Yuliharti Yuliharti
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Efektivitas Pemberian Hukuman dalam Pendidikan di Pondok Pesantren Kota Pekanbaru Wahyudin Wahyudin; Sri Murhayati; Yuliharti Yuliharti
Instructional Development Journal Vol 4, No 1 (2021): IDJ
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/idj.v4i1.11843

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat Efektivitas Pemberian Hukuman dalam Pendidikan di Pondok Pesantren Kota Pekanbaru. Populasinya seluruh siswa MA kelas XII TP. 2019-2020 Pondok Pesantren di Kota Pekanbaru yang sudah beridir di atas 25 tahun. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan teknik Proportional random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik angket, data yang terumpul dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan pemberian hukuman bagi santri yang melanggar dalam mengikuti pendidikan di Pondok Pesantren Kota  Pekanbaru tergolong sangat efektif. Hal ini dilihat dari persentase pendahuluan menunjukkan rata-rata sebesar 86%, Aspek pelaksanaan menunjukkan rata-rata sebesar 85,25%. Aspek evaluasi menunjukkan rata-rata sebesar 76,25%. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kefektivan dalam pemberian hukuman dalam pendidikan di Pondok Pesantren Kota Pekanbaru. Faktor tersebut terdiri dari faktor pendukung dan penghambat.
PEMBENTUKAN KARAKTER ISLAMI DALAM HADIS DAN IMPLIKASINYA PADA JALUR PENDIDIKAN NON FORMAL Yuliharti Yuliharti
POTENSIA: Jurnal Kependidikan Islam Vol 4, No 2 (2018): Desember
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/potensia.v4i2.5918

Abstract

Education plays a very important role in ensuring the survival of the state and nation. The rise of various types of crime, brawls between students, cases of underage children, and the use of illegal drugs, as well as corruption cases that are increasingly becoming increasingly an indication of moral decline or moral decline. Therefore, the formation of Islamic character both in the family, the school and in the community becomes a necessity and necessity and must work together and support each other. Therefore, in the current era of globalization, it is very important to look for appropriate efforts as a reference in shaping Islamic character so that it can give birth to a generation that excels in character. Modeling the pattern of the Prophet Muhammad in shaping the character of the generation of friends from the jahiliyyah character into an Islamic character is a smart and appropriate effort for now and therefore, he is known as a prophet who is also a very successful educator in the world of education. This paper aims to reveal the formation of Islamic character that has been carried out by the Prophet and its implications in the path of non-formal education.
Pemikiran Pendidikan Islam Pada Masa Nabi & Khulafaurrasyidin Fadilatul Huda; Yuliharti Yuliharti; Yanti Yanti
Kutubkhanah Vol 20, No 2 (2020): Juli - Desember
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (719.176 KB) | DOI: 10.24014/kutubkhanah.v20i2.13348

Abstract

Tujuan penulisan ini adalah untuk mengkaji lebih dalam mengenai sejarah pendidikan Islam sebelum masa Khulafaur Rasyidinpada masa Nabi Muhammad SAW dan sejarah pendidikan Islam pada masa Khulafaur Rasyidin. Penelitian ini merupakan pengumpulan data menggunakan penelitian kepustakaan dengan teknik analisis. Penulis akan menganalisis pemikirannya terhadap pendidikan agar dapat diambil pembaharuannya yang patut diaplikasikan bagi dunia pendidikan Islam di Indonesia untuk saat ini. Sehingga sistem, tujuan, kurikulum, metode serta muatan materi pendidikan Islam dapat diinovasi secara berkelanjutan sesuai perkembangan zaman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pendidikan Islam pada masa Rasulullah dilaksanakan dalam dua periode, yaitu periode Mekah dan Madinah. Pendidikan periode Mekah dilakukan dengan tigatahapan, yaitu tahapan sembunyi-sembunyi,tahapan secara terang-terangandan tahapan seruan umum. Sedangkan pendidikanperiode Madinah merupakan kelanjutan pendidikan di Mekah, yaitu pembentukan dan pembinaan masyarakat baru, menuju satu kesatuan sosial dan politik, pendidikan sosialpolitik dan kewarganegaraan serta pendidikan anak. Setelah meninggalnya Rasulullah SAW, pendidikan Islam dilanjutkan oleh Khulafaur Rasyidin. Pendidikan Islam pada masa ini dibagi menjadi empat periode, yaitu: periode Khalifah Abu Bakar as-Siddiq, periodeKhalifah Umar bin Khatab, periode Khalifah Usman bin Affan dan periode Ali bin Abu Thalib
Pemikiran Pendidikan Islam Pada Masa Umayyah Yussi Mutia Puspitasari; Yuliharti Yuliharti; Yanti Yanti
Kutubkhanah Vol 20, No 2 (2020): Juli - Desember
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (930.902 KB) | DOI: 10.24014/kutubkhanah.v20i2.13349

Abstract

Islam sebagai agama universal memberikan pedoman hidup bagi manusia menuju kehidupan yang bahagia, yang pencapaiannya sangat bergantung pada pendidikan, oleh karena itu Islam dan pendidikan mempunyai hubungan yang sangat erat. Dinasti Umayyah sebagai dinasti pertama sebagai abad ekspansi yang menyangkut kekaisaran multikultural yang sadar akan kebutuhan pendidikan. Tujuan kajian ini dilakukan untuk menginvestigasi karakteristik pemikiran pendidikan Islam pada masa Umayyah. Metode kajian yang digunakan yaitu kajian literatur dengan cara mengumpulkan berbagai informasi yang berkaitan dengan karakteristik pemikiran pendidikan Islam pada masa Umayyah. Berdasarkan penelusuran terkait pemikiran pendidikan Islam pada masa Umayyah, ditemukan bahwa terdapat beberapa karakteristik pemikiran pendidikan Islam di masa Umayyah seperti bersifat Arab, menjunjung tinggi nilai keislaman dan sebagainya yang berasal dari pemikiran dan pendapat para ahli juga penulis. Akhirnya dengan bercermin dari proses dan dinamika pertumbuhan dan perkembangan pendidikan pada dinasti umayyah ini, berharap dapat bermanfaat dan kian mencerahkan pemikiran pembaca khususnya bagi teoritisi dan praktisi pendidikan
Pemikiran Pendidikan Islam Menurut Dr. Abdullah Nashih Ulwan Ananda Putri; Yuliharti Yuliharti; Yanti Yanti
Kutubkhanah Vol 20, No 1 (2020): Januari - Juni
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (773.255 KB) | DOI: 10.24014/kutubkhanah.v20i1.13341

Abstract

Abdullah Nashih Ulwan adalah tokoh pendidikan yang kharismatik dan disegani di zamannya. Pemikirannya selalu mengacu pada Al-Quran dan Hadis sehingga menjadikannya tergolong sebagai literalis. Abdullah Nashih Ulwan berperan besar dalam perkembangan Islam dan pendidikan terutama melalui beberapa hasil karyakaryanya yang popular adalah Tarbiyatul Aulad fi al Islam. Pada tulisan ini penulis bertujuan ingin mengangkat seorang tokoh dan ulama Timur Tengah yang sangat kharismatik yakni Abdullah Nashih Ulwan, yang mana beliau adalah seorang praktisi dan pemikir dalam dunia pendidikan, terutama pendidikan Islam. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana pengertian pendidikan Islam dan kurikulum serta metode pendidikan dalam Islam menurut Abdullah Nashih Ulwan. Untuk memperoleh hasil penelitian, penulis menggunakan metode library research dengan pendekatan deskriptif terhadap data yang bersifat kualitatif. Hasil dari penelitian yang diperoleh bahwa yang dimaksud dengan pendidikan Islam adalah suatu proses pembentukan melalui pengajaran, bimbingan, latihan yang dilandasi oleh nilai-nilai ajaran Islam, sehingga terbentuk pribadi muslim yang sejati dengan penuh tanggung jawab sematamata untuk beribadah kepada Allah SWT. Adapun metode pendidikannya meliputi pendidikan dengan keteladanan, pendidikan dengan adat kebiasaan, pendidikan dengan nasihat, pendidikan dengan perhatian/pengawasan, dan pendidikan dengan hukuman.
Konsep Pemikiran Pendidikan Islam Masa Ibnu Taimiyah Kartika Apriola; Yuliharti Yuliharti; Yanti Yanti
Kutubkhanah Vol 20, No 1 (2020): Januari - Juni
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (759.123 KB) | DOI: 10.24014/kutubkhanah.v20i1.13342

Abstract

Pendidikan Islam merupakan salah satu bidang studi yang mendapat banyak perhatian dari para ilmuwan. Pemikiran Ibnu Taimiyah merupakan salah satu wujud pendidikan yang merespon berbagai masalah masyarakat Islam pada saat itu yang menuntut pemecahan secara strategis melalui jalur pendidikan. Adapun rumusan masalah penelitian ini yaitu falsafah pendidikan, tujuan pendidikan, kurikulum, metode, bahasa pengantar dalam pengajaran, etika guru dan murid serta perbandingannya dengan pendidikan kontemporer pada masa sekarang. Untuk memperoleh hasil penelitian, penulis menggunakan metode library research dengan pendekatan deskriptif yang bersifat kualitatif. Hasil penelitian diperoleh bahwa kajian ini membahas teori dan pemikiran pendidikan intelektual muslim klasik Ibnu Taimiyah. Adapun metode pemikiran pendidikan Islam menurut Ibnu Taimiyah yaitu berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah melalui pemahaman yang mendalam, jernih dan enerjik. Dalam penelitian ini penulis juga menganalisis pemikiran pendidikan sekarang terhadap pemikiran pendidikan Ibnu Taimiyah agar dapat diambil pembaharuannya sebagai inovasi yang patut diaplikasikan bagi dunia pendidikan Islam di Indonesia untuk saat ini
Hadits Dalam Tinjauan Historis Bahosin Sihombing; Muhammad Fitriyadi; Yuliharti Yuliharti
Jurnal Kajian Pendidikan Islam Volume 2 Nomor 1 Januari 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Ma`arif Kalirejo Lampung Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58561/jkpi.v2i1.58

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis, memahami, dan mendeskripsikan tentang mempelajari sejarah hadis dari masa ke masa., Tulisan ini diharapkan dapat menjadi pintu masuk dalam mengkaji perihal ilmu-ilmu hadis lainya, baik pembagianya, yang dilihat dari kuantitas periwayat atau kualitasnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pustaka atau library research dengan berbagai pengumpulan buku, jurnal dan karya ilmiah lainnya. Hasil dari pembahasan ini yaitu perkembangan hadis pada masa ini masyarakat umat Islam masih terbilang kurang memahami hadis maupun menulis hadis. Kesimpulan dari pembahasan ini yaitu Rasulullah selalu menekankan kepada sahabat agar selalu memahami hadis dan menyampaikanya kepada umat Islam. Para sahabat sendiri terbilang ada yang banyak menerima hadis dan juga ada yang sedikit dikarenakan faktor tempat tinggal, daerah, usia dan sebagainya. Salah satu kebijakan terbesar Nabi terkait pemeliharaan kedunya adalah dengan memerintahkan para shahabat untuk menghafal dan menulis Al Qur’an,. Para sahabat Nabi sudah banyak yang mengoleksi hadis-hadis Nabi, maka para tabi’in yang notabenya para murid sahabat juga banyak mengoleksi hadis-hadis Nabi bahkan pengoleksian ini disusun di dalam kita- kitab yang beraturan.
Toleran dan Bijaksana sebagai Sifat dan Kepribadian Guru dalam Perspektif Hadis Nabila Ishmah Ramadhani; Yuliharti Yuliharti
AL-USWAH: Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Agama Islam Vol 5, No 2 (2022): Juli - Desember 2022
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/au.v5i2.15190

Abstract

This article aims to examine tolerance and wisdom as the nature and personality of the teacher in the perspective of hadith.  This type of research is library research using data analysis techniques in the form of content analysis techniques.  In this study, it was found that hadith narrated by Muslim from Mu'awiyah bin Al-Hakam As-Sulamiy explained about the prohibition of speaking in prayer and a teacher.  The nature of an teacher exemplified by the Prophet Muhammad in the hadith when facing mistakes or violations committed by his students is gentle, tolerant and wise.  Finally, it can be concluded that in the classroom and outside the classroom, in order to achieve a good teaching and learning process, teachers must be wise in dealing with the many opinions of students without intervening and blaming the opinions they express.