This Author published in this journals
All Journal Farmaka
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGGUNAAN INSTRUMEN HIGH-PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY SEBAGAI METODE PENENTUAN KADAR KAPSAISIN PADA BUMBU MASAK KEMASAN “BUMBU MARINADE AYAM SPECIAL” MEREK SASA ARIF SATRIA WIRA KUSUMA; Raisa Metantryana
Farmaka Vol 14, No 2 (2016): Farmaka
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (699.636 KB) | DOI: 10.24198/jf.v14i2.9290

Abstract

Instrumen High-Performance Liquid Chromatography dapat digunakan dalam proses penentuan kadar kapsaisin dalam “Bumbu Marinade Ayam Special” merek Sasa. Bumbu rempah yang sering digunakan dalam seasoning umumnya memiliki rasa pedas yang berasal dari kapsaisin. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengukur secara kuantitatif kadar kapsaisin yang terkandung dalam bumbu masak instan yang diperoleh dari toko swalayan, digunakan merek Sasa sebagai pembanding standar kapsaisin yang digunakan dengan gradien konsentrasi.metode yang digunakan menggunakan prinsip “Like Dissolve Like” dan ekstraksi sampel menggunakan kloroform untuk mengikat kapsaisin dari bumbu instan. Pada instrumen, waktu running alat dipilih pada panjang gelombang 227nm dan 281nm serta gradien konsentrasi dari standar dan ekstraknya (1ppm, 2ppm, 5ppm, 10ppm, 20ppm, 40ppm). Hasil menunjukkan bahwa kapsaisin yang terkandung di dalam ekstrak mengandung nilai AUC yang lebih tinggi pada 271nm dibanding 281nm. Ditemukan konsentrasi kapsaisin sejumlah 0,9905ppm pada panjang gelombang 227nm dan 3,0872ppm pada panjang gelombang 281nm.
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Dan Fraksi Teripang Laut (Stichopus horrens) Asal Langkawi, Malaysia terhadap Salmonella typhi ATCC 786 dan Salmonella paratyphi A Isolat Klinis Tiana Milanda; Arif SATRIA WIRA KUSUMA; ragavendra ravee
Farmaka Vol 14, No 2 (2016): Farmaka
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.795 KB) | DOI: 10.24198/jf.v14i2.9291

Abstract

Demam tifoid merupakan salah satu penyebab penting morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia oleh aktivitas mikroorganisme, seperti Salmonella typhi dan Salmonella paratyphi A. Salah satu sumber dari alam bahari yang digunakan untuk mencegah penyakit tifioid adalah Teripang Laut Gamat (Stichopus horrens). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol dan fraksi Teripang Laut (Stichopus horrens) serta menentukan fraksi teraktif, dan mengetahui Konsentrasi Hambat Tumbuh Minimum (KHTM) dan Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) dari bahan uji terhadap Salmonella typhi ATCC 786 dan Salmonella paratyphi A isolat klinis. Tahap penelitian meliputi determinasi bahan laut dan penyiapan simplisia, ekstraksi simplisia, uji aktivitas antibakteri ekstrak, fraksinasi ekstrak, uji aktivitas antibakteri ekstrak dan fraksi penentuan Konsentrasi Hambat Tumbuh Minimum (KHTM) dan Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) fraksi teraktif, penapisan fitokimia ekstrak dan fraksi. Hasil pengujian menunjukkan bahwa ekstrak etanol Teripang Laut memiliki aktivitas antibakteri terhadap Salmonella typhi ATCC 786 dan Salmonella paratyphi A isolat klinis pada konsentrasi 20%, 30%, 40%, 50%. Ekstrak ini berupa bentuk kristal, berwarna kuning keemasan, berbau amis, dan berasa asin dengan rendemen 6.625% (b/b) dan kadar air 5% (v/b). Fraksi teraktif dari ekstrak tersebut adalah fraksi etil asetat. Aktivitas antibakteri tersebut diduga berasal dari senyawa dari golongan alkaloid, flavanoid, saponin, monoterpenoid dan sequiterpenoid. Metode yang digunakan adalah metode difusi agar dengan teknik perforasi dan penentuan KHTM serta KBM dengan metode mikrodilusi dengan fraksi yang teraktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Konsentrasi Hambat Tumbuh Minimum (KHTM) untuk fraksi etil asetat Teripang Laut Gamat adalah pada rentang 10%-20% (b/v) terhadap kedua bakteri uji. Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) untuk fraksi etil asetat Teripang Laut Gamat adalah 20% (b/v) terhadap kedua bakteri uji.
Review Jurnal : Formulasi Granul Effervescent dari Berbagai Tumbuhan IRFAN HADI SETIANA; ARIF SATRIA WIRA KUSUMA
Farmaka Vol 16, No 3 (2018): Suplemen (September)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.899 KB) | DOI: 10.24198/jf.v16i3.17409

Abstract

AbstrakSediaan  granul effervescent  merupakan  campuran  senyawa asam dan basa bila ditambahkan dengan air akan  bereaksi  membebaskan karbon dioksida, sehingga  menghasilkan buih yang memberikan efek rasa segar dan dapat menutupi rasa yang tidak diinginkan. Salah satu upaya  untuk  meningkatkan  kepraktisan  dan minat  masyarakat  terhadap mengkonsumsi obat herbal ialah  dengan cara memanfaatkan berbagai tumbuhan yang  selanjutnya  diformulasikan  dalam  bentuk sediaan  granul  effervescent. Sumber asam yang umum digunakan adalah asam sitrat, sedangkan sumber basanya adalah natrium bikarbonat.  Review ini diharapkan dapat memberikan informasi terkait formulasi yang digunakan pada sediaan granul effervescent dari berbagai tumbuhan.Kata Kunci    : Formulasi, Effervescent granule. Tumbuhan-tumbuhan,AbstractEffervescent granule are a mixture of acid and base compounds when added with water will react to release carbon dioxide, resulting in a foam that gives the fresh effect and can mask unwanted flavors. One effort to increase the practicality and interest of the people to consume herbal medicine is by utilizing various plants which are formulated in the form of effervescent granule. The commonly used source of acid is citric acid, while the source of the base is sodium bicarbonate. This review is expected to provide information on the formulations used in effervescent granule from various plants.Keywords        : Formulation, Effervescent granule, Various plants
Aktivitas Antikanker Tanaman Rumput Lidah Ular (Hedyotis difussa Wild): Review Yonahar Mas'ula; Arif Satria Wira Kusuma
Farmaka Vol 15, No 3 (2017): Suplemen Desember
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.503 KB) | DOI: 10.24198/jf.v15i3.14738

Abstract

AbstrakKanker merupakan penyakit yang mengancam kehidupan manusia. Besarnya efek samping obat sintetik pada pengobatan kanker menjadi latar belakang munculnya berbagai penelitian untuk mencari alternatif obat antikanker yang berasal dari herbal, yang diketahui memiliki efek samping yang lebih kecil. Rumput lidah ular (Hedyotis difussa Wild) telah dikenal sebagai obat tradisional Cina yang memiliki potensi sebagai alternatif antikanker. Aktivitas antikanker rumput lidah ular diamati pada lima jenis sel lini kanker manusia yaitu sel HT-29, sel Hep-3B, sel Hep-G2, sel MCF-7 dan sel Human umbilical vein endothelial cell (HUVEC). Hasil menunjukkan bahwa rumput lidah ular dapat menginduksi apoptosis sel kanker dengan cara menginduksi aktivasi caspases, menghambat proliferasi sel dan mengatur regulasi ekspresi mRNA Bcl-2, Proliferating cell nuclear antigen (PCNA), Cyclin D1, Cyclin-dependent kinase 4 (CDK4) dan p21.Kata kunci: Antikanker, Rumput lidah ular, Apoptosis, Proliferasi sel