Sherly Oktarianti
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Penggunaan Streptomyces Ambofaciens sebagai Bioaktivator dalam Pembuatan Pupuk Organik Cair dari Limbah Organik Agus Suyanto; Sherly Oktarianti; Ismail Astar; Agnes Tutik Purwani Irianti
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 16, No 1 (2022): TEKNOTAN, April 2022
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jt.vol16n1.1

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas dan tingkat keamanan pupuk organik cair dari limbah organik yang dilakukan di Laboratorium Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari Uji kualitatif mikroba selulolitik, Uji DNAse, Uji hemolisis, Analisis Unsur Hara Pupuk Organik Cair dari Limbah Organik. Hasil uji kualitatif mikroba selulolitik menunjukkan bahwa isolat Streptomyces ambofaciens mampu menghasilkan enzim selulase. Hasil uji DNAse Streptomyces ambofaciens negatif dan hasil uji hemolisis dengan media agar darah menunjukkan bahwa Streptomyces ambofaciens Gamma hemolisis atau nonhemolitik (tidak mampu melisiskan sel-sel darah merah) sehingga dari hasil tersebut Streptomyces ambofaciens aman digunakan oleh manusia. Hasil analisis unsur hara menunjukkan bahwa pH pupuk organik cair dari limbah organik memiliki nilai 4,70. pH tersebut sesuai dengan syarat teknis minimal pupuk organik pada Permentan Nomor 70 tahun 2011. Hasil analisis kandungan N, P, K yang dihasilkan relatif rendah yaitu kandungan N total sebesar 1,54 %, P sebesar 0,00771 %, K sebesar 0,148305 %, kandungan Kalsium (Ca) pada pupuk organik cair yang dihasilkan sebesar 155,97 ppm. dan kandungan Magnesium (Mg) sebesar 268,00 ppm. Penggunaan Streptomyces ambofaciens dapat dijadikan sebagai bioaktivator dalam produksi pupuk organik cair dari limbah organik.
Efektivitas Pemupukan NPK dan Supernasa pada Budidaya Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Sri Rahayu; Agnes Tutik Purwani Irianti; Sherly Oktarianti
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 16, No 2 (2022): TEKNOTAN, Agustus 2022
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jt.vol16n2.2

Abstract

Pengembangan tanaman bawang merah pada tanah aluvial di Kalimantan barat dapat dilakukan dengan perbaikan teknik budidaya, diantaranya pemberian pupuk yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh interaksi pemberian pupuk NPK mutiara dengan pemberian Supernasa terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah. Penelitian ini dilakukan di ketinggian 1 m dpl, di kota Pontianak dari bulan desember tahun 2021 hingga Februari tahun 2022. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap faktorial yang terdiri 2 faktor. Faktor pertama pupuk NPK (N) terdiri dari n1 = 1 g/polibag, n2 = 2 g/polibag, n3 = 3 g/polibag, sedangkan faktor kedua adalah Supernasa (S), terdiri dari s0 = tanpa supernasa., s1 = 0,16 g/polibag, dan s2 = 0,32 g/polibag. Banyaknya ulangan dalam penelitian ini 3, dengan jumlah tanaman sampel 3 tanaman pada setiap unit percobaan. Variabel pengamatan dilakukan pada tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah umbi dan berat umbi basah serta berat umbi kering angin per rumpun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi pupuk NPK dan supernasa hanya berpengaruh nyata terhadap jumlah umbi/rumpun, dan berpengaruh tidak nyata pada tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah umbi dan berat kering angin per rumpun. Pemberian pupuk NPK Mutiara pada dosis 2 g dengan pupuk Supernasa sebesar 0,32 g memberikan hasil tertinggi pada parameter jumlah umbi dengan rata-rata sebanyak 8,67 umbi per rumpun.
Efektivitas Kombinasi Pupuk NPK Mutiara dan Pupuk Kandang Ayam terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah di Lahan Aluvial Sherly Oktarianti; Setiawan; Ismail Astar; Rini Suryani; Rosalina Yuliana Ayen
Rawa Sains: Jurnal Sains STIPER Amuntai Vol 15 No 1 2025 Edisi Juni 2025
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Amuntai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36589/rs.v15i1.307

Abstract

Shallot (Allium ascalonicum L.) is an important horticultural crop in Indonesia, yet its productivity remains relatively low, especially in suboptimal lands such as alluvial soils. This study aimed to evaluate the effects of combining chicken manure and NPK Mutiara fertilizer on the growth and yield of shallots in alluvial soils of West Kalimantan. The research was conducted from January to March 2025 at the Experimental Garden of the Faculty of Agriculture, Panca Bhakti University, Pontianak, using a factorial Completely Randomized Design (CRD) with two factors: chicken manure (40, 80, and 120 g/polybag) and NPK Mutiara fertilizer (6.22, 7.95, and 9.26 g/polybag). Observed parameters included plant height, number of leaves, number of bulbs, and fresh bulb weight. The results showed that the combination of treatments had no significant effect on all growth and yield parameters. However, the combination of a3n3 (120 g chicken manure and 9.26 g NPK Mutiara) produced the highest average plant height (33.11 cm), while the a2n3 combination resulted in the highest fresh bulb weight (116.67 g). The absence of significant effects is presumed to be due to insufficient nutrient supply under acidic and organic-poor alluvial soil conditions. Further research is needed to determine the optimal dosage and fertilization combination to improve shallot yields on suboptimal land. Recommended to adjust the dosage of chicken manure and NPK Mutiara fertilizer for optimal results, use high-quality seeds with a greater number of active buds, and improve the organic matter content of alluvial soil prior to planting.