Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Pengetahuan, Persepsi, Self Efficacy dan Pengaruh Interpersonal Penderita terhadap Pencegahan Penularan TB Paru (Descriptif Study) Sugiarto, Sugiarto; Herdianti, Herdianti; Entianopa, Entianopa
Gorontalo Journal of Public Health VOLUME 1 NOMOR 2, OKTOBER 2018
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.191 KB) | DOI: 10.32662/gjph.v1i2.274

Abstract

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang dapat menyerang berbagai organ, terutama paru-paru. Data Puskesmas Muara Kumpeh diketahui bahwa jumlah penderita TB paru meningkat setiap tahun, pada tahun 2016 terdapat 54 kasus dan meningkat pada tahun 2017 menjadi 68 kasus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan, persepsi, efikasi diri dan pengaruh interpersonal pasien dalam mencegah penularan TB Paru di Puskesmas Muara Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 68 orang yang dikumpulkan secara total sampling. Penelitian ini dilakukan dari bulan April hingga Agustus 2018. Analisis data menggunakan analisis frekuensi yang berguna untuk memberikan gambaran umum masing- masing variabel. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan sebagian besar pasien masih rendah 58,8%, persepsi sebagian besar pasien tergolong rendah 70,6%, self efficacy dalam kategori rendah 66,2% dan sebagian besar hubungan interpersonal 51,5% dalam kategori rendah. Sebanyak 54 (79,4%) responden melakukan upaya pencegahan transmisi TB paru tergolong tidak baik. Secara umum, rata-rata penderita masih dalam kategori rendah untuk variabel pengetahuan, persepsi, self efficacy dan hubungan interpersonal dalam pencegahan penularan TB paru di lingkungan mereka. Sebagian besar responden tidak melakukan pencegahan penularan dengan benar. Disarankan bahwa petugas kesehatan membina hubungan terapeutik dengan pasien yang membuat pasien lebih nyaman dan terbuka untuk bertanya tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan TB paru.
FAKTOR RISIKO KEJADIAN DIARE PADA BALITA Sugiarto sugiarto; Subakir Pitriyani; Pitriyani Pitriyani
Contagion: Scientific Periodical Journal of Public Health and Coastal Health Vol 1, No 01 (2019): VOL 01 NO 01
Publisher : UIN Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/contagion.v1i01.4434

Abstract

AbstractProblems with diarrhea are still a relatively large problem. In 2017 the number of diarrhea among toddlers in Indonesia was 40.07% and there were 21 times diarrhea outbreaks in 12 provinces, 17 districts / cities. Jambi Province in 2017 the prevalence of diarrhea in infants is 43.79%. In the city of Jambi the prevalence of diarrhea in children under five was 6.5%. This study aims to look at the risk factors for diarrhea in infants. This research is a quantitative research with case control research design. Case samples were 30 people and control samples were 60 people, the comparison of the number of cases and controls was 1: 2, then the number of samples in the study were 90 toddlers. Data collection was done by filling out questionnaires with univariate and bivariate analysis using the chi square test. The analysis showed that there was a relationship between hand washing with soap and running water (p - value = 0.013 & OR = 3,824), exclusive breastfeeding (p - value = 0,000 & OR = 5,902), nutritional status (p - value = 0,001 & OR = 6,625), Latrine Quality (p - value = 0.001 & OR = 5,035) and source of clean water (p - value = 0,009 & OR = 4,333) on the incidence of diarrhea in children under five. Variables that are at risk for the incidence of diarrhea in infants are hand washing with soap and running water, exclusive breastfeeding, nutritional status, latrine quality and clean water sourcesKeywords: risk factors; diarrhea; Children
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STRES KERJA PADA GURU SD DI YAYASAN SLB PROF. DR. SRI SOEDEWI Sugiarto Sugiarto; Rara Marisdaya; Iin Karlina
Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa Vol 5, No 3 (2018): Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.757 KB) | DOI: 10.29406/jkmk.v5i3.1576

Abstract

Stres merupakan suatu kondisi internal yang terjadi dengan ditandai gangguan fisik, lingkungan, dan situasi sosial yang berpotensi pada kondisi yang tidak baik sehingga dapat mempengaruhi kesehatan fisik manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dari struktur organisasi dan suasana kerja, beban kerja mental dan dukungan organisasi terhadap stres kerja pada guru sekolah dasar (SD) di yayasan Prof. Dr. Sri Soedewi MS, SH.Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu semua guru yang berjumlah 42 orang, jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling yaitu semua guru yang berjumlah 42 orang. Teknik pengambilan data pada penelitian ini dilakukan dengan pembagian angket. Data di analisis dengan cara univariat dan bivariat dengan chi-square.Hasil penelitian univariat diketahui dari 42 responden, yang mengalami stres kerja tinggi sebanyak 23 orang (54,8%), struktur organisasi yang tidak baik 22 orang (52,4%), suasana kerja tidak nyaman 27 orang (64,3%), beban kerja mental tinggi sebanyak 15 orang (35,7%), dukungan organisasi rendah sebanyak 22 orang (52,4%). Hasil penelitian bivariat diketahui terdapat hubungan yang signifikan antara struktur organisasi dan suasana kerja, beban kerja mental dan dukungan organisasi terhadap stres kerja pada guru sekolah dasar (SD) di yayasan Prof. Dr. Sri Soedewi MS, SH.Terdapat hubungan yang signifikan antara struktur organisasi dan suasana kerja, beban kerja mental dan dukungan organisasi terhadap stres kerja pada guru sekolah dasar (SD) di yayasan Prof. Dr. Sri Soedewi MS, SH
HIV/AIDS PREVENTION BEHAVIOR IN THE COMMUNITY OF MEN WHO HAVE SEX WITH MEN AND INFLUENCING FACTORS Sugiarto Sugiarto; Pebriyaman Hanafi; Novi Berliana
Jurnal Riset Kesehatan Vol 8, No 2 (2019): NOVEMBER 2019
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.216 KB) | DOI: 10.31983/jrk.v8i2.5336

Abstract

HIV/AIDS has developed into a global health problem, including in Indonesia. The highest cumulative percentage of AIDS cases by way of transmission in Indonesia is through unprotected sex. Populations at high risk for HIV/AIDS transmission are gay (homosexual). This study aims to determine the description of HIV/AIDS prevention behavior and factors affecting the community of men who have sex with men. This study uses a cross-sectional design. The research sample was 79 male sex men in the city of Jambi. The sampling technique was purposive aside. Data were collected by interview using a questionnaire. Data were analyzed statistically using the chi-square test. Of the 79 respondents whose behavior of HIV/AIDS prevention was not good enough as many as 40 respondents (50.6%). 34 respondents (43.0%) had poor knowledge. Respondents whose attitudes were not good were 41 respondents (51.9%). 42 respondents (53.2%) had poor motivation. Statistical test results show that there is no relationship of knowledge with p-value= 0.177, and there is a relationship between attitude and p-value= 0.005 and there is a relationship of motivation with p-value= 0.000 HIV/AIDS prevention behavior in the community of men who have sex with men. The conclusion of the study is attitude and motivation are variables related to HIV/AIDS prevention behavior in the community of men who have sex with men.
Analisis Kepuasan Pasien Berdasarkan Kualitas Pelayanan di Puskesmas Payo Selincah Misngadi Misngadi; Sugiarto Sugiarto; Ratna Sari Dewi
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 6, No 1 (2020): APRIL 2020
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kepuasan merupakan ungkapan perasaan masyarakat yang muncul setelah membandingkan antara persepsi terhadap kinerja suatu produk. Mutu pelayanan kesehatan menunjukkan pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan dalam menimbulkan rasa puas pada diri setiap pasien. Makin sempurna kepuasan tersebut, makin baik pula mutu pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kepuasan pasien berdasarkan dimensi mutu pelayanan di Puskesmas Payo Selincah. Penelitian merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Sampel penelitian adalah pasien yang berkunjung di Puskesmas Payo Selincah Kota Jambi sebanyak 94 orang. Teknik pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data adalah dengan wawancara menggunakan kuesioner. Hasil penelitian diketahui tingkat kepuasan pasien berdasarkan kesesuaian antara kenyataan dan harapan sebesar 78,83%. Berdasarkan analisa diagram kartersius aspek dimensi mutu yang menjadi prioritas utama untuk diperbaiki dalam memberikan pelayanan kesehatan terhadap pasien adalah petugas puskemas selalu sabar menghadapi keluh kesah pasien, puskesmas telah  memiliki gedung  yang bersih dan terawat serta petugas yang rapi, puskesmas telah memiliki ruang tunggu yang memadai untuk menunjang pasien yang datang, puskesmas telah memiliki apotek dengan jumlah obat yang lengkap, ruang  pemeriksaan  pasien  memadai  dan  terjaga privasinya. Untuk itu disarankan kepada Ppskesmas untuk memberikan pelayanan dengan ramah, memberikan informasi kepada pasien jika ada keterlambatan dalam pelayanan, mengajukan obat ke Dinas Kesehatan sehingga puskesmas tidak kehabisan obat. Kata Kunci         :  Kualitas Pelayanan, Kepuasan Pasien
Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi Esensial Di Desa Kemingking Dalam Kabupaten Muaro Jambi Yosi Fitriayani; Sugiarto Sugiarto; Cici Wuni
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 6, No 1 (2020): APRIL 2020
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Meningkatnya prevalensi hipertensi pada umumnya disebabkan karena adanya perubahan gaya hidup, sehingga menyebabkan terjadinya pergeseran pola penyakit dari penyakit-penyakit infeksi bergeser ke penyakit-penyakit chronic degenerative seperti hipertensi. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor yng berhubungan dengan kejadian hipertensi di Desa Kemingking Dalam Kabupaten Muaro Jambi. Desain penelitian adalah case control. Penelitian dilakukan di Desa Kemingking Dalam pada bulan Agustus 2019. Sampel penelitian adalah penderita hipertensi (kasus) dan bukan penderita hipertensi (kontrol) dengan perbandingan 1:1 sehingga jumlah sampel sebanyak 120 orang. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Data dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian diketahui 50% responden memiliki perilaku tidak merokok, 40% responden tidak mengkonsumsi kopi, 59,2% responden tidak mengalami stres, 63,3% responden memiliki IMT normal, 50% responden tidak mengkonsumsi garam, 48,3% responden jarang menggunakan minyak jelantah. Hasil bivariat menunjukkan tidak ada hubungan antara perilaku merokok (p=0,584), konsumsi kopi (p=0,671), stress (p=1,000), konsumsi garam (p=0,100) dan penggunaan minyak jelantah (p=0,762) dengan kejadian hipertensi. Ada hubungan antara obesitas (p=0,014) dengan kejadian hipertensi. Faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi wilayah kerja Puskesmas Kemingking Dalam adalah obesitas. Untuk itu disarankan agar melakukan olah raga secara teratur dan diet seimbang Kata Kunci       :  Hipertensi, Merokok, Kopi, Stres, IMT, Garam, Minyak Jelantah
Pengaruh Penyuluhan Terhadap Tindakan Pekerja Pemanen Kelapa Sawit Terkait Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Asri Azani; Sugiarto Sugiarto; Hamdani Hamdani
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 13, No 1 (2021)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v13i1.39

Abstract

Pekerja pemanen kelapa sawit berisiko mengalami kecelakaan kerja. untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja maka pekerja harus menggunakan alat pelindung diri (APD) dengan lengkap. Pekerja pemanen kelapa sawit di Desa Kuamang Kuning Kabupaten Muara Bungo belum menggunakan alat pelindung diri (APD) yang memenuhi standar aman. Pekerja hanya memakai pakaian biasa, masker dari kain, alas kaki berupa sandal, dan penutup kepala berupa topi atau kaos. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen. Sampel penelitian adalah pekerja pemanen kelapa sawit di Desa Kuamang Kuning sebanyak 20 orang. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling. Instrumen penelitian adalah kuesioner dan lembar observasi. Data dianalisis menggunakan uji wilxocon. Rata-rata alat pelindung diri (APD) sebelum diberikan penyuluhan adalah 2 jenis dan setelah diberikan penyuluhan rata-rata alat pelindung diri (APD) yang digunakan adalah 4 jenis. Hasil bivariat menunjukkan bahwa ada pengaruh penyuluhan terhadap tindakan pekerja pemanen kelapa sawit dalam penggunaan alat pelindung diri (APD) di Desa Kuamang Kunung Kabupaten Muara Bungo (p-value=0,000). Penyuluhan berpengaruh terhadap tindakan pemanen kelapa sawit dalam penggunaan alat pelindung diri (APD). Untuk diharapkan kepada pekerja pemanen kelapa sawit agar lebih giat dalam menambah pengetahuan tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3), lebih disiplin dalam menggunakan alat pelindung diri (APD).
GAMBARAN PENCEGAHAN HIPERTENSI PADA REMAJA Delyan Octafyananda; Novi Berliana; Sugiarto Sugiarto
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 13, No 2 (2021)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v13i2.73

Abstract

Latar Belakang: Kejadian hipertensi pada saat ini tidak hanya terjadi pada usia dewasa tetapi pada usia remaja juga mengalami hipertensi. Hipertensi pada remaja jika tidak segela ditangani maka akan berdampak pada kualitas hidup remaja yang akan datang. Maka dari itu remaja harus melakukan upaya pencegahan hipertensi dengan melalukan pola hidup sehat. Tujuan penelitian adalah mengetahui gambaran pencegahan hipertensi pada remaja. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jumlah sampel sebanyak 59 orang remaja. Instrumen penelitian adalah kuesioner. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara. Data dianalisis secara deskriptif. Penelitian ini telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Hasil: Sebanyak 34,0% responden berusia 18 tahun, 59,3% responden berjenis kelamin perempuan. Sebanyak 50,8% responden memiliki pencegahan hipertensi baik dan 49,2% responden memiliki pencegahan hipertensi kurang baik. Simpulan: Perilaku pencegahan hipertensi pada remaja menunjukkan bahwa sebagian besar remaja memiliki perilaku baik dalam pencegahan hipertensi.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Gangguan Pendegaran Pada Pekerja Bengkel Las Di Kelurahan Suka Karya Kota Jambi Syafwandi Akbar; Sugiarto Sugiarto; Melda Yenni
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 12, No 2 (2020)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v12i2.32

Abstract

Bengkel las merupakan salah satu tempat kerja yang berpotensi menimbulkan gangguan pendengaran. Gangguan pendengaran tersebut disebabkan karena intensitas kebisingan yang tinggi pada saat pekerja memotong besi saat bekerja. Jika pekerja berada pada intensitas yang melampau NAB (>85dB) maka akan menyebabkan gangguan pendengaran. Penelitian bertujuan mengetahui mengetahui faktor yang berhubungan dengan gangguan fungsi pendengaran pada pekerja bengkel las di Kelurahan Suka Karya. Desain penelitian adalah cros sectional. Sampel penelitian adalah pekerja bengkel las di Kelurahan Suka Karya. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sanpling. Penelitian dilakukan bulan Mei - Juni 2020. Analisa data menggunakan uji chi-square dan uji khrushall wallis. Sebanyak 36,2% responden mengalami tuli konduktif, 34,0% responden mengalami tuli sensorineural, sebesar 29,8% responden tidak mengalami gangguan pendengaran. Rata-rata intensitas kebisingan sebesar 81,49 dB, sebanyak 78,7% responden memiliki masa kerja > 5 tahun dan sebanyak 93,6% responden tidak menggunakan alat pelindung telingga. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan antara intensitas kebisingan dengan gangguan pendengaran pada pekerja bengkel las di Keluarahan Suka Karya Tahun 2020 (p = 0,001). Tidak ada hubungan antara masa kerja (p = 0,150) dan penggunaan alat pelindung telingga (p = 0,375) dengan gangguan pendengaran pada pekerja bengkel las di Keluarahan Suka Karya Tahun 2020. Diharapkan pekerja selalu menggunakan alat pelindung telingga ketika bekerja. Bagi pemilik bengkel las untuk menyediakan alat pelindung telingga yang dapat dipakai oleh pekerja.Kata Kunci       :  Gangguan Fungsi Pendengaran, Intensitas Kebisingan, Masa Kerja, Alat Pelindung Telingga
Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Petugas Dalam Pengelolaan Sampah di TPA Talang Gulo Rian Minda Sari; Sugiarto Sugiarto; Idet Harianto
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 13, No 1 (2021)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v13i1.40

Abstract

 Pengelolaan sampah di TPA Talang Gulo saat ini mengacu pada Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 8 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Sampah, namun dalam pelaksanaannya masih belum maksimal. Saat mobil pengangkut sampah masuk ke TPA, masih ada yang tidak dilakukan pengecekan sampah, sampah yang datang tidak segera dilakukan pemerataan dan dibiarkan begitu saja. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan pengelolaan sampah di TPA Talang Gulo. Desain penelitian menggunakan rancangan cross-sectional. Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2021. Sampel penelitian adalah petugas pengelola sampah di TPA Talang Gulo sebanyak 41 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Instrumen penelitian adalah kuesioner. Teknik pengumpulan data dengan wawancara kepada responden. Data dianalisis menggunakan uji chi square. Hasil analisis univariat menunjukkan 65,9% responden memiliki perilaku baik, 100% responden memiliki pengetahuan baik, 75,6% responden memiliki sikap baik dan 56,1% responden memiliki motivasi baik. Hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan antara sikap (p-value<0,05) dan motivasi (p-value<0,05) dengan perilaku pertugas dalam pengelolaan sampah. Perilaku pengelolaan sampah di TPA Talang Gulo dipengaruhi oleh sikap dan motivasi.