Implementasi ajaran agama Hindu tidak dapat dipisahkan dari Tri Kerangka Dasar Agama Hindu itu sendiri. Tiga kerangka dasar tersebut terdiri dari tattwa, susila, dan ÄcarÄ. Tattwa merupakan inti dari ajaran agama Hindu, filsafat dalam agama Hindu yang memberi arti dan makna dalam setiap aktivitas keagamaan yang dilaksanakan. Susila merupakan seperangkat aturan yang menjadi dasar pelaksanaan aktivitas keagamaan dalam agama Hindu sedangkan ÄcarÄ merupakan serangkaian aktivitas keagamaan dalam agama Hindu sebagai bentuk implementasi dari tattwa dan susila. Ä€carÄ sendiri tidak dapat dilepaskan dari upakara sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Hyang Widhi Wasa. Upakara yang telah dipersembahkan disebut dengan prasÄdam. Dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, tulisan ini mengkaji mengenai upakara dan prasÄdam dilihat dari segi tattwa, susila, dan ÄcarÄ. Adapun hasil kajian mengenai upakara dan prasÄdam dari sudut pandang Tri Kerangka Dasar Agama Hindu adalah apabila dikaji dari segi tattwa-nya, upakara dan prasÄdam merupakan suatu persembahan suci yang menurut Lontar Yajña Praketi memiliki nilai filosofis sebagai perwujudan dari alam semesta beserta isinya, lambang dari kemahakuasaan Tuhan, serta lambang dari pengorbanan diri manusia. Susila dari upakara sudah tampak dari bagaimana umat Hindu diajarkan untuk menjaga etika selama pembuatannya, dalam mempersembahkan hingga menikmati prasÄdam sebagai bentuk rasa syukur atas segala karunia Hyang Widhi Wasa, yang ternyata juga berguna bagi kesehatan manusia. Untuk ÄcarÄ-nya sendiri, upakara dan prasÄdam merupakan salah satu sarana yang melengkapi dan menyemarakkan suatu kegiatan keagamaan