Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Miskonsepsi Matematika Siswa Ditinjau dari Gaya Kognitif Field Independent Rina Susilowati; Aska Muta Yuliani; Indriwati Indriwati
JURNAL PENDIDIKAN MIPA Vol 11 No 2 (2021): JURNAL PENDIDIKAN MIPA
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah, STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpm.v11i2.495

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui miskonsepsi matematika siswa bedasarkan gaya kognitif field independent. Penentuan siswa pada penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Jumlah siswa pada penelitian yaitu 3 (tiga) orang siswa kelas VII yang melakukan miskonsepsi matematika rendah, sedang dan tinggi yang memiliki gaya kognitif field independent. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa angket, tes tertulis dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang memiliki gaya kognitif field independent dengan miskonsepsi matematika rendah memiliki kemampuan matematika tinggi. Siswa mampu menyatakan ulang konsep, mampu merumuskan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis, mampu menentukan rumus untuk menjawab soal dan mampu mengaplikasikan rumus yang digunakan. Siswa yang memiliki gaya kognitif field independent dengan miskonsepsi matematika sedang memiliki kemampuan matematika sedang. Siswa tidak mampu menyatakan ulang konsep dikarenakan tidak paham konsep bangun datar persegi dan belah ketupat. Siswa juga tidak mampu merumuskan konsep dalam bentuk representasi gambar. Namun, Siswa mampu menentukan rumus untuk menjawab soal, tetapi tidak mampu mengaplikasikan rumus yang digunakan. Siswa yang memiliki gaya kognitif field independent dengan miskonsepsi matematika tinggi tidak mampu menjawab semua indikator dengan benar. Siswa ini termasuk kategori siswa yang memiliki kemampuan matematika rendah.
The Effectiveness of Brain-Based Learning with Think Pair Share Setting in Terms of Achievement, Representation Ability, and Anxiety of High School Students Rina Susilowati; Dhoriva Urwatul Wutsqa
Jurnal Pendidikan Matematika (Kudus) Vol 5, No 1 (2022): Jurnal Pendidikan Matematika (Kudus)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/jpmk.v5i1.14383

Abstract

Innovation in learning is needed by combining a learning approach and a classroom setting model to solve the problem of low student achievement and representation abilities. It can also be used as an effort to overcome problems in the aspect of attitude, for example, math anxiety. This study was aimed to (1) describe the effectiveness of the brain-based learning approach with a think pair share setting (BBL+TPS); (2) find out the difference between learning with BBL+TPS and the scientific approach; and (3) describe which one is more effective between the BBL+TPS and the scientific approach in terms of learning achievement, mathematical representation ability, and student’s math anxiety in statistics and probability. This study was a quasi-experimental study with the population being students of class X SMAN 2 Bantul, and the sample was students of classes X MIA 3 and X MIA 4, which were determined by using random sampling technique. The data collection techniques used are interviews, observations, and questionnaires. Data analysis techniques are descriptive and inferential statistics. The results show that: (1) BBL+TPS is effective; (2) there are differences in the effectiveness of learning between the BBL+TPS and the scientific approach; and (3) BBL+TPS is more effective than the scientific approach in terms of learning achievement and mathematical representation ability, but not more effective in terms of math anxiety. Diperlukan suatu inovasi dalam pembelajaran dengan menggabungkan pendekatan pembelajaran dan model pengaturan kelas untuk menyelesaikan permasalahan prestasi belajar dan kemampuan representasi siswa yang rendah. Hal tersebut juga dapat digunakan sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan dalam aspek sikap contohnya kecemasan matematika. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan keefektifan pendekatan brain-based learning dengan setting think pair share (BBL+TPS), (2) mengetahui adanya perbedaan antara pembelajaran dengan pendekatan BBL+TPS dan saintifik, dan (3) mendeskripsikan mana yang lebih efektif antara pendekatan BBL+TPS dan saintifik ditinjau dari prestasi belajar, kemampuan representasi matematika, dan kecemasan matematika pada materi statistika dan peluang. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan populasi adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Bantul dengan sampel penelitian adalah siswa kelas X MIA 3 dan X MIA 4, yang ditentukan dengan menggunakan teknik random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain wawancara, observasi, dan angket.  Teknik analisis data yaitu statistik deskriptif dan inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pendekatan BBL+TPS efektif, (2) ada perbedaan keefektifan pembelajaran antara pendekatan BBL+TPS dan saintifik, dan (3) pendekatan BBL+TPS lebih efektif dibandingkan dengan pendekatan saintifik ditinjau dari pretasi belajar dan kemampuan representasi matematika, namun tidak lebih efektif ditinjau dari kecemasan matematika.
PENGEMBANGAN APPLET GEOGEBRA PADA MATERI DISTRIBUSI PELUANG KHUSUS Rina Susilowati; M. Julkarnain
Jurnal Informatika Teknologi dan Sains Vol 4 No 4 (2022): EDISI 14
Publisher : Program Studi Informatika Universitas Teknologi Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.77 KB) | DOI: 10.51401/jinteks.v4i4.2044

Abstract

The use of technology in education, especially in mathematics is very important. It is critical to create technology-based learning media such as the Geogebra applet so that students can learn independently in constructing understanding concepts to solve mathematical problems through modeling, simulation, and visualization. This study aims to develop a geogebra applet on a valid and practical special probability distribution material.. The type of research used is development research with reference to the development design of the Three-D (3D) model. Data collection techniques include questionnaires, observations, and interviews. Data from observations and interviews were analyzed qualitatively. The data from the validation and practicality tests were analyzed using descriptive quantitative analysis. Based on the results of data analysis, it was found that the average percentage of validation results was 85.47%, so it can be said that this geogebra applet was categorized as very valid.. The results of the student response questionnaire on aspects of pleasure, usefulness, convenience, and interest in the display reached an average percentage of 85.63% and was categorized as very practical, so the geogebra applet that was developed could be used in learning.
PELATIHAN IDENTIFIKASI KESULITAN FUNGSIONAL BELAJAR SISWA UNTUK GURU-GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN PLAMPANG KABUPATEN SUMBAWA Rina Susilowati; Aris Dwi Intan Aprianti
Diseminasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2023)
Publisher : Pusat Pengabdian kepada Masyarakat- LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/diseminasiabdimas.v5i1.3402

Abstract

Pendidikan inklusif di sekolah memberikan kesempatan kepada semua peserta didik untuk dapat melaksanakan proses pembelajaran tanpa adanya diskriminasi. Di tiap sekolah/madrasah di wilayah Nusa Tenggara Barat terdapat 5 - 15% dari jumlah siswa yang mengalami kelainan maupun kesulitan belajar. Kesulitan belajar mencakup kesulitan belajar dalam perkembangan yang berpengaruh pada kesulitan belajar akademik. Kegiatan pelatihan tentang profil kesulitan fungsional belajar siswa ini bertujuan agar guru-guru, khususnya guru sekolah dasar di Kecamatan Plampang, Kabupaten Sumbawa memahami jenis[1]jenis kesulitan fungsional belajar siswa dan cara mengidentifikasi kesulitan fungsional belajar siswa. Identifikasi kesulitan belajar siswa merupakan salah satu bagian dalam penilaian awal pada tahapan melaksanakan pembelajaran berbasis level kemampuan siswa (Teaching at The Right Level) yang merupakan metode pembelajaran yang diterapkan dalam kurikulum merdeka. Metode pelaksanaan pada kegiatan pengabdian masyarakat ini dibagi dalam tiga tahapan, yaitu tahapan persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah guru-guru memiliki pengetahuan tentang jenis kesulitan fungsional belajar siswa dan mengetahui serta dapat menggunakan alat identifikasi kesulitan belajar siswa. Dengan demikian, guru telah melakukan salah satu proses analisis diagnostik pada siswa. Selanjutnya, guru dapat mengatasi permasalahan adanya kesulitan belajar siswa tersebut dan menemukan solusi terbaik dalam melaksanakan proses pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan siswa.