Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KOMPETENSI MEDIATOR DALAM MENUNJANG KEBERHASILAN MEDIASI PADA KASUS PERCERAIAN DI PENGADILAN AGAMA MAKASSAR (TINJAUAN TEORETIS DAN FAKTUAL) Anugrah Reskiani; Mukhtar Lutfi; Hamzah Hasan
Jurnal Diskursus Islam Vol 4 No 2 (2016)
Publisher : Pascasarjana UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jdi.v4i2.7371

Abstract

Tulisan ini akan mengelaborasi dan mendeskripsikan kompetensi mediator di Pengadilan Agama Makassar dalam perspektif teoretis dan faktual. Tulisan ini merupakan hasil penelitian lapangan yang bersifat deskriptif kualitatif, yang berlokasi di Pengadilan Agama Makassar. Adapun pendekatang yang digunakan adalah pendekatan yuridis, teologis, sosiologis dan fenomenologis. Apapun pengumpulan datanya di lapangan menggunakan teknik observasi wawancara/interview dan dokumentasi. Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah dengan menggunakan analisis reduksi data, penyajian data adan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemilihan mediator di Pengadilan Agama Makassar sudah sejalan dengan PERMA Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan. Namun mediator menjadi kesulitan mendamaikan para pihak disebabkan berbagai faktor, termasuk di dalamnya adalah keengganan para pihak untuk menghadiri mediasi dan waktu penempatan mediasi yang terbilang kurang tepat atau terlambar, jika merujuk pada QS al-Nisa>’/4: 35. Sehingga pertengkaran yang sudah berlangsung terus-menerus atau berlarut-larut akan sulit didamaikan. Selain itu, mediator yang menengahi proses mediasi di Pengadilan Agama Makassar, secara keseluruhan adalah hakim dengan latar belakang keilmuan hukum. sedang idealnya yang dalam proses mediasi dibutuhkan seorang mediator profesional dengan latar belakang keilmuan yang linear dengan akar permasalahan yang menjadi penyebab perselisihan para pihak.
Menjembatani Teks dan Realitas: Analisis Interpretasi Kuntowijoyo terhadap Konsep The Chosen People dalam QS Ali Imran/3:110 Rasyid, Muhammad Dirman; Muh. Ilham Usman; Anugrah Reskiani
PAPPASANG Vol. 6 No. 2 (2024): Jurnal Pappasang
Publisher : STAIN Majene

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46870/jiat.v6i2.1161

Abstract

The concept of “The Chosen People” in Islam, as reflected in Surah Ali Imran 3:110, has long been a subject of theological discourse. However, contemporary interpretations of this concept, especially in the context of plural societies, remain underexplored. This research examines Kuntowijoyo's progressive exegesis of Surah Ali Imran 3:110, focusing on the reconceptualization of “The Chosen People” within the framework of modern Indonesia. Employing a qualitative methodology with a critical hermeneutic approach, this study analyzes Kuntowijoyo’s works and situates them within a quasi-objectivist progressive exegesis framework. The main findings reveal that Kuntowijoyo transforms the concept “The Chosen People” from an exclusive understanding into a universal ethical mandate, operationalized through three pillars: humanization (amar ma’ruf), liberation (nahi munkar), and transcendence (tu’minuna billah). Further analysis suggests that this interpretation offers a new paradigm for understanding the role of Muslims in plural societies, with significant implications for socio-religious activism and interfaith dialogue. This study contributes to the literature on contemporary Quranic hermeneutics and the sociology of religion, while highlighting the potential of progressive exegesis to bridge the gap between classical religious doctrine and modern social realities. The research also opens avenues for further exploration of the actualization of Quranic values in the context of a global multicultural society.