Eva Susanti Ginting
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TAKE AND GIVE TERHADAP KEMAMPUAN MENYUNTING TEKS PROSEDUR KOMPLEKS OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SEI KANAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Eva Susanti Ginting; Rosmawaty Rosmawaty
Asas: Jurnal Sastra Vol 4, No 1 (2015): asas
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/ajs.v4i1.3771

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Aktif Tipe Take And Give Terhadap  Kemampuan Menyunting Teks Prosedur Kompleks oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Sei Kanan Tahun Pembelajaran 2014/2015. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Sei Kanan Tahun Pembelajaran 2014/2015 yang terdiri dari 6 (enam) kelas yang berjumlah 211 orang. Dari populasi tersebut diambil sampel penelitian sebanyak 35 orang. Teknik pengambilan sampel adalah secara random sampling. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperimen (eksperimen semu) dengan  desain one group pre-test post-test design.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan siswa menyunting teks prosedur kompleks sebelum menggunakan model pembelajaran aktif tipe take and give termasuk dalam kategori cukup dengan nilai rata-rata yang diperoleh siswa adalah 63,29, sedangkan kemampuan siswa menyunting teks prosedur kompleks sesudah menggunakan model pembelajaran aktif tipe take and give termasuk dalam kategori baik dengan nilai rata-rata yang diperoleh siswa adalah 75,43 Selanjutnya pengujian hipotesis menunjukkan t_hitung(4,87)>t_tabel(2,00) pada taraf signifikan α = 0,05. Dengan H_o ditolak dan H_a diterima, berarti ada Pengaruh Model Pembelajaran Aktif Tipe Take And Give Terhadap  Kemampuan Menyunting  Teks Prosedur  Kompleks Oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Sei Kanan Tahun Pembelajaran 2014/2015. Hal ini menunjukkan bahwa hasil pembelajaran menyunting teks prosedur kompleks sesudah menggunakan model pembelajaran aktif tipe take and give lebih baik daripada hasil pembelajaran menyunting teks prosedur kompleks sebelum menggunakan model pembelajaran aktif tipe take and give. Dan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran aktif tipe take and give berpengaruh positif terhadap kemampuan menyunting teks prosedur kompleks. Kata kunci: Aktif Tipe Take And Give, Menyunting Teks Prosedur Kompleks
HUBUNGAN MINAT BACA CERPEN ANAK DENGAN KEMAMPUAN MENGARANG CERITA PENDEK OLEH SISWA KELAS V SD SWASTA SETIA BUDI KECAMATAN PERBAUNGAN TAHUN PEMBELAJARAN 2010/2011 Eva Susanti Ginting
Asas: Jurnal Sastra Vol 1, No 1 (2012): asas: jurnal sastra
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/ajs.v1i1.227

Abstract

Tampubolon ( 1993 ) menjelaskan bahwa pada hakekatnya membaca adalah kegiatanfisik  dan  mental  untuk menemukan  makna  dari  tulisan,  walaupun  dalam  kegiatan  itu  terjadiproses  pengenalan  huruf-huruf.  Dikatakan  kegiatan  fisik, karena  bagian-bagian  tubuhkhususnya  mata,  yang melakukannya.  Dikatakan  kegiatan  mental,  karena  bagian-bagianpikiran khususnya persepsi dan ingatan, terlibat didalamnya. Diperjelas oleh pendapat Smith(ginting  2005)  bahwa  membaca  merupakan  suatu  proses  membangun  pemahaman  dari  teksyang tertulisMinat baca  cerpen  anak  oleh  siswa  kelas  V  SD  Swasta  Setia  Budi  KecamatanPerbaungan  Tahun  Pembelajaran  2010/2011  adalah  cukup  dengan  skor  rata-rata  54,73dengan tingkat membaca cukup. Kemampuan mengarang cerita pendek (cerpen) siswa cukupdengan  skor  rata-rata 60,67,  dan  tingkat  kemampuan  60,67%.  Selanjutnya  ada  hubunganminat baca cerpen anak dengan kemampuan mengarang cerita pendek oleh siswa SD SwastaSetia  Budi  Kecamatan  Perbaungan  Tahun  Pembelajaran  2010/2011. Hal  ini  diperkuat  darihasil perhitungan statistik uji korelasi r product moment diperoleh nilai rxy= 0,604 dan nilaikorelasi tersebut signifikan setelah diuji dengan membandingkan nilai kritisnya  yaitu 0,604 >0,361(0,05).Hasil  penelitian  ini  menunjukkan  bahwa  untuk  meningkatkan  kemampuan  siswamengarang  cerpen  diperlukan  pemahaman  guru  tentang  pentingnya  minat  baca  cerpen.Upaya-upaya  tersebut  perlu  dilakukan  guru  maupun  pihak  sekolah  setempat  denganmenyediakan cerpen anak di sekolah.