Soekarno Mismana Putra
Unknown Affiliation

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

KONVERSI TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT (TKKS) MENJADI ARANG HAYATI DAN ASAP CAIR Irma Kresnawaty; Soekarno Mismana Putra; Asmini Budiani; TW Darmono
Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian Vol 14, No 3 (2017): Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jpasca.v14n3.2017.171-179

Abstract

Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) merupakan salah satu limbah perkebunan yang jumlahnya sangat melimpah. Telah banyak penelitian dilakukan yang bertujuan untuk memanfaatkan limbah ini menjadi produk yang bernilai ekonomi tinggi dan salah satu adalah mengomposkan TKKS tersebut. Teknik pengomposanTKKS yang selama ini memerlukan waktu 2-4 bulan dan pengangkutan produk kompos yang dihasilkan memerlukan biaya yang mahal. Waktu pengomposan yang lama tidak dapat mengatasi permasalahan banyaknya limbah TKKS ini dihasilkan di pabrik (21-23% dari Tandan Buah Segar). Sehingga diperlukan teknik pengolahan limbah yang lebih cepat. Pada penelitian sebelumnya TKKS terbukti dapat dikonversi melalui proses pirolisis yang relatif lebih cepat menjadi arang hayati dan asap cair. Arang hayati memiliki banyak manfaat khususnya untuk meningkatkan produktivitas tanaman. Selain itu juga dapat memacu aktivitas mikroba tanah, terutama yang berasosiasi dengan akar tanaman dan mampu meningkatkan konservasi unsur hara mudah larut sehingga pencucian hara menjadi minimal. Asap cair selama ini banyak digunakan sebagai bahan pengawet makanan dan penghilang bau pada industri karet. Pada penelitian ini akan dilakukan karakterisasi arang hayati dan asap cair dari TKKS . Dari 6 kg TKKS dapat dihasilkan 1,9 kg arang hayati dan 3,6 L asap cair. Arang hayati TKKS memiliki kadar makronutrien : C 60%; N 1,07%; P 1,29%; K 13,37%; Mg 1,02%; Ca 1,71% dan mikronurien Fe 0,95%; B 31 ppm dan Zn 248 ppm, dengan pH 9. Asap cair yang dihasilkan memiliki pH 3,5 dan dapat dihilangkan kandungan tar-nya dengan pengendapan semalam. Kandungan asap cair ini. mengandung karbonil 2,984 %; turunan fenol 13,169 %; dan asam organik 74,268 %.
Evaluasi varietas, sumber eksplan dan strain Agrobacterium terhadap keberhasilan transformasi tebu dengan gen P5CS Evaluation of varieties, explant sources, and Agrobacterium strains for successful sugarcane transformation using P5CS gene Hayati MINARSIH; Dwi SUBIYARTI; Imron RIYADI; Soekarno Mismana PUTRA; Laksmi AMBARSARI
E-Journal Menara Perkebunan Vol 83, No 1: Juni 2015
Publisher : INDONESIAN RESEARCH INSTITUTE FOR BIOTECHNOLOGY AND BIOINDUSTRY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.979 KB) | DOI: 10.22302/iribb.jur.mp.v83i1.7

Abstract

Abstract Genetic transformation can be used as an alter-native to develop sugarcane (Saccharum officinarum L.) tolerant to drought stress. P5CS gene has a role in biosynthesis of proline, an amino acid that accumulated under drought stress conditions. Transfer of a P5CS gene construct into plant cells in conjunction with regeneration of transgenic plantlets may develop sugarcane tolerant to drought stress. The aim of this research was to obtain an optimal transformation method which includes a suitable strain of Agrobacterium tumefaciens, and the best sugarcane explant and variety. The results showed that transfer of P5CS gene has been successfully carried out on sugarcane explants from solid media-derived calli, embryogenic calli and somatic embryos derived from temporary immersion system (TIS) culture. Whilst Agrobacterium strain LBA4404 was indicated as the most effective transformation vector. The regeneration of Kidang Kencana variety transformants from calli and somatic embryos was better than those of PS 881 and PS 891. The best performance of transformants based on the source of explants obtained from somatic embryos from TIS culture. Moreover, a succesfull Agrobacterium mediated transformation on sugarcane was indicated by transient expression of Gus gene and the ability of the transformants grew in a selection medium containing 50 ppm of kanamycin.Abstrak Transformasi genetik dapat digunakan sebagai upaya untuk merakit tebu (Saccharum officinarum L.) toleran terhadap cekaman kekeringan. Gen P5CS diketahui  berperan  dalam  biosintesis  prolin,  yaitu asam amino yang umumnya terakumulasi ketika tanaman mengalami cekaman kekeringan. Transfor-masi gen P5CS dan regenerasi transgeniknya mungkin dapat menghasilkan tanaman tebu trans-genik yang toleran terhadap cekaman kekeringan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan metode transformasi yang optimum yang mencakup strain Agrobacterium tumefaciens yang sesuai, sumber eksplan dan varietas tebu terbaik sebagai target transformasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa transformasi gen P5CS telah berhasil dilakukan ke eksplan tebu baik yang berupa kalus asal media padat maupun kalus embriogenik dan embrio somatik asal kultur sistem perendaman sesaat (SPS). Sementara itu strain A. tumefaciens LBA4404 menunjukkan hasil yang paling efektif sebagai vektor transformasi. Pertumbuhan transforman baik pada kalus maupun embrio somatik pada varietas Kidang Kencana terlihat paling baik dibandingkan dengan varietas PS 881 dan PS 891. Sumber eksplan yang paling efektif adalah embrio somatik yang diperoleh dari  kultur SPS. Keberhasilan transformasi tebu me-lalui Agrobacterium ditunjukkan oleh ekspresi transien dari gen GUS dan kemampuan dari trans-forman untuk tumbuh di media yang mengandung    50 ppm kanamisin.
Kloning parsial gen penyandi P5CS dari tebu (Saccharum officinarum L.) Cloning of P5CS-encoding gene fragment from sugarcane (Saccharum officinarum L.) Hayati MINARSIH; . SUPRIYADI; Soekarno Mismana PUTRA; Asmini BUDIANI
E-Journal Menara Perkebunan Vol 80, No 1: Juni 2012
Publisher : INDONESIAN RESEARCH INSTITUTE FOR BIOTECHNOLOGY AND BIOINDUSTRY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.968 KB) | DOI: 10.22302/iribb.jur.mp.v80i1.48

Abstract

AbstractAbiotic stress such as drought stress is one of the important factors that affect plant growth. Plants have an adaptation mechanism to overcome the stress condition by accumulating osmoprotectant compounds. Proline is a well known compatible solute and can be accumulated to a high concentration in plant cells under drought or osmotic stress. One of the important enzymes in proline biosynthesis is ∆1 - pyrroline-5-carboxylate synthetase (P5CS) encoded by P5CS gene. This research is aimed to clone partial length of P5CS gene from S. officinarum, variety PSJT 941. The amplification of P5CS gene fragment was done by Reverse Transcription-Polymerase Chain Reaction (RT-PCR), using specific primers. DNA fragment of 984 bp, 975 bp and 1725 bp were cloned into Escherichia coli XL1-Blue using pGEMT Easy plasmid vector. Results from BLAST analysis showed that the P5CS sequences have high homology (99%) with the P5CS gene of S. officinarum in the GenBank database. AbstrakCekaman abiotik seperti kekeringan merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Tanaman mempunyai strategi adaptasi dalam mengatasi cekaman tersebut dengan mengakumulasi senyawa osmoprotektan yang terakumulasi dalam konsentrasi tinggi. Prolin merupakan salah satu senyawa osmoprotektan yang dapat melindungi tanaman dari cekaman kekeringan maupun osmotik. Salah satu enzim yang berperan penting dalam biosintesis prolin adalah ∆1 -pyrroline-5- carboxylate synthetase (P5CS) yang disandi oleh gen P5CS. Penelitian ini bertujuan untuk mengklon fragmen gen P5CS dari S. officinarum varietas PSJT 941. Amplifikasi fragmen gen P5CS dilakukan dengan teknik Reverse TranscriptionPolymerase Chain Reaction (RT-PCR) menggunakan primer spesifik gen P5CS. Fragmen DNA hasil RT-PCR berukuran 984 bp, 975 bp, dan 1725 bp diklon ke dalam Escherichia coli XL 1-Blue menggunakan vektor plasmid pGEM-T Easy. Hasil analisis BLAST menunjukkan bahwa sekuen fragmen gen produk RT-PCR yang berasal dari S. officinarum PSJT 941 memiliki homologi yang sangat tinggi (99%) dengan gen P5CS pada S. officinarum yang ada dalam pusat data Genbank. 
Penggunaan biostimulan Orgamin untuk efisiensi pemupukan dan peningkatan produktivitas kelapa sawit di dataran tinggi Application of Orgamin biostimulan to enhance fertilizer efficiency and productivity of oil palm grown in highland Happy WIDIASTUTI; Djoko SANTOSO; Soekarno Mismana PUTRA; Memed WIRAMIHARDJA; Aida FARIDA; B. MARAHIMIN MARAHIMIN; K. PANJAITAN PANJAITAN; Jisman SINAGA
E-Journal Menara Perkebunan Vol 81, No 2: Desember 2013
Publisher : INDONESIAN RESEARCH INSTITUTE FOR BIOTECHNOLOGY AND BIOINDUSTRY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.286 KB) | DOI: 10.22302/iribb.jur.mp.v81i2.37

Abstract

AbstractThe extension of oil palm area has been expanded tomarginal land such as the highland regions. However, theproductivity of the oil palm became the main demand for theplanters. Increasing of oil palm productivity can be done byapplication of growth regulators. Growth regulators aresmall molecules in a relatively very small amount that affectthe growth and development of plant. This study wasconducted to asses the efectiveness of plant growth regu-lators (Orgamin and Orgamin plus) in improving fertilizerefficiency and productivity of mature oil palm (TM 7). Theexperiments were conducted at Marjandi oil palm plantationat an altitude of 700 m above sea level in a total area of 16 ha. Six treatments tested were 1). 100% inorganicfertilizer (control), 2). 50% inorganic fertilizer + Orgamin(50K+O), 3). 75% inorganic fertilizer + Orgamin (75K+O),4). 50% inorganic fertilizer + Orgamin plus (50K+OP), 5).75% inorganic fertilizer + Orgamin plus (75K+OP), and 6).100% inorganic fertilizer + Orgamin plus (100K+OP)arranged in a randomized block design (RBD) with threereplications. Orgamin (O) and Orgamin plus (OP) wereapplied in the hole around the oil palm along with inorganicfertilizers. The results showed that application of O and OPimproved the efficiency of inorganic fertilizers by 50% basedon vegetative variables and increased the concentration ofN, P, and K of leaf and soil compared to those of 100%inorganic fertilizer. In addition to the height and leaf numberof plant parameters, the leaf of the plant treated with O andOP showed more greenish compared to those of control.There is an indication that the O application increased thepercentage of female flowers. In addition the application ofOrgamin also produced the highest oil content in oil palmfruit particularly in the treatment of 75% of inorganicfertilizer + orgamin harvested in October compared to thosein March. Moreover, application of OP increased both thetotal weight and weight per bunch of FFB.AbstrakPengembangan kelapa sawit mengharuskan pengguna-an lahan suboptimal seperti daerah dataran tinggi. Produk-tivitas kelapa sawit menjadi tuntutan utama bagi pekebun.Peningkatan produktivitas kelapa sawit di dataran tinggididuga dapat dilakukan dengan aplikasi zat pengatur tumbuh.Zat pengatur tumbuh merupakan molekul “kecil” (small molecules) yang dalam jumlah relatif sangat sedikit mem-pengaruhi pertumbuhan/perkembangan tanaman. Penelitiandilakukan untuk menguji formula zat pengatur tumbuh(Orgamin dan Orgamin plus) dalam meningkatkan efisiensipemupukan dan produktivitas kelapa sawit TM 7. Percobaandilakukan di kebun Marjandi dengan ketinggian 700 dpl padaareal seluas 16 ha. Enam perlakuan yang diuji adalah 1).pupuk anorganik 100% (100K), 2). pupuk anorganik 50% +Orgamin (50K+O), 3). pupuk anorganik 75% + Orgamin(75K+O), 4). pupuk anorganik 50% + Orgamin plus (50K+OP), 5). pupuk anorganik 75% + Orgamin plus (75K+OP),dan 6). pupuk anorganik 100% + Orgamin plus (100K+OP)yang disusun dalam rancangan acak kelompok (RAK)dengan tiga ulangan. Orgamin (O) dan Orgamin plus (OP)diberikan dalam lubang di piringan pokok bersamaan denganpupuk anorganik. Hasil pengamatan menunjukkan bahwapemberian O dan OP dapat meningkatkan efisiensi pemupuk-an anorganik hingga 50% dilihat dari beberapa peubahvegetatif dan menghasilkan kadar N, P, dan K daun dantanah lebih tinggi dibandingkan dengan pemberian pupukanorganik 100%. Selain pada parameter tinggi tanaman danjumlah daun, peningkatan juga terlihat pada tingkatkehijauan daun. Terdapat indikasi bahwa pemberian Orgaminmeningkatkan persentase jumlah bunga betina. PemberianOrgamin juga menghasilkan kadar minyak tertinggi khusus-nya pada pemberian Orgamin + pupuk anorganik 75% padabuah yang dipanen bulan Oktober dibandingkan dengan buahyang dipanen bulan Maret. Baik data bobot per tandanmaupun bobot TBS menunjukkan bahwa pemberian OPdapat meningkatkan kedua peubah tersebut. 
Respons awal pemberian biostimulan Orgamin pada kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Kebun Marjandi PTPN IV Early response of Orgamin biostimulan application in oil palm (Elaeis guineensis Jacq.) at PTPN IV Marjandi plantation Soekarno Mismana PUTRA; Djoko SANTOSO; Happy WIDIASTUTI; A. H. SARAGIH SARAGIH; M. A. GHONI GHONI; B. MARAHIMIN MARAHIMIN; K. PANJAITAN PANJAITAN
E-Journal Menara Perkebunan Vol 81, No 1: Juni 2013
Publisher : INDONESIAN RESEARCH INSTITUTE FOR BIOTECHNOLOGY AND BIOINDUSTRY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.51 KB) | DOI: 10.22302/iribb.jur.mp.v81i1.51

Abstract

AbstractEffort to increase the production of oil palm can beconducted through application of plant growth regulator(PGR). Orgamin biostimulan is a natural PGR formulathat has been tested to improve the vegetative growths ofcorn and oil palm in the glass house. Assessment ofOrgamin and Orgamin plus (Orgamin + micro nutrient)applications at commercial scale was carried out inMarjandi oil palm plantation of PTPN IV usingrandomized block design with three treatments, i.e. K =100% recommended dose of inorganic fertilizer(control), O= Orgamin (1.5 kg/tree) + 50% dose ofinorganic fertilizer, OP = Orgamin plus (1.5 kg/tree)without inorganic fertilizer. The parameters ofobservation at 2.5 months after the treatments were soiland leaf nutrient contents (N, P, K, Mg), percentage offemale flower, mesocarp oil content, and harvested freshfruit bunches (FFB). The observation showed that therewas an increased in oil yield, weight of FFB and leafnutrient content, while the percentage of female flowerand nutrient content of soil were not significantlydifferent compared to the control.AbstrakUpaya untuk meningkatkan produksi kelapa sawitdapat dilakukan antara lain melalui pemberian zatpengatur tumbuh (ZPT). Biostimulan Orgamin merupa-kan formula ZPT alami yang telah diuji di rumah kacapada tanaman jagung dan bibit kelapa sawit. Uji cobaaplikasi Orgamin dan Orgamin plus (Orgamin yangdiperkaya hara mikro) pada skala lapang dilakukan dikebun kelapa sawit Marjandi PTPN IV denganmenggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) untukmenguji tiga perlakuan, yaitu 1) K (kontrol) = 100%dosis anjuran pupuk kimia (APK = kontrol), 2) O = 50%dosis APK + Orgamin (1,5 kg/pohon), 3) OP = Orgaminplus (1,5 kg/pohon) tanpa pupuk kimia. Peubah yangdiamati pada 2,5 bulan setelah perlakuan adalah kan-dungan hara tanah dan daun (N, P, K, Mg), persentasebunga betina, rendemen minyak mesokarp, dan produksitandan buah segar (TBS). Hasil yang diperoleh menunjukkan terdapat peningkatan rendemen minyak, bobotTBS dan kandungan hara daun, sedangkan persentasebunga betina dan kandungan hara tanah tidak menunjuk-kan perbedaan yang nyata antara perlakuan dan kontrol.
Pengaruh biostimulan terhadap toleransi kekeringan dan pertumbuhan tanaman tebu varietas Kidang Kencana di rumah kaca (Effect of biostimulants on drought tolerance and growth of sugarcane var. Kidang Kencana at green house) Dian mutiara AMANAH; Soekarno Mismana PUTRA
E-Journal Menara Perkebunan Vol 86, No 1 (2018): April, 2018
Publisher : INDONESIAN RESEARCH INSTITUTE FOR BIOTECHNOLOGY AND BIOINDUSTRY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (623.476 KB) | DOI: 10.22302/iribb.jur.mp.v1i1.287

Abstract

Increasing productivity and sugar yield of sugarcane are required to meet the increasing demand for sugar. Biostimulants application is one of the effort to increase the productivity and rendement of sugar, especially at drought stress conditions. The purpose of this study was to determine the effect of biostimulants on the performance of sugarcane var. Kidang Kencana known susceptible to drought stress. The research was conducted in the greenhouse with several biostimulant treatments i.e. P0: Control, P1: Citorin-R, P2: Citorin-R and Citorin-S (1x spray) P3: Citorin-R and Citorin -S (2x spray), P4: Citorin-R, Citorin-S (1x spray) and Humic Acid, P5: Citorin-R, Citorin-S (1x spray), Humic Acid and Mycorrhiza, P6: Citorin-R, Citorin-S (2x spray), Humic Acid and Mycorrhiza. All treatments were subjected with drought stress started from 4 months after planting. The biostimulant treatments resulted in better growth and yield on treated-biostimulan compared to these of control. The best treatment for the vegetative growth and the productive parameters was P6. The plant height, stems diameter, segment number, weight, and sap volume at P6 were respectively 32.2%, 5.5%, 24.0%, 53.2% and 44.7% higher than the control. The best treatment for the sugar yield was P5 and the productivity parameters was P6 respectively, 42.5% and 70.5% higher than the control. The best treatments contained Citorin biostimulant. Humic Acid and Mycorrhiza which increased growth and sugar yield of Kidang Kencana sugarcane at drought stress conditions.[Keywords: drought stress Kidang Kencana variety, plant biostimulant, productivity, sugar yield]. AbstrakPeningkatan produktivitas dan rendemen gula tanaman tebu diperlukan untuk memenuhi kebutuhan gula yang terus meningkat. Aplikasi biostimulan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas dan rendemen gula khususnya pada kondisi tercekam kekeringan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian beberapa produk biostimulan terhadap produktivitas tanaman tebu varietas Kidang Kencana yang rentan cekaman kekeringan. Penelitian dilakukan di rumah kaca dengan perlakuan beberapa perlakuan biostimulan pada tanaman tebu, yaitu P0: Kontrol, P1: Citorin-R, P2: Citorin-R dan Citorin-S (1x semprot) P3: Citorin-R dan Citorin-S (2x semprot), P4: Citorin-R, Citorin-S (1x semprot) dan Asam Humat, P5: Citorin-R, Citorin-S (1x semprot), Asam Humat dan Mikoriza, P6: Citorin-R, Citorin-S (2x semprot), Asam Humat dan Mikoriza. Seluruh perlakuan diberi kondisi cekaman kekeringan pada 4 bulan setelah tanam. Perlakuan biostimulan memberikan pengaruh serta hasil yang lebih baik dibandingkan dengan kontrol baik fase vegetatif maupun produktif. Perlakuan terbaik selama fase vegetatif hingga 5 bulan setelah tanam adalah P6. Tinggi batang panen, diameter batang panen, jumlah ruas batang, bobot batang dan volume nira pada P6 meningkat 32,2%, 5,5%, 24,0%, 53,2% dan 44,7% lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol. Perlakuan terbaik untuk parameter rendemen gula adalah P5 dan produktivitas gula adalah P6, masing-masing 42,5% dan 70,5% lebih tinggi dibandingkan kontrol. Perlakuan terbaik tersebut mengandung komponen biostimulan yaitu Citorin, Asam Humat dan Mikoriza yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan rendemen gula tanaman tebu Kidang Kencana pada kondisi cekaman kekeringan. [Kata kunci: cekaman kekeringan, varietas Kidang Kencana, biostimulan tanaman, produktivitas, rendemen gula].
Evaluasi varietas, sumber eksplan dan strain Agrobacterium terhadap keberhasilan transformasi tebu dengan gen P5CS Evaluation of varieties, explant sources, and Agrobacterium strains for successful sugarcane transformation using P5CS gene Hayati MINARSIH; Dwi SUBIYARTI; Imron RIYADI; Soekarno Mismana PUTRA; Laksmi AMBARSARI
Menara Perkebunan Vol. 83 No. 1: 83 (1), 2015
Publisher : INDONESIAN OIL PALM RESEARCH INSTITUTE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/iribb.jur.mp.v83i1.7

Abstract

Abstract Genetic transformation can be used as an alter-native to develop sugarcane (Saccharum officinarum L.) tolerant to drought stress. P5CS gene has a role in biosynthesis of proline, an amino acid that accumulated under drought stress conditions. Transfer of a P5CS gene construct into plant cells in conjunction with regeneration of transgenic plantlets may develop sugarcane tolerant to drought stress. The aim of this research was to obtain an optimal transformation method which includes a suitable strain of Agrobacterium tumefaciens, and the best sugarcane explant and variety. The results showed that transfer of P5CS gene has been successfully carried out on sugarcane explants from solid media-derived calli, embryogenic calli and somatic embryos derived from temporary immersion system (TIS) culture. Whilst Agrobacterium strain LBA4404 was indicated as the most effective transformation vector. The regeneration of Kidang Kencana variety transformants from calli and somatic embryos was better than those of PS 881 and PS 891. The best performance of transformants based on the source of explants obtained from somatic embryos from TIS culture. Moreover, a succesfull Agrobacterium mediated transformation on sugarcane was indicated by transient expression of Gus gene and the ability of the transformants grew in a selection medium containing 50 ppm of kanamycin.Abstrak Transformasi genetik dapat digunakan sebagai upaya untuk merakit tebu (Saccharum officinarum L.) toleran terhadap cekaman kekeringan. Gen P5CS diketahui  berperan  dalam  biosintesis  prolin,  yaitu asam amino yang umumnya terakumulasi ketika tanaman mengalami cekaman kekeringan. Transfor-masi gen P5CS dan regenerasi transgeniknya mungkin dapat menghasilkan tanaman tebu trans-genik yang toleran terhadap cekaman kekeringan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan metode transformasi yang optimum yang mencakup strain Agrobacterium tumefaciens yang sesuai, sumber eksplan dan varietas tebu terbaik sebagai target transformasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa transformasi gen P5CS telah berhasil dilakukan ke eksplan tebu baik yang berupa kalus asal media padat maupun kalus embriogenik dan embrio somatik asal kultur sistem perendaman sesaat (SPS). Sementara itu strain A. tumefaciens LBA4404 menunjukkan hasil yang paling efektif sebagai vektor transformasi. Pertumbuhan transforman baik pada kalus maupun embrio somatik pada varietas Kidang Kencana terlihat paling baik dibandingkan dengan varietas PS 881 dan PS 891. Sumber eksplan yang paling efektif adalah embrio somatik yang diperoleh dari  kultur SPS. Keberhasilan transformasi tebu me-lalui Agrobacterium ditunjukkan oleh ekspresi transien dari gen GUS dan kemampuan dari trans-forman untuk tumbuh di media yang mengandung    50 ppm kanamisin.
Penggunaan biostimulan Orgamin untuk efisiensi pemupukan dan peningkatan produktivitas kelapa sawit di dataran tinggi Application of Orgamin biostimulan to enhance fertilizer efficiency and productivity of oil palm grown in highland Happy WIDIASTUTI; Djoko SANTOSO; Soekarno Mismana PUTRA; Memed WIRAMIHARDJA; Aida FARIDA; B. MARAHIMIN MARAHIMIN; K. PANJAITAN PANJAITAN; Jisman SINAGA
Menara Perkebunan Vol. 81 No. 2: 81 (2), 2013
Publisher : INDONESIAN OIL PALM RESEARCH INSTITUTE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/iribb.jur.mp.v81i2.37

Abstract

AbstractThe extension of oil palm area has been expanded tomarginal land such as the highland regions. However, theproductivity of the oil palm became the main demand for theplanters. Increasing of oil palm productivity can be done byapplication of growth regulators. Growth regulators aresmall molecules in a relatively very small amount that affectthe growth and development of plant. This study wasconducted to asses the efectiveness of plant growth regu-lators (Orgamin and Orgamin plus) in improving fertilizerefficiency and productivity of mature oil palm (TM 7). Theexperiments were conducted at Marjandi oil palm plantationat an altitude of 700 m above sea level in a total area of 16 ha. Six treatments tested were 1). 100% inorganicfertilizer (control), 2). 50% inorganic fertilizer + Orgamin(50K+O), 3). 75% inorganic fertilizer + Orgamin (75K+O),4). 50% inorganic fertilizer + Orgamin plus (50K+OP), 5).75% inorganic fertilizer + Orgamin plus (75K+OP), and 6).100% inorganic fertilizer + Orgamin plus (100K+OP)arranged in a randomized block design (RBD) with threereplications. Orgamin (O) and Orgamin plus (OP) wereapplied in the hole around the oil palm along with inorganicfertilizers. The results showed that application of O and OPimproved the efficiency of inorganic fertilizers by 50% basedon vegetative variables and increased the concentration ofN, P, and K of leaf and soil compared to those of 100%inorganic fertilizer. In addition to the height and leaf numberof plant parameters, the leaf of the plant treated with O andOP showed more greenish compared to those of control.There is an indication that the O application increased thepercentage of female flowers. In addition the application ofOrgamin also produced the highest oil content in oil palmfruit particularly in the treatment of 75% of inorganicfertilizer + orgamin harvested in October compared to thosein March. Moreover, application of OP increased both thetotal weight and weight per bunch of FFB.AbstrakPengembangan kelapa sawit mengharuskan pengguna-an lahan suboptimal seperti daerah dataran tinggi. Produk-tivitas kelapa sawit menjadi tuntutan utama bagi pekebun.Peningkatan produktivitas kelapa sawit di dataran tinggididuga dapat dilakukan dengan aplikasi zat pengatur tumbuh.Zat pengatur tumbuh merupakan molekul “kecil” (small molecules) yang dalam jumlah relatif sangat sedikit mem-pengaruhi pertumbuhan/perkembangan tanaman. Penelitiandilakukan untuk menguji formula zat pengatur tumbuh(Orgamin dan Orgamin plus) dalam meningkatkan efisiensipemupukan dan produktivitas kelapa sawit TM 7. Percobaandilakukan di kebun Marjandi dengan ketinggian 700 dpl padaareal seluas 16 ha. Enam perlakuan yang diuji adalah 1).pupuk anorganik 100% (100K), 2). pupuk anorganik 50% +Orgamin (50K+O), 3). pupuk anorganik 75% + Orgamin(75K+O), 4). pupuk anorganik 50% + Orgamin plus (50K+OP), 5). pupuk anorganik 75% + Orgamin plus (75K+OP),dan 6). pupuk anorganik 100% + Orgamin plus (100K+OP)yang disusun dalam rancangan acak kelompok (RAK)dengan tiga ulangan. Orgamin (O) dan Orgamin plus (OP)diberikan dalam lubang di piringan pokok bersamaan denganpupuk anorganik. Hasil pengamatan menunjukkan bahwapemberian O dan OP dapat meningkatkan efisiensi pemupuk-an anorganik hingga 50% dilihat dari beberapa peubahvegetatif dan menghasilkan kadar N, P, dan K daun dantanah lebih tinggi dibandingkan dengan pemberian pupukanorganik 100%. Selain pada parameter tinggi tanaman danjumlah daun, peningkatan juga terlihat pada tingkatkehijauan daun. Terdapat indikasi bahwa pemberian Orgaminmeningkatkan persentase jumlah bunga betina. PemberianOrgamin juga menghasilkan kadar minyak tertinggi khusus-nya pada pemberian Orgamin + pupuk anorganik 75% padabuah yang dipanen bulan Oktober dibandingkan dengan buahyang dipanen bulan Maret. Baik data bobot per tandanmaupun bobot TBS menunjukkan bahwa pemberian OPdapat meningkatkan kedua peubah tersebut. 
Kloning parsial gen penyandi P5CS dari tebu (Saccharum officinarum L.) Cloning of P5CS-encoding gene fragment from sugarcane (Saccharum officinarum L.) Hayati MINARSIH; . SUPRIYADI; Soekarno Mismana PUTRA; Asmini BUDIANI
Menara Perkebunan Vol. 80 No. 1: 80 (1), 2012
Publisher : INDONESIAN OIL PALM RESEARCH INSTITUTE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/iribb.jur.mp.v80i1.48

Abstract

AbstractAbiotic stress such as drought stress is one of the important factors that affect plant growth. Plants have an adaptation mechanism to overcome the stress condition by accumulating osmoprotectant compounds. Proline is a well known compatible solute and can be accumulated to a high concentration in plant cells under drought or osmotic stress. One of the important enzymes in proline biosynthesis is ∆1 - pyrroline-5-carboxylate synthetase (P5CS) encoded by P5CS gene. This research is aimed to clone partial length of P5CS gene from S. officinarum, variety PSJT 941. The amplification of P5CS gene fragment was done by Reverse Transcription-Polymerase Chain Reaction (RT-PCR), using specific primers. DNA fragment of 984 bp, 975 bp and 1725 bp were cloned into Escherichia coli XL1-Blue using pGEMT Easy plasmid vector. Results from BLAST analysis showed that the P5CS sequences have high homology (99%) with the P5CS gene of S. officinarum in the GenBank database. AbstrakCekaman abiotik seperti kekeringan merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Tanaman mempunyai strategi adaptasi dalam mengatasi cekaman tersebut dengan mengakumulasi senyawa osmoprotektan yang terakumulasi dalam konsentrasi tinggi. Prolin merupakan salah satu senyawa osmoprotektan yang dapat melindungi tanaman dari cekaman kekeringan maupun osmotik. Salah satu enzim yang berperan penting dalam biosintesis prolin adalah ∆1 -pyrroline-5- carboxylate synthetase (P5CS) yang disandi oleh gen P5CS. Penelitian ini bertujuan untuk mengklon fragmen gen P5CS dari S. officinarum varietas PSJT 941. Amplifikasi fragmen gen P5CS dilakukan dengan teknik Reverse TranscriptionPolymerase Chain Reaction (RT-PCR) menggunakan primer spesifik gen P5CS. Fragmen DNA hasil RT-PCR berukuran 984 bp, 975 bp, dan 1725 bp diklon ke dalam Escherichia coli XL 1-Blue menggunakan vektor plasmid pGEM-T Easy. Hasil analisis BLAST menunjukkan bahwa sekuen fragmen gen produk RT-PCR yang berasal dari S. officinarum PSJT 941 memiliki homologi yang sangat tinggi (99%) dengan gen P5CS pada S. officinarum yang ada dalam pusat data Genbank. 
Respons awal pemberian biostimulan Orgamin pada kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Kebun Marjandi PTPN IV Early response of Orgamin biostimulan application in oil palm (Elaeis guineensis Jacq.) at PTPN IV Marjandi plantation Soekarno Mismana PUTRA; Djoko SANTOSO; Happy WIDIASTUTI; A. H. SARAGIH SARAGIH; M. A. GHONI GHONI; B. MARAHIMIN MARAHIMIN; K. PANJAITAN PANJAITAN
Menara Perkebunan Vol. 81 No. 1: 81 (1), 2013
Publisher : INDONESIAN OIL PALM RESEARCH INSTITUTE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/iribb.jur.mp.v81i1.51

Abstract

AbstractEffort to increase the production of oil palm can beconducted through application of plant growth regulator(PGR). Orgamin biostimulan is a natural PGR formulathat has been tested to improve the vegetative growths ofcorn and oil palm in the glass house. Assessment ofOrgamin and Orgamin plus (Orgamin + micro nutrient)applications at commercial scale was carried out inMarjandi oil palm plantation of PTPN IV usingrandomized block design with three treatments, i.e. K =100% recommended dose of inorganic fertilizer(control), O= Orgamin (1.5 kg/tree) + 50% dose ofinorganic fertilizer, OP = Orgamin plus (1.5 kg/tree)without inorganic fertilizer. The parameters ofobservation at 2.5 months after the treatments were soiland leaf nutrient contents (N, P, K, Mg), percentage offemale flower, mesocarp oil content, and harvested freshfruit bunches (FFB). The observation showed that therewas an increased in oil yield, weight of FFB and leafnutrient content, while the percentage of female flowerand nutrient content of soil were not significantlydifferent compared to the control.AbstrakUpaya untuk meningkatkan produksi kelapa sawitdapat dilakukan antara lain melalui pemberian zatpengatur tumbuh (ZPT). Biostimulan Orgamin merupa-kan formula ZPT alami yang telah diuji di rumah kacapada tanaman jagung dan bibit kelapa sawit. Uji cobaaplikasi Orgamin dan Orgamin plus (Orgamin yangdiperkaya hara mikro) pada skala lapang dilakukan dikebun kelapa sawit Marjandi PTPN IV denganmenggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) untukmenguji tiga perlakuan, yaitu 1) K (kontrol) = 100%dosis anjuran pupuk kimia (APK = kontrol), 2) O = 50%dosis APK + Orgamin (1,5 kg/pohon), 3) OP = Orgaminplus (1,5 kg/pohon) tanpa pupuk kimia. Peubah yangdiamati pada 2,5 bulan setelah perlakuan adalah kan-dungan hara tanah dan daun (N, P, K, Mg), persentasebunga betina, rendemen minyak mesokarp, dan produksitandan buah segar (TBS). Hasil yang diperoleh menunjukkan terdapat peningkatan rendemen minyak, bobotTBS dan kandungan hara daun, sedangkan persentasebunga betina dan kandungan hara tanah tidak menunjuk-kan perbedaan yang nyata antara perlakuan dan kontrol.