Moh. Ziyadul Haq Annajih
IAI Miftahul Ulum Pamekasan

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PERSPEKTIF NILAI PESANTREN: PENGEMBANGAN KUALITAS PRIBADI IDEAL KONSELOR Ishlakhatus Sa’idah; Moh. Ziyadul Haq Annajih
Ulumuna: Jurnal Studi Keilsman Vol 5 No 1 (2019)
Publisher : LP2M IAI Miftahul Ulum Pamekasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.485 KB) | DOI: 10.36420/ju.v5i1.3519

Abstract

The personal quality of the counselor is very supportive of the process and results of counseling activities. However, in practice there are still often some problems related to the counselor's personal, although there have been many expert formulations about the personal qualities of the counselor. This is due to the standards used in the formulation of the personal qualities of the Western formula counselors that are not in accordance with the socio-psychological conditions of the Indonesian people. So it is important to attempt to internalize the values ​​of local wisdom into the formulation of the personal qualities of the counselor. One approach that can be used is a formula that is explored from the values ​​of pesantren. The aim of the study is to develop the personal qualities of counselors based on the values ​​of pesantren. This study uses a library study approach. The values ​​of boarding schools that can be extracted into the formulation of the ideal personal qualities of the counselor include, (1) sincerity, (2) patience, (3) firm and respectful, (4) caution, (5) openness, (6) pious, (7) compassion, and (8) fair.
Bimbingan dan Konseling Islam dalam Menangani Disharmoni Pernikahan Usia Dini Fathor Rohman; Moh. Ziyadul Haq Annajih
DA'WA: Jurnal Sosial dan Dakwah Vol 1 No 1 (2021): September 2021
Publisher : Program Studi Bimbingan Penyuluhan Islam Fakultas Dakwah IAI Miftahul Ulum Pamekasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.899 KB) | DOI: 10.36420/dawa.v1i1.9

Abstract

Disharmoni dalam pernikahan sering kali terjadi disebabkan adanya ketidak siapan para dari para mempelai yang menjalaninya. Baik dari segi umur yang belum matang, ataupun karena factor lain yang tidak bisa diprediksi sebelumnya. Namun demikian, usia pernikahan yang belum matang menjadi salah satu penyumbang banyaknya pasangan mengalami disharmoni dalam rumah tangga. Bimbingan dan konseling Islam menjadi salah satu alternatif untuk mengantisipasi disharmoni pernikahan dini yang terlanjur terjadi. Dalam hal ini, KKBPK Kecamatan Proppo memiliki peranan sentral dalam menyusun program untuk mengantisipasi hal tersebut terjadi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mengacu pada hasil wawancara dan observasi dan dokumentasi pada kegiatan pembimbingan yang dilakukan KKBPK Kecamatan Proppo kepada para remaja yang melakukan praktik pernikahan dini. Adapun hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Bimbingan dan konseling Islam memiliki peranan yang sangat penting dalam mencegah atau meminimalisir terjadinya disharmoni bagi pelaku pernikahan dini.
Konseling Krisis Psikososial Transisi: Krisis Identitas pada Transgender Ishlakhatus Saidah; Anggie Nurfitria Sari; Moh. Ziyadul Haq Annajih
DA'WA: Jurnal Sosial dan Dakwah Vol 1 No 2 (2022): Februari 2022
Publisher : Program Studi Bimbingan Penyuluhan Islam Fakultas Dakwah IAI Miftahul Ulum Pamekasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (682.261 KB) | DOI: 10.36420/dawa.v1i2.83

Abstract

Pencarian pemenuhan hak para transgender telah banyak terjadi di Indonesia. Fenomena transgender tersebut berkembang beriringan dengan berkembangnya komunitas transgender. Hal ini dipengaruhi oleh media elektronik, cetak maupun pengaruh negara-negara lain yang melegalkan transgender. Terlepas dari pencarian eksistensi transgender, hal yang lebih krusial adalah bahwa transgender merupakan orang yang sedang mengalami krisis identitas. Mereka mengalami ketidaksesuaian kepribadian dengan jenis kelamin yang ada pada dirinya. Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk menangani fenomena ini adalah konseling krisis menggunakan model intervensi psikososial transisi. Pada pelaksanaannya, model intervensi psikososial transisi melibatkan potensi yang ada pada diri dan lingkungan seseorang dengan transgender untuk membantu krisis identitas pada dirinya.
Hidup sebagai LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender): Pandangan Masyarakat Indonesia Terkait Fenomena LGBT dan Peran Konselor Multikultural Ishlakhatus Saidah; Moh Ziyadul Haq Annajih
DA'WA: Jurnal Sosial dan Dakwah Vol 2 No 1 (2022): September 2022
Publisher : Program Studi Bimbingan Penyuluhan Islam Fakultas Dakwah IAI Miftahul Ulum Pamekasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36420/dawa.v2i1.138

Abstract

Komunitas LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) masih dianggap tabu oleh sebagian masyarakat Indonesia, dan hingga sampai saat ini masih menuai pro dan kontra. Di Indonesia komunitas LGBT masih banyak yang diperlakukan tidak adil, dipandang sebelah mata, dikucilkan, bahkan di bully. Hal semacam ini dikarenakan mayoritas penduduk Indonesia beragama atau memiliki kepercayaan dan secara adat pun masih melekat di negara ini. Berbeda ketika berbicara diwilayah luar negeri yang memiliki kebebasan bahkan menjunjung tinggi HAM (Hak Asasi Manusia). Ada beberapa penyebab munculnya perilaku homoseksual ini, seperti: genetik, traumatik, dll. Selain itu dalam bidang bimbingan dan konseling yang memiliki tugas utama membantu segala bentuk permasalahan dan bekerja dengan berbagai jenis klien salah satunya komunitas LGBT. Konselor Indonesia masih memiliki steriotipe negatif ketika bekerja dengan klien, hal ini dikarenakan adat yang mereka miliki lebih kuat dari kompetensi profesional yang ada. Ada banyak penelitian yang sudah dilakukan terkait tentang teknik, kompetensi dan isu tentang LGBT yang bisa digunakan konselor untuk membantu menangani permasalahan komunitas LGBT.
Teknik Self-Management: Strategi Mereduksi Gaya Hidup Hedonis Siswa Sekolah Menengah Pertama Ishlakhatus Sa'idah; Moh. Ziyadul Haq Annajih; Diana Vidya Fakhriyani
Al-Hiwar Jurnal Ilmu dan Teknik Dakwah Vol. 11 No. 2 (2023): Juli-Desember
Publisher : Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Antasari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/alhiwar.v11i2.10958

Abstract

Changes in people's lifestyles are one of the impacts of globalization. Globalization can influence how young people meet the demands of their lifestyle. A hedonistic lifestyle is defined as one that prioritizes pleasure and material satisfaction. Most people believe that lifestyle is important because it can show self-identity. The aim of this article is to explain how effective self-management techniques are in reducing the hedonic lifestyle of students at SMPN 2 Pamekasan with six research subjects. This research uses a one-group pretest-posttest experimental design. The data collection methods used in this research were the hedonic lifestyle scale, observation, and interviews. The data analysis technique used is the Wilcoxon signed rank test. The results of the research show that self-management techniques are effective in reducing the hedonic lifestyle of class IX students at SMPN 2 Pamekasan. This can be seen from the asymptotes. The sig (2-tailed) value has a value of 0.008, which is smaller than 0.05 (Ha is accepted).