Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN PENYAKIT SCABIES PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN SA’ADATUDDAREN Ahsani Nadiya; Renny Listiawaty; Cici Wuni
Contagion: Scientific Periodical Journal of Public Health and Coastal Health Vol 2, No 2 (2020): CONTAGION
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/contagion.v2i2.7240

Abstract

Meningkatnya prevalensi penyakit kulit diseluruh Indonesia ditahun 2012 adalah 8,46% meningkat ditahun 2013 sebesar 9% dan skabies menduduki urutan ketiga dari 12 penyakit kulit yang tersering. Puskesmas Tahtul Yaman Kota Jambi memiliki 391 Kasus penyakit skabies pada tahun 2018.  Tujuan Penelitian ini untuk Mengetahui gambaran dan mengidentifikasi kan ada nya hubungan personal hygiene dan sanitasi lingkungan terhadap kejadian penyakit kulit skabies pada santri Pondok Pesantren Sa’datuddaren di Wilayah Kerja Puskesmas Tahtul Yaman Kota Jambi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara kemudian dianalisis secara Univariat dan Bivariat dengan menggunakan uji chi square. Instrumen yang digunakan  kuesioner dan Form Pemeriksaan Sanitasi Pesantren. Total populasi penelitian ini adalah 85 Santri. Dari 85 responden sebanyak 57,7% responden menderita skabies dan sebanyak 42,3% responden tidak menderita skabies. Hasil penelitian menenunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara Personal hygiene (p= 0,832) dengan kasus skabies di Pesantren SA’ADATUDDAREN Tahun 2019.  Diharapkanya kepada santri perlu menjaga kebersihan diri dan menjaga kondisi lingkungan agar tetap bersih.Kata kunci: Kebersihan diri, Skabies, Lingkungan    
HUBUNGAN PENDIDIKAN IBU, PENGETAHUAN, SIKAP DAN POLA ASUH TERHADAP STATUS GIZI ANAK Noval Ichsan Casando; Abul Ainin Hapis; Cici Wuni
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 2 No 8: Januari 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jip.v2i8.1122

Abstract

Anak usia 12-59 merupakan masa yang rentan mengalami gangguan salah satunya gizi kurang/buruk. Banyak faktor yang dapat mempengaruhinya salah satunya pengetahuan, sikap, pendidikan dan pola asuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi anak 12-59 bulan.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu balita yang berkunjung di Puskesmas Paal Merah Kota Jambi Tahun 2019 yang berjumlah 875 orang dan pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling sebanyak 90 orang. Analisa dalam penelitian ini secara univariat dan bivariat, dengan uji chi-square, instrumen penelitian ini menggunakan lembar kuesioner. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa terdapat 66 (73,3%) balita memiliki status gizi dalam kategori baik, terdapat 49(54,4%) ibu berpendidikan SMA/sederajat, terdapat 62 (68,9%) ibu berpengetahuan baik, terdapat 58 (64,4%) besar ibu memiliki sikap baik dan terdapat 62 (68,9%) ibu memiliki pola asuh yang baik. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan, sikap dan pola asuh terhadap status gizi anak 12-59 bulan dan tidak terdapat hubungan antara pendidikan terhadap status gizi anak 12-59 bulan di Puskesmas Paal Merah II Kota Jambi Tahun 2021. Faktor yang berhubungan dengan status gizi adalah pengetahuan, sikap dan pola asuh.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Kecelakaan Kerja pada Pekerja Pembangunan Gedung di Kecamatan Telanaipura Kota Jambi Tahun 2022 Putri Wulandari; Cici Wuni; Sugiarto Sugiarto
SEHATMAS: Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Yayasan Literasi Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55123/sehatmas.v2i1.1389

Abstract

Construction is an industrial sector with work sites that are mobile, open and influenced by weather, limited implementation time, and very limited worker capabilities. The accident that occurred in the construction of a building in Telanaipura District was scratches caused by work tools or materials, cut off by work tools, and even fell from a height which caused workers to break their legs/hands. The purpose of this study is to determine the factors related to work accidents in building construction project workers in Telanaipura District in 2022. This study used a Cross Sectional design. The sample in this study was 67 people, the instruments in this study used questionnaires, and the analysis used was univariate and bivariate analysis using the chi-square test. Based on the results of a study of 67 respondents, as many as 40 people (59.7%) had experienced accidents, as many as 39 people (58.2%) committed unsafe actions, as many as 30 people (44.8%) had less knowledge, and as many as 45 people (67.2%) experienced fatigue. There is a relationship of unsafe action with work accidents with a p-value (0.008). There is no knowledge relationship with the accident with the p-value (0.072). There is a relationship between fatigue and work accidents with a p-value (0.014). It is recommended for workers to cooperate with each other by reminding each other about unsafe actions taken while working, as well as continuing to use personal protective equipment according to the type of danger in the workplace.