Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PENGARUH LAMA PEMERAMAN DAN JENIS KERTAS PEMBUNGKUS TERHADAP KUALITAS SIFAT ORGANOLEPTIK DAN KIMIA BUAH PISANG AMBON (Musa paradisiaca var. sapientum L) Suryanti, Sevia Dwi; Apriyanto, Mulono; Nadia, Lana Santika
JURNAL TEKNOLOGI PERTANIAN Vol 6 No 1 (2017)
Publisher : Prodi Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Islam Indragiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.586 KB) | DOI: 10.32520/jtp.v6i1.99

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu dan jenis kertas pembungkus pada pemeraman buah pisang ambon (Musa paradisiaca var. sapientum L) terhadap kualitas sifat organoleptik dan kimia. Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimental dengan menggunakan rancangan penelitian yaitu RAK (Rancangan Acak Kelompok). Jenis pisang yang digunakan dalam penelitian ini adalah pisang ambon kuning dengan 1 kontrol dan 2 perlakuan, berupa pisang ambon yang diperam menggunakan kertas kraft polos dan kertas kraft bertinta sebesar 20% dari berat pisang.Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama pemeraman terdapat pengaruh yang nyata (p<0,05) terhadap sifat kimia yaitu vitamin C dan gula reduksi. Kadar Vitamin C dan gula reduksi meningkat selama proses pemeraman, nilai tertinggi terdapat pada hari ke-5 pemeraaman yaitu 84,48 mg untuk vitamin C dan 5,90% untuk gula reduksi. Pada jenis kertas pembungkus terdapat pengaruh yang nyata (p<0,05) terhadap sifat kimia yaitu vitamin C dan gula reduksi. Jenis kertas pembungkus bertinta dapat mempercepat proses pematangan. Uji organoleptik (rasa, aroma, warna, tekstur) yang paling banyak disukai panelis adalah buah pisang ambon kuning dengan media pemeraman kertas bertinta.
Pengaruh Penambahan Ekstrak Bunga Telang (Clitoria ternatea) terhadap Pertumbuhan Bakteri Asam Laktat pada Pembuatan Yogurt Telang Nadia, Lana Santika; Sutakwa, Adi; Suharman, Suharman
Journal of Food and Culinary Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/jfc.v3i1.3123

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh penambahan ekstrak bunga telang dan penambahan susu skim pada pertumbuhan bakteri asam laktat. Rancangan perconaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan perlakuan tanpa dan penambahan ekstrak bunga telang (1% v/v). Pembuatan yogurt dan yogurt telang menggunakan susu skim (SS), susu pasteurisasi (SP), susu UHT(SU), susu pasteurisasi dengan penambahan 5% (b/v) bubuk skim (SPS), dan susu UHT dengan penambahan 5% (b/v) bubuk skim (SUS). Hasil analisa total BAL menunjukkan tidak berbeda nyata dan semua variabel tersebut sesuai dengan Standar SNI 2981:2009. Kesimpulannya, Penambahan ekstak bunga telang tidak menghambat pertumbuhan bakteri asam laktat namun juga tidak meningkatkan pertumbuhan BAL. Namun, asam laktat meningkat dengan penambahan ekstrak bunga telang. Dengan menambahkan susu skim dapat pula meningkatkan asam laktat pada yogurt.
Community empowerment through the processing of crispy catfish in Padukuhan XII Sidorejo, Bantul Amrih, Dewi; Sutakwa, Adi; Syarifah, Atika Nur; Nadia, Lana Santika
Community Empowerment Vol 6 No 7 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.676 KB) | DOI: 10.31603/ce.5031

Abstract

Padukuhan XII Sidorejo, located in Kasihan District, Bantul Regency, was one of the areas that was cultivating a lot of fish and vegetables in buckets or budikdamber during the Covid-19 pandemic. One of the vegetables cultivated is kale and can meet daily household needs. While the type of fish that is widely cultivated with budikdamber is catfish. Cultivation of catfish and vegetables is expected to meet household needs, but consumption of catfish from this cultivation is less than optimal due to low knowledge about diversification of processed catfish. These potentials and problems in the community were further explored by the UPY Agricultural Product Technology Bachelor Program lecturer team through community service programs to provide basic knowledge about processed catfish production. This crispy catfish can be a variation of the daily food menu and/or creative business ideas in the food sector for the residents of Pedukuhan XII Sidorejo, Bantul.
Pengaruh Penambahan Ekstrak Bunga Telang (Clitoria ternatea) terhadap Pertumbuhan Bakteri Asam Laktat pada Pembuatan Yogurt Telang Lana Santika Nadia; Adi Sutakwa; Suharman Suharman
Journal of Food and Culinary Vol. 3 No. 1 [Juni 2020]
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/jfc.v3i1.3123

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh penambahan ekstrak bunga telang dan penambahan susu skim pada pertumbuhan bakteri asam laktat. Rancangan perconaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan perlakuan tanpa dan penambahan ekstrak bunga telang (1% v/v). Pembuatan yogurt dan yogurt telang menggunakan susu skim (SS), susu pasteurisasi (SP), susu UHT(SU), susu pasteurisasi dengan penambahan 5% (b/v) bubuk skim (SPS), dan susu UHT dengan penambahan 5% (b/v) bubuk skim (SUS). Hasil analisa total BAL menunjukkan tidak berbeda nyata dan semua variabel tersebut sesuai dengan Standar SNI 2981:2009. Kesimpulannya, Penambahan ekstak bunga telang tidak menghambat pertumbuhan bakteri asam laktat namun juga tidak meningkatkan pertumbuhan BAL. Namun, asam laktat meningkat dengan penambahan ekstrak bunga telang. Dengan menambahkan susu skim dapat pula meningkatkan asam laktat pada yogurt.
Addition of blue pea flower (Clitoria ternatea L.) extract increase antioxidant activity in yogurt from various types of milk Adi Sutakwa; Lana Santika Nadia; Suharman Suharman
Jurnal Agercolere Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Agercolere
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37195/jac.v3i1.123

Abstract

Blue pea flower (Clitoria ternatea L.) is known as the source of anthocyanin and has potential as a natural blue dye. The present study aimed to determine the effect of additional blue pea flower (BPFE) to yogurt from various types of milk. The study used dried blue pea flowers, extracted with water in 3:1 (g.L-1) ratio, at the extraction condition of 60 ˚C and 45 minutes. The fermentation was processed by adding BPFE to (A) liquid skim milk, (B) ultra-high temperature (UHT) milk, (C) pasteurized milk, (D) UHT milk with skim powder, and (E) pasteurized milk with skim powder. Then, the yogurt starter was added to all milk samples, evenly mixed and incubated for 24 hours at 37 ˚C. The fermentation of all five different milk to make plain yogurt also processed with same method without addition of BPFE. The antioxidant activity and color intensity of yogurt are evaluated to investigate the effect of BPFE in yogurt. The result showed that the plain yogurt without the addition of BPFE has antioxidant activity and increases with the addition of BPFE. Skim milk BPFE yogurt has the highest antioxidant activity (437.04 ppm) with the values of L*, a*, b* was 37.35; 2.02; -1.32, respectively. Antioxidant activity of the other BPFE yogurt, which was added with skim milk, also increased. The BPFE yogurt made from skim milk or added skim milk had higher antioxidant activity than the other types of milk.
PENGARUH LAMA PEMERAMAN DAN JENIS KERTAS PEMBUNGKUS TERHADAP KUALITAS SIFAT ORGANOLEPTIK DAN KIMIA BUAH PISANG AMBON (Musa paradisiaca var. sapientum L) Sevia Dwi Suryanti; Mulono Apriyanto; Lana Santika Nadia
JURNAL TEKNOLOGI PERTANIAN Vol. 6 No. 1 (2017)
Publisher : Prodi Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Islam Indragiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/jtp.v6i1.99

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu dan jenis kertas pembungkus pada pemeraman buah pisang ambon (Musa paradisiaca var. sapientum L) terhadap kualitas sifat organoleptik dan kimia. Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimental dengan menggunakan rancangan penelitian yaitu RAK (Rancangan Acak Kelompok). Jenis pisang yang digunakan dalam penelitian ini adalah pisang ambon kuning dengan 1 kontrol dan 2 perlakuan, berupa pisang ambon yang diperam menggunakan kertas kraft polos dan kertas kraft bertinta sebesar 20% dari berat pisang.Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama pemeraman terdapat pengaruh yang nyata (p<0,05) terhadap sifat kimia yaitu vitamin C dan gula reduksi. Kadar Vitamin C dan gula reduksi meningkat selama proses pemeraman, nilai tertinggi terdapat pada hari ke-5 pemeraaman yaitu 84,48 mg untuk vitamin C dan 5,90% untuk gula reduksi. Pada jenis kertas pembungkus terdapat pengaruh yang nyata (p<0,05) terhadap sifat kimia yaitu vitamin C dan gula reduksi. Jenis kertas pembungkus bertinta dapat mempercepat proses pematangan. Uji organoleptik (rasa, aroma, warna, tekstur) yang paling banyak disukai panelis adalah buah pisang ambon kuning dengan media pemeraman kertas bertinta.
Substitution of rice brand had the impact on organoleptic properties and nutritional value of yogurt Choirun Nisa; Veriani Aprilia; Lana Santika Nadia
Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia (Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics) VOLUME 6, ISSUE 1, 2018
Publisher : Alma Ata University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (109.929 KB) | DOI: 10.21927/ijnd.2017.5(3(S2)).62-65

Abstract

ABSTRAKLatar Bekalang: Indonesia dikenal sebagai negara agraris, beras merupakan makanan pokok warganya, dengan setiap tahun mampu memproduksi beras yakni 32 juta ton. Bekatul beras merupakan limbah hasil penggilingan padi yang biasanya digunakan sebagai pakan hewan, sebagai pangan fungsional mengandung banyak zat gizi yaitu protein, lemak, karbohidrat, serat kasar dan vitamin B1, namun konsumsinya masih rendah karena kandungan lemak yang tinggi menyebabkan mudah rusak, kurang tahan lama dan berbau tengik, sehingga perlu dilakukan versivikasi pangan guna meningkatkan konsumsi bekatul salah satunya dengan ditambahkan ke yogurt. Yogurt merupakan produk fermentasi susu dengan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophiles berikut manfaatnya yaitu sebagai sumber kalsium, anti bakteri, untuk mengurangi kolesterol, dan penderita obesitas.Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh substitusi tepung bekatul terhadap sifat organoleptik dan nilai zat gizi pada produk yogurt bekatul. Metode: Jenis penelitian adalah eksperimental dengan menggunakan RAL (Racangan Acak Lengkap) dengan 4 perlakuan dan 2 kali ulangan. Sampel dalam penelitian ini adalah yogurt bekatul dengan formula yaitu P0 (175 g susu UHT: 0% bekatul), P1 (165 g susu UHT: 5% bekatul), P2 (155 g susu UHT: 10% bekatul), P3 (145 g susu UHT: 15% bekatul). Pada sifat organoleptik (uji kesukaan) yaitu dari rasa, aroma, tekstur, warna dan keseluruhan. Pada analisis nilai gizi yang diukur meliputi kadar air, abu, protein, lemak, karbohidrat, serat, gula reduksi, dan gula total.Hasil: Berdasarkan pengujian sifat organoleptik atau uji kesukaan yogurt substitusi tepung bekatul pada atribut warna, rasa, aroma dan keseluruhan, yogurt bekatul P1 (165 g susu UHT: 5% tepung bekatul) paling disukai panelis. Dari hasil pengujian nilai gizi yogurt bekatul P3 (145 g susu UHT: 15% bekatul) memiliki kadar abu, protein, lemak dan serat, gula total paling tinggi. Namun kadar air, karbohidrat, dan gula reduksi paling rendah. Kesimpulan: Makin banyak substitusi tepung bekatul, maka makin tinggi nilai gizi yogurt bekatul. Namun kesukaan panelis terhadap yogurt bekatul makin rendah.KATA KUNCI: yogurt bekatul, sifat organoleptik, nilai giziABSTRACTBackground: Indonesia is known as an agricultural country, rice is the staple food of citizens, each year capable of producing 32 million tons of rice. Rice bran was a waste of rice mill which is usually used as animal feed, as functional food contains many nutrients such as protein; fat; carbohydrate; crude fiber; and vitamin B1, but the consumption is still low because the high fat content causes easily damaged, less durable, and rancid smell. So, it is necessary to do food diversification to increase bran consumption, such as by addition to yogurt. Yogurt is a fermented milk product from Lactobacillus bulgaricus bacteria and Streptococcus thermophilus along with its benefits as a source of calcium, anti-bacterial, reducing cholesterol, and lowering of body weight.Objectives: To know the effect of rice bran substitution on organoleptic properties and nutritional value of rice bran yoghurt products.Methods: The study was experimental used complete randomized design with 4 treatments and 2 replications. The sample of this research was rice bran yoghurt with formula that were P0 (175 g of milk UHT: 0% bran), P1 (165 g of UHT milk: 5% bran), P2 (155 g of UHT milk: 10% bran), P3 (145 g UHT milk: 15% bran). Organoleptic properties (hedonic test) were analyzed from the taste, aroma, texture, color, and overall; whereas nutritional values measured were moisture, ash, protein, fat, carbohydrate, fiber, reducing sugar, and total sugar contents.Results: Based on organoleptic properties test in all parameters, P1 formula was most preferred by panelists. However, the highest of protein, fat, fiber content, and total sugar was obtained from formula of P3.Conclusions: The more substitution of rice bran into the yogurt, the higher nutritional value, although the panelist’s preference was getting lower.KEYWORDS: nutritional value, organoleptic properties, rice bran, yoghurt
Pengaruh Pengolahan Pangan terhadap Kadar air Bahan Pangan Lana Santika Nadia; Theodorus Yoseph Tatabuang Lejap; Ludi Rahmanto
Journal of Innovative Food Technology and Agricultural Product Volume 1, No. 1, Desember 2023
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/jitap.vi.5780

Abstract

Kandungan air pada bahan pangan berhubungan dengan kualitas bahan pangan dan dapat digunakan sebagai skrining awal pengukuran kualitas produk pangan. Proses pengolahan yang digunakan untuk menurunkan kadar air adalah proses penggorengan dan pengansinan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengarus proses pengolahan terhadap kadar air bahan pangan. Metode analisa kadar air yang digunakan pada penelitian ini adalah metode thermogravimetri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar air kacang tanah goreng (1,70% ) dan kacang bawang goreng (2,41%) lebih rendahl dari kacang tanah mentah (6,95%) dan kacang bawang mentah (5,74%). Kadar air pada teri nasi asin (51,82%) dan putih telur bebek asin (81,32%) lebih rendah dari teri nasi segar (82,72%) dan putih telur bebek rebus (84,45%). Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa proses pengolahan penggorengan kacang tanah dan kacang bawang dapat menurunkan kadar air, begitu pula proses pengasinan telur bebek dan teri nasi dapat menurunkan kadar air. kata kunci: kadar air, pengolahan pangan, penggorengan, pengasinan
Banana Product Development in the Women Farmers Group (KWT) Mertelu Village, Gunungkidul Harmini, Sri; Suharman, Suharman; Nadia, Lana Santika
AURELIA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 4, No 1 (2025): January 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/aurelia.v4i1.4202

Abstract

Gedangsari District is one of the sub-districts in Gunungkidul Regency, Yogyakarta which is classified as underdeveloped. This sub-district has potential but has not developed optimally because its human resource capabilities have many limitations. The livelihood of the people in Mertelu Village is farming. The Mertelu region has a field area of 101.68 hectares which is mostly used by the community to grow bananas. Steep topographic conditions cause people's access to mobility to be hampered. This affects the economic conditions of the community, especially in expanding sales targets for agricultural products. So selling to the public is still within a narrow scope. Most of the banana harvest is only consumed for personal use and sold raw if the harvest is large enough. It is hoped that the development of food products can provide variations in finished products so that they have a high selling value and can cover the shortage of terrain in the Mertelu area. Therefore, an innovative approach is needed in solving socio-economic problems in the village. One of the proposed approaches is community empowerment through increasing skills in banana processing production. It is hoped that this method can make a positive contribution in improving the quality of life of the people in Mertelu Village by empowering women, especially the Batur Indah Women Farming Group (KWT).
KARAKTERISASI SENYAWA BIOAKTIF DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN PADA  COKLAT BUBUK DI D.I. YOGYAKARTA Lana Santika Nadia; Atika Nur Syarifah; Dewi Amrih
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol. 9 No. 5 (2024): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan
Publisher : Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63071/gq948y21

Abstract

Coklat mengandung senyawa bioaktif yang memiliki aktivitas antioksidan yang kuat. Penelitian ini bertujuan untuk  mengevaluasi kandungan senyawa bioaktif dan aktivitas antioksidan pada cokelat bubuk yang diperoleh dari berbagai wilayah  di Daerah Istimewa Yogyakarta. Metode spektroskopi UV-Vis dan uji antioksidan seperti DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil)  digunakan untuk menganalisa kandungan senyawa bioaktif dan aktivitas antioksidan pada cokelat bubuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cokelat bubuk yang diperoleh dari wilayah Kulon Progo memiliki kandungan fenolik, flavonoid dan  aktivitas antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan wilayah Gunung Kidul sebesar 2,6421%; 0,2147% dan 63,4851%. Serta,  hasil senyawa gugus fungsi yang teridentifikasi pada cokelat bubuk tersebut berbanding lurus dengan kandungan senyawa  bioaktif yang terdapat pada cokelat bubuk. Hal ini menunjukkan bahwa cokelat bubuk yang diperoleh dari Kulon Progo  memiliki potensi sebagai sumber antioksidan alami