Sukma Firdaus
Jurusan Mesin Otomotif, Politeknik Negeri Tanah Laut

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PELATIHAN PEMBUATAN IKAN ASAP DI DESA JILATAN ALUR KABUPATEN TANAH LAUT Anton Kuswoyo; Sukma Firdaus; Ika Kusuma Nugraheni
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (MEDITEG) Vol 1 No 1 (2016): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat MEDITEG
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Tanah Laut (Politala)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/mediteg.v1i1.2

Abstract

Kabupaten Tanah Laut memiliki potensi perikanan yang cukup besar. Usaha perikanan barupa ikan air tawar seperti Ikan Lele, Ikan Gabus, Ikan Papuyu (Anabas testudineus), maupun ikan laut hasil tangkapan nelayan.   Umumnya ikan hanya dijual langsung berupa ikan mentah, tanpa diolah terlebih dahulu. Akibatnya harganya pun murah. Guna meningkatkan nilai tambah (added value) hasil perikanan, maka perlu diterapkan teknologi pengolahan ikan menjadi produk siap saji. Pengolahan ikan asap merupakan pengolahan ikan menjadi produk ikan yang memiliki cita rasa khas dan awet (tahan lama). Pengolahan hasil perikanan menjadi produk ikan asap mempunyai dampak ekonomi bagi masyarakat khususnya yang menekuni usaha pembuatan ikan asap. Selain dapat dijadikan usaha sampingan skala rumah tangga, juga dapat menjadikan ikan asap menjadi produk oleh-oleh khas Tanah Laut. Jika usaha ikan asap dikelola dengan baik, bisa menciptakan lapangan kerja baru sehingga turut membantu pemerintah mengurangi pengangguran. Pelatihan pembuatan ikan asap dilakukan di Desa Jilatan Alur Kecamatan Batu Ampar Kabupaten Tanah Laut, diikuti oleh ibu-ibu maupan bapak-bapak. Pada kegiatan tersebut peserta diajarkan cara membuat ikan asap secara praktek langsung. Bahan baku utama terdiri dari ikan papuyu dan garam dapur. Adapun untuk pengasapan menggunakan arang kayu dan tempurung kelapa.  Proses pengasapan terdiri dari empat tahap yaitu: penggaraman, pengeringan, pemanasan, dan pengasapan. Proses pengasapan dilakukan selama 2-4 jam. Suhu yang digunakan untuk pemanasan berkisar 60-800C. setelah dilakukan proses pengasapan selama 2 jam, maka ikan asap siap untuk dikemas dan dikonsumsi. Proses pengasapan yang baik membuat ikan asap tersebut tahan selama 1 bulanKata Kunci: Ikan Asap, Kabupaten Tanah Laut, 
PENCOK (PENCIL CASE FROM SHOCK): PENGOLAHAN SHOCK MOTOR BEKAS MENJADI TEMPAT PENSIL SEBAGAI PENANGGULANGAN LIMBAH Yuliana Ningsih; Marlia Adriana; Adhiela Noer Syaief; Sukma Firdaus
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (MEDITEG) Vol 3 No 1 (2018): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat MEDITEG
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Tanah Laut (Politala)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/mediteg.v3i1.36

Abstract

Pertumbuhan teknologi dan ekonomi saat ini semakin pesat dan maju, dalam perkembangan tersebut diikuti juga dengan dampak negatif limbah mesin otomotif yang semakin pesat pertumbuhan industrinya. Dampak negatif tersebut sangat mempengaruhi lingkungan. Limbah mesin khususnya otomotif akan memperburuk kondisi lingkungan dan mempengaruhi kesehatan hidup manusia. Melalui sosialisasi dan pelatihan yang seksama, kesadaran warga terhadap pengelolaan limbah menjadi maju dengan bisa membuat kerajinan yang bernilai ekonomi dari bahan limbah. Sosialisasi dan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengintegrasikan limbah mesin yang meningkat di lingkungan, adapun peserta kegiatan tersebut yakni masyarakat Desa Pemuda yang terdiri dari bapak, ibu dan para remaja sekitar 25 orang. Selain itu juga menggambarkan pengetahuan, keterampilan dan motivasi warga Desa Pemuda Kecamatan Pelaihari dalam pengelolaan limbah. Hasil dari kegiatan pelatihan ini adalah bertambahnya wawasan masyarakat dalam pengelolaan limbah dan membantu peserta mengolah limbah mesin,  terutama shock motor bekas menjadi karya yang dapat dimanfaatkan di lingkungan masyarakat. Selain itu juga kegiatan ini mendapat sambutan yang sangat baik dengan keaktifan masyarakat mengikuti pendampingan dari awal hingga akhir kegiatan pengabdian. Kata Kunci: limbah mesin, penanggulannyaÂ