Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu

DINAMIKA HINDU DI JAWA TIMUR Sugiarti Sugiarti
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 6 No 2 (2015): Widya Genitri
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Agama Hindu masuk ke kepulauan Nusantara diterima dengan mudah, karena memiliki persamaan dengan unsur-unsur kepercayaan yang dimiliki oleh nenek moyang bangsa Indonesia, khususnya Jawa. Keberadaan agama Hindu justru menyuburkan kepercayaan dan budaya yang telah berkembang. Selain itu perpaduan antara budaya Hindu dan budaya asli telah melahirkan budaya baru. Sejak agama Hindu masuk ke wilayah kepulauan Nusantara, nenek moyang bangsa Indonesia mengenal huruf. Zaman Hindu telah mengakhiri zaman prasejarah dan memasuki zaman sejarah di Nusantara, khususnya Pulau Jawa. Bahkan, secara secara lebih luas, agama Hindu telah memberikan kontribusi pada budaya dunia, yang terbagi dalam semua bidang ilmu dan pengetahuan. Agama Hindu datang ke wilayah kepulauan Nusantara sejak permulaan abad pertama tarikh masehi. Pada masa kejayaan kerajaan Majapahit, Hindu menjadi agama kerajaan. Perkembangannya pesat, karya-karya besar telah disusun oleh pujangga-pujangga besar yang pada saat itu keberadaanya mendapat perhatian khusus dari kerajaan. Setelah kerajaan-kerajaan Hindu di Jawa mengalami keruntuhan, maka agama Hindu pun mengalami kemunduran. Hal ini terjadi pada abad ke-15 adan 16.
PEMBINAAN UMAT HINDU DI JAWA TIMUR Sugiarti Sugiarti
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 8 No 2 (2017): Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36417/widyagenitri.v8i2.225

Abstract

Pembinaan terhadap umat Hindu di berbagai tempat, khususnya di wilayah Kecamatan Ampelgading, Malang tergolong masih kurang. Salah satu faktor penyebabnya adalah lemahnya organisasi keumatan Hindu, dan kurangnya petugas pelaksana pembinaan. Kekurangan yang dimaksud menyangkut dua hal, yakni kurang secara kuantitas, dan kurang secara kualitas. Adanya kekurangan secara kuantitas karena orang-orang yang memiliki ketertarikan dan kemampuan dalam bidang pembinaan agama belum banyak. Kekurangan secara kualitas, secara umum tokoh-tokoh Hindu yang berperan sebagai pembina, baik yang duduk dalam kepengurusan parisada, pemangku, serathi, kelian adat, dan sebagainya; tidak banyak yang memiliki pengetahuan secara komprehensif dalam bidang agama. Pengetahuan agama yang dimiliki sebatas pada tatacara beritual yang didasarkan pada tradisi dan adat istiadat, ataupun pengenalan terhadap budaya baru dalam ritual keagamaan; yang kadang-kadang terdapat perbedaan antara daerah satu dengan daerah yang lain. Tidak jarang hal ini justru menjadi polemik yang akhirnya menjadi bibit permasalahan dalam masyarakat Hindu, terutama di wilayah Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.
PERAN ORANG TUA DALAM MENGANTISIPASI SEKS BEBAS REMAJA HINDU DI DESA LILIMORI Ni Nyoman Juliastuti; Sugiarti Sugiarti; I Wayan Mudita
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 11 No 2 (2020): Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36417/widyagenitri.v11i2.321

Abstract

Realitas yang terjadi di masyarakat ketika orang tua telah berupaya mendidik anak dengan baik, namun masih banyak remaja yang terlibat dalam berbagai kasus termasuk seks bebas. Untuk itu diperlukan upaya-upaya yang lebih dalam mengantisipasi seks bebas di kalangan remaja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai peran orang tua dalam mengantisipasi seks bebas pada remaja Hindu. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teori yang digunakan adalah teori peran, fungsional struktural, dan tindakan. Penentuan sumber data dilakukan dengan menggunakan purposive sampling. Metode pengumpulan data terdiri dari observasi, wawancara, studi kepustakaan dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, dalam mengantisipasi seks bebas remaja Hindu orang tua harus berperan sebagai seorang penasihat, seorang teman (sahabat), dan menjadi teladan yang baik. kendala yang dihadapi oleh orang tua yaitu, remaja terlalu sensitif, kurangnya waktu berinteraksi dengan anak, berkembangnya pornografi pada sosial media, dan pergaulan bebas. Upaya yang dilakukan orang yaitu, memberikan pujian yang diselingi nasihat sekaligus menghindari kata-kata yang kasar, meluangkan waktu bersama anak, memberikan arahan dan batasan dalam menggunakan teknologi, memberikan pekerjaan rumah, dan mengikutsertakan dalam kegiatan pasraman.
PEMBELAJARAN AKSARA DEVANAGARI PADA SISWA HINDU DI SDN 2 TATURA PALU Catur Rahayu Ning Susanti; Sugiarti Sugiarti; Gede Merthawan
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 12 No 2 (2021): Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36417/widyagenitri.v12i2.390

Abstract

Realitas yang terjadi adalah aksara Devanagari yang seharusnya dapat diperoleh anak sejak dini justru tidak diajarkan sama sekali di ketiga jenjang pendidikan yang ada (formal, informal dan non formal). Hal ini menyebabkan sebagian besar anak terkadang merasa asing dan bingung ketika pertama kali melihat kitab-kitab suci agama Hindu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran pembelajaran aksara Devanagari pada siswa Hindu dan juga kendala yang dihadapi serta upaya yang dilakukan selama pembelajaran aksara Devanagari berlangsung. Jenis penelitian ini adalah dekriptif kualitatif. Teori yang digunakan adalah teori belajar kognitif dan teori belajar konstruktivisme. Penentuan sumber data menggunakan purposive sampling dengan metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan studi kepustakaan. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan.