Martina Martina
Bagian Keilmuan Keperawatan Jiwa Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

MUROTTAL AL-QUR’AN DAN MUSIK SEBAGAI ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN HALUSINASI: SUATU STUDI KASUS Putri Maina; Martina Martina; Marthoenis Marthoenis
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gangguan jiwa masih menjadi masalah yang serius di dunia. Gejala positif yang paling sering muncul pada pasien skizofrenia adalah halusinasi.Halusinasi merupakan gejala gangguan jiwaberupa respons panca-inderaterhadap sumber yang tidak nyata. Halusinasi yang tidak ditangani dengan baik akan membuat pasien membahayakan diri sendiri, orang lain, bahkan lingkungan sekitar. Faktor paling berpengaruh pada kekambuhan pasien halusinasi adalah tidak rutin konsumsi obat. Oleh karena itu, perawat memiliki peran penting dalam dalam proses perawatan pasien yaitu dengan memberikan asuhan keparawatan bagi pasien. Studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui dan menerapkan terapi murottal Al-Qur’an dan terapi musik sebagai asuhan keperawatan pada pasien halusinasi di Rumah Sakit Jiwa. Intervensi yang diberikan adalah strategi pelaksanaan halusinasi berupamembantu mengenali halusinasiyang dialami pasien dan mengajarkan cara mengontrol halusinasi, minum obat, berbicara dengan orang lain, dan melakukan aktivitas terjadwal. Selain itu, juga dapat diberikan intervensi tambahan sesuai edvidence based practice yaitu terapi murottal Al-Qur’an dan musik. Hasil evaluasi didapatkan terdapat penurunan tanda dan gejala halusinasi yang dirasakan oleh pasien. Berdasarkan hasil tersebut direkomendasikan kepada Rumah Sakit Jiwa agar dapat menerapkan terapi murottal Al-Qur’an dan musik sebagai bagian dari intervensi kepada pasien gangguan jiwa.
DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN NARAPIDANA DI RUMAH TAHANANNEGARA BANDA ACEH Muty Regina; Martina Martina
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 1, No 1
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menjadi narapidana akan mengakibatkan stresor bagi kehidupan yang berat kepada pelakunya sehingga mengakibatkan seseorang mengalami kecemasan. Dukungan keluarga berpengaruh penting terhadap narapidana yang sedang mengalami masalah saat menjalani hukuman di dalam rumah tahanan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pada narapidana. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelatif. Populasinya adalah seluruh Narapidana di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Banda Aceh. Teknik pengambilan sampel pada penelitian adalah purposive sampling dengan rumus Slovin , sebanyak 70 responden. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 22-24 Juli 2016. Alat pengumpulan data berupa kuesioner dengan menggunakan metode wawancara terpimpin. Hasil penelitian didapatkan dari 70 responden, sebanyak 60,0% mendapatkan dukungan keluarga baik. Sedangkan untuk tingkat kecemasan didapatkan 58,6% mengalami kecemasan sedang. Hasil uji chi-square diperoleh p-value = 0,012 (α=0,05) yang berarti terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan narapidana. Diharapkan kepada pegawai Rumah Tahanan dan sipir untuk mengingatkan pihak keluarga narapidana akan pentingnya dukungan keluarga kepada narapidana untuk mengurangi kecemasan selama masa tahanan.
SMARTPHONE ADDICTION DENGAN KECENDERUNGAN NOMOPHOBIA PADA MAHASISWA FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA Elvira Rossa; Martina Martina
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 1, No 1
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Smartphone addiction dapat menyebabkan mahasiswa Fakultas Keperawatan kecanduan dalam menggunakan smartphone secara berlebihan, bila digunakan dalam jangka waktu yang lama kemungkinan besar menimbulkan gejala nomophobia, sehingga ketakutan yang dirasa menyebabkan mereka lebih memilih ketinggalan dompet daripada ketinggalan smartphone. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan smartphone addiction dengan kecenderungan nomophobia pada mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala. Penelitian dilakukan pada tanggal 10 Juni 2016. Penelitian ini menggunakan desain descriptive correlative dengan pendekatan cross sectional study dengan variabel yang diukur adalah smartphone addiction dan kecenderungan nomophobia. Teknik pengambilan sampel yaitu simple random sampling, dengan jumlah populasi sebanyak 440 orang, sedangkan jumlah sampel yang digunakan berjumlah 89 responden. Smartphone addiction diukur dengan menggunakan kuesioner Korean Smartphone Addiction Scale (K-SAS) dan kecenderungan nomophobia diukur menggunakan Nomophobia Questionnaire (NMP-Q). Kuesioner tersebut dibagikan kepada responden untuk diisi sesuai dengan yang dirasakan oleh responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak (76,4%) mengalami tidak ketergantungan pada smartphone addiction dan (44,9%) mengalami kecenderungan nomophobia pada tingkat sedang. Penelitian menunjukkan adanya hubungan antara smartphone addiction dengan kecenderungan nomophobia pada mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala yang ditunjukkan oleh nilai p-value 0,001. Rekomendasi dari hasil penelitian ditujukan pada mahasiswa Keperawatan untuk dapat mengurangi kemungkinan terjadinya nomophobia dengan mengurangi penggunaan smartphone yang berlebihan.
Hubungan Konsep Diri Dengan Perilaku Asertif Pada Mahasiswa Aktif Berorganisasi di Universitas Syiah Kuala Rahma Septiana Putri; Syarifah Rauzatul Jannah; Martina Martina
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu fungsi organisasi yaitu untuk menyampaikan aspirasi mahasiswa, sehingga mahasiswa yang aktif berorganisasi sangat memerlukan perilaku asertif. Perilaku asertif yang baik juga memerlukan konsep diri yang positif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara konsep diri dengan perilaku asertif pada mahasiswa aktif berorganisasi di Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala. Jenis penelitian ini yaitu kuantitatif dan menggunakan desain deskriptif korelatif dengan pendekatan cross-sectional study. Populasi penelitian ini merupakan mahasiswa aktif berorganisasi di Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala sebanyak 178 mahasiswa dan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling sebanyak 133 mahasiswa. Pengambilan data dilaksanakan secara luring dengan menggunakan tiga instrumen yaitu data demografi, instrumen konsep diri dan instrumen perilaku asertif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor konsep diri yaitu 3,64 dan rata-rata skor perilaku asertif yaitu 2,90. Data penelitian dianalisa dengan menggunakan uji korelasi pearson product moment dan diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar +0,66 dan p-value 0,000 yang menunjukkan bahwa adanya hubungan positif yang kuat antara konsep diri dengan perilaku asertif pada mahasiswa aktif berorganisasi di Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala. Diharapkan kepada tenaga pendidik untuk meningkatkan motivasi dan memberikan dukungan sehingga dapat mempunyai tingkat konsep diri dan perilaku asertif yang lebih baik bagi mahasiswa.
PENERAPAN RELAKSASI OTOT PROGRESIF DAN TERAPI WUDHU PADA PASIEN PERILAKU KEKERASAN: SUATU STUDI KASUS Salfiana Salfiana; Aiyub Aiyub; Martina Martina
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKRisiko perilaku kekerasan merupakan perilaku yang berisiko membahayakan diri sendiri ataupun orang lain baik secara fisik, emosional dan seksual serta memiliki riwayat melakukan tindakan kekerasan. Perilaku kekerasan memiliki efek yang berbahaya seperti mencederai dirinya sendiri atau orang lain yang berakibat kematian serta cenderung  merusak barang-barang disekitarnya. Studi kasus ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat perubahan setelah diberikan latihan relaksasi otot progresif dan terapi wudhu pada pasien dengan perilaku kekerasan di Rumah Sakit Jiwa Aceh. Intervensi keperawatan yang diberikan yaitu strategi pelaksanaan (SP) 1 hingga 4 serta intervensi tambahan sesuai evidence based practice yaitu terapi relaksasi otot progresif dan terapi wudhu. Hasil evaluasi yang didapatkan ialah  terdapat penurunan tanda dan gejala perilaku kekerasan. selain itu, pasien mengatakan setelah melakukan terapi wudhu dan relaksasi otot progresif tidak lagi merasa marah dan mudah untuk mengungkapkan rasa marahnya secara baik. Berdasarkan temuan tersebut direkomendasikan kepada pihak Rumah Sakit Jiwa Aceh agar dapat memberikan terapi strategi pelaksanaan risiko perilaku kekerasan secara rutin. Disamping itu, perawat juga dapat memberikan terapi wudhu, kegiatan beribadah dan relaksasi otot progresif sehingga pasien dapat mengontrol perilaku kekerasan yang dialami.
TERAPI DZIKIR SEBAGAI ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN DI RUMAH SAKIT JIWA ACEH: SUATU STUDI KASUS Novi Amalia; Martina Martina; Rudi Alfiandi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 7, No 1
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gangguan jiwa merupakan ketidaksesuaian proses pikir, alam perasaan dan perilaku yang dapat menurunkan kualitas hidup seseorang. Angka kejadian gangguan jiwa di Indonesia terbilang relatif tinggi dengan provinsi Aceh memiliki angka kejadian gangguan jiwa tertinggi keenam. Penderita gangguan jiwa sangat kerap menunjukkan sikap dan emosi agresif seperti perilaku kekerasan, sehingga perawat memiliki peran penting dalam memberikan asuhan keparawatan bagi pasien dan mencegah dampak yang dapat merugikan pasien dan orang lain. Studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas asuhan keperawatan dengan pendekatan terapi dzikir pada pasien risiko perilaku kekerasan di Rumah Sakit Jiwa Aceh. Diagnosis keperawatan utama yang muncul adalah masalah risiko perilaku kekerasan. Intervensi yang dilakukan adalah penerapan strategi pelaksanaan (SP) dan terapi dzikir sebagai bagian SP 4: spiritual. Hasil evaluasi setelah melakukan perawatan selama 4 hari pasien terlihat sangat kooperatif, banyak bercerita dan mempertahankan kontak mata. Pasien mengatakan rasa marah mulai berkurang serta dirinya menjadi lebih tenang dan rileks serta mudah untuk mengungkapkan rasa marahnya secara baik. Berdasarkan hasil tersebut direkomendasikan kepada pihak Rumah Sakit Jiwa Aceh untuk dapat memberikan intervensi terapi dzikir pada pasien, khususnya dengan risiko perilaku kekerasan. Kesimpulan dari studi kasus bahwa terapi dzikir efektif diberikan pada pasien risiko perilaku kekerasan karena dapat membuat pasien merasa tenang dan rileks.