Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALYSIS OF STUDENTS’ DIFFICULTIES IN SOLVING STORY PROBLEMS ON LINEAR PROGRAMMING MATERIAL AT SMAN 3 SIDRAP Tiara; Usman; Muhammad Ahsan
Jurnal Prinsip Pendidikan Matematika Vol 4 No 1 (2021): Jurnal Prinsip Pendidikan Matematika November 2021
Publisher : Prodi. Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (682.655 KB) | DOI: 10.33578/prinsip.v4i1.95

Abstract

This study aims to describe students' difficulties in solving story problems on linear programming material, the factors that cause students' difficulties in solving story problems, and how to overcome students' difficulties in solving story problems on linear programming material at SMAN 3 SIDRAP. This type of research is descriptive qualitative, with the research subject being class XI IPS 2 SMAN 3 SIDRAP, totalling ten students. Based on the results of the research, the difficulties experienced by students in solving story problems on linear programming material are conceptual difficulties, principle difficulties, information difficulties and arithmetic difficulties. Factors causing difficulties are divided into external factors, including the family and school environment and internal factors, including the lack of student interest in learning mathematics, especially in linear programming material, study routines, and lack of motivation to learn. Efforts were made to overcome these difficulties, namely providing a good understanding to students, making students active in asking questions and using learning media.
The Effect of the Missouri Mathematics Project Learning Model on the Tenth Grade Student’s Mathematical Literacy Ability in Gender Perspective Mulyanti Rahma; Usman Usman; Muhammad Ahsan
Jurnal Pendidikan Matematika (Kudus) Vol 5, No 2 (2022): Jurnal Pendidikan Matematika (Kudus)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/jpmk.v5i2.16139

Abstract

The students’ low ability on mathematical literacy caused by teachers’ monotonous learning process and lack of students’ participation in teaching and learning process. This research aims to determine if Missouri Mathematics Project (MMP) is able to improve students’ mathematical literacy ability more effectively than direct learning model. In addition, the researcher explores how gender affects the effectiveness of MMP. The gender contribution here is what the differences of male and female students’ mathematical literacy ability are. The approach used in this research is quantitative research and the method is quasi-experimental having design of non-equivalent controlled group design. There are 70 students of grade X as sample consisting 35 students in experimental classes and 35 students in controlled classes (simple random sampling technique). The data taken in this research through mathematical literacy written test as the instrument and documentation. The analysis technique used is a two-way analysis of variance. The research results shows that students who are taught using the MMP model have significant effect on mathematical literacy ability than the students who are taught using direct learning.  Female students’ mathematical literacy ability is better than the male students’ ability. There is a correlation between learning model and gender differences on mathematical literacy ability. Both male and female students’ mathematical literacy ability who are taught using MMP learning model is higher than male and female students’ ability who are taught using direct learning model Thus, MMP can be implemented as an alternative learning model to develop students' mathematical literacy ability. Kurangnya kemampuan literasi matematis dikarenakan oleh proses pembelajaran yang lebih monoton pada guru serta minimnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Studi ini untuk mengetahui apakah MMP (Missouri Mathematics Project) lebih efektif dalam mengembangkan literasi matematis daripada pembelajaran langsung. Selain itu, akan diekplorasi bagaimana gender mempengaruhi efektifitas MMP. Kontribusi gender yang dimaksud yaitu bagaimana perbedaan kemampuan literasi matematis antara laki-laki dan perempuan. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain quaisy experimental. Sebanyak 70 siswa kelas X yang dijadikan sebagai sampel yang terdiri dari 35 kelas eksperimen dan 35 kelas kontrol (teknik simple random sampling). Instrumen penelitian dilakukan melalui tes literasi matematis, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis varians dua jalur. Penelitian tersebut menemukan bahwa siswa yang diajar dengan model pembelajaran MMP memiliki literasi matematis lebih baik dibandingkan siswa yang diajarkan menggunakan pembelajaran langsung. Kemampuan literasi matematis siswa perempuan lebih tinggi daripada laki-laki. Terdapat interaksi antara MMP dengan perbedaan gender terhadap kemampuan literasi matematis. Kemampuan literasi matematis siswa laki-laki yang menerapkan MMP lebih tinggi dibandingkan dengan yang menerapkan pembelajaran langsung. Kemampuan literasi matematika siswa perempuan dengan menerapkan MMP lebih tinggi dibandingkan kemampuan siswa yang menerapkan pembelajaran langsung. Sehingga, MMP dapat dijadikan alternatif model pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan literasi matematis siswa.
Efisiensi Penggunaan Elearning dengan Memanfaatkan Teknologi Mobile Wireless Pada Stain Parepare Muhammad Ahsan; Bahtiar
Al-Ishlah: Jurnal Pendidikan Islam Vol 16 No 2 (2018): Al-Ishlah: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : IAIN PAREPARE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (124.914 KB) | DOI: 10.35905/alishlah.v16i2.748

Abstract

ABSTRACTE-learning is formal and informal learning. Formally, the e-learning learningmethod is carried out using learning that comes from the syllabus. The use ofe-learning from lecturers and students at STAIN Parepare is currently stillconsidered not to work well. The interest of students and lecturers in usinge-learning is still lacking. This is because the resources of the lecturers in filling thecontent of the e-learning are still lacking. This study aims to determine the efficiencyof using e-learning by using mobile wireless and knowing the level of satisfaction ofe-learning users by utilizing mobile wireless.
Pengembangan Bahan Ajar Matematika Menggunakan Kvisoft Flipbook Maker Berbasis Problem Based Learning di Kelas VII MTs Yasrib Batu-Batu Hidayatullah Yaya; Muhammad Ahsan; Buhaerah Buhaerah
RAINSTEK: Jurnal Terapan Sains dan Teknologi Vol. 6 No. 1 (2024): Maret
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jtst.v6i1.6587

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kevalidan, kepraktisan dan keefektifan bahan ajar matematika menggunakan Kvisoft Flipbook Maker berbasis Problem Based Learning di kelas 7 MTs Yasrib Batu-Batu. Jenis penelitian ini adalah Research and Development (Penelitian dan Pengembangan) dengan mengacu pada modifikasi dari Model Pengembangan Borg and Gall dan Model Pengembangan Instruksional (MPI) yang terdiri dari beberapa tahap yaitu: Pertama, tahap pendahuluan meliputi Research and Information Collecting, Planning. Kedua, tahap pengembangan meliputi Menulis Tujuan Instruksional, Menyusun Alat Penilaian Hasil Belajar, Menyusun Strategi Instruksional, Mengembangkan Bahan Instruksional, Validasi dan Revisi. Ketiga, tahap evaluasi dan revisi meliputi Preliminary Field Testing, Main Product Revission, Main Field Testing, Operational Product Revision, Dissemination and Implementation. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini yakni lembar validasi ahli materi dan ahli media, angket respon siswa dan guru, serta tes hasil belajar siswa. Adapun hasil penelitian pegembangan ini adalah (1) Valid, hasil validasi bahan ajar ahli materi dan ahli media yaitu sebesar 3,7 kategori sangat valid. (2) Praktis, hasil angket respon siswa dan guru yaitu sebesar 3,6 kategori sangat praktis. (3) Efektif, hasil analisis tes hasil belajar siswa menggunakan SPSS yaitu: (a) Hasil uji Paired Sample T-Test diperoleh bahwa nilai Sig = 0,001 lebih kecil dari 0,05 artinya H0 ditolak dan otomatis H1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar sebelum dan sesudah penggunaan bahan ajar. (b) Hasil uji N-Gain diperoleh bahwa rata-rata ­N-Gain sebesar 0,71 artinya efektifitas bahan ajar berada pada kategori tinggi.
Meningkatkan Minat Belajar Matematika Melalui Pendekatan Contextual Teaching And Learning Dan Kemampuan Berfikir Kreatif Pada Siswa MTs Manbaul Ulum DDI Patobong Mutmainnah Ma'mun Inna; Usman Usman; Muhammad Ahsan
RAINSTEK: Jurnal Terapan Sains dan Teknologi Vol. 6 No. 1 (2024): Maret
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jtst.v6i1.6606

Abstract

Dalam proses pembelajaran matematika di kelas masih banyak ditemui permasalahan. Salah satu masalah di kelas tersebut adalah kurangnya minat siswa dalam pembelajaran. Hal ini ditandai adanya sikap siswa yang cenderung bersikap pasif, enggan bertanya, takut atau malu untuk bertanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatan pembelajaran dengan kemampuan berfikir kreatif siswa terhadap minat belajar matematika siswa. Penelitian ini dilakukan di MTs Manbaul Ulum DDI Patobong . Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Quasi Experiment yang melibatkan dua kelompok yang diberikan perlakuan. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTs Manbaul Ulum DDI Patobong. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan tes untuk membedakan siswa yang memiliki kemampuan berfikir kreatif tinggi dengan siswa kreatif rendah, kemudian menggunakan angket (angket awal dan angket akhir). Uji ANAVA diterapkan untuk menganalisis data diperoleh pada signifikan 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) minat belajar siswa yang menggunakan pendekatan CTL lebih baik dari pada pembelajaran langsung; (2) minat belajar siswa yang memiliki kemampuan berfikir kreatif tinggi tidak berbeda dengan pemiliki berfikir kreatif rendah; (3) tidak terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan tingkat kemampuan berfikir kreatif; (4) minat belajar siswa dengan kemampuan berfikir kreatif tinggi yang menggunakan pendekatan CTL tidak berbeda dengan pembelajaran langsung; (5) minat belajar siswa dengan kemampuan berfikir kreatif rendah yang menggunakan pendekatan CTL lebih baik daripada pembelajaran langsung. (6) minat belajar siswa yang menggunakan pendekatan CTL dengan kemampuan berfikir kreatif tinggi tidak berbeda dengan kreatif rendah; (7) minat belajar siswa yang menggunakan pendekatan pembelajaran langsung dengan kemampuan berfikir kreatif tinggi tidak berbeda dengan kreatif rendah.