Gangguan mobilisasi fisik (Imobilisasi) didefinisikan oleh North American Nursing Diagnosis Association (NANDA) sebagai
suatu keadaan ketika individu mengĀ alami atau
berisiko mengalami keterbatasan gerak fisik (Kim
etal, 1995).
Mobilisasi mengacu
pada kemampuan seseorang untuk bergerak dengan bebas, dan imobilisasi mengacu pada ketidakmampuan seseorang
untuk bergerak dengan bebas. Mobilisasi dan imobilisasi berada pada suatu rentang dengan banyak tingkatan imobilisasi parsial
di antaranya.
Imobilisasi / bedrest akan
terjadi perubahan fisiologis termasuk atlet yang meliputi : perubahan sistem
pada kardiovaskular, sistem musculoskeletal,
sistem pernafasan, metabolisme kalsium, gastrointestinal, hormonal, trombosis vena dan gangguan kulit.
Bahaya
imobilisasi dapat dikurangai dengan intervensi perawatan klien dengan tujuan
mencegah dan meminimalkan bahaya imobilisasi serta
mempertahankan fungsi optimal seluruh
sistem tubuh melalui :
diet tinggi protein, kalori dengan tambahan vitamin B dan C, meningkatkan
ekspansi paru, mencegah statis secret
pulmonal, mempertahankan kepatenen jalan nafas, mengurangi hipotensi
ortostatik, mengurangi beban kerja
jantung, mencegah pembentukan thrombus, latihan
rentang gerak, pencegahan dekubitus dan menjaga hidrasi.