Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

FORMULASI SHAMPO ANTI KETOMBE DAN ANTI KUTU RAMBUT DARI BERBAGAI MACAM TANAMAN HERBAL ANNISA RIDLA SARASWATI; NORISCA ALIZA PUTRIANA
Farmaka Vol 15, No 1 (2017): Suplemen
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3053.411 KB) | DOI: 10.24198/jf.v15i1.13323

Abstract

REVIEW: AKTIVITAS ANTI AGING PADA BEBERAPA TANAMAN DENGAN BERBAGAI METODE PENGUJIANNYA SAUSAN RIHHADATULAISY; NORISCA ALIZA PUTRIANA
Farmaka Vol 18, No 1 (2020): Farmaka (Januari)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (136.127 KB) | DOI: 10.24198/jf.v18i1.23212

Abstract

AbstrakPada saat ini tanaman telah banyak diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari untuk mengobati dan mencegah penyakit. Senyawa aktif metabolit sekunder dari tanaman biasanya bertanggung jawab terhadap sifat biologisnya yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Saat ini dilaporkan banyak tanaman yang memiliki aktivitas anti penuaan yang digunakan sebagai kosmetik herbal. Anti penuaan merupakan proses pencegahan penuaan pada wajah yang disebabkan oleh faktor internal (penuaan kronologi) dan eksternal (radiasi sinar UV). Review ini berfokus pada aktivitas anti penuaan beberapa tanaman dengan metode pegujiannya. Hasil pengkajian 20 artikel ditemukan bahwa pada setiap tanaman memiliki mekanisme yang khas sebagai agen anti penuaan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa beberapa tanaman tersebut berpotensi untuk dijadikan sebagai kosmetik herbal anti penuaan dini.Kata kunci : Tanaman, Anti Penuaan, Antioksidan, Radikal Bebas. AbstractAt this time the plant has been widely used in daily life to treat and prevent disease. Active compounds secondary metabolites from plants are usually responsible for their biological properties which can be used for various purposes. At present there are many plants have anti-aging activities. Anti penuaan is a process of preventing aging of the face caused by internal factors (aging chronology) and external (UV radiation).  This review focuses on the anti-aging activities of some plants with various methods of testing. The results of the study of 20 articles found that each plant has a unique mechanism for anti-aging. So this plant has the potential to be applied as herbal anti aging cosmetics.Keywords : Plants, Anti aging, Antioxidants, Free Radicals.
EFEK SAMPING PENGGUNAAN WARFARIN DAN KOMBINASI WARFARIN DENGAN OBAT LAIN RESTU AMELIA APRIYANDI; IRMA MELYANI PUSPITASARI; NORISCA ALIZA PUTRIANA
Farmaka Vol 18, No 2 (2020): Farmaka (September)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/farmaka.v18i2.27608

Abstract

ABSTRAKWarfarin merupakan salah satu obat yang digunakan untuk mengobati dan mencegah trombosis dalam berbagai keadaan klinis.Penggunaan obat ini dapat menyebabkan permasahan apabila digunakan dalam dosis yang tidak tepat. Masalah yang timbul dari penggunaan warfarin adalah akibat dari variasi respon antar individu, sehingga sulit untuk mendapatkan dosis yang tepat bagi setiap pasien. Hal ini menyebabkan efek samping obat. Artikel merupakan studi literatur yang bertujuan untuk mengetahui berbagai efek samping yang ditimbulkan akibat penggunaan warfarin pada studi klinis dalam 5 tahun terakhir. Pencarian literatur menggunakan basis data elektronik PubMed dilakukan pada bulan Mei 2020. Dua belas studi diidentifikasi dari 116 studi yang ditemukan. Efek samping yang ditimbulkan akibat penggunaan warfarin pada studi klinis diantaranya yaitu terjadi perdarahan, nekrosis kulit, vaskulitis leukositoklastik,  gangguan ginjal, dan eosinophilia. Perdarahan merupakan efek samping yang paling banyak terjadi.Kata Kunci: Warfarin, efek samping, perdarahan, studi literatur ABSTRACTWarfarin is a drug used to treat and prevent thrombosis in a variety of clinical settings. The use of this drug can cause problems when used in the wrong dosage. Problems arising from the use of warfarin are the result of variations in responses between individuals, making it difficult to get the right dose for each patient. This causes the side effects of the drug. The article is a literature study that aims to find out various side effects caused by the use of warfarin in clinical studies in the last 5 years. A literature search using the PubMed electronic database was conducted in May 2020. Twelve studies were identified from 116 studies found. Side effects caused by the use of warfarin in clinical studies include bleeding, skin necrosis, leukocytoclastic vasculitis, kidney disorders, and eosinophilia. Bleeding is the most common side effect.Kata Kunci: Warfarin, Side Effect, Bleeding, Literatur Study
Pengaruh Konseling Apoteker dan Pemanfaatan Media Eletronik terhadap Perbaikan Manajemen Asma nailil fadhilah; Norisca Aliza Putriana
Farmaka Vol 14, No 4 (2016): Farmaka
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4808.459 KB) | DOI: 10.24198/jf.v14i4.10607

Abstract

Asma merupakan penyakit kronis yang masih menjadi masalah di Negara maju khususnya terkait manajemen asma yang buruk. Dalam hal ini Apoteker memiliki pengaruh penting dalam memberikan edukasi terkait manajemen asma yang baik dalam meningkatkan kualitas hidup, kontrol asma dan kepatuhan pasien. Review ini dilakukan dengan pencarian jurnal menggunakan kata kunci counseling, asthma, asthma counseling, asthma management, asthma control dan pharmacist counseling di US National Library of Medicine National Institutes of Health PubMed website. Konseling dan monitoring yang dilakukan oleh apoteker secara langsung maupun dengan memanfaatkan media elektronik dapat meningkatkan skor kuesioner kontrol asma (ACQ), perbaikan penggunaan inhaler, penurunan dosis obat dan kunjungan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD), peningkatan kualitas hidup, pengetahuan asma pasien dan peningkatan kepatuhan pasien. Apoteker berperan penting dalam meningkatkan manajemen asma pasien melalui konseling secara langsung dengan poin penyampaian berupa patofsiologi asma, pengobatan, pemeriksaan fungsi paru-paru, motivasi pasien, dan teknik penggunaan inhaler yang tepat serta pemanfaatan media elektronik menjadi rekomendasi dalam memberikan edukasi dan monitoring pasien asma.
Aktivitas Anti Kutu Rambut (Pediculus humanus capitis) dari Minyak Esensial Tanaman Nimba, Teh, Saga Rambat dan Srikaya secara in-vitro NURMALIA SARASWATI; Norisca Aliza Putriana
Farmaka Vol 15, No 2 (2017): Suplemen
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.219 KB) | DOI: 10.24198/jf.v15i2.13337

Abstract

Kutu rambut (Pediculus humanus capitis) merupakan parasit yang menginvasi kulit kepala manusia, tergolong ke dalam famili pediculidae hidup dengan menghisap darah manusia dan dapat menyebabkan lesi pada kulit. Kutu rambut sangat mengganggu aktivitas manusia karena dapat menyebabkan gatal pada kepala, kemerahan dan bahkan pada kondisi infeksi berat, helaian rambut akan melekat satu sama lainnya dan mengalami pengerasan, serta ditemukan adanya eksudat nanah akibat dari peradangan gigitan parasit tersebut. Dari jurnal penelitian yang telah dikaji, diketahui bahwa tanaman nimba, teh, saga rambat, dan srikaya memiliki khasiat sebagai anti kutu rambut pada manusia.Kata kunci: kutu rambut, tanaman nimba, teh, saga rambat, srikaya.
Evaluasi Berbagai Sediaan Shampo Herbal AntiKetombe dan Antikutu: Review Artikel Fanni Surani; Norisca Aliza Putriana
Farmaka Vol 15, No 2 (2017): Suplemen
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.236 KB) | DOI: 10.24198/jf.v15i2.13317

Abstract

Upaya Farmasis dalam Implementasi UU No. 33 Tahun 2014 Tentang Jaminan Produk Halal MEGA HIJRIAWATI; Norisca Aliza Putriana; Patihul Husni
Farmaka Vol 16, No 1 (2018): Farmaka (Juni)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.999 KB) | DOI: 10.24198/jf.v16i1.18185

Abstract

ABSTRAKUU Jaminan produk Halal (UU No.33 Tahun 2014) telah diundangkan pada 17 Oktober 2014, namun implementasinya kurang begitu lancar. Sertifikasi halal bagi produk farmasi dihadapkan dengan beberapa faktor pengambat seperti kurangnya pemasok bahan baku yang memenuhi persyaratan halal dan kendala manajemen halal di Industri Farmasi Indonesia. Namun bagaimanapun, memperoleh dan menggunakan obat halal bagi setiap muslim adalah hak yang dijamin konstitusi. Tulisan ini berupaya untuk memberikan gambaran implementasi UU JPH dalam pemenuhan produk obat halal yang beredar dan diperdagangkan di Indonesi. Metode yang dilakukan adalah dengan mengumpulkan literatur yang berkaitan dengan implementasi UU No. 33 Tahun 2014 dalam perkembangan obat halal di Indoensia dan membuat ringkasan dari literatur-literatur tersebut. Hasil review menunjukkan perlu adanya upaya bersama antara farmasis dan pihak terkait untuk merampungkan kajian sistem manajemen halal dengan pendekatan sistematik dan ilmiah untuk memproduksi obat halal yang sesuai dengan syariat islam.Kata Kunci : Halal, Obat, Farmasi, Implementasi, Jaminan Produk HalalABSTRACTThe Halal Product Warranty (Jaminan Produk Halal/ JPH) regulation (UU No.33 of 2014) has been released on October 17, 2014, but the implementation is not completely fulfilled. Halal certification for pharmaceutical products is confronted with several constraining factors such as the lack of raw material suppliers that meet halal requirements and halal management constraints in the Indonesian Pharmaceutical Industry. However, obtaining and using halal medicine for every Muslim is a guaranteed right of the constitution. This paper aims to provide an overview of the implementation of UU JPH in the recruitment of halal drug products that are circulated and traded in Indonesia. The method used is to collect literature related to the implementation of UU no. 33 of 2014 in the development of halal medicine in Indonesia and make a summary of the literature. The results show that review indicate the pharmacist and related parties participation is needed to finalize the review of halal management system with systematic and scientific approach to produce halal medicine in accordance with Islamic Shari'a.Keyword: Halal, Drugs, Pharmaceuticals, Implementation, Halal Product Warranty
INOVASI APLIKASI TEN-SHIELD UNTUK MENGURANGI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN HIPERTENSI HANDI PURNAMA; Ernestine Arianditha Pranasti; Driyanti Rahayu; Norisca Aliza Putriana
Farmaka Vol 15, No 1 (2017): Suplemen
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (544.506 KB) | DOI: 10.24198/jf.v15i1.13353

Abstract

Hipertensi merupakan masalah kesehatan global, di Indonesia sendiri 25,8% penduduknya menderita hipertensi. Hal ini menimbulkan suatu permasalahan baru, yaitu Drug Related Problems (DRP) pada penderita hipertensi. Di sisi lain, teknologi yang kian berkembang membuat sebagian besar masyarakat menggunakan ponsel pintar guna membantu kegiatan sehari-hari. Dengan memanfaatkan teknologi, inovasi aplikasi Ten-Shield menjadi solusi untuk mengurangi permasalahan DRP pada pasien hipertensi. Metode dilaksanakan dengan melakukan perincian terhadap masalah yang diteliti, pengumpulan data, analisis data dan penarikan kesimpulan. Hasil yang dicapai berupa aplikasi yang didesain khusus dengan berbagai fitur, antara lain laman pendaftaran, laman berita, faktor risiko, pengobatan, perkembangan kesehatan, pertanyaan dan komunitas, serta fitur profil. Aplikasi Ten-Shield yang berbasis sistem operasi ini dapat membantu mempertimbangkan pemilihan obat berdasarkan faktor risiko pribadi pasien, pertimbangan mengenai kombinasi maupun dosis obat. Melalui aplikasi yang menarik perhatian pasien, kepatuhan pasien dapat ditingkatkan terutama terkait penggunaan obat. Aplikasi terintegrasi dengan apoteker sehingga secara tidak langsung apoteker dapat memonitoring dan mengevaluasi penggunaan obat pada terapi.Kata kunci: hipertensi, DRP, Ten-Shield, obat, apoteker.
Perumusan Corrective Action and Preventive Action (CAPA) pada Salah Satu Pedagang Besar Farmasi di Kota Bandung Ella Fazila; Norisca Aliza Putriana
OBAT: Jurnal Riset Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol. 3 No. 1 (2025): January: OBAT: Jurnal Riset Ilmu Farmasi dan Kesehatan
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Kesehatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/obat.v3i1.1030

Abstract

Pharmaceutical Wholesalers or commonly known as PBFs are companies in the form of legal entities that have permits to procure, store and distribute large quantities of pharmaceutical supplies in accordance with the provisions of applicable laws and regulations. PBF must implement a quality system that includes quality risk management principles. An effective quality management system must include a Corrective Action and Preventive Action (CAPA) process to address deviations and prevent the same problems from occurring again in the future. The research was carried out by reviewing cases found by the Center for Food and Drug Monitoring (BBPOM) at PBF "X" and then continuing with an analysis of corrective actions and corrective actions that needed to be taken to overcome these cases of deviation. The results of the research show that the preparation of the CAPA by PBF PBF “X” has implemented most of the provisions contained in the CDOB guidelines well.
Review: Indonesian Herbal Ingredients as Immune Booster Yasmiwar Susilawati; Norisca Aliza Putriana; Silmi Auliya Zakariya
Jurnal Jamu Indonesia Vol. 7 No. 1 (2022): Jurnal Jamu Indonesia
Publisher : Tropical Biopharmaca Research Center, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jji.v7i1.253

Abstract

The COVID-19 pandemic caused by SARS-CoV-2 virus lead to massive death counts in parts of the world, including in Indonesia. Indonesian people often use herbal medicine as a way to increase their immune system, to prevent infection, and to accelerate the healing process of COVID-19. They are used to compose herbs with several medicinal plants as ingredients.  This review was aimed to provide information about immune booster herbs in Indonesia along with how to make it, its composition, its chemical contents, and how to use it in order to obtain scientific basis in understanding the efficacy and the herbal formulation. The method was carried out by browsing the literature from 2011-2021 through Google Scholar database from September 2021 to October 2021. The keywords used were "immune booster",  “immune boosting herbs”, “jamu”, “herbal ingredient”, “formulation” using the Boolean Operators 'AND' 'OR' and ‘NOT’. The literature that met the inclusion criteria were 30 journals. From the literature review, it was known that there are 22 species of medicinal plants that are used for 37 immune booster jamus with Zingiberaceae as the majority of the family (31%). The top ten plants commonly found in the ingredients are turmeric, ginger, lemongrass, temulawak, cinnamon, red ginger, lime, lesser galangal, meniran, and centella asiatica. Based on the plant’s chemical constituents, it was found that the secondary metabolites components which could potentially boost immunity are essential oils, flavonoids, saponins, tannins, and phenols. Meanwhile, the active compounds for immune booster were curcumin, gingerol, xanthorrhizol, citral, p-methoxycinnamate, and philanthine.