glukosa darah adalah tanda penyakit metabolik kronik yang dikenal sebagai diabetes melitus. Makan berlebihan dan gaya hidup yang tidak sehat dapat menyebabkan kadar glukosa darah tidak stabil. Untuk mempertahankan kadar gula darah tetap normal, terapi nonfarmakologi seperti diet yang tepat dapat memperlambat diabetes mellitus. Tujuan: Menggambaran asuhan keperawatan penerapan diet dengan masalah ketidakstabilan glukosa darah pada penderita diabetes mellitus. Metode : Menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Subyek penelitian sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Fokus studi kasus penerapan diet terhadap penurunan kadar glukosa darah. Pengumpulan data menggunakan format pengkajian dengan wawancara dan pemeriksaan fisik. Hasil: pengkajian yang didapatkan klien mudah lelah, sering merasa haus,sering buang air kecil, pusing dan pandangan kabur. Diberikan intervensi sesuai dengan SIKI dengan pemberian diet 3J sesuai dengan jadwal, jumlah, jenis makan. Setelah dilakukan implementasi selama 7 hari maka didapatkan hasil penurunan kadar glukosa darah dari 211 mg/dl menjadi 103 mg/dl. Kesimpulan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 7 hari didapatkan hasil bahwa kadar glukosa darah dapat menurun dan masalah teratasi. Saran: Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar untuk pengembangan penelitian dan teknologi baru di ibidang keperawatan, khususnya pada pasien diabetes dengan ketidakstabilan kadar glukosa darah.
UPAYA MENERAPKAN DIET PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DENGAN MASALAH KETIDAK STABILAN KADAR GLUKOSA DARAH DI KABUPATEN POSO SULAWESI TENGAH Estelle Lilian Mua; Gilda Natania Trixie Gae; Freny Ravika Mbaloto
JURNAL KESEHATAN DAN TEKNOLOGI Vol 3 No 1 (2025): Jurnal Kesehatan dan Teknologi STIKes BK Palu
Publisher : STIKes Bala Keselamatan Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Meningkatnya kadar glukosa darah adalah tanda penyakit metabolik kronik yang dikenal sebagai diabetes melitus. Makan berlebihan dan gaya hidup yang tidak sehat dapat menyebabkan kadar glukosa darah tidak stabil. Untuk mempertahankan kadar gula darah tetap normal, terapi nonfarmakologi seperti diet yang tepat dapat memperlambat diabetes mellitus. Tujuan: Menggambaran asuhan keperawatan penerapan diet dengan masalah ketidakstabilan glukosa darah pada penderita diabetes mellitus. Metode : Menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Subyek penelitian sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Fokus studi kasus penerapan diet terhadap penurunan kadar glukosa darah. Pengumpulan data menggunakan format pengkajian dengan wawancara dan pemeriksaan fisik. Hasil: pengkajian yang didapatkan klien mudah lelah, sering merasa haus,sering buang air kecil, pusing dan pandangan kabur. Diberikan intervensi sesuai dengan SIKI dengan pemberian diet 3J sesuai dengan jadwal, jumlah, jenis makan. Setelah dilakukan implementasi selama 7 hari maka didapatkan hasil penurunan kadar glukosa darah dari 211 mg/dl menjadi 103 mg/dl. Kesimpulan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 7 hari didapatkan hasil bahwa kadar glukosa darah dapat menurun dan masalah teratasi. Saran: Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar untuk pengembangan penelitian dan teknologi baru di ibidang keperawatan, khususnya pada pasien diabetes dengan ketidakstabilan kadar glukosa darah.