Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Perwujudan Nilai Sila Ke-4 Pancasila oleh Remaja Masjid di Dukuh Bamban Desa Lemahabang Kecamatan Doro Kabupaten Pekalongan Kunaeni Kunaeni; Sumaryati Sumaryati
Jurnal Citizenship: Media Publikasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.045 KB) | DOI: 10.12928/citizenship.v3i2.10678

Abstract

Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia. Sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia, Pancasila dijadikan sebagai pedoman dalam bertingkah laku dalam kehidupan bermasyarakat, dalam kehidupan bermasyarakat, manusia akan berkelompok dan berkumpul membentuk organisasi. Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila harus diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat maupun dalam berorganisasi, termasuk organisasi remaja masjid harus mewujudkan nilai-nilai Pancasila khususnya nilai sila ke-4 Pancasila yang berbunyi Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Remaja masjid di dukuh Bamban belum sepenuhnya bisa mewujudkan nilai sila ke-4 Pancasila, maka peneliti akan meneliti “Bagaimana Perwujudan Nilai Sila ke-4 Pancasila oleh Remaja Masjid di Dukuh Bamban Desa Lemahabang Kecamatan Doro Kabupaten Pekalongan?”.Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Lokasi penelitian di dukuh Bamban dengan subjek penelitian remaja masjid di dukuh Bamban, dan objek penelitian adalah perwujudan nilai sila ke-4 Pancasila. Metode pengumpulan data adalah angket dan observasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, klasifikasi data, display data, dan pengambilan kesimpulan.Hasil penelitian ini adalah nilai sila ke-4 Pancasila selalu diwujudkan oleh remaja masjid di dukuh Bamban dalam berorganisasi. Adapunperwujudan nilai sila ke-4 Pancasila adalah musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan, sebagai warga negara Indonesia setiap manusia mempunyai kedudukan ha,dan kewajiban yang sama, musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur, tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain, menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah, mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama, di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan,dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima, dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
Upaya peningkatan karakter cinta damai peserta didik SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta Mulyani Mulyani; Sumaryati Sumaryati
Jurnal Citizenship: Media Publikasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/citizenship.v2i2.17990

Abstract

Karakter cinta damai peserta didik SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta belum terwujud dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan masih ada beberapa peserta didik yang kurang sopan terhadap guru dan karyawan (etika kurang baik), masih ada salah satu dari mereka yang membolos, kemudian segala hal perbedaan selalu menimbulkan masalah. Padahal SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta sudah berupaya meningkatkan karakter cinta damai. Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah apa saja upaya dan hambatan SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta dalam meningkatkan karakter cinta damai peserta didik. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara kepada Kepala Sekolah, Waka kesiswaan, Guru BK dan Guru Kelas (PPKn & PAI). Selain metode wawancara juga menggunakan observasi untuk meneliti apakah hasil wawancara sesuai dengan yang di observasi. Keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi sumber dengan cara membandingkan hasil wawancara antara narasumber yang satu dengan narasumber yang lain. Data kemudian dianalisis dan akan menghasilkan kesimpulan yang menunjukkan keabsahan data yang telah diperoleh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sudah adanya upaya sekolah dalam meningkatkan karakter cinta damai dengan berbagai indikator, antara lain terciptanya sekolah dan kelas yang nyaman, tenteram, dan harmonis. Melalui upaya tersebut masih ditemukan beberapa hambatan bahwa upaya tersebut belum tercapai secara maksimal karena ada faktor lain yang mempengaruhi kondisi karakter cinta damai peserta didik.
Tingkat Kepatuhan Tata Tertib Sekolah oleh Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Yogyakarta Tumtum Kurniasih; Sumaryati Sumaryati
Jurnal Citizenship: Media Publikasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.955 KB) | DOI: 10.12928/citizenship.v3i2.10672

Abstract

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan kepada Pemerintah untuk mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan, ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa serta memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia. Sekolah sebagai lembaga pendidikan mempunyai kebijakan tertentu yang dituangkan dalam bentuk aturan. Siswa dituntut untuk menaati tata tertib sekolah di dalam menuju keberhasilan proses pembelajaran, membentuk karakteristik siswa agar disiplin dan bertanggung jawab. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana tingkat kepatuhan tata tertib sekolah oleh siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui tingkat kepatuhan tata tertib sekolah oleh siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013.Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif. Lokasi penelitian adalah SMP Muhammadiyah 5 Yogyakarta. Populasi berjumlah  74 siswa, sampel penelitian diambil sebanyak 35 siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Yogyakarta. Metode pengumpulan data adalah menggunakan angket atau kuesioner dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, klasifikasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.Adapun hasil penelitian ini adalah tingkat kepatuhan tata tertib sekolah oleh siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 termasuk dalam kategori tinggi, dengan urut-urutan sebagai berikut taat karena hal tersebut memang memuaskan baginya (71,4%), patuh karena ingin dipuji (58,9%), taat karena dasar keuntungan atau kepentingan(54,9%), patuh karena takut pada orang atau kekuasaan atau paksaan (51,4%), patuh karena kiprah umum atau masyarakat (46,9%), patuh karena dasar prinsip etis yang layak universal (41,7%), dan taat atas dasar adanya aturan dan hukum serta untuk ketertiban (35,4%).
Sikap Nasionalisme Siswa terhadap Lagu Kebangsaan Indonesia Raya di SMP Muhammadiyah 1 Prambanan Sri Kartiningsih; Sumaryati Sumaryati
Jurnal Citizenship: Media Publikasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.399 KB) | DOI: 10.12928/citizenship.v3i2.10677

Abstract

Sikap siswa terhadap lagu kebangsaan Indonesia Raya menjadi berarti bagi generasi penerus bangsa, yang diharapkan menjadi warga negara yang cerdas dan warga negara yang baik. Salah satu yang harus dimiliki untuk menjadi warga negara yang baik adalah memiliki sikap nasionalisme. Untuk mewujudkan sikap nasionalsime bagi siswa salah satunya siswa harus memiliki sikap terhadap lagu kebangsaanan Indonesia Raya. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana sikap nasionalisme siswa kelas VII terhadap lagu Kebangsaan Indonesia Raya di SMP Muhammadiyah 1 PrambananTahun Ajaran 2012/2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sikap nasionalisme siswa kelas VII terhadap lagu Kebangsaan Indonesia Raya di SMP Muhammadiyah 1 Prambanan Tahun Ajaran 2012/2013.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Subjek penelitian adalah Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 1 Prambanan Tahun Ajaran 2012/2013. Objek dalam penelitian ini adalah Sikap siswa terhadap lagu kebangsaaan Indonesia Raya. Metode Pengumpulan data berupa wawancara, observasi. TeknikAnalisis data menggunakan reduksi, klasifikasi data, penyajian data, penarikan kesimpulan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap nasionalisme siswa kelas VII terhadap lagu Kebangsaan Indonesia Raya di SMP Muhammadiyah 1 Prambanan Tahun Ajaran 2012/2013 adalah siswa mengetahui siapa pencipta lagu kebangsaaan Indonesia Raya, mengetahui makna yang terkandung dalam lagu kebangsaan Indonesia Raya, merespon dengan rasa senang terhadap lagu ciptaan WR. Supratman, menyanyikannya penuh semangat dan setuju jika sebagai siswa itu harus belajar, berjuang untuk meraih cita-cita demi bangsanya dan melaksanakannya penuh semangat, kompak serta berusaha mewujudkan makna yang terkandung dalam lagu kebangsaan Indonesia Raya misalnya menjalin kedudukan yang sama antar teman tanpa membeda-bedakan. 
AKTIVITAS MAHASISWA KULIAH KERJA NYATA DALAM PENGUATAN KARAKTER MASYARAKAT (STUDI DI WILAYAH KRAPYAK WETAN DAN KWENI) Sumaryati Sumaryati
Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2018)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/jp.v2i1.515

Abstract

Tujuan artikel ini mendeskripsikan program dan kegiatan penguatan karakter masyarakat, yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN UAD Alternatif Periode ke-61 di wilayah Krapyak Wetan dan Kweni, Sewon Bantul. Penguatan karakter masyarakat ini sangat perlu dilakukan mengingat adanya beberapa fenomena yang menunjukkan terjadinya kelunturan dan penurunan karakter dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, maupun dalam kehidupan bernegara. Kebijakan pendidikan karakter yang digulirkan oleh pemerintah, sebagai antisipasi penurunan karakter tersebut, memerlukan dukungan semua pihak, yaitu sekolah, keluarga, dan masyarakat. KKN oleh mahasiswa diharapkan dapat membantu terlaksananya kebijakan pendidikan karakter tersebut. Terdapat beberapa program dan kegiatan yang dilakukan oleh mahassiswa KKN alternatif periode ke-61, yang berkaitan dengan pendidikan karakter. Program dan kegiatan tersebut berkaitan dengan pendidikan karakter hidup sehat, peduli lingkungan, percaya diri, jujur dan tanggungjawab. Metode pendidikan karakter dengan penyuluhan dan pelatihan, serta melakukan/praktik. Sasaran kegiatan penyuluhan dan pelatihan karakter hidup sehat dan peduli lingkungan adalah orang dewasa di wilayah Krapyak Wetan. Sedangkan kegiatan penguatan karakter jujur, tanggug jawab, sasarannya adalah ibu-ibu dan anak-anak di wilayah Kweni, Bantul. Karakter hidup sehat dan peduli lingkungan masyarakat dapat diperkuat dengan berbagai aktivitas KKN UAD. Hal ini dibuktikan dengan adanya rasa ingin tahu masyarakat, dengan mengajukan beberapa pertanyaan, dan kehadiran masyarakat secara rutin dalam kegiatan senam bugar. Adapun dampak  kegiatan ini para ibu mengetahui pengertian hidup sehat,  peduli lingkungan, pentingnya pendidikan antikorupsi (jujur, tanggungjawab dalam keluarga), dapat mendeteksi penyakit kanker payudara, dapat memanfaatkan tanaman sekitar rumah atau pekarangan rumah untuk mengobati atau mencegah penyakit yang diderita, mampu membedakan jenis obat apa yang dapat di beli di apotek atau di rumah sakit, paham perbedaan golongan obat, memahami manfaat senam kebugaran, adanya perubahan sikap, berani mengingatkan apabila ada warga yang membuang sampah sembarangan, anak-anak tertarik dengan kesenian batik, adanya karakter percaya diri, pengadaan tempat sampah di tempat-tempat strategis, khususnya di sekitar masjid. 
Pelatihan Inovasi Media Pembelajaran Literasi dan Numerasi Antikorupsi dalam Kondisi Darurat Covid-19 di TK ABA Komplek Masjid Perak Prenggan Suyadi Suyadi; Sumaryati Sumaryati; Trisna Sukmayadi; Waharjani Waharjani
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 7 No 1 (2022): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v7i1.2306

Abstract

The outbreak of corruption cases of COVID-19 funds from the Village, Regency to Ministry level, has direct implications for the death rate, especially early childhood, which reached 43.7% of total child deaths during the COVID-19 period or 0.85% of total deaths confirmed positive. Numeration and literacy as the minimum competencies of students have been widely discussed. However, literacy and numeracy specific to the field of anti-corruption have not been widely applied by both teachers and students. This Community Empowerment Program aims to increase the literacy and numeracy empowerment of partner groups through anti-corruption learning media innovation training. This PPM partner group is TK ABA Komplek Masjid Perak Kotagede Yogyakarta which consists of 20 teachers with undergraduate education. Data analysis techniques are used to measure the level of empowerment of partners in the anti-corruption literacy and numeracy fields. The Community Empowerment results show that improving anti-corruption literacy and numeracy competencies in children's stories have only reached the innovative and creative stages but have not yet reached digital technology-based. This is because online training during the Covid-19 era did not support interactive multimedia laboratories as literacy tools and children's numeracy stories based on digital technology. Community Empowerment Program results have changed the learning of anti-corruption literacy and numeracy during the COVID-19 pandemic to be more enjoyable to reduce the risk of stress and anxiety in children and increase immunity.
Sosialisasi dan Pendampingan Implementasi Peraturan Gubernur DIY No. 60 Tahun 2020 bagi Guru PPKn MGMP SMA dan SMK Kabupaten Kulon Progo Sumaryati Sumaryati; Trisna Sukmayadi
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 7 No Special-1 (2022): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v7iSpecial-1.2433

Abstract

Corruption, even during a pandemic, is still happening. This means that preventing corruption and corrupt behavior must be more massive, likewise with the implementation of Anti-Corruption Education (PAK). The Governor of the Special Region of Yogyakarta issued the Governor of DIY Regulation No. 60 of 2020 concerning the Implementation of Anti-Corruption Education Insertions in High Schools and Vocational High Schools and Special Schools. This regulation is not yet known and understood by PPKN teachers in general and PPKn teachers in SMA and SMK in particular. Consequently, the joint commitment in implementing the PAK has not been developed. Based on this, the Service Team carried out socialization and assistance to implement the Gubernatorial Regulation to PPKn SMA and SMK teachers in Kulon Progo. The activity is carried out in three stages, preparation, implementation, and monitoring evaluation—the method with a participatory approach. The service output is a set of learning tools for PPKn SMA and SMK Class X subjects containing PAK. The impact of the activities included PPKn teachers who knew and understood PPKn with PAK content, were skilled at finding and compiling learning media, and were skilled at collecting PPKn learning tools with PAK.
DIMENSI ETIS PELAKSANAAN KURSUS TES PSIKOLOGIS (PSIKOTES) Adellia Aulia Raganiz; Sumaryati Sumaryati
Jurnal Filsafat Indonesia Vol. 4 No. 1 (2021)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jfi.v4i1.31318

Abstract

Artikel ini membahas tentang dimensi etis pelaksanaan kursus tes psikologi (Psikotes). Tes psikologi ini sering kita temukan pada tahap seleksi di bidang pendidikan atau pekerjaan dengan tujuan untuk menyaring kualitas sumber daya manusia (SDM) yang sesuai dengan kebutuhan. Dengan demikian tes psikologi harus dilakukan dengan baik dan benar. Namun berdasarkan hasil observasi peneliti, masih banyak lembaga yang mengadakan kursus psikotes, agar para peserta dapat lolos pada tahap psikotes ini. Tetapi sebenarnya dalam mengikuti tes psikologi tidak diperlukan persiapan apapun. Kajian ini bertujuan untuk membuktikan implementasi kode etik dalam pelaksanaan kursus psikotes. Jenis penelitian library research. Objek dalam penelitian ini ialah buku dan artikel yang berkaitan dengan etika dan pelaksanaan tes psikologi. Informasi dikumpulkan dengan melakukan studi pustaka. Subjek penelitian adalah peneliti sendiri. Hasil kajian pelaksanaan kursus tes psikologi belum mengimplementasikan norma-norma yang berlaku. 
Pelatihan Da’i Antikorupsi bagi Mubaligh-Mubalighah Terdampak Physical Distancing Akibat Pandemi Covid-19 di Kelurahan Prenggan, Kotagede, Yogyakarta Suyadi Suyadi; Waharjani Waharjani; Sumaryati Sumaryati; Trisna Sukmayadi
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 5 No 4 (2020)
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/002.202054.522

Abstract

ANTI-CORRUPTION DA'I TRAINING FOR MUBALIGH-MUBALIGHAH AFFECTED BY PHYSICAL DISTANCING DUE TO THE COVID-19 PANDEMIC IN PRENGGAN VILLAGE, KOTAGEDE, YOGYAKARTA. Prenggan, Kotagede, Yogyakarta is one of the villages which is chosen to be the pilot project for anti-corruption by the Corruption Eradication Committee. This village is affected by physical distancing due to the Covid-19 pandemic. It implies to all components of the village that contribute to building the image of Prenggan as an anti-corruption village. One of the elements of the village is the mosque with its Mubaligh (preacher). However, during the pandemic, they contribute the smallest to establish the anti-corruption image. Therefore, they should learn to use online media to spread Islamic teachings in relation to anti corruption. The community service takes the form of online training that includes socialization, counseling, practice, and evaluation or monitoring. The application used in the program is Google Meet and WhatsApp Group. The results show that online training improves the anti-corruption competence of the Da’is and Mubalighs in Prenggan village. The improvement includes three aspects: the understanding of the fiqh (jurisprudence) of anti-corruption, the da’wah rhetoric for anti-corruption, and the skills to utilize the advance of information technology, especially Google Meet.
Tinjauan Aksiologi Terhadap Aliran Psikologi Behaviorisme Irpan Zuhri; Sumaryati Sumaryati
Jurnal Filsafat Indonesia Vol. 5 No. 2 (2022)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jfi.v5i2.41392

Abstract

Analysis of behaviorism theory when viewed with axiology will reflect the field of philosophy with psychology. In addition, it also reflects the values and implementation of behaviorism in order to have a positive and useful impact on human life. The purpose of this study was to determine the axiological values that exist in the psychology of behaviorism, including ethics and aesthetics. The existence of a study of the axiological flow of behaviorism will certainly have a positive impact on knowledge of the value of the axiological flow or behaviorism approach so that its usefulness and application can be known in everyday life. This study uses a qualitative research method of literature study with content analysis techniques, namely by reviewing the contents of books, articles or journals, then continuing with the categorization of the results of the study which then ends with conclusions and research suggestions. The results show that the ethical concept of behaviorism is related to the moral theory proposed by Immanuel Kant, namely the concept of desired obligation and based on responsibility or autonomy. Then the aesthetic concept ofbehaviorism meets Immanuel Kant's aesthetic concept, namely subjective and objective aesthetics.