Siti Mariana Widayanti
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Sifat Antioksidan Bubuk Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L.) Instan Dan Aplikasinya Untuk Minuman Fungsional Asep W Permana; Siti Mariana Widayanti; Sulusi Prabawati; Dondy A Setyabudi
Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian Vol 9, No 2 (2012): Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jpasca.v9n2.2012.88-95

Abstract

Kulit buah manggis (KBM) merupakan bagian terbesar dari buah manggis (Garcinia mangostana L.) yang dikategorikan sebagai limbah. Studi fitokimia menunjukkan bahwa senyawa antioksidan dalam KBM, terutama xanthone, antosianin dan kelompok senyawa fenoliklainnya memiliki sifat fungsional dan manfaat untuk kesehatan seperti antidiabetes, antikanker, antiinflamasi, meningkatkan kekebalan tubuh, antibakteri, antifungi, antiplasmodial, dan sebagainya. Berbagai produk olahan berbasis KBM segar sudah berkembangkan di pasaran, seperti jus, konsentrat dan produk lainnya. Pada tahun 2009 telah dihasilkan produk bubuk KBM instan dari ekstrak tepung KBM dengan dengan teknologi enkapsulasi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui sifat antioksidan dari produk bubuk KBM instan dan mengaplikasikannya pada pembuatan minuman fungsional berkarbonasi. Parameter sifat antioksidan yang dianalisismeliputi senyawa alfa-mangostin (xanthone), antosianin dan total fenolik serta kapasitas antioksidan dengan metode DPPH. Aplikasi bubuk KBM instan untuk minuman instan berkarbonasi pada konsentrasi penambahan bubuk KBM instan 10% (Formula A), 15% (Formula B), dan 20% (Formula C) dengan ingridien aspartam, sorbitol, asam sitrat, asam malat, natrium bikarbonat dan flavor. Uji organoleptiktingkat kesukaan produk menggunakan metode uji skalardari 0 sampai 10 cm dengan 30 orang panelis. Datadianalisissecara statistik dengan uji ANOVA dan uji lanjut Duncan’s (p<0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa bubuk KBM instan mengandung kadar alfa-mangostin sebesar 0,59 mg/g, antosianin sebanyak 1,13mg/g, dan kadar fenolik sebesar 8,49 mg/g per satuan bobot sampel kering,sedangkan kapasitas antioksidannya sebesar 19,72 mg/g AEAC. Formula minuman KBM instan yang lebih disukai panelis adalah Formula A dan B dibandingkan Formula C yangsecara statistik berbeda nyatapada semua parameter uji. Berdasarkan efisiensi biaya produksi maka formula terpilih adalah Formula A dengan komposisi bubuk KBM instan 10%, aspartam 0,06%, natrium bikarbonat 40%, asam sitrat 30%, asam malat 8,6%, PEG 0,03%, dan sorbitol 11,31%.
Kapasitas dan Kadar Antioksidan Ekstrak Tepung Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L.) Pada Berbagai Pelarut Dengan Metode Maserasi Siti Mariana Widayanti; Asep Wawan Permana; Harsi Dwi Kusumaningrum
Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian Vol 6, No 2 (2009): Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jpasca.v6n2.2009.61-68

Abstract

Kulit buah manggis (KBM) merupakan bagian terbesar dari buah manggis (Garcinia mangostana L.) yang dikategorikan sebagai limbah. KBM mengandung berbagai senyawa antioksidan, terutama xanthone, antosianin dan fenolik. Ekstraksi antioksidan KBM banyak dilakukan dengan pelarut kimia non-foodgrade, sedangkan dengan pelarut yang foodgrade yang masuk dalam kelompok GRAS (Generally Recognized as safe) belum banyak dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar dan kapasitas antioksidan yang mampu diekstrak dari tepung KBM oleh pelarut air, etanol 70%, etanol 96%, aseton 72% dan aseton 90% dengan metode maserasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tepung KBM yang digunakan mengandung kadar air 5,87%, abu 2,17%, lemak 6,45%, protein 3,02%, total gula 2,10% dan karbohidrat by different 82,50%. Kadar xanthone tertinggi ekstrak tepung KBM terdapat pada pelarut aseton 90% sebesar 78,52 mg/g tepung KBM. Kadar antosianin dan fenolik tertinggi terkandung pada ekstrak pelarut air masing-masing sebesar 6,22 mg/g tepung KBM dan 154,57 mg/g tepung KBM. Analisa DPPH (1,1-diphenyl-2-piercrylhydrazil) menunjukkan bahwa pelarut aseton 72% dan etanol 70% memiliki kapasitas antioksidan yang tinggi yaitu masing-masing 89,31 % dan 86,63%. Rata-rata kapasitas antioksidan pada seluruh perlakuan pelarut lebih tinggi 8,75% dari kapasitas antioksidan standar pembanding vitamin C (asam askorbat) 800 ppm. Jenis pelarut foodgrade (air dan etanol) memiliki potensi yang baik untuk digunakan dalam mengekstrak antioksidan pada tepung KBM dan pelarut yang optimum menghasilkan antioksidan adalah pelarut etanol 70%. Concentration and Antioxidant Capacities of Mangosteen Pericarp Extracts in Various Solvents with Maceration MethodMangosteen pericarp (KBM) is the largest part of the mangosteen fruit (Garcinia mangostana L.) which were categorized as waste. KBM containing various antioxidant compounds, especially xanthones, anthocyanins and phenolics compound. KBM antioxidant extraction is mostly done by non-foodgrade chemical solvents, whereas with the incoming solvent foodgrade (Generally Recognized as Safe) has been not done a lot. The aim of this study was to determine levels and antioxidant of capacity that could be extracted from the KBM powder by various solvents (water, ethanol 70%, ethanol 96%, acetone 72% and acetone 90%) with the maceration method. The results showed that the KBM powder used containing of 5.87% of moisture contents, ash 2.17%, fat 6.45%, protein 3.02%, total sugars 2.10% and carbohydrate (by different) 82.50%. Highest levels xanthone found in extracts of KBM powder was in acetone 90% solvent about 78.52 mg/g KBM powder. The highest levels of anthocyanin and phenolic contained in water solvent extracts about 6.22 mg/g KBM powder and 154.57 mg/g KBM powder, respectively. In addition, DPPH analysis showed that acetone 72% and ethanol 70% have high antioxidant capacities of the respective 89.31 % and 86.63%. Antioxidant capacities average in all solvents treatment were higher 8.75% than the Vitamin C (ascorbic acid) 800 ppm. The foodgrade solvents (water and ethanol) have a good potential for extracting antioxidant compouds, and ethanol 70% is the best solvent to produce extract of KBM flour which have good concentration and antioxidant capacity level.
Aplikasi Ozon Untuk Mempertahankan Kualitas Buah Duku Andi Ani Kuswati; Emmy Darmawati; Siti Mariana Widayanti
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 8 No. 1 (2020): Jurnal Keteknikan Pertanian
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19028/jtep.08.1.15-22

Abstract

Abstrak Perawatan tanaman duku yang masih kurang baik, membuat buah duku yang dipanen berpotensi membawa kontaminan mikroorganisme dari lahan sehingga turut mempercepat kerusakan buah. Teknologi ozon telah banyak digunakan untuk menghambat perkembangan mikroorganisme pada penyimpanan hortikultura segar. Tujuan penelitian adalah mengkaji pengaruh durasi pemaparan ozon dengan laju 1.38x10-4 gram/detik terhadap perubahan mutu duku dalam penyimpanan. Durasi pemaparan ozon yang dikaji adalah 20, 40 dan 60 detik sebagai perlakuan. Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Pertumbuhan mikroba diukur menggunakan uji TPC, sedangkan parameter mutu yang dikaji adalah perubahan warna, kekerasan, total padatan terlarut (TPT) dan susut bobot. Data dianalisa menggunakan ANOVA dan uji lanjut Duncan. Perlakuan ozon yang memberi efek tebaik adalah laju 1.38x10-4 gram/detik dengan paparan 60 detik. Perlakuan tersebut mampu menahan pertumbuhan mikroba hingga 6.11 (log cfu/g) dibanding kontrol pada hari ke enam penyimpanan dengan mutu duku yang lebih baik berdasarkan nilai TPT dan susut bobot dengan nilai masing-masing adalah 17.8 obriks dan 0.93%. Namun untuk parameter warna dan kekerasan buah, perlakuan ozon 40 detik menghasilkan nilai yang lebih baik. Pelakuan ozon dengan paparan selama 40-60 detik dapat diaplikasikan untuk mempertahankan mutu duku yang dikombinasikan dengan penyimpanan suhu 14 1oC. Kata Kunci: ozon, buah duku, total plate count, durasi