Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

EVALUASI KETERSEDIAAN DAN KELAYAKAN JALUR EVAKUASI BENCANA DI MAL PANAKKUKANG KOTA MAKASSAR Mayyadah Syuaib; Nuryuningsih Nuryuningsih; Rohana Rohana
Teknosains Vol 15 No 1 (2021): Januari-April
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/teknosains.v15i1.17945

Abstract

Sistem evakuasi yang baik menunjukkan bahwa kesiapsiagaan bencana memiliki peran penting khususnya pada bangunan publik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana ketersediaan dan kelayakan jalur evakuasi dalam menghadapi kondisi darurat Mal Panakkukang Makassar. Metode penelitian yang digunakan adalah studi pustaka, observasi dan wawancara di lokasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jalur evakuasi di Mal Panakkukang Makassar tersedia tetapi belum sepenuhnya memenuhi standar desain yang sesuai. Hal ini terlihat pada beberapa compenents di pintu keluar yang tidak sesuai dengan SNI 03-1746-2000. tidak ada cukup titik pertemuan di luar gedung. Kurangnya tanda atau informasi tentang jalan keluar darurat. Harapannya  hadirnya penelitian ini dapat membantu dalam pertimbangan ketika merancang bangunan publik agar memenuhi standar keamanan bangunan dan memenuhi hak masyarakat sebagai pengguna bangunan.
EFEK TINDAK LANJUT PEMERINTAH KABUPATEN MAROS TERHADAP BANGUNAN KANTOR PEKERJAAN UMUM PASCA BENCANA BANJIR 2019 Rahmiani Rahim; Nuryuningsih Nuryuningsih; Mayyadah Syuaib
Teknosains Vol 15 No 1 (2021): Januari-April
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/teknosains.v15i1.17956

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tindak lanjut pemerintah terhadap gedung kantor PU Kabupaten Maros pasca bencana banjir pada Januari 2019 dengan melakukan studi pustaka, observasi dan wawancara di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindak lanjut pemerintah terhadap gedung perkantoran Maros PU adalah dengan menaikkan elevasi lantai dari lantai dasar menjadi kurang lebih 1 meter, hal ini berdampak pada pengguna gedung, salah satunya adalah berkurangnya tingkat kenyamanan di dalam gedung bangunan karena jarak antara lantai dan plafon tidak memenuhi standar desain interior yang baik. Oleh karena itu, selain tindakan peninggian lantai, penggunaan warna dinding dan plafon pada interior haruslah warna-warna yang dapat memberikan kesan luas dan tinggi seperti putih, serta meminimalkan penggunaan furnitur yang berlebihan dan berukuran besar.
GREEN BUILDING: SALAH SATU JAWABAN TERHADAP ISU SUSTAINABILITY DALAM DUNIA ARSITEKTUR Sudarman Sudarman; Mayaddah Syuaib; Nuryuningsih Nuryuningsih
Teknosains Vol 15 No 3 (2021): September-Desember
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/teknosains.v15i3.22493

Abstract

Isu berkelanjutan menjadi isu yang popular dibahas dalam dunia arsitekur era sekarang ini, keinginan untuk menciptakan kualitas lingkungan binaan yang lebih baik menjadi pemicu sehinggu isu keberlanjutan dalam arsitektur dirasa perlu. Konsep green building diperkenalkan sebagai salah satu konsep untuk menciptakan kualitas lingkungan yang lebih baik dalam kontes lingkungan binaan. Aspek-aspek yang nantinya perlu untuk diperhatikan dalam pengembangan konsep green building yaitu pengelolaan landskap kawasan, energi dan air, penggunaan jenis material pada bangunan, serta unsur-unsur keselamatan dan kesehatan dalam bangunan. Dalam sebagian besar skema green building, tujuan umumnya terdiri dari upaya untuk meningkatkan aspek efisiensi penggunaan sumber daya dan mencegah kerusakan lingkungan. Tulisan ini mencoba memaparkan hal-hal tentang green building, tujuan serta sasaran yang ingin dicapai untuk menciptakan bangunan yang ramah.
PENDEKATAN SEMIOTIK TERHADAP FASAD BANGUNAN KOMERSIAL DI MAKASSAR Nuryuningsih Nuryuningsih; Mayyadah Syuaib; Rahmiani Rahim
Teknosains Vol 16 No 3 (2022): September-Desember
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/teknosains.v16i3.29589

Abstract

Semiotik (semiotics) adalah menyampaikan suatu informasi sehingga bersifat komunikatif, mampu menggantikan suatu yang lain (stand for something else) yang dapat dipikirkan/dibayangkan. Fasad bangunan merupakan poin utama, bagaimana bangunan menyampaikan pesan dari sang arsiteknya, tema, ataukah menjadi simbol dan mewakili suatu daerah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan semiotika dan maknanya, untuk menjelaskan kegunaannya yang berbeda dalam ekspresi setiap jenis kepemilikan fasad bangunan komersial, dan untuk mengidentifikasi karakteristik dengan gaya arsitektur modern yaitu Mal Ratu Indah Makassar, Horison Hotel Makassar dan Restoran McDonald's Makassar. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah tinjauan bibliografi dan observasi lapangan berdasarkan teori semiotik Peirce yang menganalisis maknanya berdasarkan tiga elemen utama: ikon, indeks dan simbol. Teori lain yang digunakan yaitu Saussure, Barthes, Eco, Jenks dan Morris. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alasan penggunaan semiotika fasad suatu bangunan adalah untuk memudahkan dalam mengidentifikasinya, dan untuk memberikan ciri khas tertentu. Makna yang terkandung dalam fasad merupakan manifestasi dari fungsi dan aktivitasnya yang diungkapkan oleh arsitek kepada komunitasnya. Terdapat beberapa perbedaan objek kajian karena jenis kepemilikan bangunan yang menyebabkan ekspresi fasad yang berbeda serta perbedaan fungsi dan aktivitas di dalamnya serta tujuan pendiriannya. Kesamaannya adalah penggunaan bahan transparan, warna berdasarkan makna dan fungsi. Bangunan-bangunan yang menjadi objek penelitian umumnya terinspirasi dari arsitektur lokal, karena bisa menjadi bangunan komersial dengan gaya arsitektur modern.
PENATAAN SANITASI SEBAGAI SARANA PENUNJANG PEMUKIMAN SEHAT DI PONDOK PESANTREN DDI UJUNG LARE PAREPARE Rahmiani Rahim; Ahmad Ibrahim; Nuryuningsih Nuryuningsih; Mayyadah Syuaib
Teknosains Vol 16 No 3 (2022): September-Desember
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/teknosains.v16i3.29621

Abstract

Pondok pesantren merupakan wadah pendidikan agama Islam yang rahmatan lil ’alamin berlandaskan nilai ketuhanan dan nilai kemanusiaan. Lingkungan yang ramah dan sehat berperan penting dalam pengembangan pendidikan dan khasanah pesantren yang dapat melahirkan santri berprestasi. Guna mewujudkan lingkungan yang ramah tersebut, perhatian terhadap fasilitas umum yang ada di pondok pesantren seharusnya menjadi penting untuk disediakan sesuai standar Kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kesesuaian fasilitas sanitasi di lingkungan Pondok Pesantren DDI Ujung Lare Parepare dengan standar pemukiman sehat. Penelitian ini dilakukan di Pondok Pesantren DDI Ujung Lare Parepare, pada bulan Maret 2021. Metode yang digunakan yaitu metode kualitatif intrepretatif. Penelitian ini mengkaji standar dengan mengamati tata letak septic tank - sumber air dan ketersediaan fasilitas kamar mandi/ toilet yang ada di lingkungan Pondok Pesantren DDI Ujung Lare Parepare. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam lingkungan pondok pesantren dari 11 titik sumber air, ada 7 titik yang tidak memenuhi syarat standar pemukiman sehat dan ratio ketersediaan fasilitas kamar mandi/ wc untuk santri juga belum memenuhi standar pemukiman sehat.
ATRIBUT LINGKUNGAN PERILAKU (STUDI KASUS: RUANG AULA SMA NEGERI 1 LUWU UTARA) Mayyadah Syuaib; Sudarman Abdullah; Nuryuningsih Nuryuningsih; Rahmiani Rahim
Teknosains Vol 16 No 3 (2022): September-Desember
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/teknosains.v16i3.29726

Abstract

Aula adalah ruangan besar yang pada penghujung abad pertengahan di Eropa Utara dimanfaatkan sebagai tempat tidur pelayan. Pada masa sekarang aula menjadi sebuah ruang pertemuan, ruang rapat, atau ruang pertunjukan yang merupakan salah satu fasilitas yang wajib dimiliki oleh setiap sarana pendidikan, kampus, sarana ibadah dan fasilitas umum lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi layout ruang aula SMA Negeri 1 Luwu Utara dan memberikan alternatif layout ruang yang sesuai dengan atribut lingkungan perilaku. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif, menganalisis kesesuaian kondisi eksisting dengan atribut lingkungan perilaku. Hasil penelitian menunjukkan atribut lingkungan perilaku yang dianggap akan memberikan pengaruh terhadap perilaku pengguna ruang serta memerlukan rekomendasi desain adalah visibilitas, kenyamanan, aksesibilitas dan kepadatan.