Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

STRUKTUR PEKARANGAN KOMERSIL: STUDI KASUS DI DESA SUKAPURA KECAMATAN KERTASARI KABUPATEN BANDUNG, DAS CITARUM HULU, JAWA BARAT, INDONESIA Juliati Prihatini; Johan Iskandar; Ruhyat Partasasmita
BIOTIKA Jurnal Ilmiah Biologi Vol 16, No 2 (2018): BIOTIKA DESEMBER 2018
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/bjib.v16i2.19904

Abstract

STRUKTUR KOMUNITAS BURUNG DI BLOK AKETAJAWE, TAMAN NASIONAL AKETAJAWE LOLOBATA, MALUKU UTARA Erry Azhari; Teguh Husodo; Ruhyat Partasasmita
BIOTIKA Jurnal Ilmiah Biologi Vol 13, No 1 (2015): BIOTIKA JUNI 2015
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/bjib.v13i1.10085

Abstract

AKTIVITAS HARIAN ELANG BRONTOK (Nisaetus cirrhatus) DI PUSAT KONSERVASI ELANG KAMOJANG Nabila Ghitha Safanah; Ruhyat Partasasmita; Zaini Rakhman
Metamorfosa: Journal of Biological Sciences Vol 5 No 1 (2018)
Publisher : Prodi Magister Ilmu Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/metamorfosa.2018.v05.i01.p09

Abstract

Peranan elang brontok (Nisaetus cirrhatus) di alam adalah predator pengendali suatu ekosistem. Elang ini merupakan salah satu jenis burung pemangsa yang terancam oleh deforestasi, gangguan manusia, dan pemburuan liar, sehinga dapat menyebabkan penurunan jumlah spesies ini di alam. Akibat dari elang brontok yang ditangkap kemudian dipelihara adalah terjadinya perubahan perilaku alami ketika burung tersebut berada di kandang. Untuk pemulihan perilaku tersebut perlu dilakukan rehabilitasi, sehingga elang dapat dilepasliarkan kembali ke alam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas harian elang brontok pada masa rehabilitasi. Penelitian dilakukan di Pusat Konservasi Elang Kamojang (PKEK), Garut Jawa Barat Metode yang digunakan adalah observasi lapangan dengan menggunakan metode ad-libitum. Pada saat pengamatan elang brontok dalam kandang dicatat seluruh aktivitasnya. Pengamatan dilakukan setiap 3 hari pada tiap minggu, selama 5 minggu. Aktivitas yang diamati adalah aktivitas diam, bergerak, makan, dan lain-lain. Hasil penelitian didapatkan bahwa aktivitas diam merupakan aktivitas dengan proporsi terbesar dengan 74%, sedangkan aktivitas lain-lain sebesar 4% seperti menggerakkan ekor, mematuk kayu tempat bertenggernya, dan mengawasi mangsa merupakan aktivitas dengan proporsi terkecil pada masa rehabilitasi.
PEMANFAATAN TUMBUHAN UNTUK BEBERAPA UPACARA ADAT OLEH MASYARAKAT DESA PANGANDARAN KECAMATAN PANGANDARAN KABUPATEN PANGANDARAN Asep Zainal Mutaqin; Windi Astriani; Teguh Husodo; Ruhyat Partasasmita
Jurnal Pro-Life Vol. 5 No. 1 (2018): Maret
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/jpvol6Iss2pp102

Abstract

The study was conducted to determine the types of plants that are used in some traditional ceremonies are still carried out by the community in the Pangandaran Village, Pangandaran sub district, Pangandaran District . The research method used a qualitative method. Techniques of data retrieval is done by semi structured interview. The selection of informants was done by snowball sampling . The results showed there are several types of ceremonies are still performed by villagers in Pangandaran like the intent of the sea, four months, seven months, marriage, and the intent of the earth ceremony. Plants used in traditional ceremonies consist of 21 species, i.e. banana (Musa acuminate x balbisiana), banana (Musa paradisiaca) var. Sapientum (L.) Kunt, golden banana (Musa acuminata), coconut (Cocos nucifera L.), red roses (Rosa hybrida), white roses (Rosa hybrida), jasmine (Jasminum sambac Ait.), magnolia (Michelia champaca L.), ylang flower (Canangium odoratum Baill.), tuberose (Epiphyllum oxipetalum), bamboo (Bambusa vulgaris Schrad. Ex. Wndl. var vulgaris), a paper flower (Bougainvillea spectabilis Willd.), yam (Pachyrhizus erosus Urban.), rose apple (Eugenia aquea Burm. f.), papaya (Carica papaya L.), cassava (Manihot esculenta Crantz.), ambarella (Spondias pinnata Kurtz.), sweet potato (Ipomoea batatas Lamk.), taro (Xanthosoma sagittifolium (L.) Schott.), canna (Canna edulis Ker.), and rice (Oryza sativa L.). Plants are obtained by people from around the grounds, gardens, paddy, and some are bought in the market.Keywords: Pangandaran, Plant, Traditional Ceremony