Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penelitian Kombinasi (Mixed Methods) Rahmat Justan; Margiono Margiono; Abdul Aziz; Sumiati Sumiati
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 3 No. 2: Januari 2024
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v3i2.2772

Abstract

Penelitian menjadi kegiatan yang penting dilakukan. Penelitian dapat dilakukan dengan metodologi kuantitatif, kualitatif dan campuran (mixed method ). Tujuan pada penulisan makalah ini adalah untuk membahas penelitian campuran (mixed method ) dari aspek definisi, karakteristik, perkembangan, jenis dan prosedur penelitian. Definisi penelitian campuran (mixed method )adalah prosedur untuk mengumpulkan, menganalisis, dan mengkombinasi  metode  kuantitatif  dan  kualitatif  dalam  satu  penelitian.  Karakteristik Penelitian campuran (mixed method ) terletak pada aspek rasionalitas, prioritas, sekuens/waktu, dan penggabungan data. Rasionalitas penggunaan penelitian campuran (mixed method ) didasarkan pada aspek kredibilitas, konteks, ilustrasi, utilitas, mengkonfirmasi temuan, dan keragaman pandangan. Penelitian campuran (mixed method ) berkembang lebih dari abad ke-20 sebagai bentuk solusi dari permasalahan para peneliti yang merasa memerlukan dukungan dari metode kuantitatif atau kualitatif terhadap penelitiannya. Perkembangan terus berlanjut hingga menghasilkan beberapa jenis penelitian campuran (mixed method ) yaitu: 1) eksplanasi berurutan (sequential explanatory strategy), 2) eksplorasi berurutan (sequential exploratory strategy), 3) transformasi berurutan (sequential transformative strategy), 4) triangulasi bersamaan (concurent triangulation  strategy), 5) terpadu bersama-sama (concurent emmbeded  strategy), dan 6) transformatif bersamaan (concurent transformative strategy). Prosedur penelitian campuran (mixed method ) secara umum sama dengan penelitian pada umumnya yang meliputi 1) menentukan  masalah  dan tujuan  penelitian,  2)  mengidentifikasi  rasionalitas  penelitian,  3)  menentukan  desain/jenis penelitian campuran dan mengungkapkan alasan yang mendasarinya, 4) mengumpulkan data 5) menganalisa data, dan 6) menulis laporan.
Pengaruh Model Project Based Learning terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif dan Motivasi Belajar Pendidikan Pancasila Kelas IV SD Gugus I Kecamatan Palangga Kabupaten Gowa Fitria Fitria; Muhajir Muhajir; Abdul Aziz
Jurnal Studi Guru dan Pembelajaran Vol. 8 No. 1 (2025): Januari - April 2025 (In Processing)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/jsgp.8.1.2025.5607

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efektivitas penerapan model Project Based Learning (PjBL) dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan motivasi belajar peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di kelas IV Sekolah Dasar Gugus I Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa. Urgensi penelitian ini muncul dari tantangan pembelajaran konvensional yang cenderung satu arah, sehingga menghasilkan partisipasi siswa yang pasif, rendahnya kreativitas, dan motivasi belajar yang kurang optimal. Era pendidikan abad 21, dimana pengembangan soft skills dan pembelajaran interaktif sangat dibutuhkan, inovasi dalam metode pembelajaran menjadi sangat penting untuk mengoptimalkan potensi peserta didik. Penelitian ini menggunakan desain quasi-eksperimen dengan teknik random sampling, yang menghasilkan dua kelompok: kelas eksperimen yang menerapkan PjBL dan kelas kontrol yang menggunakan metode pembelajaran tradisional. Data dikumpulkan melalui instrumen tes, angket, dan observasi, dan dianalisis menggunakan uji paired sample t-test, uji N-Gain, serta analisis statistik deskriptif dengan bantuan perangkat lunak SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan PjBL secara signifikan meningkatkan rata-rata nilai posttest kemampuan berpikir kreatif, dari 58,10 menjadi 81,00, serta meningkatkan persentase ketuntasan belajar dari 10% menjadi 90% di kelas eksperimen. Selain itu, peningkatan motivasi belajar juga signifikan, dengan 65% peserta didik di kelas eksperimen mencapai kategori "sangat baik", dibandingkan dengan 50% pada kelas kontrol. Temuan ini mengindikasikan bahwa model PjBL tidak hanya efektif dalam meningkatkan hasil akademik, tetapi juga mampu mendorong partisipasi aktif dan pengembangan kreativitas siswa. Implikasi penelitian ini mendukung adopsi model PjBL sebagai strategi inovatif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran PKn, mendukung pengembangan kompetensi abad 21, dan mempersiapkan generasi penerus bangsa yang kreatif, kritis, dan berkarakter.