Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PELATIHAN APLIKASI PERKANTORAN TINGKAT DASAR DALAM MENINGKATKAN KINERJA PERANGKAT KAMPUNG DI KAMPUNG KENDAHE I KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE Ella Israel; Miske Silangen; Abraham Kamal; Stendy Sakur
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 3 (2019): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemerintahan desa sebagai lembaga yang bertugas dalam mengelolah wilayah di tingkat desa, dituntut untuk dapat melakukan pelayanan kepada masyarakat dengan baik. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka kualitas sumber daya manusia (SDM) pemerintah desa perlu ditingkatkan seiring kemajuan teknologi yang berkembang semakin pesat. Tim pengabdian kepada masyarakat Politekn­­­­ik Negeri Nusa Utara melakukan PKMS pelatihan aplikasi perkantoran tingkat dasar dalam meningkatkan kinerja perangkat kampung di Kendahe I Materi pelatihan yag diberikan adalah Microsoft office yaitu word dan excel. Pelatihan tersebut dilakukan di Kampung Kendahe I kecamatan Kendahe Kabupaten Sangihe pada Tanggal 17 Oktober 2019. Pelaksanaan program tersebut dilakukan dengan tujuan agar semua perangkat desa mampu mengoperasikan komputer dan memanfaatkan aplikasi perkantoran dengan baik sehingga pekerjaan yang berhubungan dengan administrasi kantor desa dapat dilakukan dengan cepat dan efektif. Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan oleh tim pelaksana pengabdian kepada masyarakat bahwa setiap peserta pelatihan mampu mengerjakan tugas-tugas sesuai dengan panduan modul yang telah diberikan baik modul Microsoft word maupun excel meskipun terdapat berbagai kendala namun hal ini segera dapat diatasi melalui bimbingan dan pendampingan dari tim pelaksanaan. Sehingga dengan dilaksanakannya kegiatan tersebut mampu meningkatkan ketrampilan perangkat kampung dalam mengoperasikan komputer serta meningkatkan kinerja perangkat kampung dalam melayani masyarakat. There is an increasing demand for local governments to provide a better service to their community. Consequently, human resource from all village governments in Sangihe Islands is required to improve their computer skill in the face of the fast changing technology. The community service team from Politeknik Negeri Nusa Utara provided training in basic office applications to improve computer skill of all village officials in Kendahe 1 village. The main training materials included Microsoft Office in particular Word and Excel. The training was conducted in Kampung Kendahe 1, Kendahe sub-district, Sangihe Regency on October 17, 2019. This community service aimed to train the local government’s officials to operate computers and use office applications properly so they could do their official administrative work effectively and efficiently. The result showed that through an intensive assistance and guidance from the community service team, all trainees successfully completed their own tasks given in the guidelines for both Microsoft word and Excel. Hence, this community service contributed to the improvement of skills of the local government people in Kendahe 1 in operating computers, which in turn improved the performance of village’s officials in serving their community.
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA KARTU INDONESIA PINTAR (KIP) DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) (Studi Kasus: SD GMIST Petra Nagha) Stefi Jeklin Ontak; Ella Israel; Abraham Kamal
Jurnal Ilmiah Behongang Vol 5 No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Behongang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dengan adanya Kartu Indonesia Pintar (KIP) siswa yang kurang mampu bisa melanjutkan pendidikan hingga kejenjang sekolah menengah atas. Peluncuran program KIP oleh pemerintah ini ditujukan agar dapat menghilangkan kesenjangan atau hambatan ekonomi bagi siswa yang berkeinginan untuk sekolah. Dalam tujuan yang luas lagi Kartu Indonesia Pintar ini juga wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun dan juga Pendidikan Universal/ Wajib Belajar 12 Tahun. Pendistribusian Kartu Indonesia Pintar sering kali tidak tepat sasaran. Masih bersifat subjektif dan masih menggunakan microsoft excel sehingga membutuhkan waktu yang lama dalam proses menginput data secara berulang, yang memungkinkan terjadinya kecurangan dalam pemilihan dan terjadinya kesalahan dalam penginputan data. Demi mempermudah pekerjaan dan menghindari kesalahan data dengan sistem lama maka dibangunlah sebuah Sistem Pendukung Keputusan Penerima Kartu Indonesia Pintar menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW). Sistem Pendukung Keputusan ini diharapkan dapat membantu mempermudah dalam memilih siswa yang layak mendapatkan Kartu Indonesia Pintar. With the existence of KIP, students who are less able to continue their education to high school level. The launch of the Smart Indonesia Card program by the government is aimed at eliminating gaps or economic barriers for students who wish to go to school. In a broader purpose, the Smart Indonesia Card is also required to study 9 years of basic education as well as universal education / 12 year compulsory education. The distribution of Indonesia Smart Cards is often not on target. Still subjective and still use Microsoft Excel so that it takes a long time in the process of inputting data repeatedly, which allows fraud in the selection and errors in data input. In order to make work easier and avoid data errors with the old system, a Decision Support System for Indonesian Smart Card Recipients was built using the Simple Additive Weighting (SAW) method. This Decision Support System is expected to help make it easier to choose students who are eligible for the Smart Indonesia Card.
PENERAPAN MODEL DATA UAV FOTOGRAMETRI UNTUK SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS ZONA PEMANFAATAN LAHAN (Studi Kasus: Kampung Bukide Kecamatan Nusa Tabukan) Oktavianus Lumasuge; Ella Israel
Jurnal Ilmiah Behongang Vol 5 No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Behongang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini menghubungkan data remot sensing Unmaned Aerial Vehicle (UAV) untuk pengolahan data spasial berbasis sistem informasi geografis. Teknologi ini merupakan salah satu alternatif solusi untuk mendapatkan data lebih detil, real time, cepat dan lebih murah dibandingkan dengan penggunaan peta citra satelit. Kelebihan lain dari AUV dibandingkan foto citra satelit, AUV dalam proses pengambilan data foto udara berada pada posisi di bawah awan sehingga mampu menghasilkan data foto udara beresolusi tinggi. Hal tersebut dipengaruh oleh karena AUV tidak banyak di intervensi oleh perubahan atmotfer dibandingkan dengan foto hasil citra satelit. Proses digitalisasi menggunakan metode pengenalan objek dan segmentasi citra mengunakan perangkat lunak agissoft metashape, ArGIS10.4 dan Geomatica versi 2014. Hasil dari tahapan metode tersebut diketahui wilayah kampung bukide memiliki luas ± 143,59 ha. Luas tersebut diklasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu tutupan lahan vegetasi 135,49 ha, area pantai 1,55 ha dan Pemukiman seluas 6,59 ha. Hasil ini diperoleh dari pengenalan citra data UAV serta pengambilan titik koordinat pada 6 bentang alam yang digunakan sebagai acuan pada proses pengenalan citra dan georefensi. This study links remote sensing data to Unmaned Aerial Vehicle (UAV) for spatial data processing based on geographic information systems. This technology is an alternative solution to get more detailed, real time, fast and cheaper data compared to using satellite imagery maps. Another advantage of AUV compared to satellite imagery is that in the process of capturing aerial photo data, it is located under the cloud so that it can produce high-resolution aerial photo data. This was influenced by the fact that the AUV was not much intervened by changes in the atmosphere compared to satellite images. The digitization process uses object recognition and image segmentation methods using the 2014 version of Agissoft Metashape software, ArGIS10.4 and Geomatica. The results of these stages of the method show that the area of the Bukide village has an area of ± 143.59 ha. The area is classified into three parts, namely vegetation land cover of 135.49 ha, beach area of 1.55 ha and settlements of 6.59 ha. These results were obtained from the introduction of UAV data images and the taking of coordinate points in 6 landscapes which were used as references in the image recognition and georeference process.